• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Penulis berharap, kiranya karya yang bersahaja ini memberi manfaat bagi para pembaca dan dunia ilmu pengetahuan. Penulis juga menyadari bahwa penelitian ini hanya menjangkau sekelumit aspek analisis framing yang begitu luas. Selain dari itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, sehingga pendalaman mengenai topik yang penulis bahas menjadi sebuah keharusan.

Penulis berpendapat bahwa diperlukan adanya penelitian lanjutan untuk memperkaya khazanah intelektual khusunya mengenai uapaya-upaya yang dilaukan media dalam mengusung jurnalisme damai sebagai perwujudan dari peran media khususnya terkait konflik-konflik yang terjadi di dunia, baik yang berkaitan dengan kepentingan politik, ideologis dan kepentingan lainnya.

Meskipun subjektivitas media dalam pemberitaannya sukar dihindari karena hal ini juga berkaitan dengan realitas media saat ini yang syarat akan kepentingan dengan ideologi yang diusung masing-masing media.

DAFTAR PUSTAKA A. BUKU

Abi Manzur, Al-Imam Abi al-Fadl Jamal al-Din Muhammad bin Mukrim Lisan

al-`Arab. cet. 2, Beirut: Dar al-Kitab al-`Ilmiyyah, 1992.

Aceh, Abu Bakar, Syi`ah: Rasionalisme dalam Islam, cet 2, Semarang: Ramdani,

1985.

Al-Syahrastani, Al-Imam Abi al-Fath Muhammad `Abd al-Karim Al-Milal wa

al-Nihal. cet. 1, Beirut: Dar al-Sadi, 1992.

Alwi, Hasan dkk., Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka,

2000.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 2002.

Djunarto, Totok, Manajemen Penerbitan Pers. Badung: PT. Remaja Rosdakarya,

2000.

E.J. Brill`S, First Encyclopedia of Islam, Vol. VII, Leiden: New York, 1993.

Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2001.

Eriyanto, Analisis framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LKIS, 2007.

Farihah, Ipah Panduan Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta dan UIN Jakarta Press, 2006.

Fauzi, Arifatul Choiri, Kabar-kabar Kekerasan dari Bali. Yogyakarta: LKIS,

2007.

Gunadi, Y.S. Himpunan Istilah Komunikasi. Jakarta: Grasindo,1998.

Imawan, Teguh Media Surabaya Mengaburkan Makna. Jakarta: Pantau Edisi

09/Tahun 2000.

Kumanti, Sr.Maria Asumpta, Dasar- Dasar Pulic Realition Teori dan Praktik. Jakarta: Grasindo,2002.

Littlejohn, Stephen W. Theories of Human Communication, seventh edition.

USA:Wadsworth Publishing Company, 2001.

McLuhan, Marshall Understanding Media: The Extensions of Man Cambridge:

The MIT Press.

Momen, Moojan, An Introduction to Shi`i Islam. New York: Vail-Ballau Press,

1985.

Nugorho, Bimo. Eriyanto, Franz Sudiarsis, Politik Media Mengemas Berita.

Jakarta: Institut Studi Arus Informasi, 1999. Nurudin, Komunikasi massa, Yogyakarta: Cespur,2004.

Pan, Zhongdang and Gerald M. Kosicki, Framing Analysis: An Approach to News Discourse, (Politicial Communication. Vol.10 No.1)

Shoemaker, Pamela J. dan Stephen D. Reese, Mediating The Message: Theories of Influence on Mass Media Content. New York: Longman Publishing Group, 1996

Sumandira, AS. Haris Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature Panduan Praktis Jurnalis Professional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media,2005

Utomo, Anif Punto, Republika 17 Tahun Melintas Zaman. Jakarta: Republika,

2010.

Welhausen, Julius, The Religio-Political Faction in Early Islam, ed. E,C. Ostle,

Nederland: Holland, 1975. B. MEDIA ONLINE

ANTARA Ngawur Anggap Al-Houthi Pemberontak Syiah Yaman (diakses pada

tanggal 06 Juni 2015 diunduh dari

http://indonesian.irib.ir/index.php?option=com_content&task=view&id= 18214&Itemid=59

tanggal 16 Agustus 2015, pukul: 14.42 WIB.

