• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografi Kabupaten Pandeglang

Wilayah Kabupaten Pandeglang secara geografis terletak antara 6º21’ -

7º10’ Lintang Selatan dan 104º48’ - 106º11’ Bujur Timur dengan luas wilayah

2747 km²atau sebesar 29.98 persen dari luas wilayah Provinsi Banten.Pandeglang

merupakan kabupaten terluas kedua setelah Kabupaten Lebak (35.46 % dari luas wilayah Provinsi Banten). Kota Pandeglang sebagai ibukota Kabupaten Pandeglang terletak pada jarak 21 km dari Ibukota Provinsi Banten, dan 111 km dari ibukota Negara, Jakarta.

Kabupaten Pandeglang secara geografis berada di ujung Barat Provinsi Banten mempunyai batas administrasi sebagai berikut:

Utara : Kabupaten Serang Selatan :Samudra Indonesia Barat : Selat Sunda Timur :Kabupaten Lebak

Bentuk topografi bagian tengah dan selatan Kabupaten Pandeglang umumnya merupakan dataran dengan ketinggian gunung-gunung yang relatif rendah, yaitu antara 320 m sampai dengan 480 m dari permukaan laut (dpl). Luas wilayah ini meliputi sekitar 85.07 persen dari luas Kabupaten Pandeglang. Sedangkan wilayah utara yang meliputi sekitar 14.93 persen dari luas Kabupaten Pandeglang merupakan daerah dataran tinggi yang terdiri dari beberapa gunung, yaitu Gunung Karang (1778 m dpl), Gunung Pulosari (1346 m dpl), Gunung Aseupan (1174 m dpl), Gunung Honje (620 meter dpl), Gunung Tilu (562 m dpl), dan Gunung Payung (480 m dpl).

Sepanjang tahun 2011, suhu udara maksimum dan minimum berkisar antara 27oC sampai 30.65oC dengan suhu udara rata-rata 27.88oC. Di Kabupaten Pandeglang hujan turun hampir setiap bulan. Berdasarkan pos pengamatan Kabupaten Pandeglang jumlah hari dan curah hujan pada tahun 2011 sebesar 115 hari dan 1911 mm. Dengan demikian dapat dikatakan hujan turun setiap tiga hari dengan tingkat intensitas 17 mm atau hujan yang turun di Kabupaten Pandeglang tergolong kategori sedang.

Sejak bulan Juli 2006 Kabupaten Pandeglang dibagi menjadi 35 kecamatan dan 335 desa/kelurahan dengan tambahan kecamatan, yaitu Majasari dan Sobang. Kecamatan Cikeusik merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Pandeglang dengan luas 322.76 km2 sedangkan Kecamatan Labuan merupakan kecamatan terkecil dengan luas 15.66 km2.

Penduduk dan Tenaga Kerja

Jumlah penduduk Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 berjumlah 1162123 jiwa, terdiri dari 595524 laki-laki dan 566599 perempuan. Jumlah ini merupakan 10.81 persen dari total penduduk Provinsi Banten yang berjumlah 10.63 juta jiwa. Rasio jenis kelamin penduduk Kabupaten Pandeglang pada tahun

2011 sebesar 105.11. Rata-rata jumlah anggota rumah tangga di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 sebesar 4.21 orang.

Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) Kabupaten Pandeglang berdasarkan data hasil Sensus Penduduk periode 2000 sampai 2010 sebesar 1.30 persen, lebih rendah dibandingkan LPP hasil Sensus Penduduk periode 1990 sampai 2000 sebesar 1.64 persen. LPP Kabupaten Pandeglang lebih rendah dibandingkan LPP Provinsi Banten, yaitu 2.78 persen.

Sebaran penduduk per kecamatan relatif merata. Kecamatan dengan penduduk terjarang adalah Kecamatan Sumur dengan rata-rata 89 jiwa/km2. Sedangkan wilayah terpadat adalah Kecamatan Labuan, yaitu 3488 jiwa/km2. Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Pandeglang adalah 423 jiwa/km2. Data sebaran jumlah rumah tangga dan penduduk menurut jenis kelamin dan kecamatan di Kabupaten Pandeglang tahun 2011 disajikan pada Tabel 7.

