• Tidak ada hasil yang ditemukan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Analisis Fungsi Balai Inkubator Teknologi

4.2.2 Fungsi Inkubator

Persyaratan BIT yang menjalankan fungsi sebagai inkubator, secara umum telah cukup terpenuhi, walaupun belum maksimal yaitu :

a. BIT mempunyai panduan sistem seleksi calon tentant dan panduan untuk menentukan keberhasilan/kelulusan tenant dalam jangka waktu tertentu, misalnya 2 (dua) sampai 3 (tiga) tahun.

b. Kapasitas suatu inkubator antara 15-20 tenant yang dapat dibina dalam inkubator (in wall) dan antara 20-40 tenant yang dibina diluar inkubator (out wall). Saat ini ruang untuk tenant yang dimiliki BIT memang masih terbatas, sehingga maksimal hanya untuk 6 tenant (inwall tenant) dan outwall tenant

berjumlah 14 tenant. Jumlah ruang untuk tenant ini yang seharusnya diperbanyak sehingga mampu menampung minimal 15-20 inwall tenant, tetapi karena keterbatasan dana sampai saat ini belum terwujud.

c. Calon tenant potensial hendaknya dari usaha rintisan mulai dari awal atau pemula, dan hal ini sudah dilakukan oleh BIT dan merupakan salah satu kriteria atau syarat untuk seleksi tenant.

d. Inkubator harus dikelola secara bisnis. Secara umum memang BIT karena merupakan lembaga pemerintah, sehingga sampai saat ini tidak dikelola secara bisnis. BIT lebih banyak bergeraknya sebagai lembaga non profit.

Selain itu fungsi inkubator dari BIT dilihat dari fasilitas dasar untuk tenant

yaitu dikenal dengan istilah 7 S (Space, Shared office facilities, Service, Suppor, Skill development, Seed capital, Sinergy), dan secara umum BIT telah memenuhi persyaratan fasilitas dasar inkubator. Indikator fasilitas dasar BIT dapat dilihat Tabel 18.

Tabel 18 Indikator fasilitas dasar tenant BIT

No. Indikator Fasilitas Dasar Tenant Fasilitas Dasar Tenant BIT

1. Space yaitu ruang perkantoran 

2. Shared office facilities yaitu penyediaan sarana perkantoran yang bisa dipakai bersama, misalnya sarana fax, telepon, foto copy, ruang rapat, komputer dan sekretaris

3. Service yaitu bimbingan dan konsultasi manajemen: marketing, finance, production, technology dan sebagainya

4. Support yaitu bantuan dukungan penelitian dan pengembangan usaha dan akses penggunaan teknologi

5. Skill development yaitu pelatihan, penyusunan rencana usaha, pelatihan manajemen dan sebagainya

6. Seed capital yaiu penyediaan dana awal usaha serta upaya

memperoleh akses permodalan kepada lembaga-lembaga keuangan

7. Sinergy yaitu penciptaan jaringan usaha baik antar usaha baik usaha lokal maupun internasional

Untuk lebih jelas apakah BIT telah memiliki fasilitas dasar tenant, maka dikemukakan tahapan inkubasi yang dibagi menjadi 3 (tiga) tahapan yang dilakukan oleh BIT

a. Pra-inkubasi

Dalam tahapan ini BIT melakukan beberapa kegiatan untuk menjaring calon mitra yang akan diinkubasi dan calon mitra yang akan menjadi investor. Adapun komunitas yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah komunitas ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government/Pemerintah) dan kegiatan tersebut meliputi : 1) Road show dan pameran

Kegiatan ini bertujuan untuk menjaring komunitas ABG yang memiliki potensi untuk menjadi mitra dan juga berguna sebagai sarana promosi terhadap peranan BIT dalam membangun UKM di Indonesia, melalui hasil-hasil produk yang telah berhasil diinkubasi.

2) Technopreneurship program

Tujuan dari kegiatan ini sebagai media untuk meningkatkan entrepreneur inovatif berbasis teknologi. Kegiatan spesifik yang dilakukan adalah workshop

dan training berbasis teknologi dengan beberapa lembaga dan yayasan yang dianggap kompeten sebagai nara sumber.

3) InTim Software

Salah satu fasilitasi pendukung yang disediakan oleh BIT guna memaksimalkan peranannya sebagai lembaga intermediasi adalah InTim (Indonesian Network for Technology-Industry Matching). InTim berfungsi untuk mensinergikan antara penawaran teknologi (TO) yang dihasilkan oleh litbangyasa dan permintaan teknologi (TR) yang dibutuhkan oleh industri.

