• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODOLOGI PENELITIAN

3.2 FRAMEWORK FOR THE APPLICATION SYSTEMS TECHNIQUES

(FAST)

Tahapan Framework for the Application System Techniques (FAST) masing-masing memerlukan input, baik yang berupa data observasi maupun hasil pengolahan data tahapan sebelumnya. Semua input dan output yang dihasilkan menimbulkan hubungan atau keterkaitan yang berujung pada hasil rancangan sistem kendali.

3.2.1 Preliminary Investigation

Tahap pertama yang dilakukan adalah preliminary invertigation, dimana pada tahap ini merupakan tahap awal dari pengembangan sistem yang di buat. Pada tahap ini investigasi awal yang dilakukan dengan proses wawancara dan tinjauan langsung. Proses wawancara dilakukan dengan mewawancarai ketua

commit to user

jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret dan perancang lantai getar. tinjauan langsung pada lantai getar yang terdapat pada Universitas Islam Indonesia. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui masalah, peluang dan tujuan pengguna, mengetahui ruang lingkup yang dikerjakan, mengetahui kelayakan perencanaan proyek. Pada dasarnya tahap ini adalah tahap awal yang dilakukan pada laporan penelitian ini yang meliputi latar belakang, perumusan masalah, penentuan tujuan dan manfaat, studi pusataka, studi lapangan dan identifikasi masalah.

3.2.2 Problem Analysis

Pada tahap ini dijelaskan analisa masalah yang ada dilapangan. Tahap ini merupakan pengembangan dari tahap pertama yang bertujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam bagi perancang mengenai permasalah yang dihadapi. Informasi yang digunakan dalam mempelajari permasalahan yang dihadapi adalah fakta yang terdapat dalam sistem mekanik lantai getar, masalah, akibat, penyebab dari permasalahan.

3.2.3 Requirement Analysis

Tahap ini dilakukan bila pengguna menyetujui untuk melanjutkan proyek. Pekerjaan pada tahap ini adalah mendefinisikan hal-hal yang perlu dilakukan oleh sistem, apa yang diperlukan dan diinginkan oleh pengguna pada sistem. Input dari tahap ini adalah sistem improvement objective yang dihasilkan pada tahap sebelumnya yang kemudian perancang mengumpulkan dan mendiskusikan keperluan dan prioritas berdasarkan informasi yang diperoleh dari proses wawancara. Pada tahap ini ditunjukan rekapitulasi hasil wawancara yang telah dilakukan dengan permasalahan yang dibahas pada tahap problem analysis.

3.2.4 Decision Analysis

Dicision analysis adalah melakukan analisis terhadap keputusan yang akan diambil berdasarkan penyelesaian yang ditawarkan. Analisis keputusan terdapat berbagai alternatif untuk mendesain sistem kendali. Alternatif yang diajukan mengenai penggunaan mikrokontroler, display dan motor penggetar.

commit to user 3.2.5 Desain

Setelah didapatkan persetujuan dari customer dan pengguna, maka mulai dilakukan proses desain dari sistem kendali. Tujuan dari tahap ini adalah mentransformasikan business requirement statement menjadi spesifikasi desain untuk proses konstruksi. Pada tahap ini diperrlukan ide dan opini dari pengguna dan customer. Desain sistem kendali terdiri dari dua bagian yaitu desain hardware

dan desain program. Hardware dalam hal ini merupakan rangkaian sistem kendali yang mengendalikan komponen penggerak dan pengaturan pada lantai getar, sedangkan program berfungsi sebagai logika sistem kendali dalam melakukan kendali.

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan alat, bahan dan data yang digunakan untuk perancangan modul sistem kendali pengubah kecepatan putaran motor induksi tiga fasa pada lantai getar yang dijelaskan, sebagai berikut:

1. Perancangan hardware.

Langkah pertama yang dilakukan dalam perancangan hardware untuk sistem kendali pengubah kecepatan ini adalah menentukan komponen elektro dan elektronika yang digunakan baik yang berupa mikrokontroler hingga komponen lain seperti kontaktor, inverter dan relay, mendesain layout

elektronika inti dan pendukung dalam satu papan PCB, dan merangkai semua komponen yang diperlukan di atas papan PCB. Mendesain rangkaian logika pengatur arah putaran motor.

2. Perancangan program.

Perancangan program dilakukan dengan mengunakan bahasa BASCOM untuk memprogram mikrokontroller agar menampilkan menu pada LCD yang dapat membantu operator dalam mengatur mekanisme gerakan yang menghasilkan gerakan horisontal, vertikal dan mix (horisontal dan vertikal) yang mana semua input di lakukan dengan keypad 4x4. Program ini yang nantinya mengsingkronisasikan komponen elektronika yang dipergunakan sesuai dengan keperluan dalam mengatur kecepatan motor.

commit to user

3.2.6 Pembangunan Sistem Kendali (Contruction)

Tahap pembangunan adalah tahap melaksanakan pengujian pada setiap komponen sistem secara individu dan sistem secara keseluruhan. Tujuan dari tahap ini adalah membangun dan menguji sistem kendali yang memenuhi permintaan dan spesifikasi dari desain yang dibuat, mengimplementasikan penghubung antara komponen pengendali dan sistem mekanik lantai getar. Penjelasan mengenai hal-hal yang dilakukan dalam tahap ini, sebagai berikut:

1. Verifikasi hardware.

Pada tahap ini dilakukan pengecekan pada seluruh komponen elektro dan elektronika yang dirangkai. Hal ini diperlukan mengurangi kesalahan fungsi dalam rangkaian serta penempatan komponen elektronika.

2. Downloading.

Pada tahap ini adalah tahap pemindahan program dari bahasa BASCOM ke bahasa Assembler hingga diakusisi perintah dalam mikrokontroler. Dalam bentuk bahasa Assembler program di download kedalam mikrokontroler agar berfungsi sebagai pusat data dan perintah untuk medapat mengubah kecepatan dan gerak motor.

3. Assembling.

Pada tahap ini adalah tahap penyatuan dari hardware kendalinya dan komponen yang dikendalikan hal ini meliputi penyatuan keypad, LCD, dan

output dari mikrokontroler.

4. Validasi.

Untuk validasi berupa troubleshoting hardware dan program secara keseluruhan baik berupa fungsi komponen, perintah dalam mikrokontroler, dan hasil yang sesuai dengan arah putaran dan kecepatan motor yang diinginkan.

commit to user

Tahap implementation adalah tahap penerapan hasil dari perancangan sistem kendali yang di buat ke dalam sistem Laboratorium Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi untuk mendapatkan kondisi yang sesuai keperluan laboratorium, input dari tahap ini adalah sistem fungsional dari tahap konstruksi. Perancang mampu membantu menjelaskan tentang cara penggunanaan dan melakukan tes akhir.

Tahap operation and support stage adalah tahap dimana perancang membangun sistem pendukung teknis bagi para pengguna, seperti keperluan

maintenance dan kesalahan dalam pengoperasian. Aktifitas yang dilakukan daalam sistem pendukung adalah assisting users, fixing software.

Dokumen terkait