Tabel 7Jumlah rumah tangga dan penduduk menurut jenis kelamin dan kecamatan di Kabupaten Pandeglang tahun 2011

No. Kecamatan Jumlah Rumah Tangga

Populasi

Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Sumur 5820 11723 11347 23070 2 Cimanggu 10445 18789 18349 37138 3 Cibaliung 7028 15157 14090 29247 4 Cibitung 5572 10991 10466 21457 5 Cikeusik 13924 26383 25094 51477 6 Cigeulis 8959 17562 16640 34202 7 Panimbang 12422 25408 24147 49555 8 Sobang 10324 18003 17561 35564 9 Munjul 6006 11415 10927 22342 10 Angsana 7096 13252 12407 25659 11 Sindangresmi 5808 10845 10574 21419 12 Picung 8231 18024 17481 35505 13 Bojong 8246 17282 16550 33832 14 Saketi 9865 22103 21402 43505 15 Cisata 6504 11979 11567 23546 16 Pagelaran 8417 17559 16660 34219 17 Patia 7263 13924 13499 27423 18 Sukaresmi 8671 17488 16493 33981 19 Labuan 11883 28385 26239 54624 20 Carita 8085 16610 15683 32293 21 Jiput 6906 14494 14021 28515 22 Cikedal 7324 15508 15165 30673 23 Menes 7955 18071 17490 35561 24 Pulosari 5919 14405 13745 28150 25 Mandalawangi 10740 24030 23232 47262 26 Cimanuk 7819 19826 18827 38653 27 Cipeucang 6181 14620 13658 28278 28 Banjar 6618 15266 14803 30069 29 Kaduhejo 7054 17752 17033 34785

30 Mekarjaya 4460 9577 9481 19058 31 Pandeglang 8818 21635 19930 41565 32 Majasari 9216 24282 22699 46981 33 Cadasari 6542 16758 14967 31725 34 Karangtanjung 6841 17130 15764 32894 35 Koroncong 3646 9288 8608 17896 Jumlah 276608 595524 566599 1162123

Sumber: BPS Kabupaten Pandeglang (2012).

Proporsi pekerja terhadap angkatan kerja pada tahun 2011 sebesar 88.68 persen, dengan tingkat pengangguran sebesar 12.67 persen. Berdasarkan lapangan pekerjaannya, angkatan kerjasektor pertanian36.42 persen, hotel dan restoran 23.75 persen, sektor jasa 14.37 persen, dan industri pengolahan 9.89 persen.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Distribusi Pendapatan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 sebesar 68.77. Nilai IPM ini merupakan yang terendah kedua setelah Kabupaten Lebak dan berada di bawah nilai IPM Provinsi Banten. Pengeluaran per kapita per bulan penduduk Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 rata-rata Rp417849 dimana proporsi pengeluaran untuk makanan masih lebih tinggi dibandingkan untuk non makanan, yaitu sebesar 60.45 persen.

Nilai koefisien Gini (Gini Rasio) Kabupaten Pandeglang pada tahun 2010 sebesar 0.20 terendah se-Provinsi Banten. Angka ini menunjukkan bahwa distribusi pendapatan penduduk di Kabupaten Pandeglang tidak merata. Berdasarkan data yang dirilis Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang tahun 2009 sampai 2010, sebanyak 20 persen penduduk berpendapatan tinggi menikmati 34.09 persen total pendapatan. Sebaliknya, 40 persen penduduk berpendapatan rendah hanya menikmati 26.64 persen total pendapatan.

Struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang selama ini didominasi oleh sektor pertanian, dengan padi sebagai komoditas andalan. Sektor ini menyumbang hampir sepertiga dari total nilai PDRB dengan nominal nilai tambah lebih kurang Rp2.78 triliun. Sektor dengan kontribusi terbesar kedua adalah perdagangan, hotel, dan restoran dengan nilai lebih kurang Rp2.21 triliun.