Diakses dari situs media Islam www.hidayatullah.com dengan judul berita

Pesawat Koalisi Gabungan Negara Arab Lanjutkan Serang

Pemberontak Syiah Al-Hautsi” pada tanggal -1 Oktober 2015, pukul

15.04 WIB.

Hizbullah Kecam Operasi Militer Saudi di Yaman Diakses dari

http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/04/18/nmzg wq-hizbullah-kecam-operasi-militer-saudi-di-yaman, pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

Iran Bersumpah Lindungi Kepentingannya di Yaman, Diakses dari

http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/05/03/nnqi4 7-iran-bersumpah-lindungi-kepentingannya-di-yaman , pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 16.17 WIB.

Konflik Huthi, Separatisan atau Strategi Internasional, (diakses pada tanggal 06

Juni 2015); diunduh dari

http://www.islamtimes.org/vdcb8wb8.rhbs5pnqur.htm

Kronologi Konflik Yaman Hingga Kini Diakses dari

http://news.okezone.com/read/2015/03/28/18/1125649/kronologi-konflik -yaman-hingga-kini pada tanggal 7 Juni 2015.

Menguak Konflik Yaman dan Dampaknya bagi Dunia Islam, diakses pada tanggal

06 Juni 2015); diunduh dari dari

http://www.eramuslim.com/berita/analisa/menguak-konflikyamandanda mpaknya-bagi-dunia-islam.htm

Raja Salman Siap Beri Bantuan 247 Juta Dolar untuk Yaman, Diakses dari .

https://www.islampos.com/raja-salman-siap-beri-bantuan-247-juta-dolar-untuk-yaman-178062/ , Diakses pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 14.30 WIB

Saudi Bersumpah Habisi Syiah Houthi. , Diakses dari

https://www.islampos.com/saudi-bersumpah-habisi-syiah-houthi-182167/

Diakses pada tanggal 02 Agustus 2015, pukul 16.25 WIB

Siapa Sejatinya Syiah Houthi, Diakses dari situs www.voa-islam.com pada

C. WAWANCARA PRIBADI

Hasil wawancara penulis dengan Pimpinan Redaksi Islampos Saad Saefullah pada tanggal 14 September 2015 pukul 12.30 WIB di Kantor Pusat Islampos, di Gedung Graha SPU, Purwakarta Jawa Barat.

Hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Bidang Internasional Islampos Albertha Furqon, pada tanggal 2 September 2015 pukul 16.54 WIB di Mesjid Baitul Sodiqin, Jl. Raya Otista, Jakarta Timur.

Hasil wawancara penulis dengan Redaktur Pelaksana Republika Online Djibril

Muhammad pada tanggal 21 September 2015 pukul 15.10 WIB di kantor pusat Republika Online Jakarta Selatan

Hasil wawancara penulis dengan Saad Saefullah selaku Redaktur pelaksana Islampos melalui surat elektronik (e-mail) pada tanggal 13 Agustus 2015

operasi-militer-saudi-di-Yaman

2

http://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/15/05/03/nnqi47-iran-bersumpah-lindungi-kepentingannya-di-Yaman

ICHSAN: mas jibril, ini menarik disaat pemberitaan media mengangkat bahwa arab saudi bersumpah untuk menghabisi syi’ah houthi namun di hari yang sama ROL memberitakan dengan berita bahwa iran bersumpah untuk melindungi kepentinganya di yaman, bagaimana tanggapanyya mas?

DJIBRIL MUHAMMAD : oh, kalau itu sebenarnya lebih kepada perimbangan sebuah pemberitaan aja, jadi tanpa ada itu tadi, bahwa kita dari awal tidak masuk

ke konflik sunni syi’ah. Bahwa dari awal saya cerita untuk memberitakan tentang kebijakan luar negeri iran saj kita sudah ci cap sebagai syi’ah , padahla poltik luar

negeri yang kita bicarakan yakni yang berkaitan daengan kebijakan, jadi karena kita tidak ingin dicap seperti itu, maka kita mencoba memberitakan informasi yang berimbang, dan memang kebetulan fakta yang ada, kemudian beberapa lansiran yang ada di timur tengah itu, ada yang beberapa sumbernya memaang berbeda-beda, maksudnya ada yang berpihak ke iran dan ada ynag berpihak ke arab saudi, nah, meskipun pemberitaan republika berimbang tapi kita menampilkan beritanya yang sama, kalau memang ada lansiran ditimur tengah yang berbeda, kita coba beritakan hal yang sama dengan sumbernya. Artinya kita memberikan prosi yang setara, baik itu soal kelompok houthi nya maupun para penentang houthi,. Jadi kita coba memberikan ruang yang sama walaupun kita

