• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Tabanan A. Konsep dan Strategi Pengembangan Kawasan

____________________________________________________________ III - 138 Tabel 3.23 Program Pembangunan Kawasan Alit Saputra Kabupaten Tabanan

3.2.4.2. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Kota Tabanan A. Konsep dan Strategi Pengembangan Kawasan

VISI :

"Pengembangan kawasan JASA DAN PERDAGANGAN yang terintegrasi dengan kawasan sekitarnya untuk meningkatkan ekonomi perkotaan secara berkelajutan". MISI :

1. Penataan daerah daerah simpangan (Patung Adhipura dan Catuspatha) dengan pendekatan “pedestrian precint”

2. Pengembangan jalur sepanjang sisi jalan utama sebagai jalur pejalan kaki beserta dengan perabot jalan dan sistem penanda

3. Pengembangan jalur jalur transportasi permukiman untuk meperlancar link and match kegiatan jasa dan perdagangan dengan kegiatan permukiman

4. Penataan bangunan komersial dan hunian penduduk secara terintegrasi dengan konsep Low Impact Development

Dalam bagian Konsep Pengembangan Kawasan, dijelaskan mengenai Konsep Penataan Ruang Kawasan, Konsep Pola dan Fungsi Penggunaan Lahan, Konsep Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung, Konsep Prasarana dan Sarana Lingkungan, Konsep Ruang Terbuka Hijau, Konsep Pengembangan Kegiatan Perdagangan dan Prospek Pengembangan Kawasan.

Strategi pembangunan fisik kawasan, meliputi :

• Penyediaan fasilitas ekonomi untuk meningkatkan vitalitas ekonomi di

kawasanperencanaan. Fasilitas yang dibangun untuk mendukung aktivitas konsumenyang berbelanja serta secara tidak langsung memberi peluang bagi masyarakatuntuk terlibat secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Perlu dibangun lahanparkir disetiap tempat perdagangan dan jasa serta street furniture yang sesuaiuntuk melayani kebutuhan konsumen maupun penduduk setempat.

• Perbaikan kualitas lingkungan yang berorientasi pada konservasi, rehabilitasi,dan revitalisasi khususnya yang mengalami longsor, dsb. Kawasanperencanaan terletak pada kawasan perkotaan yang memiliki tiga buah sungaibesar yang melewati, yaitu Sungai Yeh Pas, Sungai Yeh Panakan dan TukadYeh Dati. Konservasi di kawasan ini harus diperjuangkan agar pada akhirnyaakan menyebabkan bencana bagi daerah pinggir sungai dan daerah hilirnya.

• Perbaikan aksesibilitas dan koneksi antar kawasan untuk publik.

Menjagakonektivitas kawasan terhadap kawasan lainnya sangat penting gunamendukung pergerakan ekonomi, supply and demand, sehingga akanmendorong percepatan pembangunan kawasan. Menjaga konektivitas akanmenjamin kawasan tidak terisolir serta selalu terhubung dalam simbiosismutualisme dengan kawasan lain di sekitarnya.

Strategi Pembangunan Non Fisik, meliputi :

• Peningkatan pengelolaan kawasan yang berkait erat dengan managemen ruang kawasan secara integral.

• Perumusan arahan pengembangan kawasan sebagai penggerak ekonomi kawasan.

• Peningkatan Kerjasama antar sektoral (Pengusaha, swasta, masyarakat dan Pemkab) untuk mengangkat „value‟ Kawasan.

III - 140

• Peningkatan pemberdayaan masyarakat perkotaan sebagai stakeholder utama dalam pengembangan kawasan.

Zona dan Program Pengembangan Kawasan

Luas kawasan perencanaan adalah 76,98 Ha, dengan batas-batas kawasan perencanaan yang akan ditata dan dikendalikan pengunaan lahannya adalah :

1. Sepanjang Jl. Ir. Soekarno (Bypass Kediri), mulai dari pertigaan PatungAdhipura sampai dengan Perempatan Chatus Patha Wisnu Murthi.

2. Sepanjang Jl. Ngusti Ngurah Rai, mulai dari Perempatan Chatus PathaWisnu Murthi sampai dengan Perempatan Kodam XI Udayana.