Pemerintahan

Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 terdiri atas 35 Kecamatan dengan 13 Kelurahan dan 322 Desa, 1900 Rukun Warga (RW), dan 5981 Rukun Tetangga (RT). Pemekaran kecamatan terakhir terjadi pada bulan Juli 2007. Proses pemekaran diharapkan membawa dampak yang positif terhadap pelaksanaan program pembangunan maupun pemerataan hasil-hasilnya. Berdasarkan klasifikasinya, jumlah desa di Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 terdiri dari 136 desa swakarya dan 199 desa swasembada. Jumlah Desa, Kelurahan, RukunWarga, dan Rukun TetanggaMenurut Kecamatan di Kabupaten Pandeglang disajikan pada Tabel 8.

Pemerintahan Kabupaten Pandeglang pada tahun 2011 memiliki 13686 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS), terdiri atas 7511 orang laki-laki dan 6175

orang perempuan. Berdasarkan tingkat pendidikan, 180 orang berpendidikan S-2 dan S-3;sebanyak 4455 orang berpendidikan sarjana S-1 dandiploma-IV; 817 orang berpendidikan sarjana muda (D-II/III);6255 orang berpendidikan SLTA/D- I;352 orang berpendidikan SLTP; dan 297 orang berpendidikan SD.

Tabel 8 Jumlah desa, kelurahan, rukunwarga, dan rukun tetanggamenurut kecamatan di Kabupaten Pandeglangtahun 2011

No. Kecamatan Desa Kelurahan Rukun

Warga Rukun Tetangga 1 Sumur 7 - 38 111 2 Cimanggu 12 - 57 185 3 Cibaliung 9 - 44 150 4 Cibitung 10 - 43 127 5 Cikeusik 14 - 71 262 6 Cigeulis 9 - 61 164 7 Panimbang 6 - 66 161 8 Sobang 7 - 62 170 9 Munjul 9 - 39 125 10 Angsana 9 - 52 118 11 Sindangresmi 9 - 42 133 12 Picung 8 - 57 186 13 Bojong 8 - 63 189 14 Saketi 14 - 87 249 15 Cisata 9 - 49 151 16 Pagelaran 13 - 63 215 17 Patia 9 - 44 135 18 Sukaresmi 10 - 51 145 19 Labuan 9 - 70 215 20 Carita 10 - 56 155 21 Jiput 13 - 88 197 22 Cikedal 10 - 65 181 23 Menes 11 - 68 194 24 Pulosari 9 - 50 149 25 Mandalawangi 15 - 65 521 26 Cimanuk 11 - 45 143 27 Cipeucang 10 - 48 142 28 Banjar 11 - 60 164 29 Kaduhejo 10 - 47 142 30 Mekarjaya 8 - 39 111 31 Pandeglang - 4 42 163 32 Majasari - 5 50 165 33 Cadasari 11 - 42 120 34 Karangtanjung - 4 32 131 35 Koroncong 12 - 44 112 Jumlah 322 13 1900 5981

Kemiskinan di Kabupaten Pandeglang

Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2011 diketahui bahwa Pandeglang merupakan kabupaten dengan persentase penduduk miskin terbesar se-Provinsi Banten, yaitu sebesar 12.01 persen atau 138000 Jiwa, sementara persentase penduduk miskin Provinsi Banten sebesar 6.32 persen. Disamping itu, berdasarkan kriteria yang ditetapkan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal, Kabupaten Pandeglang masih dikategorikan sebagai kabupaten tertinggal, dimana masih terdapat 141 desa dari 335 desa dan kelurahan (hampir 50%) masih termasuk dalam kategori desa tertinggal. Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pandeglang tahun 2006 sampai 2010 disajikan pada Tabel 9.

Desa miskin di daerah pesisir secara umum memiliki persentasi buruh tani di atas rata-rata (56%). Sebanyak 76 persen desa tidak memiliki fasilitas perlindungan sosial yang memadai; 56 persen desa memiliki persentase rumahtangga penerima kartu sehat di atas rata-rata; 84 persen desa tidak memiliki fasilitas ekonomi yang tidak memadai; 96 persen desa tidak memiliki fasililitas pendidikan keterampilan; 68 persen desa tidak memiliki tenaga medis yang memadai; 72 persen desa tidak memiliki fasilitas kesehatan yang memadai.

Tabel 9 Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Pandeglangtahun 2006 – 2010 Tahun Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Persentase (%)

2006 177895 15.82

2007 176812 15.64

2008 165242 14.49

2009 138003 12.01

2010 127800 11.14

Sumber: Bappeda Kabupaten Pandeglang (2011).

