• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. EVALUASI PROGRAM

4. Fungsi dan Tujuan Evaluasi Program

Evaluasi memegang peranan utama dalam setiap analisis kebijakan atau program, secara umum fungsi evaluasi adalah sebagai berikut :

a. Memberikan informasi yang valid mengenai kinerja kebijakan atau program, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai, dan kesempatan telah dapat dicapai melalui tindakan publik, dalam hal ini evaluasi mengungkapkan seberapa besar tujuan telah dicapai.

b. Melakukan klarifikasi dan kritik terhadap nilai – nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44 BAB II

c. Evaluasi memberikan sumbangan pada aplikasi metode – metode analisis kebijakan lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan evaluasi ada dua, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum diarahkan kepada program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing – masing komponen. Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah ditetapkan sebelumnya. Tanpa adanya evaluasi, program – program yang berjalan tidak akan dapat dilihat efektifitasnya. Dengan demikian, kebijakan – kebijakan baru sehubungan dengan program itu tidak akan didukung oleh data. Karenanya, evaluasi program bertujuan untuk menyediakan data dan informasi serta rekomendasi bagi pengambil kebijakan (decision maker) untuk memutuskan apakah akan melanjutkan, memperbaiki atau menghentikan sebuah program (Arikunto, 2004) .

45 BAB II

Tabel 2.3 Rangkuman Variabel dari Hasil Kajian Teori

No Teori Sumber Uraian Variabel

A KEMISKINAN 1 Definisi Kemiskinan Gunawan Sumodining rat (1999 : 1)

Konsep ilmiah yang lahir dari hasil pembangunan yang keberadaannya ditandai dengan adanya penggangguran, keterbelakangan, yang kemudian menjadi ketimpangan.

Kemiskinan muncul dari hasil pembangunan

Kemiskinan ditandai dari adanya penggangguran, keterbelakangan dan menjadi ketimpangan 2 Sebab Terjadinya Kemiskinan di Perkotaan Loekman Sutrisno (1999:5)  Pandangan Konservatif

Perbedaan masyarakat dipandang sebagai akibat dari perbedaan individu, pembawaan (bakat) dan karakter, termasuk motif hidup.

 Pandangan Liberal

Adanya kesempatan yang tidak sama akibat dari manajemen yang amburadul (berantakan dan tidak profesional).  Pandangan Transformatif

Kemiskinan disebabkan oleh struktur, terutama yang berkaitan dengan aset produksi.

Penyebab kemiskinan :

Orang miskin dinilai pemalas, bodoh dan tidak punya keinginan untuk maju, kurang keterampilan, dan hidup anti modernisasi

Kesempatan yang tidak sama Akibat dari struktur.

3 Program Pengentasan Kemiskinan Tjiptoherija nto (1996:71)

 Pentingnya kemiskinan ditanggulangi karena kemiskinan bukan merupakan

kondisi yang beruntung,

menjerumuskan dalam tindak

kriminalitas, dan kegagalan kebijakan pembangunan bagi para pembuat

Kemiskinan sangat penting ditanggulangi untuk :

menghilangkan kondisi kurang beruntung masyarakat miskin  Mencegah tindakan kriminal

46 BAB II

No Teori Sumber Uraian Variabel

kebijaksanaan UU No. 5 Tahun 2000 tentang Program Pembangun an Nasional

4 Strategi penanggulangan kemiskinan  Penciptaan kesempatan, melalui

pemulihan ekonomi makro,

pembangunan yang baik, peningkatan pelayanan umum

 Pemberdayaan masyarakat dengan meningkatkan akses terhadap sumber daya ekonomi dan politik

 Peningkatan kemampuan melaui pendidikan dan perumahan

 Perlindungan sosial untuk mereka yang memiliki cacat fisik, fakir miskin, dll

Penciptaan Kesempatan (Create Opportunity) Pemberdayaan Masyarakat (people empowerment) Peningkatan kemampuan (increasing capacity) Perlindungan sosial (social protection)

B PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

1 Tujuan Pembanguna n Perumahan Permukiman John F.C. Turner (1980)

Tujuan pembangunan perumahan

permukiman, yaitu :

