• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV TEMUAN DAN HASIL ANALISIS

A. Frame Republika Online: Hizbullah Kecam Operasi Militer

Republika Online merilis berita mengenai serangan negara-negara Teluk terhadap kelompok Houthi dengan mengangkat judul terkait kecaman kelompok Hizbullah Lebanon terhadap serangan yang dilakukan koalisi negara Arab. Dalam

pemberitaan ini, Republika Online ingin menegaskan kepada khalayak pembaca

mengusung jurnalisme damai,1 Republika Online mencoba memberikan informasi tentang upaya-upaya untuk menghentikan operasi militer Saudi di Yaman.

Pandangan ini terlihat dari strategi wacana Republika Online dalam mendukung

gagasannya.

1. Analisis Sintaksis

Dari analisis sintaksis, headline yang ditampilkan oleh Republika Online

memperlihatkan sikap kelompok yang kontra terhadap serangan negara-negara

Arab terhadap kelompok Syi’ah Houthi di Yaman, dan menolak alasan

penyerangan tersebut sebagai upaya untuk mempertahankan identitas Arab di Yaman, melainkan mereka menganggap bahwa serangan tersebut merupakan upaya untuk memulihkan hegemoni Arab Saudi dan Amerika Serikat atas Yaman. Hal ini terlihat dari lead berita yang disampaikan:

Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengecam berpekan-pekan operasi udara pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.

Saat berbicara kepada ratusan pendukungnya dalam satu pertemuan terbuka, Nasrallah mengatakan sasaran sesungguhnya serangan tersebut ialah untuk memulihkan hegemoni Arab Saudi- AS atas Yaman. Dia menyangkal pernyataan Saudi mengenai mempertahankan identitas Arab

di Yaman.2

Dari kutipan lead berita di atas, dapat dilihat bahwa serangan koalisi

negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi tidak mendapat dukungan sepenuhnya dari negara-negara Arab lainnya, seperti diungkapkan dalam

1

Hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Republika Online Djibril

Muhammad pada tanggal 21 September 2015 pukul 15.10 WIB di kantor pusat Republika Online

Jakarta Selatan.

2

Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Diakses dari http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/04/18/nmzgwq-Hizbullah-kecam-operasi-militer-saudi-di-Yaman, pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

pemberitaan Republika Online tentang kecaman yang dikeluarkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon yang dipimpin oleh Sayyed Hassan Nasrallah.

Dalam hal ini pandangan Republika Online yang dtuangkan dalam teks

berita tersebut, menegaskan pernyataan yang disampaikan oleh pimpinan Hizbullah bahwa serangan tersebut tidak seperti yang Arab Saudi sampaikan kepada komunitas internasional.

Dalam teks berita berikutnya Republika Online kembali menegaskan

pernyataan Hassan Nasrallah yang menuntut agar Arab Saudi menyudahi serangan terhadap Yaman:

Arab Saudi telah memelopori operasi militer Arab terhadap gerilyawan

Syi’ah dukungan Iran di Yaman Houthi sejak penghujunng maret untuk memulihkan kekuasaan presiden Abd Rabbu Mansour Hadi.

“sudah tiba waktunya buat orang Muslim dan Arab untuk memberitahu

Arab Saudi cukup sudah semuanya,” kata Nasrallah.3

Penggunaan diksi gerilyawan Syi’ah dalam episode diatas menguatkan

gagasan yang diusung Republika Online dalam menyuarakan aspirasi dari

kelompok penentang penyerangan koalisi negara-negara arab pimpinan Arab Saudi, dilanjutkan dengan saduran pernyataan pimpinan Hizbullah Hasan Nasrallah yang menghimbau bangsa arab dan umat muslim pada umumnya untuk menyampaikan kepada pemerintah Arab Saudi untuk menyudahi aksi penyerangan yang dilakukan koalisi arab yang juga mendapatkan dukungan dari negara sekutunya, dalam pemberitaan ini, republika konsisten memberikan penegasan kepada khalayak pembaca sesuai dengan penegasan yang disampaikan kelompok Hizbullah.