ICHSAN : kalau melihat pandangan dari rol tentang konflik yaman ini pakaah merupakan konflik politik atau sektarian dalam pemberitaaannya?

DJIBRIL MUHAMMAD : sebenarnya sektarian, karena konflik di tengah itu memang kental dengann konflik sektariannya dibanding dengan pertimbangan poilitiknya dan itu sudah menjadi sejarah dalam konflik timur tengah, jadi walaupun kesini-sininya ada konflik politik, kita melihat hal itu hanya sekedar tampilan luarnya saja tapi jika kita lihat lebih dalam konflik tersebut lebih kepada konflik sektarian. Karena langkah-langkah politik yang ada ditimur tengah tidak

lepas dari konflik sektarian. Jadi soal pemeberitaaan Republika Online itu

membatasi bahwa itu merupakan langakah politik, tidak coba masuk keranah yang

ntah dia itu syi’ah ataupun sunni.

ini memang tema yang berat dan sangat sensitif begitupun di Indonesia. Bahkan kita sendiri menarik diri untuk tidak memberitakan itu (konflik sunni syiah). Meskipun oleh sebagian masyarakat kita disebut sebagai media Islam, tetapi kita sendiri membatasi pemberitaan mengenai konflik sunni dan syiah seperti yang terjadi di Sampang, namun itu pun hanya sampai di situ saja. Biar ahlinya saja yang berbicara. Sekalipun ahlinya memberikan pandangan itu hanya sebatas kapasitasnya saja. Itu pun hanya sebatas mengomentari saja.

mengapa harus syiah? Kenapa tidak Houthi saja? Artinya begini kalaupun houthi sendiri berlatar belakang Syiah biarkan itu menjadi latar belakang ideologi dan organisasi saja tetapi kalau bicara pergerakan, aktivasi mereka dan langkah politik mereka ya itu kamu harus menempatkan bahwa itu merupakan langkah-langkah sebuah gerakan milisi katakanlah, untuk mendongkel sebuah pemerintahan di Yaman yang sah.

Maka di sini harus jelas batasannya.

ICHSAN : bagaimana Rol melihat realitas politik di timur tengah sendiri secara umum?

DJIBRIL MUHAMMAD : Begini, yang pasti itu kan bermula ketika dari Tunisia lalu menjalar ke Mesir lalu ke Suriah, suriah pun panjang belum jelas dan tidak pasti, terus ke Libya dan ke Afrika tapi Negara islam masih semangat yang sama dan sekarang ke Yaman itu masih Arab Spring itu tadi. Nah bahwa dari negara-negara di Timur tengah coba menggelorakan kebebasan berekspresi dengan berbagai macam aspeknya. Kalau anda melihat proses yang ada di Tunisia itu kan melibatkan dari generasi muda, instansi dan sosial media, begitu juga dengan di Mesir, pergerakannya begitu besar dan begitu mendunia sehingga dunia pun tau, nah itu dari proses seperti itu.

sendiri tidak setuju dengan pemerintahan yang ada. Tetapi kalau melihat dari perkumpulannya, organisasinya, masanya, itu karakteristiknya berbeda Mesir dan Tunisia dengan Yaman berbeda. Kalau di Mesir kan itu jelas menentang pemerintahan Husni Mubarak yang sudah lama berkuasa, begitupun di Tunisia. Kalau di Yaman lebih condong kepada politik praktis. Artinya sekelompok elit di Yaman itu coba menjalin beberapa rekan-rekannya untuk coba menentang pemerintahan yang sah. Jadi konteksnya berbeda kalau saya melihatnya seperti itu. Walaupun semangat Arab Spring-nya sudah melebar ke semua negara-negara di Timur Tengah, prosesnya berbeda. Artinya tujuan dari pergerakan masa itu tadi berbeda. Kalau di Yaman kan coba membela pemerintahan yang ada yang coba di dongkel oleh pihak luar. Sedangkan yang di Tunisia dan Mesir kan itu sebaliknya. Walaupun Mesir dan Tunisia juga didukung oleh negara-negara seperti Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Eropa atau Barat, prosesnya kan berbeda, bertolak belakang. Walaupun tujuannya sama ingin menggulingkan pemerintahan yang ada.

