BAB III METODOLOGI
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan mendapatkan data yang dibutuhkan secara langsung di lapangan sehingga mengetahui fakta dan kondisi aktual di lapangan. Adapun teknik pengumpulan data primer yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan wawancara terstruktur, observasi lapangan, dan penyebaran kuesioner.
a). Wawancara Terstruktur
Wawancara merupakan cara memperoleh data atau informasi secara langsung dengan tatap muka melalui komunikasi verbal. Teknik ini dipakai secara simultan dan sebagai cara utama memperoleh data secara mendalam yang tidak diperoleh dengan data dokumentasi, menanyakan hal – hal yang belum ada atau belum jelas yang mungkin terdapat dalam data dokumentasi. Hal ini dimaksudkan untuk memperdalam penghayatan peneliti terhadap proses persepsi responden.
Pengumpulan data primer dengan wawancara terstruktur dilakukan untuk mendapat informasi yang terkait dengan program Sapu Lidi Kota Pekalongan. Penentuan responden wawancara dilakukan dengan metode Purposive Sampling. Metode tersebut mengambil sampel dengan maksud atau tujuan tertentu (Riduwan, 2004). Maksud atau tujuan tersebut adalah, pertama sampel yang dipilih merupakan perencana program Sapu Lidi Kota Pekalongan, kedua sampel yang dipilih merupakan sampel yang mengelola program Sapu Lidi Kota Pekalongan. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena dianggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitian.
Instansi yang terkait dengan program Sapu Lidi Kota Pekalongan dijadikan sebagai responden wawancara. Instansi tersebut antara lain : Bapermas, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Bapeda, Pokja –
commit to user
BAB III
pokja perumahan, Camat, Lurah, RW, dan RT. Berikut dapat dilihat secara jelas pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.3 Responden Wawancara Penelitian
No. Personil Jumlah
1 Bapermas Kota Pekalongan 1 orang
2 Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang 1 orang
3 Bapeda 1 orang
4 Pokja – pokja perumahan 1 orang
5 Camat 1 orang
6 Lurah 1 orang
7 RW 1 orang
8 RT 1 orang
Sumber : Hasil Analisis Responden Wawancara, 2011
b). Observasi Lapangan
Observasi di lapangan yaitu dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan/ lokasi pelaksanaan program. Observasi yang dilakukan berupa catatan – catatan di lapangan dan foto – foto kondisi rumah dan lingkungan yang mendapatkan program Sapu Lidi. Observasi lapangan dilakukan pada lokasi penelitian yang telah ditentukan yaitu di Rusunawa Kelurahan Krapyak Lor, Griya Swadaya Asri Kelurahan Kandang Panjang, KPRS Bumi Rejo Kelurahan Bumi Rejo, dan Bedah Kampung di Kelurahan Panjang Baru.
c). Penyebaran Kuesioner
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan daftar pertanyaan yang sifatnya tertutup dan terbuka. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang hanya bersifat tertutup, dimana kuesioner yang bersifat tertutup dimaksudkan dengan jawaban kuesioner telah tersedia dan responden tinggal memilih beberapa alternatif yang telah disediakan. Tujuannya untuk mendapatkan persepsi/ pandangan umum terkait pelaksanaan program tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58 BAB III
Adapun jumlah sampel untuk masyarakat ditentukan dengan rumus
Slovin yaitu sebagai berikut :
𝑛 ≥ 1 +𝑁 𝑁.𝑒²
Dimana,
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang berada di lokasi penelitian yaitu 180 KK di Rusunawa Kelurahan Krapyak Lor, 144 KK di Griya Swadaya Asri Kelurahan Kandang Panjang, 130 KK di KPRS Bumi Rejo Kelurahan Bumi Rejo, dan 40 KK di Bedah Kampung Kelurahan Panjang Baru. Tingkat eror yang diinginkan yaitu 10% sehingga dengan menggunakan rumus Slovin maka jumlah sampel yang minimal diambil 89 sampel.