4) Temu bisnis

Setelah menjalin mitra-mitra potensial melalui beberapa kegiatan seperti

roadshow, pameran dan technopreneurship program, serta didukung dengan

software InTim, maka dihasilkan daftar calon mitra dan tenant BIT. Untuk memfasilitasi pertemuan antar calon mitra potensial tersebut BIT mengadakan kegiatan temu bisnis, dimana dalam acara tersebut diharapkan terjadi kesepakatan antara calon mitra potensial, sehingga dapat dilanjutkan pada proses inkubasi. b. Inkubasi

Setelah melalui tahapan pra-inkubasi maka didapat tenant tetap BIT melalui Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BIT dengan tenant. Adapun fasilitas yang disediakan selama masa inkubasi adalah :

1) Fasilitas kantor

Tipe tenant yang diinkubasi oleh BIT ada 2 (dua) yaitu inwall tenant dan

otwall tenant. Outwall tenant adalah tenant yang melakukan aktifitas inkubasi diluar areal perkantoran BIT, dalam arti bahwa tenant tersebut sudah memiliki fasilitas ruang kantor sendiri. Sedangkan inwall tenant adalah tenant yang melakukan aktifitas inkubasi di dalam areal perkantoran BIT, dalam arti tenant

tersebut menggunakan fasilitas perkantoran yang disediakan. Adapun luas ruang perkantoran bervariasi tergantung dari kebutuhan tenant tersebut.

2) Fasilitas laboratorium uji produksi

Untuk mendukung proses inkubasi secara maksimal, selain menyediakan fasilitas ruang kantor, juga sediakan fasilitas laboratorium uji produk yang telah disesuaikan jenis produk yang sedang diinkubasi oleh setiap tenant. Dalam memaksimalkan penyediaan fasilitas laboratorium uji produk, BIT juga bekerjasama dengan pihak penyedia jasa layanan laboratorium uji produk yang terkait.

3) Fasilitas mentoring dan konsultasi

Dalam rangka meningkatkan kualitas dari para tenant, baik dalam hal teknologi yang dikembangkan maupun dalam manajemen bisnis, BIT sebagai fasilitator menyediakan fasilitas mentoring atau konsultasi untuk membantu para

tenant dalam menghadapi berbagai macam hambatan. Adapun kegiatan mentoring yang dilakukan adalah mentoring teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan setiap tenant, mentoring bisnis, mentoring pemasaran dan mentoring keuangan. 4) Survei konsumen dan uji pasar

Tujuan utama dari suvei konsumen dan uji pasar adalah untuk menghitung persentase jumlah konsumen dan nilai jual terhadap produk yang akan dipublikasi. Hal ini dilakukan untuk mengetahui daya tarik atau minat pasar terhadap produk tersebut, sehingga produsen dapat memperkirakan profit dan pertumbuhan ekonomi dari hasil penjualan produk. Sebagai fasilitator BIT memfasilitasi melalui jasa konsultasi dan konsultan survei, sehingga para tenant memperoleh data yang akurat mengenai hasil survei konsumen dan uji pasar terhadap produk yang akan dijual.

5) Sertifikasi produk/product license

Sertifikat produk adalah sebuah bentuk pengakuan secara tertulis yang mengatakan bahwa suatu produk telah teruji sesuai dengan standar nasional yang berlaku dan dapat digunakan oleh konsumen secara aman. Mengingat pentingnya sertifikat produk bagi para produsen, dalam hal ini adalah tenant, maka BIT – BPPT memfasilitasi proses sertifikasi produk melalui konsultan yang dianggap kompeten dalam bidangnya.

c. Pasca-inkubasi

Pasca inkubasi adalah tahapan dimana tenant dikatakan telah lulus dari fase inkubasi, yang artinya secara teknologi, manajemen bisnis, pemasaran dan keuangan telah mampu secara mandiri untuk memproduksi dan memasarkan hasil produknya. Namun untuk memaksimalkan hal tersebut BIT dalam tahapan ini berperan sebagai mediator untuk mempertemukan tenant dan mitra investor melalui kegiatan temu bisnis dan technopreneurship program, dimana pada kegiatan ini mendiskusikan mengenai masalah pendanaan dan sharing profit.

Dokumen terkait