Potensi Pertanian

Dalam struktur perekonomian Kabupaten Pandeglang, sektor pertanian merupakan sektor ekonomi yang paling dominan. Hal tersebut sebanding dengan besarnya luas lahan yang digunakan untuk pertanian. Dari 274690 ha luas Pandeglang, 248823 ha (90.58%) diantaranya digunakan untuk usaha pertanian seperti persawahan, ladang, kebun, kolam/tebat/empang, tambak, perkebunan besar, lahan untuk tanaman hutan rakyat dan hutan negara. Sedangkan sisanya digunakan untuk pekarangan/lahanuntuk bangunan dan halaman sekitarnya, padang rumput, lahan yang sementara tidak diusahakan dan lain sebagainya.

Tanaman pangan terdiri dari jenis padi-padian, jagung, umbi-umbian dan kacang-kacangan. Pada tahun 2011 luas panen dan produksi padi mengalami penurunan. Sedangkan produksi palawija mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2010. Untuk padi (padi sawah dan padi ladang), luas panen menurun sebesar 9.44 persen, menjadi 119225 ha, diikuti dengan menurunnya hasil produksi sebesar 4.00 persen, yaitu menjadi 658683 ton.

Sedangkan tanaman hortikultura terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman obat-obatan, dan tanaman hias. Tanaman buah-buahan seperti durian, manggis, pisang, semangka, melon, dan nenas terdapat di lokasi Kecamatan

Cadasari, Banjar, Mandalawangi, Saketi, Panimbang dan Cibaliung. Potensi lahan yang tersedia seluas 69583.67 ha, meliputi pekarangan 9492.81 ha, kebun/tegalan 38915.12 ha, dan ladang/huma 21175.74 ha.

Komoditas melinjo, kopi, dan cokelat terdapat di lokasi Kecamatan Cadasari, Mandalawangi, Jiput, Cimanggu, Cigeulis, dan Cibaliung. Sedangkan untuk kelapa, kelapahibrida, dan kelapa sawit terdapat di Kecamatan Bojong, Sumur, Labuan, dan Cibaliung. Potensi produksi perkebunan rakyat, yaitu kelapasebesar 25134.60 ton, kelapa sawit 615.29 ton, kelapa hibrida 22.84 ton.Produksi perkebunan swasta, yaitu kelapa 53.49 ton, karet 383.21 ton.Produksi perkebunan Negara adcalah kelapa sawit 5439654 ton.

Pengembangan sektor perkebunan di Kabupaten Pandeglang secara luas dilakukan oleh Perkebunan Besar Swasta (PBS) dan Perkebunan Besar Negara (PBN) yang dalam hal ini PT. Perkebunan Nusantara VIII Shanghyang Damar dan Bojong Datar dengan komoditas utama karet, sawit, kelapa, kopi dan dalam volume kecil beberapa jenis rempah-rempah seperti cengkeh, kapulaga, kunyit, sereh, jahe, ditambah dengan gula aren.

Permasalahan yang seringkali timbul dalam rangka pengembangan sektor perkebunan adalah masih kurangnya jumlah dan kapasitas pabrik pengolahan hasil dalam upaya diversifikasi produk, terutama untuk industri kelapa buah dan kelapa sawit, di mana hingga saat ini di Kabupaten Pandeglang belum ada industri hilir yang mengolah Crude Palm Oil (CPO) ataupun kopra menjadi minyak serta turunan lainnya (Butter, Mentega, Sabun).

Potensi ternak kerbau dan sapi potong berada di Kecamatan Cibaliung, Cigeulis, Cikeusik, Cimanggu, dan Kecamatan Bojong. Potensi populasi sapi potong 359 ekor, sedangkan populasi kerbau 41030 ekor. Permintaan daging sapi sebesar 440000 ekor/tahun, dan daging kerbau 35000 ekor/tahun untuk memenuhi pasar di Jawa Barat dan DKI Jakarta. Mulai Tahun 2010 Pandeglang telah memiliki kampung ternak (Domba dan Sapi) di kampung Nyurup Kelurahan Juhut, Kecamatan Karang Tanjung.

Dokumen terkait