• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bab IV Analisis Pemberdayaan Dana Zakat Baitul Qiradh Baznas

GAMBARAN UMUM BAITUL QIRADH BAZNAS

A. Sejarah Berdirinya Baitul Qiradh Baznas

Badan Amil Zakat Nasional sebagai badan pengelola ZIS nasional dituntut untuk selalu memberikan pelayanan prima kepada muzakki dan mustahiq. Dalam rangka memberdayakan mustahik, BAZNAS meluncurkan lembaga keuangan mikro syariah dengan nama Baitul Qiradh BAZNAS (BQB). Acara peresmian dilaksanakan Jumat 26 Februari 2010 di halaman kantor BAZNAS, bertepatan dengan hari libur nasional Maulid Nabi Muhammad SAW 12 Rabiul Awal.

Baitul Qiradh BAZNAS didirikan dengan tujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan bawah dalam bidang ekonomi. Program layanan lembaga diberikan dalam bentuk pinjaman qardhul hasan (pinjaman tanpa bunga ataupun bagi hasil) kepada masyarakat agar terlepas dari jeratan rentenir. Sumber dana untuk qardhul hasan bersumber dari dana zakat yang dikelola BAZNAS. Di samping itu, BQB juga mengeluarkan produk komersial syariah berupa simpanan dan pembiayaan.

Peresmian dilakukan oleh Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Ir. Agus Muharram MSp. Dihadiri pula oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar MA, beberapa anggota Komisi VIII DPR-RI, para penmgurus BAZNAS, Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) dan tamu undangan lainnya.

42

Dalam acara tersebut juga dilakukan penyerahan BAZ Card dan penyaluran pembiayaan kepada pedagang pasar.Baitul Qiradh adalah lembaga

keuangan mikro syari’ah yang berperan untuk menumbuhkan,

mengembangkan dan mendekatkan layanan BAZNAS khususnya kepada kalangan usaha mikro dan kecil yang belum mendapatkan akses perbankan. Pengoperasian lembaga ini bekerjasama dengan BMT One Baitul Qiradh BAZNAS merupakan salah satu program dari Indonesia Makmur dan bagian dari program pendayagunaan ZIS untuk meningkatkan kesejahteraan kaum fakir-miskin.

Sampai saat ini BAZNAS telah membentuk Baitul Qiradh (BQ) Baiturrahman BAZNAS Madani, BQ Al-Fatah BAZNAS Madani dan BQ Nanggroe BM di Provinsi Aceh yang kini memiliki asset 2,5 - 8,6 M, Selain itu BAZNAS telah mengembangkan 20 Baitul Maal Desa di DIY dan Jawa Timur.Baitul Qiradh BAZNAS (BQB) dikelola secara modern dengan memanfaatkan sistem ICT dimana salah satu produk tabungannya adalah BAZNAS card yang nantinya akan bisa digunakan diseluruh EDC dan BMT ONE diseluruh Indonesia. Keberadaan Baitul Qiradh sebagai salah satu lembaga penyedia layanan keuangan mikro terhadap masyarakat kelas bawah dan seiring perkembangan zaman,

Baitul Qiradh Baznas telah mampu memainkan peranan penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengentaskan kemiskinan dan juga untuk mencapai taraf hidup yang sejahtera.

Baitul Qiradh juga melakukan berbagai aktivitas keuangan dalam upaya memberikan pelayanan finansial terhadap masyarakat yang memiliki penghasilan yang kecil.

Baitul Qiradh dalam arti bahasa adalah “Rumah Pinjaman” yang usaha

pokoknya menghimpun dana dari pihak ketiga (anggota penyimpan) dan menyalurkan pembiayaan kepada usaha-usaha yang produktif dan menguntungkan.

Dewasa ini perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia, sebagai gerakan kemasyarakatan menunjukkan keberhasilan yang nyata. Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah sangat cepat seiring dengan masyarakat muslim yang menginginkan Lembaga Keuangan yang bebas dari Riba dan sesuai dengan prinsip Syariah atau Hukum Islam.

