• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM MAJELIS TAKLIM NURUL

B. Implementasi Bauran Pemasaran ( marketing mix) Di Majelis

1. Strategi Produk

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk mendapat perhatian, dimiliki, digunakan atau dikonsumsi, yang meliputi barang secara fisik, jasa, kepribadian, tempat organisasi dan gagasan atau buah pikiran.65 Produk merupakan unsur terpenting dan utama dari bauran pemasaran, karena tanpa adanya produk maka pertukaran tidak akan terjadi.

64

Ust. Abdurahman, Wawancara Pribadi, pengurus Majelis Taklim Nurul Musthofa 65

Sebuah produk haruslah diciptakan dengan memperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan konsumen. Oleh karena itu, sebuah produk yang berkualitas tinggi mempunyai nilai lebih dibandingkan produk lainnya dan biasanya disebut dengan produk plus.

Setiap perusahaan di dalam mempertahankan dan meningkatkan penjualan perlu mengadakan usaha penyempurnaan dan perubahan produk yang dihasilkan ke arah yang lebih baik, sehingga dapat memberikan kegunaan dan kepuasan serta daya tarik konsumen yang lebih besar. Pengembangan sebuah produk mengharuskan perusahaan menetapkan manfaat-manfaat apa yang diberikan oleh produk itu. Manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan hendaknya dipenuhi oleh atribut produk.

“Strategi produk berkaitan dengan ceramah dakwah yang

dilaksanakan pada Majelis Taklim Nurul Musthofa melalui Habib

Hasan bin Ja’far Assegaf lebih menekankan pada dakwah yang

mengajak para jamaah dan masyarakat untuk lebih mengenal sosok Nabi Muhammad Saw dengan pembacaan maulid nabi pada kitab Simmtudurror karangan Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi dengan disertai Nashoihuddiniyyah agama”.66

Strategi bauran pemasaran yang digunakan oleh Majelis Taklim Nurul Musthofa yang menyangkut produk yaitu dengan

66

menggunakan ceramah yang dilakukan seorang habib yaitu habib

Hasan bin Ja’far Assegaf dengan menekankan pada kelembutan

sehingga para mad’u tidak merasa terpaksa mendengarkan isi ceramah

tersebut dan ceramah yang disampaikan menjadi berkualitas. Ceramah yang dilakukan oleh habib tersebut ditujukan untuk semua kalangan masyarakat yang ingin mendengarkannya sehingga tidak ada batasan bagi siapa saja yang ingin mengikutinya.

Ceramah yang diterapkan oleh habib Hasan bin Ja’far Assegaf

lebih bersifat mengajak para jamaah khususnya para pemuda untuk lebih mengenal Nabi Muhammad Saw sehingga mereka diharapkan dapat menjadikan Nabi Muhammad Saw sebagai idola dan suri tauladan di dalam melaksanakan berbagai kegiatannya sehari-hari. Cara yang digunakan habib hasan di dalam memperkenalkan sosok Nabi Muhammad yaitu dengan selalu membacakan Maulid Nabi yang dikarang oleh habib Ali bin Muhammad al-Habsyi yaitu Kitab Simtuddurror. Di dalamnya diceritakan mengenai riwayat singkat tentang Rasulullah di dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Dengan mengenal sosok Nabi Muhammad Saw melalui pembacaan maulid tersebut, maka kecintaan para pemuda akan tumbuh dengan sendirinya kepada Nabi lalu kemudian mereka pada akhirnya akan melaksanakan berbagai sunnah Nabi dengan hati yang ikhlas.

Ceramah yang dibawakan habib Hasan bin Ja’far Assegaf juga

nasehat agama. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menebalkan keyakinan ajaran Islam di hati para jamaah khususnya pemuda di dalam melaksanakan segala kewajiban yang telah ditetapkan dan menjauhi segala laranganNya. Dengan nasehat-nasehat agama yang

dibawakan secara halus oleh habib Hasan bin Ja’far Assegaf maka hati

jamaahpun akan bergetar dan tersentuh dengan kebaikan yang dirasakan sehingga hati para jamaah akan selalu ingin lebih dekat dan lebih mengenal lagi mengenai ajaran Islam seluruhnya.

Pelayanan yang ada di Majelis Taklim Nurul Musthofa yang berupa fasilitas memadai merupakan salah satu faktor terpenting juga bagi jamaah di dalam mendengarkan produk dakwah yang disampaikan tersebut. Dengan juga didukung oleh hasil dari penelitian SWOT mengenai Majelis Taklim Nurul Musthofa tersebut, dapat disimpulkan kembali bahwa strategi produk menyangkut dakwah yang disampaikan tersebut sudah baik di dalam menarik minat jamaah dan masyarakat sehingga strategi produk dakwah tersebut dapat terus dilanjutkan kembali untuk memperluas penyebaran dakwah tersebut dikalangan masyarakat yang berorientasi pada kalangan pemuda

Strategi produk dakwah yang diterapkan Majelis Taklim Nurul Musthofa jika dibandingkan dengan Majelis Taklim lainnya, misalnya Majelis Rasulullah terdapat perbedaan yang bisa kita tangkap. Produk dakwah Majelis Taklim Nurul Musthofa lebih bersifat mengajak para jamaah khususnya para pemuda untuk lebih mengenal Nabi

Muhammad Saw juga dan disertai pula dengan Nashoihuddiniyyah agama yang berarti nasehat-nasehat agama. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menebalkan keyakinan ajaran Islam di hati para jamaah khususnya pemuda. Sedangkan strategi produk dakwah yang dijalankan oleh Majelis Rasulullah lebih bersifat nasehat-nasehat mulia dari Hadits-hadits Rasul saw dan ayat Alqur'an dengan Amr Ma'ruf Nahi Munkar, dan lalu beliau memperlengkap penyampaiannya dengan bahasa Sastra yang dipadu dengan kelembutan ilahi dan tafakkur penciptaan alam semesta, yang kesemuanya di arahkan agar masyarakat menjadikan Rasul saw sebagai idola.

Tentunya di dalam membawakan ceramahnya, habib Hasan selalu berdiskusi dengan jajaran pengurus mengenai bagaimana strategi dakwah yang akan dilaksanakan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar jamaah yang mengikuti setiap kegiatan yang diadakan Majelis Taklim Nurul Musthofa tidak menjadi bosan dan jenuh. Ditengah maraknya berbagai hiburan yang menyesatkan jamaah di Jakarta khususnya, Majelis Taklim Nurul Musthofa selalu dituntut untuk melakukan inovasi-inovasi di dalam menarik perhatian para jamaah dan masyarakat sekitarnya agar jamaah dan masyarakat dapat tertarik untuk mengikuti kegiatan yang diadakan. Hal ini mutlak dilakukan Majelis Taklim Nurul Musthofa untuk mempertahankan eksistensinya di tengah gemerlapnya hingar-bingar kota Jakarta.

Dokumen terkait