Jumlah sampel pada tiap lokasi menggunakan perbandingan dalam penentuan jumlah sampel, sehingga didapatkan jumlah sampel 15 KK di Rusunawa Krapyak Lor, 14 KK di Griya Swadaya Asri, 13 KK di KPRS Bumi Rejo, dan 7 KK di Bedah Kampung Panjang Baru. Jumlah populasi dari tiap – tiap lokasi penelitian dan jumlah sampel yang digunakan, dapat dilihat dalam tabel berikut :
Tabel 3.4 Jumlah Populasi dan Sampel di Tiap Lokasi Penelitian
No. Lokasi Penelitian Jumlah
Populasi (KK)
Jumlah Sampel (KK)
1 Rusunawa 180 15
2 Griya Swadaya Asri 144 14
3 Bedah Kampung di Kelurahan Panjang Baru 40 7
4 KPRS Bumi Rejo 130 13
JUMLAH 494 59
commit to user
BAB III
Berikut daftar kebutuhan data primer terkait dengan variabel yang digunakan:
Tabel 3.5 Kebutuhan Data Primer
No. Macam Data Metode Sumber
1 EFEKTIFITAS
Target Kota Pekalongan terkait penanganan perumahan permukiman masyarakat miskin Kota Pekalongan
Wawancara Pihak Terkait
2 EFISIENSI
Mekanisme pencairan dana Wawancara Pihak Terkait
Mekanisme pengajuan bantuan Wawancara Pihak Terkait Tugas dari masing – masing panitia
pelaksana program
Wawancara Pihak Terkait
3 KECUKUPAN
Kondisi Fisik Lokasi Penelitian sebelum dan sesudah program dijalankan, terkait :
Kondisi bangunan rumah Status lahan dan bangunan Sarana Prasarana Akses sanitasi (MCK) Kuesioner, Observasi Lapangan Masyarakat di Lokasi Penelitian yang menjalankan program
Kondisi Ekonomi sebelum dan sesudah program dijalankan, terkait :
Pelatihan keterampilan
Pemberdayaan lembaga keuangan Peningkatan pendapatan atau
penghasilan masyarakat
Kuesioner Masyarakat di Lokasi
Penelitian yang
menjalankan program
Kondisi Sosial masyarakat sebelum dan sesudah program dijalankan, terkait : Kemudahan pendidikan
Pemberian gizi bagi balita dan ibu hamil
Peran serta atau swadaya masyarakat yang aktif dalam menjaga lingkungan sekitar tempat tinggal
Pemberdayaan lembaga swadaya masyarakat yang aktif
Kuesioner Masyarakat di Lokasi
Penelitian yang
menjalankan program
4 RESPONSITAS
Persepsi masyarakat terhadap manfaar,
multiplier effect dan permasalahan tahapan hasil implementasi program
Kuesioner Masyarakat di Lokasi
Penelitian yang
menjalankan program
5 KETEPATAN
Sasaran dari program tersebut Kuesioner Lokasi Penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60 BAB III
2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik mengumpulkan data secara tidak langsung berkaitan dengan dokumen – dokumen rencana, peraturan perundangan, serta data – data yang didapat dari suatu instansi/lembaga atau pihak tertentu. Data sekunder yang diperlukan, yaitu:
Tabel 3.6 Kebutuhan Data Sekunder
No. Macam Data Metode Sumber
1 Rencana Strategis terkait dengan Program Sapu Lidi
Studi Dokumen
SKPD/ Dinas terkait 2 Kebijakan tentang perumahan
dan permukiman Kota
Pekalongan
Studi Dokumen
Bappeda
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
3 Peraturan terkait program Sapu Lidi Kota Pekalongan
Studi Dokumen
Bappeda Bapermas
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
4 Informasi mengenai
implementasi program Sapu Lidi Kota Pekalongan.
Tujuan dan target program Sapu Lidi Studi Dokumen, Studi Literatur Bapermas
Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Website, presentasi, buku, leaflet
Sumber :Hasi Analisis Kebutuhan Data Sekunder, 2011