3

Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Diakses dari http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/04/18/nmzgwq-Hizbullah-kecam-operasi-militer-saudi-di-Yaman, pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

Dalam teks berita berikutnya Republika Online juga kembali meneruskan pernyataan yang disampaikan Hasan Nasrallah dalam tulisannya, terkait ancaman sebenarnya yang dihadapi oleh Arab Saudi sejatinya bukanlah kelompok Houthi diYaman , melainkan berasal dari kelompok fanatik ISIS, dan dalam teks ini republika juga kembali menegaskan pernyataan dari kelompok Hizbullah yang mengklaim suara masyarakat Internasional menuntut untuk mengakhiri perang dan menyerukan penyelesaian politik. Berikut kutipan teksnya:

Ia menambahkan ancaman sesungguhnya bagi kedua tempat suci umat muslim di Arab Saudi berasal dari kelompok fanatik ISIS, pemimpin Hizbullah tersebut juga mengatakan, sebagian besar suara di dunia telah

menuntut diakhirinya perang itu dan menyerukan penyelesaian politik.4

Dalam kutipan tersebut, secara tidak langsung Republika Online kembali

mengingatkan khalayak bahwa gerakan fanatik ISIS harus lebih mendapat perhatian umat Islam di seluruh dunia dibanding konflik yang terjadi di Yaman.

Pada bagian penutup berita ini, Republika Online kembali mengutip pernyataan

Hassan Nasrallah yang menghimbau agar pihak-pihak yang memimpin penyerangan di Yaman dengan kerendahan hati untuk mencari jalan keluar. Selain itu ia juga menegaskan bahwa Lebanon sebagai basis kelompok Hizbullah akan tetap menjauhkan diri dari krisis di Yaman. Berikut kutipannya:

“Mereka yang memimpin perang ini harus memperlihatkan kerendahan hati dan mencari jalan keluar,” katanya.

Nasrallah menyatakan ia ingin Lebanon tetap menjauhkan diri dari

krisis Yaman.5

4

Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Diakses dari http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/04/18/nmzgwq-Hizbullah-kecam-operasi-militer-saudi-di-Yaman, pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

5

Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Diakses dari http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/04/18/nmzgwq-Hizbullah-kecam-operasi-militer-saudi-di-Yaman, pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

Penempatan pernyataan tersebut pada penutup berita ini menegaskan

bahwa Republika Online ingin memberikan informasi kepada khalayak bahwa

pada dasarnya kelompok Hizbullah di Lebanon tidak ingin ikut campur lebih dalam terkait konflik yang sedang berlangsung di Yaman. Mereka hanya ingin agar konflik tersebut segera diselesaikan.

2. Analisis Struktur Skrip (Naskah)

Dalam pemberitaan Republika Online yang berjudul Hizbullah Kecam

Operasi Militer Saudi di Yaman, dari segi struktur skripnya Republika Online

mampu menekankan informasi yang disampaikan dengan kelengkapan unsur-unsur 5W 1H yakni Who (siapa), What (apa), When (kapan), Where (dimana) Why

(mengapa) dan How (bagaimana). Hal ini terlihat dari penekanan seruan dan

pendapat yang disampaikan narasumber yakni pimpinan Hizbullah pada hari Jumat 17 April 2015 di Lebanon yang menyerukan agar serangan yang dipimpin Arab Saudi ke Yaman segera diakhiri dengan penyelesaian politik.

3. Analisis Struktur Tematik

Dari segi struktur tematik setidaknya terdapat tiga tema besar yang

diusung Republika Online dalam pemberitaan ini. Pertama, kelompok Hizbullah

mengecam operasi militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman. Dalam tema ini, Republika Online memberikan gambaran fakta secara umum bahwa operasi penyerangan koalisi negara Arab yang dipimpin Arab Saudi mendapat kecaman dari kelompok Hizbullah di Lebanon. Ditambah lagi dengan kutipan pandangan

pimpinan Hizbullah tentang kepentingan Arab Saudi yang ditengarai merupakan sebuah upaya untuk meningkatkan hegemoninya di negara Yaman.

Kedua, kelompok Hizbullah memberi peringatan kepada Arab Saudi untuk segera mengakhiri penyerangannya. Hal ini menjadi bagian upaya dari Republika

Online dalam mempertegas pernyataan yang disampaikan Hizbullah. Di mana

sebelumnya Hizbullah hanya menyerukan kecaman hingga memberikan peringatan kepada Arab Saudi.

Ketiga, Hizbullah menegaskan bahwa Lebanon tidak ingin terlibat lebih jauh terkait konflik di Yaman. Melalui tema ketiga ini, Republika Online mencoba memperlihatkan ideologinya yang mengusung jurnalisme damai dengan menempatkan pernyataan Hizbullah dan Lebanon yang mencoba memberikan jarak terhadap konflik yang melibatkan sejumlah negara-negara Arab.