 Menciptakan pembangunan baru dengan beberapa hal yang harus diperhatikan

 Menciptakan komunitas baru, dimana komunitas – komunitas tersebut membentuk suatu tipe komunitas tersendiri.  Pembangunan Baru.  Komunitas Baru 2 Community Based Develompme nt

Community based development

merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat, dimana mereka mampu mengidentifikasikan

Adanya Community Based Development dapat meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki (participating ang belonging together) terhadap program yang dilaksanakan, dan mengandung usur pemberdayaan

47 BAB II

No Teori Sumber Uraian Variabel

kebutuhan dan masalah secara bersama. 3 Tahapan Pelaksanaan Pembanguna n Perumahan Swadaya secara Berkelompok (Organisasi) Peraturan Menteri Negara Perumahan Rakyat No. 8/PERMEN /M/2007

Terdapat berbagai tahapan dalam pelaksanaan pembangunan perumahan swadaya

Tahapan yang dilalui :

Persiapan perumusan kebijakan Persiapan pengorganisasian MBR Pemetaan dan Perencanaan Perizinan dan Pembangunan Pemamfaatan dan Pengelolaan 4 Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Dirjen Cipta Karya (1999)

Lokasi kawasan perumahan permukiman yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan permukiman memiliki beberapa kriteria, dan terdapat beberapa komponen lingkungan perumahan permukiman yang harusnya tersedia dalam meningkatkan kualitas hunian.

Lokasi kawasan perumahan yang layak :

Tidak terganggu oleh polusi (Air, Udara, Suara) Tersedia air bersih

Memiliki kemungkinan untuk perkembangan pembangunannya Mempunyai aksesibilyas yang baik

Mudan dan aman mencari tempat kerja

Tidak berada di bawah permukaan air setempat Mempunyai kemiringan rata-rata

Komponen lingkungan dalam peningkatan kualitas hunian : Jalan Lingkungan

Jalan Setapak Sitem Drainase Penyediaan air bersih

Pengumpulan dan pembungan sampah Fasilitas penyehatan lingkungan (MCK)

48 BAB II

No Teori Sumber Uraian Variabel

1 Kebijakan Perumahan dan Permukiman Kota Pekalongan Bapeda Kota Pekalongan

Tujuan RPJM : “meningkatkan kualitas rumah tinggal,lingkungan permukiman, dan ketersediaan infrastruktur air bersih bagi masyarakat miskin

Peningkatan kualitas hunian,lingkungan dan Sarana Prasarana Dasar perumahan permukiman masyarakat miskin.

Keswadayaan masyarakat. Visi penanggulangan kemiskinan :

melalui pemberdayakan masyarakat dengan memampukan dan memandirikan masyarakat...”

D. PROGRAM SAPU LIDI KOTA PEKALONGAN 1 Kebijakan dan Strategi Pelaksanaan Program Sapu Lidi Bapermas Kota Pekalongan

Penanggulangan kemiskinan yang dilakukan tidak hanya meningkatkan kualitas rumah atau lingkungannya saja, tetapi juga terkait aspek ekonomi dan sosial masyarakat (pemberdayaan masyarakat)

Menggunakan strategi Tribina : a. Bina Lingkungan

 Bebas Rumah Tidak Layak Huni

 Peningkatan Kualitas Lingkungan (Bebas Kawasan Kumuh)  Penghijauan dan Penanganan Sampah di Kluster Kemiskinan  Sertifikasi Tanah bagi MBR

b. Bina Manusia

 Pendidikan dan Pelatihan  Kesehatan

 Catur Bina

 Penguatan Kapasitas Kelembagaan c. Bina Ussha

 Pemberdayaan LKM (Lembaga Keuangan Mikro)

 Pemberdayaan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS) 2 Tahap Pelaksanaan Program Bapermas Kota Pekalongan

Implementasi program Sapu Lidi melewati berbagai tahapan

Tahapan persiapan pemerintah, persiapan MBR, pemetaan dan perencanaan, pelaksanaan pembangunan, dan pemanfaatan dan pengelolaan

49 BAB II

No Teori Sumber Uraian Variabel

E EVALUASI PROGRAM 1 Kriteria Evaluasi Program Dunn (2000)

Tolak ukur yang dapat dijadikan alat untuk evaluasi suatu program meliputi : Efektifitas, Efisiensi, Kecukupan, Responsitas, dan Ketepatan

a. Efektifitas

Apakah tujuan dan target program yang diinginkan telah tercapai? b. Efesiensi

Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan?

c. Kecukupan

Seberapa jauh hasil yang telah dicapai memecahkan masalah? d. Responsitas

Apakah ada multiplayer effect dari implementasi program yang dirasa memuaskan bagi masyarakat penerima program?

e. Ketepatan

Apakah hasil yang diinginkan benar-benar tepat sasaran?