ICHSAN : kalau kaitannya dengan mundurnya presiden sebelumnya, Rahmat Shaleh itu bagaimana? Bukankah itu termasuk Arab Spring juga?

DJIBRIL MUHAMMAD : oiya itu juga Arab Spring. Nah kalau proses itu mungkin sama dengan yang ada di Mesir. Kalau yang kemarin kan kalau tidak salah sunni. Kalau Yaman kan prosesnya sama seperti Arab Spring pada

ICHSAN : kalau kita kerucutkan ke bagaimna ROL melihat keterkaitan dua negara besar ini tadi Iran dan Arab saudi terhadap konfik houthi di Yaman itu seperti apa?

DJIBRIL MUHAMMAD jadi begini, perlu dipahami juga mengapa ROL mengambil istilah kelompok, atau katakanlah gerilyawan atau milisi yah, alasannya itu kita memang di dalam mereka itu ada kelompok sipil yang memang memfokuskan diri untuk menentang sebuah pemerintahan yang ada, yang juga tujuannya untuk mengganti pemerintahan yang ada. Kita sampai di situ. Tidak membawa embel-embel soal dia itu Syiah atau Sunni. Itu tidak. Makanya, dalam hampir semua judul ROL itu selalu disebut Milisi atau gerilyawan itu karena itu. Itulah alasan mengapa ROL memilih istilah tersebut.maaf tadi pertanyaannya apa?

ICHSAN : mengenai keterkaitan negara-negara besar seperti Arab Saudi bagaimana ROL melihatnya?

DJIBRIL MUHAMMAD : tidak bisa terbantahkan ya bahwa jika houthi itu kan dekat dengan Iran karena memang basis ideologinya itu tadi. Sedangkan yang Arab Saudi itu kan basis ideologinya berbeda dari Iran, yang satu Sunni yang satu Syiah. Jadi saya hanya bisa jawab itu saja masalah Sunni dan Syiah, dengan melihat latar belakang ideologi pemahaman Arab Saudi dan Iran itu sudah jelas garisnya. Saya hanya bisa jawab sampai situ saja.

kepentinganya di yaman, bagaimana tanggapanyya mas?

DJIBRIL MUHAMMAD : oh, kalau itu sebenarnya lebih kepada perimbangan sebuah pemberitaan aja, jadi tanpa ada itu tadi, bahwa kita dari awal tidak masuk

ke konflik sunni syi’ah. Bahwa dari awal saya cerita untuk memberitakan tentang kebijakan luar negeri iran saj kita sudah ci cap sebagai syi’ah , padahla poltik luar

negeri yang kita bicarakan yakni yang berkaitan daengan kebijakan, jadi karena kita tidak ingin dicap seperti itu, maka kita mencoba memberitakan informasi yang berimbang, dan memang kebetulan fakta yang ada, kemudian beberapa lansiran yang ada di timur tengah itu, ada yang beberapa sumbernya memaang berbeda-beda, maksudnya ada yang berpihak ke iran dan ada ynag berpihak ke arab saudi, nah, meskipun pemberitaan republika berimbang tapi kita menampilkan beritanya yang sama, kalau memang ada lansiran ditimur tengah yang berbeda, kita coba beritakan hal yang sama dengan sumbernya. Artinya kita memberikan prosi yang setara, baik itu soal kelompok houthi nya maupun para penentang houthi,. Jadi kita coba memberikan ruang yang sama walaupun kita

tidak memberikan perhatian lebih, dalam artian kita Republika Online tidak

mencarikan solusi terkait konflik yang terjadi di timur tengah, kita tidak sampe sana.