4. Aspek Retoris

Pada pemberitaan ini, Republika Online meyakini bahwa serangan yang

dilakukan oleh negara-negara Arab terhadap Yaman merupakan inisiatif dari Arab

Saudi. Hal ini terlihat dari Frame Republika Online yang menggunakan kata

“dipimpin” untuk menegaskan bahwa serangan tersebut secara tidak langsung untuk mengakomodir kepentingan Arab Saudi. Sementara itu, penempatan diksi

“kelompok” untuk Hizbullah ditengarai sebagai upaya Republika Online untuk

menyajikan berita yang tidak bersifat sektarian.6 Hal ini mengingat bahwa

ideologi gerakan Hizbullah maupun Houthi sama-sama Syi’ah. Selain itu,

6

Hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Republika Online Djibril

Muhammad pada tanggal 21 September 2015 pukul 15.10 WIB di kantor pusat Republika Online

penempatan foto pimpinan tertinggi kelompok Hizbullah, hassan Nasrallah

dengan ekspresi tegas menjadi strategi Republika Online dalam menguatkan

informasi yang diberikan kepada khalayak pembaca.

Pada teks berita ini Republika Online juga menempatkan kelompok

pemberontak Syi’ah Houthi dengan sebutan “gerilyawan”. Pemilihan diksi ini

merupakan cara yang digunakan Republika Online untuk memposisikan kelompok Houthi sebagai kelompok yang terus membela kepentingannya di Yaman. Selain

itu, kata “menjauhkan diri” pada kutipan pernyataan pimpinan Hizbullah pada penutup berita ini, dimaksudkan sebagai bentuk penegasan terhadap posisi negara Lebanon dalam konflik di Yaman.

Tabel. 11

Frame Republika Online

Frame Republika Online: Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman

Elemen Unit Strategi Penulisan

Sintaksis Headline Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman

Lead Pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan

Nasrallah mengecam berpekan-pekan

operasi udara pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.

Nasrallah mengatakan sasaran

sesungguhnya serangan tersebut ialah untuk memulihkan hegemoni Arab Saudi- AS atas Yaman.

Episode Arab Saudi telah memelopori operasi militer Arab

terhadap gerilyawan Syi’ah

Houthi

Kutipan Pimpinan Hizbullah Lebanon: Sayyed Hassan

Pernyataan “sudah tiba waktunya buat orang Muslim dan Arab

untuk memberitahu Arab Saudi cukup sudah

semuanya,” kata Nasrallah.

Penutup Kutipan dari pimpinan Hizbullah Hassan Nasrallah:

“Mereka yang memimpin perang ini harus

memperlihatkan kerendahan hati dan mencari jalan

keluar,”

Skrip Who Pemimpin Hizbullah Lebanon, Sayyed Hassan

Nasrallah

What Kecaman Hizbullah terhadap operasi Militer Saudi

ke Yaman

When Pada Hari Jumat 17 April 2015, seruan pimpinan

Hizbullah atas Operasi Militer Arab Saudi pada bulan Maret 2015

Where Seruan dari kelompok Hizbullah di Lebanon, dan

daerah konflik di Yaman

Why Kelompok Hizbullah mementang operasi militer

yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

How Hizbullah menghimbau untuk segera menyelesaikan

perang dengan penyelesaian politik.

Tematik Kelompok Hizbullah mengecam operasi

militer yang dipimpin Arab Saudi di Yaman.

Kelompok Hizbullah memberi peringatan

kepada Arab Saudi untuk segera mengakhiri penyerangannya.

Hizbullah menegaskan bahwa Lebanon

tidak ingin terlibat lebih jauh terkait konflik di Yaman.

Retoris Leksikon Hegemoni = Pengaruh

Identitas = jati diri

Gerilyawan = Pasukan yang beperang Fanatik = kuat keyakinan terhadap ideologi Krisis = keadaan yang genting

Dalam pemberitaan ini, Republika Online mengemukakan wacana framing yang mereka bangun sebagai upaya penyampaian gagasan kepada khalayak pembaca dengan menempatkan kecaman yang disampaikan oleh kelompok Hizbullah Lebanon melalui pimpinan tertingginya Sayyed Hassan Nasrallah, sebagai sebuah upaya pemberitaan dalam pendekatan politik yang mengutuk keras

serangan koalisi Negara Arab terhadap kelompok Syi’ah Houthi di Yaman, yang

dilanjutkan dengan penegasan bahwa serangan tersebut lebih bersifat politis dalam rangka memperluas hegemoni Arab di Yaman.

B. Frame Islampos: Raja Salman Siap Beri Bantuan 247 Juta Dollar

Dokumen terkait