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 50 BAB III BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN

Penelitian tingkat keberhasilan program Sapu Lidi Kota Pekalongan yang merupakan sebagai program penataan perumahan permukiman masyarakat miskin Kota Pekalongan dilihat dari sifat permasalahan yang dibahas merupakan jenis penelitian deskriptif, dimana penelitian tersebut berusaha memberikan gambaran dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu terhadap obyek penelitian.

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan program Sapu Lidi dalam pengentasan kemiskinan Kota Pekalongan, dimana merupakan salah satu bentuk implementasi kebijkan publik. Evaluasi program tersebut digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat keberhasilan program tersebut. Keberhasilan dari suatu program dapat dilihat dari dampak, proses atau hasil yang dicapai oleh program tersebut.

B. RUMUSAN VARIABEL

Rumusan variabel didapat dari hasil eksplorasi teori yang digunakan dalam penelitian. Tidak semua teori penelitian digunakan sebagai dasar perumusan variabel. Berhubung penelitian ini bersifat evaluasi sehingga teori yang digunakan dalam perumusan variabel yaitu terkait teori tentang evaluasi dari William Dunn. Selain itu juga disesuaikan dengan target dari Program Sapu Lidi, dan juga tujuan program Sapu Lidi. Rumusan variabel peneilitian dapat dilihat secara jelas dalam tabel berikut :

51 BAB III

Tabel 3.1 Perumusan Variabel No

Tipe Kriteria Evaluasi

(Dunn)

Pertanyaan

Evaluasi (Dunn) Tujuan Pembangunan Target Program

Variabel

Penelitian Indikator Penelitian

1 Efektifitas Apakah tujuan yang diinginkan telah tercapai?

 Rusunawa : Peningkatan kualitas hunian dari kondisi sebelumnya

 Griya Swadaya Asri:

Penyediaan rumah bagi

masyarakat miskin untuk pengsmbilan rumah pertama

 Bumirejo Damai Residence : Penyediaan rumah bagi para PNS/TNI golongan rendah untuk pengambilan rumah pertama

 Bedah Kampung : peningkatan kualitas hunian dari kondisi sebelumnya.

Kota Pekalongan

Bebas Rumah

Tidak Layak Huni dilengkapi dengan fasilitas dasar rumah Tahun 2008 dan Bebas Kawasan Kumuh Tahun 2010 Apakah tujuan dan target program yang diinginkan telah tercapai?

Mendukung target Kota Pekalongan Bebas Rumah Tidak Layak Huni Tahun 2008 dan Bebas Kawasan Kumuh Tahun 2010

2 Efesiensi Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan? Seberapa banyak usaha diperlukan untuk mencapai tujuan yang diinginkan?

 Penggunaan bantuan yang sesuai dengan kebutuhan

 Mekanisme pencairan bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Mekanisme pengajuan bantuan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

 Kepanitiaan yang bekerja sesuai dengan ketentuan yang berlaku

52 BAB III No Tipe Kriteria Evaluasi (Dunn) Pertanyaan

Evaluasi (Dunn) Tujuan Pembangunan Target Program

Variabel

Penelitian Indikator Penelitian

3 Kecukupan Seberapa jauh

hasil yang telah dicapai

memecahkan masalah?