ICHSAN : kalau melihat pandangan dari rol tentang konflik yaman ini pakaah merupakan konflik politik atau sektarian dalam pemberitaaannya?

walaupun kesini-sininya ada konflik politik, kita melihat hal itu hanya sekedar tampilan luarnya saja tapi jika kita lihat lebih dalam konflik tersebut lebih kepada konflik sektarian. Karena langkah-langkah politik yang ada ditimur tengah tidak

lepas dari konflik sektarian. Jadi soal pemeberitaaan Republika Online itu

membatasi bahwa itu merupakan langakah politik, tidak coba masuk keranah yang

ntah dia itu syi’ah ataupun sunni.

ICHSAN : di Arab Saudi itu ada negara pendukung seperti Amerika Serikat, sementara Iran dengan Rusianya. Itu kan basic politik antara kedua negara besar tersebut termasuk di dlamnya ada kepentingan ekonomi. Bagaimana tanggapan anda?

DJIBRIL MUHAMMAD : Itu juga ada faktor ekonomi sebenarnya. Jadi semua aspek politik tidak akan lepas dari aspek ekonomi. Seperti contoh misalnya ketika Amerika Serikat menginvansi Irak itu tidak murni soal politik, ataupun bagaimana cara menurunkan Saddam Husein pada masa itu, tetapi sebagian misinya ialah bagaimana menguasai ladang-ladang minyak yang ada di Iraq. Jadi tidak hanya dari sisi politik semata melainkan melihat sisi sumber daya alam yang bisa dikuasai, kira-kira seperti itu.

ICHSAN Secara umum bagaimana Republika Online melihat gerakan Islam Syiah dan Pergerakannya di Timur Tengah?

bahwa semua pergerakan atau langkah politik Arab Spring yang ada di Timur

tengah itu tidak Pure sebuah langkah politik murni. Berbeda dengan

negara-negara di Eropa dan Barat. Karena di Arab pasti akan dibawa isu sektarian tersebut karena pola pikir dan ideologi pergerakan mereka adalah ideologi keagamaan. Tentunya berbeda dengan yang ada di Eropa dan Amerika karena benar-benar berbicara tentang demokrasi, tentang bagaimana hak sipil terpenuhi dan sebagainya. Sedangkan di Tumur Tengah hukum-hukumnya juga masih tergantung kepada agama, jadi sangatlah wajar ketika langkah politiknya pun dipengaruhi oleh faktor-faktor agama.

Kalau pertanyaan soal Syi’ah itu tadi saya tidak akan menjawab. Saya hanya memjawab seputar langkah politiknya saja. Jadi bisa dikatakan bahwa langkah politik yang dikemukakan oleh beberapa negara di Timur Tengah itu sangat

dipengaruhi oleh faham-faham keagamaan, entah itu Sunni, Syi’ah, Wahabi dan

lain sebagainya.

karena mereka sudah menstigmakan atau mengideologikan bahwa mereka itu

Syi’ah. Tetapi mau bagaimana pun pembaca Republika Online itu memang ada yang kolot dan ada yang moderat. Yang kolot-kolot itulah yang mengatakan

bahwa Republika Online itu media Syiah. Padahal aspek bemberitaan kita itu

tidak pada bagaimana Syi’ah itu maju, bagaiman Syi’ah itu bisa menguasai dunia, bagaimana teknologi Iran yang bermadzhab Syi’ah itu bisa maju. Tidak. Tetapi

krisis ekonomi di negaranya tetapi mereka bisa tetap bersatu teguh mempertahankan negaranya. Jadi aspek dan pembatasannya hanya sampai situ, tidak sampai pada aspek keagamaannya. Karena itu merupakan pembahasan yang berbeda.

ICHSAN tentang kelompok Houthinya sendiri bagaimana pandangan

Republika Online terhadap Kelompok tersebut?

DJIBRIL MUHAMMAD : secara umum, negara-negara Timur Tengah ketika mengalami pergesekan internal, biasanya ketika salah satu pihak merasa kalah secara power mereka akan mencoba melibatkan negara lain yang memiliki paham yang sama.

