• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kawasan lindung yang terkait dengan bidang cipta karya adalah kawasan perlindungan setempat. Pengembangan kawasan perlindungan setempat, meliputi : kawasan suci, kawasan tempat suci, kawasan sempadan pantai, kawasan sempadan sungai, kawasan sempadan jurang, kawasan sekitar danau atau waduk, dan ruang terbuka hijau kota.

Kawasan suci terdiri dari : kawasan suci gunung, kawasan suci danau, kawasan suci campuhan, kawasan suci pantai, kawasan suci laut, dan kawasan suci mata air.

Kriteria kawasan suci gunung : merupakan kawasan gunung mencakup kawasan dengan kemiringan sekurang-kurangnya 45 (empat puluh lima) derajat dari lereng kaki gunung menuju ke puncak gunung. Kriteria kawasan suci danau disetarakan dengan kawasan resapan air, meliputi Danau Batur, Danau Beratan, Danau Buyan, dan Danau Tamblingan. Kriteria kawasan suci campuhan disetarakan dengan sempadan sungai selebar 50 meter yang memiliki potensi banjir sedang, lokasinya pada seluruh pertemuan aliran dua buah sungai di Bali. Kriteria kawasan suci pantai disetarakan dengan kawasan sempadan pantai, meliputi tempat-tempat di pantai yang dimanfaatkan untuk upacara melasti pada seluruh pantai di Provinsi Bali. Kriteria kawasan suci laut disetarakan dengan kawasan perairan laut yang difungsikan untuk tempat melangsungkan upacara keagamaan bagi umat Hindu, lokasinya seluruh perairan laut di Bali. Kriteria kawasan suci sekitar mata air disetarakan dengan kawasan sempadan sekitar mata air, tempat-tempat di sekitar mata air yang difungsikan untuk tempat melangsungkan upacara keagamaan bagi umat Hindu di Bali.

Kriteria kawasan tempat suci ditetapkan mengacu Bhisama PHDIP Tahun 1994, dengan kriteria dan lokasi :

____________________________________________________________ III - 32

a. kawasan tempat suci di sekitar Pura Sad Kahyangan dengan radius sekurang-kurangnya apeneleng agung setara 5.000 (lima ribu) meter dari sisi luar tembok penyengker pura; kawasan ini tersebar di Kabupaten Karangasem, Bangli, Tabanan, Badung, Klungkung dan Gianyar.

b. Kawasan tempat suci di sekitar Pura Dang Kahyangan dengan radius sekurang- kurangnya apeneleng alit setara dengan 2.000 (dua ribu) meter dari sisi luar tembok penyengker pura, kawasan ini lokasinya tersebar di seluruh wilayah kabupaten/kota.;

c. Kawasan tempat suci di sekitar Pura Kahyangan Tiga dan pura lainnya, dengan radius sekurang-kurangnya Apenimpug atau Apenyengker; lokasinya mencakup seluruh Pura Kahyangan Tiga di tiap-tiap desa pakraman beserta pura- pura lainnya di seluruh Bali.

Sempadan pantai ditetapkan dengan kritria daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat; atau pada daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai. Lokasi sempadan pantai berdada pada seluruh pantai di Provinsi Bali dengan panjang 610, 4 km.

Sempadan sungai ditetapkan dengan kriteria :

a. pada kawasan perkotaan tanpa bahaya banjir, lebar sempadan sungai: 3 meter untuk sungai bertanggul; 10 meter untuk sungai berkedalaman 3 sampai 10 meter; 15 meter untuk sungai berkedalaman 10 sampai 20 meter; dan 30 meter untuk sungai berkedalaman lebih dari 20 meter.

b. pada kawasan perkotaan dengan bahaya banjir, lebar sempadan sungai: 3 meter untuk sungai bertanggul; 25 meter untuk banjir ringan; 50 meter untuk banjir sedang; dan 100 meter untuk banjir besar.

c. pada kawasan perdesaan tanpa bahaya banjir, lebar sempadan sungai: 5 meter untuk sungai bertanggul; 10 meter untuk sungai kedalaman lebih dari 3 meter; 15 meter untuk sungai kedalaman 3 sampai 20 meter; dan 30 meter untuk sungai kedalaman lebih dari 20 meter.

d. pada kawasan perdesaan dengan bahaya banjir, lebar sempadan sungai: 5 meter untuk sungai bertanggul; 50 meter untuk banjir ringan; 100 meter untuk banjir sedang; dan 150 meter untuk banjir besar.

Sempadan jurang ditetapkan dengan kriteria: daratan di tepian jurang yang memiliki kemiringan lereng minimal 45% (empat puluh lima persen), kedalaman minimal 5 (lima) meter; dan daerah datar bagian atas minimal 11 (sebelas) meter; dan harus memiliki lebar sekurang- kurangnya dua kali kedalaman jurang dan tidak kurang dari 11 (sebelas) meter dihitung dari tepi jurang ke arah bidang datar.

