• Tidak ada hasil yang ditemukan

III. PELAKSANAAN TUGAS AKHIR

3.2 Metode Kajian

Data yang digunakan dalam kajian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber bahan bacaan yang mendukung kajian. Berdasarkan pengertian tersebut, maka data primer dalam kajian ini diperoleh dari pengamatan langsung pada BIT baik melalui wawancara ataupun melalui angket/kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh dari instasi terkait, laporan-laporan berkala atau tahunan, jurnal dan berbagai literatur yang berhubungan dengan kajian. Sumber pokok data sekunder diperoleh dari Sekretariat Pusat Inovasi UMKM, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Kementerian Negara Koperasi dan UKM, Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustri- an serta Kementerian Negera Riset dan Teknologi.

3.2.2 Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dan analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, di samping dengan matriks Internal Factor Evaluation (IFE), External Factor Evaluation (EFE), Strengths, Weaknesses, Opportunities and Threats

(SWOT) dan Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Beberapa metode analisis yang digunakan dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif diperoleh untuk memperoleh gambaran karakteristik dan kondisi obyek kajian, yaitu Balai Inkubator Teknologi (BIT).

2. Analisis Tiga Tahap Perumusan Strategi

Analisis ini dilakukan untuk mengevaluasi karakteristik dan kondisi umum BIT serta mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal BIT. Hasil analisis tersebut dikembangkan menjadi beberapa alternatif strategi berdasarkan skala prioritas untuk memilih strategi yang terbaik. Tiga tahap penentuan strategi utama menurut David (2009) adalah :

a. Tahap input

1) Analisis lingkungan internal dan eksternal. Pada tahap input ini dianalisis lingkungan internal dan eksternal dari BIT

Analisis lingkungan internal BIT dimaksudkan untuk memahami kekuatan dan kelemahan yang dimiliki BIT dari seluruh aspek. Analisis lingkungan eksternal menghasilkan sejumlah daftar peluang dan ancaman bagi BIT.

2) Teknik pembobotan

Teknik yang digunakan untuk menentukan bobot dari faktor internal dan eksternal adalah teknik Pairwise Comparison (Kinnear and Taylor 1991). Teknik ini membandingkan setiap peubah horizontal dengan peubah pada kolom vertikal. Penentuan bobot pada setiap peubah yang dibandingkan menggunakan skala 1, 2 dan 3.

3) Matriks IFE dan EFE

Matriks IFE dan EFE yang telah disusun memberikan informasi faktor-faktor yang mempengaruhi atau kurang mempengaruhi BIT dalam lingkungan internal maupun eksternal. Pada kolom analisis tiga matriks IFE dan EFE diberikan rating. Penentuan rating oleh manajemen atau pakar dilakukan terhadap peubah-peubah dari hasil analisa situasi BIT. Pada EFE untuk menunjukkan seberapa efektif strategi BIT saat ini menjawab masing-masing peubah-peubah tersebut digunakan sesuai peringkat dengan menggunakan skala 1,2,3 dan 4.

b. Tahap pemaduan

Tahap pemaduan, yaitu tahapan menghasilkan strategi alternatif yang layak dengan memadukan faktor internal dan eksternal yang telah dihasilkan pada tahap input. Pada tahap ini digunakan alat analisis Internal–Eksternal (IE) dan matriks SWOT.

1) Matriks IE

Matriks IE menempatkan berbagai divisi dari BIT dalam diagram skematis yang disebut matriks portofolio. Matriks IE dibagi menjadi 3 (tiga) daerah utama yaitu :

a) Daerah 1 meliputi sel I, II atau IV termasuk dalam daerah grow and build. Strategi yang sesuai dengan daerah ini adalah strategi intensif, misalnya penetrasi pasar, pengembangan pasar, atau pengembangan produk dan strategi integratif, misalnya integrasi horizontal dan vertikal.

b) Daerah II meliputi sel III, V atau VII.

Strategi yang paling sesuai adalah strategi-strategi hold and maintain. Strategi ini adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk (layanan).

c) Daerah III, meliputi sel VI, VIII atau IX adalah daerah harvest and divest.

2) Matriks SWOT

Pengembangan strategi pada matriks SWOT dilakukan berdasarkan hasil dari matriks IE.

a) Strategi SO, yaitu menggunakan kekuatan internal BIT untuk meraih peluang- peluang yang ada di luar BIT.

b) Strategi WO, bertujuan untuk memperkecil kelemahan-kelemahan internal BIT dengan memanfaatkan peluang-peluang eksternal.

c) Strategi ST, bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari ancaman-ancaman eksternal.

d) Strategi WT, merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal dan menghindari ancaman.

c. Tahap keputusan

Dalam literatur mengenai rancangan, ada satu teknik analisis yang dapat digunakan untuk menentukan relative attractiveness dari pelaksanaan strategi alternatif. Teknik yang dimaksud adalah Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM). Teknik ini secara jelas menunjukkan strategi alternatif mana yang paling baik untuk dipilih. QSPM adalah alat yang direkomendasikan bagi para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan key success factors internal-eksternal yang telah diidentifikasikan sebelumnya. Jadi secara konseptual, tujuan QSPM adalah untuk menetapkan

relative attractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan.

Langkah-langkah pelaksanaan QSPM meliputi (1) membuat daftar berbagai peluang/ancaman eksternal dan kekuatan/kelemahan internal utama di kolom kiri QSPM; (2) memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal utama tersebut; (3) mencermati matriks-matirks tahap 2 (dua) pemaduan, dan mengidentifikasi berbagai strategi alternatif yang harus dipertimbangkan untuk diterapkan oleh BIT; (4) tentukanlah skor daya tarik (AS) didefinisikan sebagai nilai numeric yang mengindikasikan daya tarik berbagai strategi alternatif dari setiap strategi di rangkaian alternatif tertentu; (5) menghitung skor daya tarik total dan (6) menghitung jumlah keseluruhan daya tarik total.

Salah satu keistimewaan dari QSPM adalah bahwa rangkaian-rangkaian strateginya dapat diamati secara berurutan atau bersamaan. Keistimewaan lain dari QSPM adalah mendorong para penyusun strategi untuk memasukkan faktor- faktor eksternal dan internal yang relevan ke dalam proses keputusan. Mengembangkan QSPM memperkecil kemungkinan bahwa faktor-faktor utama akan terlewat atau diberi bobot secara berlebihan. QSPM menggarisbawahi berbagai hubungan penting yang mempengaruhi keputusan strategi.

Walaupun dalam mengembangkan QSPM dibutuhkan sejumlah keputusan subjektif, membuat keputusan-keputusan kecil disepanjang proses meningkatkan probabilitas bahwa keputusan strategi akhir yang dicapai adalah yang terbaik bagi BIT. QSPM dapat diadaptasi untuk digunakan oleh organisasi berorientasi laba dan nirlaba yang besar maupun kecil sehingga bisa diaplikasikan hamper setiap jenis organisasi.

QSPM bukannya tanpa keterbatasan. Pertama, QSPM selalu membutuhkan penilaian intuisi dan asumsi yang berdasar. Pemeringkatan dan skor daya tarik membutuhkan keputusan penilaian, meskipun hal itu harus didasarkan pada informasi yang objektif. Keterbatasan yang lain adalah QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang informasi prasyarat dan analisis pencocokan yang menjadi dasarnya.

Dokumen terkait