Ketika masuk dalam konteks negara Yaman, kalau tidak salah Republika Online

dalam beberapa pemberitaannya mencoba mengulas bagaiman kelompok houthi ini bisa berhadap-hadapan dengan pemerintahan yang sah. Walaupun dalam pergerakannya ia tidak bisa dipisahkan dengan presiden sebelumnya. Jadi

pemberitaan Republika Online tidak tidak membahas bagaimana Houthi bisa

berkongsi dengan pihak-pihak kementerian tetapi melihat kondisi terkini di internal Yaman setelah penggulingan itu tadi ada yang mencoba membelokan arus pergerakan sehingga menarik seperti sekarang ini.

DJIBRIL MUHAMMAD : sebenarnya kalau kepentingan Republika Online sendiri pada dasarnya adalah paham keislamannya di negara-negara Islam, bahwa Arab Spring dari Tunisia, Mesir, yang merembet ke negara-negara di Timur tengah itu kita memberikan perhatian khusus. Artinya daya tularnya begitu dahsyat di beberapa negara di Timur tengah. Khusus untuk di Yaman sebenarnya kita tidak memiliki kepentingan khusus. Kita lebih kepada bagaimana supaya rakyat atau sipil tidak menderita akan konflik elit yang ada di Internal Yaman. Jangan sampai seperti misalnya yang terjadi di Suriah, banyak rakyat yang mengungsi dan sengsara. Jadi kepentingan kita lebih kepada bagaimana konflik di kalangan elit yang terjadi di sana tidak menyusahkan rakyatnya dan segera disudahi. Kita tidak mendukung salah satu pihak, sehingga dalam pemberitaan kita tidak ada yang menyudutkan salah satu.

ICHSAN : bagaimana teknis framing yang Republika Online bangun dalam pemberitaan seputar Houthi?

DJIBRIL MUHAMMAD : begini, pasca Arab Spring yang terjadi banyak sekali media-media dunia yang memberitakan, terutama media di Timur Tengah dan asing. Terdapat juga media asing dan media Arab yang memiliki keberpihakan kepada salah satu kubu. Ketika melihat fenomena itu, di internal Republika Online mencoba mendiskusikan khususnya untuk konteks yang ada di yaman atau Mesir

berimbang. Karena faktor pemilihan beberapa situs tersebut, kita mengambil jalan tengah.Maka kita tidak menggunakan kata pemberontak, yang berarti kita tidak mendukung pemberontakan tersebut. Jadi kita gunakan beberapa istilah yang secara definisi sesuai dengan konteks politik yang ada dan istilah yang berlaku secara umum, seperti istilah kelompok dlsb.

ICHSAN : Ideologi apa yang diusung Republika Online?

DJIBRIL MUHAMMAD : tidak ada ideologi khusus, tetapi kita mengusung jurnalisme damai.

Mengingat proses demokrasi di Timur Tengah baru mekar beberapa tahun belakangan, maka ketika proses itu sedang hangat-hangatnya harus dikelola dengan baik tanpa ada gesekan atau saling bunuh sehingga bisa memuaskan semua kelompok, meskipun hal tersebut sangat sulit untuk diwujudkan. Harapannya bahwa semua proses yang ada di Timur Tengah berlangsung damai dan tidak merugikan rakyat sipil, karena yang paling ditugikan adalah rakyat sipil. Jadi jika berbicara ideologi rasanya terlalu berat, mungkin yag coba

dikampanyekan Republika Online terkait berita-berita di Timur Tengah terutama

di Yaman adalah bahwa sebuah pergolakan politik Internal sebuah negara harusnya juga memberikan kepentingan rakyat banyak.

DJIBRIL MUHAMMAD : Pertama, kita mencoba memberikan pemberitaan yang berimbang. Kedua, kita mencari situs-situs yang memiliki pernyataan-pernyataan yang mendukung pemahaman kita. Misalnya seruan dari PBB untuk memediasi, meskipun kenyataannya mediasi di yaman gagal, begitupun dengan gencatan senjata. Namun meskipun gagal, kita mencoba untuk terus menyerukan hal tersebut, agar proses mediasi dan gencatan senjata terus berjalan.

ICHSAN Republika Online ini kan menjadi salah satu media Islam yang direkomendasikan jika kita mencari literasi berita-berita tentang Islam, bagaimana tentang informasi yang khusus tentang islam itu seperti apa? Misalnya fatwa-fatwa MUI dll..

DJIBRIL MUHAMMAD mengenai hal itu, kalau di Republika Online terdapat

Dokumen terkait