 Status lahan dan rumah yang jelas

 Peningkatan

kualitas/Ketahanan rumah (permanen)

 Peningkatan penyediaan sarana prasarana  Memberi pelatihan keterampilan  Menciptakan swadaya masyarakat Bangunan Rusunawa, Rumah Inti Tumbuh, Perumahan Bumirejo Damai Residence, Perbaikan Rumah semi atau non permanen, Sertifikasi, Penghijauan, Kelengkapan Sarana Prasarana Dasar Rumah, Kesehatan, Keterampilan, dan Pemberdayaan Masyarakat Seberapa jauh hasil yang telah dicapai memecahkan masalah? 1. Keberhasilan Fisik

 Pembangunan Rumah Aman dan layak huni

 Jelas Status Kepemilikan Bangunan dan Rumah

 Sarana Prasarana yang memadai

 Adanya kemudahan akses

sanitasi/MCK

 Peningkatan Kualitas Lingkungan Perumahan Permukiman.

2. Keberhasilan Ekonomi

 Adanya pelatihan keterampilan

 Adanya pemberdayaan lembaga keuangan swadaya masyarakat

 Adanya peningkatan pendapatan atau penghasilan masyarakat

3. Keberhasilan Sosial

 Kemudahan pendidikan

 Adanya pemberian gizi bagi balita dan ibu hamil

 Adanya peran serta atau swadaya masyarakat yang aktif dalam menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal

 Adanya Pemberdayaan lembaga swadaya masyarakat yang aktif.

53 BAB III No Tipe Kriteria Evaluasi (Dunn) Pertanyaan

Evaluasi (Dunn) Tujuan Pembangunan Target Program

Variabel

Penelitian Indikator Penelitian

4 Responsitas Apakah hasil kebijakan memuaskan kelompok – kelompok tertentu? Apakah ada multiplayer effect dari implementasi program yang dirasa memuaskan bagi masyarakat penerima program?

Persepsi masyarakat terhadap dampak ikutan dari proses dan tahapan, serta tingkat kepuasaan terkait implementasi program tersebut.

5 Ketepatan Apakah hasil

yang dinginkan benar – benar berguna dan bernilai serta tepat sasaran?  Rusunawa : Masyarakat

berpendapatan tidak lebih dari Rp. 2.000.000,00/ bulan

 Perumahan Bumirejo Damai Residence : bagi PNS ataupun POLRI or TNI bergolongan rendah berpenghasilan tidak lebih dari Rp. 2.500.000,00

 RIT : masyarakat miskin Kota Pekalongan berpenghasilan tidak lebih dari Rp. 1.500.000

Masyarakat Miskin Kota Pekalongan Apakah hasil yang diinginkan benar – benar tepat sasaran?

 Ketepatan sasaran masyarakat penerima program dengan kesesuaian target group di masing – masing lokasi implementasi program.

 Masyarakat penerima program menempati sendiri rumah hasil implementasi program.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54 BAB III

C. KEBUTUHAN DATA

Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini dikategorikan berdasarkan sasaran penelitian yang akan dicapai, kemudian dijabarkan sesuai dengan sumber data yang diperoleh dan metode yang digunakan untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Berikut tabel kebutuhan data dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.2 Kebutuhan Data Penelitian

No. Indikator Kebutuhan Data Sumber Metode

1 Efektifitas Target Kota Pekalongan terkait

penanganan perumahan

permukiman masyarakat miskin Kota Pekalongan

Bapeda, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bapermas, Pokja Perumahan

Studi Dokumen, Wawancara

2 Efiaiensi  Mekanisme dalam pengajuan dan pencairan bantuan

Bapermas, Pokja Perumahan Studi Dokumen, wawancara  Kepanitiaan dalam menjalankan tugasnya Bapermas , Pokja Perumahan Studi Dokumen, wawancara 3 Kecukupan (perubahan antara sebelum dengan sesudah program)

Perubahan Kondisi Fisik

 Pembangunan Rumah Aman dan layak huni

 Status Kepemilikan Bangunan dan Rumah

 Sarana Prasarana yang memadai

 Akses sanitasi/MCK

 Kualitas Lingkungan

Perumahan Permukiman. (secara swadaya masyarakat)

Lokasi Penelitian Observasi lapangan, Kuesioner, Wawancara

Kondisi Ekonomi

 Adanya pelatihan keterampilan

 Adanya pemberdayaan

lembaga keuangan

 Adanya peningkatan

pendapatan atau penghasilan masyarakat

Kondisi Sosial

 Kemudahan pendidikan

 Pemberian gizi bagi balita dan ibu hamil

commit to user

Dokumen terkait