3. Batas bagian dalam kearah permukiman selebar 50 s/d 100 meter dari jalanutama baik kanan maupun kiri.

Perencanaan di sepanjang Jl. Ir. Soekarno (Bypas Kediri), sebagai penataan kawasan blok plan terbagi menjadi 4 (empat) segmen/zona peruntukan lahan di sepanjang kawasan perencanaan, sebagai berikut :

1. Zona Pengmbangan Adhipura 2. Zona Pengembangan Debes 3. Zona Pengmbangan Pertokoan 4. Zona Pengmbangan Catus Patha.

Program program pengembangan kawasan yang ditempuh guna mewujudkan tujuan serta visi yang hendak dicapai adalah sebagai berikut:

1. Penataan daerah adhipura dengan pendekatan “pedestrian precint”

2. Pengembangan jalur sepanjang jalan utama kawasan sebagai jalur pejalankaki untuk konsumen beserta dengan perabot jalan dan sistem penanda.

3. Pengembangan jalur transportasi permukiman untuk memerlancar link andmatch kegiatan permukiman penduduk dengan kegiatan perdagangan danjasa.

B. Rencana Umum dan Panduan Rancangan

Rencana Umum dan Panduan Rancangan Zona Adhipura

Daerah Zona Adhipura terdiri dari beberapa fasilitas perkantoran (Kantor Polisi), permukiman penduduk, budidaya pertanian, perdagangan dan jasa. Daerah perkantoran ini juga terdapat beberapa view lansekap yang menarik di area pesimpangan Patung Adhipura. Dibeberapa tempat rekreasi out door yang dikelola perorangan bentuk dan design-nya satu sama lainnya berbeda-beda, beberapatempat rekreasi out-door memanfaatkan tebing sungai yang terja l danmembahayakan jika tidak diperhatikan konstruksi bangunannya.

Untuk lebih jelasnya alokasi pemanfaatan ruang di Zona Adhipura, dengan fungsi pemanfaatan ruang bersifat mix use (perkantoran, permukiman, perdagangan danjasa), seperti pada Gambar 3.14.

Rencana Umum dan Panduan Rancangan Zona Debes

Daerah Zona Debes pada kawasan perencanaan, memiliki beberapa fungsi kegiatan antara lain sebagai permukiman penduduk, perdagangan dan jasa, pendidikan, kesehatan, serta adanya beberapa fasilitas penunjang kegiatan pariwisata di daerah permukiman.

Untuk lebih jelasnya alokasi pemanfaatan ruang di Zona Debes, dengan fungsi pemanfaatan ruang bersifat mix use (perkantoran, permukiman, perdagangan dan jasa), seperti pada Gambar 3.15.

III - 141

Gambar 3.14 Arahan Rencana Zona Adhipura

III - 142

Rencana Umum dan Panduan Rancangan Zona Pertokoan

Daerah Zona Pertokoan, terdapat beberapa fungsi kegiatan yang sudah ada antara lain pendidikan, kegiatan budidaya pertanian dan permukiman penduduk. Dengan adanya beraneka ragam fungsi kawasan, daerah ini cendurung berorientasi sebagai pusat penempatan fasilitas perdagangan disepanjang kawasan perencanaan.

Untuk lebih jelasnya alokasi pemanfaatan ruang di Zona Pertokoan, dengan fungsipemanfaatan ruang bersifat mix use (perkantoran, permukiman, perdagangan dan jasa), sepertipada Gambar 3.16.

Gambar 3.16 Arahan Rencana Zona Pertokoan

Rencana Umum dan Panduan Rancangan Zona Catus Patha

Daerah Zona Catus Patha terdiri atas beberapa fasilitas pendukung kegiatan perdagangan dan jasa. Daerah ini juga didukung dengan daerah permukiman yang masih asri dan memiliki telajakan untuk ruang terbuka hijau, serta adanya beberapa fasilitas perkantoran skala lingkungan.

Untuk lebih jelasnya alokasi pemanfaatan ruang di Zona Catus Patha, dengan fungsi pemanfaatan ruang bersifat mix use (perkantoran, permukiman, perdagangan dan jasa), seperti pada Gambar 3.17.

III - 143

Gambar 3.17 Arahan Rencana Zona Catus Patha

C. Rencana Investasi

Rencana Program dan Tahapan Pembangunan

Berdasarkan kepada program aktivitas yang telah tersusun beserta konsep dan skenario penataan kawasan maka dapat disusun rencana program investasi dan pentahapan pembangunan.

Penyusunan rencana program investasi ini perhitungannya didasarkan kepada standard-standard dan analisis pembiayaan serta dilengkapi dengan stakeholder pelaksana pembangunannya.