Kawasan sekitar danau atau waduk ditetapkan dengan kriteria dan lokasi :

a. daratan dengan jarak 50 (lima puluh) meter sampai dengan 100 (seratus) meter dari titik pasang air danau atau waduk tertinggi;

b. daratan sepanjang tepian danau atau waduk yang lebarnya proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik danau atau waduk.

____________________________________________________________ III - 33

c. Sebaran kawasan sempadan danau/waduk terletak di Danau Batur,

Danau Beratan, Danau Buyan, Danau Tamblingan, Waduk Gerokgak, Waduk Palasari, Waduk Telaga Tunjung, Waduk Muara, Waduk Titab, Embung Seraya serta pada waduk-waduk baru yang akan dikembangkan.

Ruang terbuka hijau kota ditetapkan dengan kriteria, dan lokasi sebagai berikut:

a. ruang-ruang terbuka di kawasan perkotaan yang difungsikan sebagai ruang tanpa bangunan meliputi:taman kota, hutan kota, lapangan olahraga, pemakaman umum dan setra, kawasan jalur hijau pertanian, jalur-jalur perlindungan lingkungan, taman perumahan, dan sejenisnya;

b. berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan

c. didominasi komunitas tumbuhan.

d. ruang terbuka hijau kota tersebar di seluruh bagian kawasan perkotaan dengan luas minimal 30% (tiga puluh persen) dari luas kota.

Rencana pengembangan kawasan budidaya mencakup :: a. kawasan peruntukan hutan produksi;

b. kawasan peruntukan hutan rakyat; c. kawasan peruntukan pertanian, meliputi :

• kawasan budidaya tanaman pangan;

• kawasan budidaya hortikultura;

• kawasan budidaya perkebunan; dan

• kawasan budidaya peternakan

d. kawasan peruntukan perikanan, meliputi :

• kawasan perikanan tangkap;

• kawasan budidaya perikanan; dan

• kawasan pengolahan hasil perikanan e. kawasan peruntukan pariwisata, meliputi :

• Kawasan Pariwisata;

• Kawasan Daya Tarik Wisata Khusus (KDTWK); dan

• Daya Tarik Wisata (DTW).

f. kawasan peruntukan industri, meliputi :

• kawasan peruntukkan aneka industri; dan

• sentra-sentra industri kecil

g. kawasan peruntukan permukiman, meliputi :

• kawasan permukiman perkotaan; dan

• kawasan permukiman perdesaan. h. kawasan peruntukan pertambangan; i. kawasan peruntukan lainnya.

Kawasan budidaya yang terkait dengan bidang cipta karya adalah kawasan peruntukan permukiman, meliputi kawasan permukiman perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan.

Kriteria pengembangan kawasan permukiman perkotaan, mencakup : a. tidak terletak di kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan; b. tidak berada pada atau berbatasan dengan kawasan lindung; c. memiliki identitas sesuai dengan budaya masyarakat setempat; d. memenuhi strata, status, dan fungsi kota;

e. kemampuan menyediakan tempat berusaha dan bekerja; f. kemampuan menyediakan sarana dan prasarana permukiman; g. memiliki aksesibilitas yang merata;

____________________________________________________________ III - 34

i. kemampuan menyediakan fasilitas rekreasi; j. keamanan fisik geografis; dan

k. memiliki potensi untuk berkembang.

Kriteria pengembangan kawasan permukiman perdesaan, mencakup :

a. memiliki ruang terbuka hijau pada setiap batas/antar unit permukiman untuk mempertahankan identitas desa;

b. mempertahankan identitas dan pelestarian warisan budaya lokal;

c. mempertahankan kualitas lingkungan setempat dan wilayah yang didukungnya; d. mempertahankan kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan;

e. ketersediaan sarana dan prasarana penunjang permukiman; f. jaminan kesehatan lingkungan; dan

g. keamanan fisik geografis, seperti: kemiringan lahan, bebas banjir dan tidak berada pada kawasan rawan bencana.

C. Arahan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi Bali

Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi mengacu pada rencana struktur ruang dan rencana pola ruang wilayah yang telah ditetapkan.Arahan pemanfaatan ruang wilayah provinsi dilaksanakan melalui pengembangan indikasi program utama pemanfaatan ruang.Pengembangan indikasi program utama pemanfaatan ruang diselenggarakan dengan pengembangan indikasi program utama jangka menengah lima tahunan yang berisi usulan program utama, perkiraan pendanaan beserta sumbernya, instansi pelaksana, dan waktu pelaksanaan untuk bidang Cipta Karya sebagaimana table berikut.

____________________________________________________________ III - 35