Baitul Qiradh belum dapat dipayungi oleh ketentuan hukum yang jelas karena dalam peraturan hukum Indonesia yang dapat melakukan simpan pinjam adalah koperasi dan perbankan. Sehingga untuk saat ini Baitul Qiradh diarahkan dalam payung hukum koperasi. Selain untuk mensejahterakan anggotanya, Baitul Qiradh juga berupaya untuk memajukan kehidupan masyarakat kelas bawah untuk mencapai taraf hidup yang layak.

B. Visi, Misi, dan Tujuan

1) Visi

Terdepan Melayani Usaha Mikro Kecil Menengah 2) Misi

44

b. Lembaga yang memfasilitasi kebutuhan permodalan bagi Usaha Mikro Kecil Menengah dan anggotanya.

3) Tujuan

Untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat lapisan bawah dalam bidang ekonomi.1

C. Struktur Organisasi Baitul Qiradh Baznas

Baitul Qiradh Baznas merupakan koperasi serba usaha yang lebih mengedepankan sistem syariah, maka strukturv organisasi dibuat berdasarkan fungsi unun dari BMT koperasi dan di sesuaikan jenis usahanya, dan setiap pelaksanaan yang sama dapat melakukan fungsi lain dengan tetap menjaga tatakelola usaha yang baik (Good Governance).

Ciri khas dari Baitul Qiradh Baznas ini adalah memiliki Dewan Pengawas Syariah ( DPS ). Fungsi dan tugas dari Dewan Pengawas Syariah ( DPS ) adalah membantu utnuk mengarahkan agar tetap sesuai dengan aturan-aturan atau ketentuan syariah. Fungsi umum yang terdapat dalam operasional BQB terdiri dari :

1. Usaha dan Marketing

a. Simpan, yaitu pengumpulan dana dari anggota dan calon anggota yang dilayani serta melakukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait dalam rangka peningkatan modal usaha BMT.

b. Pembiayaan, yaitu merencanakan dan mengalokasikan dana pemberian modal bagi anggota, serta memelihara account.

1

c. Jasa, yaitu melakukan kegiatan usaha dalam bidang pelatihan, pendampingan manajemen, dan jasa-jasa lainnya.

d. Perdagangan, yaitu melakukan kegiatan usaha jual beli barang komoditas.

2. Operasional dan Hukum

a. Operasional, yaitu melakukan pelayanan kepada anggota dalam hal kebutuhan produk, baik modal, barang dan jasa maupun pelayanan penerimaan dana atau jenis transaksi lainnya.

b. Hukum dan Adminstrasi, yaitu melakukan proses yuridis atau pengesahan dokumen-dokumen terkait. Adminstrasi adalah proses pencatatan transaksi serta melakukan penyimpanan dokumen secara tertib dan aman.2

3. Keuangan dan Akuntansi

a. Keuangan, yaitu merencanakan dan melaksanakan proses pemasukan dan pengeluaran dana secara teratur ( menjaga likuiditas ).

b. Akuntansi, yaitu melakukan proses pencatatan dan pembuatan laporan secara berkala.

4. SDM dan Umum

a. SDM, yaitu melakukan penetapan tugas kerja jenjang dan peningkatan skill ( keterampilan ) karyawan.

b. Umum, yaitu melakukan proses pengadaan asset yang berhubungan dengan operasional.

2

Hasil Wawancara Dengan Ibu Yanah Baitul Qiradh Baznas pada tanggal 20 Februari 2011

46

GENERAL MANAJER

1. Pengumpulan dana 1. Layanan anggota 1. Pengaturan Dana 1. SDM

2. Pembiayaan 2. Teller 2. Kasir 2. Pelatihan

3. Bisnis barang 3. Hokum 3. Pencatatan 3. pengadaan

4.Administrasi 4. Pelaporan

Perangkat Organisasi Baitul Qiradh Baznas

Manajemen. 3

3

Hasil wawancara dengan Ibu Yanah Baitul Qiradh Baznas pada tanggal 21 Februari 2011 Manajer Keuangan Manajer Usaha dan Marketing Manajer Operasional Manajer SDM dan Umum Perangkat Dewan Syariah KMU Mas Berlian Rapat Badan Pengurus Manajemen

Dokumen terkait