Maksud dan tujuan penyusunan program pada penataan Kawasan Kota Tabanan adalah untuk mendapatkan prioritas program pembangunan yang bertahap dalam menciptakan suatu kawasan atau zona sebagai wadah kehidupan yang memberikan keamanan, kenyamanan, keharmonisan dalam lingkungan desa yang berkelanjutan. Beberapa dasar pertimbangan dalam menyusun rencana atau indikasi program serta tahapannya adalah:

1. Rencana Tata Ruang Wilayah Tabanan dan studi-studi yang terkait dengan kawasan;

2. Masukan, pendapat dan usulan dari warga yang berada di sepanjang Kawasan Kota Tabanan dan Instansi terkait lainnya;

3. Keterpaduan antar zona dan lingkungan sekitar zona;

4. Mengatur tahapan pelaksanaan program dengan prioritas permasalahan dan urgensinya;

5. Program yang diusulkan dapat memberikan stimulan, dorongan dan manfaat terhadap perkembangan Kawasan Kota Tabanan.

III - 144 Lebih terinci rencana program dapat dilihat pada Tabel 3.24: Program Pembangunan Kawasan

Strategi yang ditempuh untuk membiayai pembangunan Penataan Kawasan Kota Tabanan, terdiri atas:

1. Memantapkan prosedur, efisiensi, dan efektivitas proyek

Strategi ini ditempuh melalui upaya perbaikan prosedur perencanaan, penyusunan program rencana, dan manajemen anggaran pembiayaan. Penekanannya pada kejelasan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu kebijaksanaan. Dasar hukumnya, dinas/instansi yang berwenang dan bertanggung jawab dan terkoordinasi dengan baik dan terpadu.

2. Mengurangi lingkup operasi sektor pelayanan

Pendekatannya dilakukan dengan menyerahkan sektor-sektor pelayanan tertentu kepada pihak swasta dengan mengijinkan menanamkan investasinya pada kegiatan tertentu yang telah ditetapkan, serta memberi dukungan (termasuk aspek kepastian hukum/asas legalitas) guna mengoperasikan melalui metode pengembalian secara langsung. Dalam realisasinya, aspek legalitas dan administrasi harus dirumuskan secara jelas, tegas, dan pasti terutama yang berkaitan dengan hak, kewajiban, sanksi, dan denda sampai pada perlindungan hukumnya.

3. Menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi pihak swasta

Maraknya kegiatan dunia usaha di bidang perdagangan dan kepariwisataan pada kawasan perencanaan, merupakan potensi yang sangat besar dalam merealisasikan program terutama pada rencana penataan Kawasan Kota Tabanan. Kesadaran dunia usaha (pihak swasta) tidak hanya dituntut padatahap sosialisasi, tetapi yang terpenting adalah partisipasi dalam wujud kerelaan menyediakan lahan sekaligus mendanai setiap pelaksanaan program penataan terutama yang terkait langsung dengan lokasi kegiatan usaha mereka. Melalui strategi ini, akan terjalin suatu kerjasama yang baik dan memberikan keuntungan serta nilai tambah kedua belah pihak.

4. Menumbuhkan dan meningkatkan aspirasi, partisipasi, dan peran serta masyarakat a. Menumbuhkan aspirasi dan kesadaran masyarakat

Peranan lembaga formal (Desa/Kelurahan dan Banjar Dinas), lembaga non formal (LSM, Ormas, dan Organisasi Sosial Kemasyarakatan), lembaga adat-tradisional (Desa Pekraman, Banjar Pekraman, Sekaa Truna, Sekaa Kesenian, dll) serta peranan tokoh-tokoh masyarakat diharapkan dapat menyerap aspirasi guna menumbuhkan kesadaran masyarakat. Strategi ini penekanannya dilakukan pada tahap sosialisasi program rencana penataan dan pengembangan kawasan.

b. Meningkatkan partisipasi dan peran serta masyarakat

Strategi ini juga menuntut peran penting lembaga formal, lembaga non formal, dan lembaga adat-tradisional serta tokoh-tokoh masyarakat yang ada di kawasan perencanaan. Hal ini diperlukan dari tahap perencanaan sampai kepada operasional dan pemeliharaan Penataan Kawasan Kota Tabanan. Khususnya pada saat tahap pembangunan, peran serta masyarakat dapat dilibatkan dalam penggalangan dana serta penyediaan lahan guna mendukung terwujudnya program rencana penataan dan pengambangan kawasan yang telah ditetapkan.

III - 145

Tabel 3.24

Program Pembangunan Kawasan Kota Tabanan Kabupaten Tabanan

III - 146

3.2.4.3 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Wisata Pinge