• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran umum PT Buana Estate Cabang Medan a.Sejarah Singkat Perusahaan a.Sejarah Singkat Perusahaan

Dan Ekuitas

HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran umum PT Buana Estate Cabang Medan a.Sejarah Singkat Perusahaan a.Sejarah Singkat Perusahaan

PT Buana Estate Cabang Medan awalnya bernama Perkebunan Cinta Raja yang terletak di desa Cinta Raja, Kecamatan Sicanggang, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Jarak dari Medan sekitar 50 km. Luas kebun 2000,27 hektar dan mulai diusahakan oleh PT Buana Estate Cabang Medan sejak 31 oktober 1972. Sesuai dengan keterangan Pelepasan Hak (Akte Notaris Kusmoloyo Ongko Nomor 132) dari PT Cinta Raja kepada PT Buana Estate.

Perkebunan ini mulai diusahakan oleh Erus Contrad Boock yang diberikan dengan surat keputusan Residen der Oostkust van Sumatera tanggal 31 Oktober 1985 Nomor 100. Terakhir tercatat atas nama Tabakban Action Gasellshaft Cinta Raja berubah menjadi PT Cinta Raja yang berkedudukan di Indonesia.

Dengan Surat Keputusan Deputi Menteri Kepala Departemen Agraria Nomor SK. 19/HGU/66 tanggal 13 juli 1996 dan terhitung sejak tanggal 24 September 1965, maka tanah bekas hak konsensi dangan nama Cinta Raja

diberikan PT Cinta Raja dengan Hak Guna Usaha (HGU), untuk jangka waktu 25 tahun dan luas HGU Perkebunan tersebut 1.911 hektar termasuk di dalamnya tanah garapan yang diduduki rakyat seluas 86 hektar.

Sejak tahun 1973, PT Buana Estate Cabang Medan bergerak dalam bidang penanaman Rosella, yang dianggap dapat memberikan keuntungan pada saat itu. Namun ternyata pengusahaan tanaman tersebut mengalami kerugian. Sejalan dengan anjuran pemerintah dalam rangka diversifikasi dalam bidang perkebunan dan berdasarkan hasil survey Balai Penelitian Perkebunan Medan (Rispa), bahwa perkebunan Buana Estate sesuai untuk tanaman kakao dan tanaman sawit, maka PT Buana Estate Cabang Medan telahmengusahakan budidaya kako sejak tahun 1997 dan sawit sejak tahun 1991.

Disamping itu perusahaan juga mengelola Perkebunan Tamaran II yang terletak di desa Tamaran, Kecamatan Hanai, Daerah Tingkat II Langkat, Sumatera Utara dengam jarak 56 km dari kota Medan. Luas kebun 753,42 hektar dan mulai diusahakan oleh PT Buana Estate sejak tanggal 8 Agustus 1974, sesuai dengan penyerahan Nomor 22 tanggal 5 Agustus 1974 yang dibuat di depan Notaris Penyususanan Batubara dari CV Utusan kepada PT Buana Estate.

Perkebunan Tamaran II pada mulanya diusahakan oleh Perkebunan Swasta Nasional CV Utusan, yang berdasarkan Surat Keputusan Menteri

Agraria Nomor SK.20/HGU/1965, tanggal 17 April 1965, telah diberikan kepada CV Utusan yang berkedudukan di Medan dengan Hak Guna Usaha, dengan jangka waktu 25 tahun seluas 890 hektar yang ditanami pohon karet. Pada tahun 1974 oleh PT Buana Estate Perkebunan Tamaran II ditanami serat Rosella atas saran dari hasil Survey Lembaga Penelitian Tanaman Industri (LPTI) Bogor. Dengan sendirinya tanaman karet yang ada terpaksa ditebang untuk menyediakan lahan baru untuk penanaman tanaman Rosella.

Tanaman Rosella yang diusahakan oleh PT Buana Estate ternyata tidak berhasil memberikan keuntungan, justru perusahaan mengalami kerugian. Untuk mengatasi hal demikian, PT Buana Estate kembali mengikuti anjuran pemerintah untuk mengusahakan tanaman kako di Perkebunan Tamaran II agar bisa meningkatkan devisa eksport non migas.

Penanaman tanaman kakao dimulai sejka tahun 1987 seluas 30 hektar. Dalm usaha diversifikasi tanaman pada tahun 1990 maka tanaman sawit juga dikulturkan. Pada tahun 1992, di Perkebunan Tamaran II telah ditanami tanaman Kakao seluas 89,22 hektar dan tanaman kelapa sawit 321,37 hektar. Dan komuditas utama PT Buana Estate Cabang Medan hingga saat ini hanya kelapa sawit.

b. Visi Perusahaan

Perusahaan Perkebunan yang mempunyai produktifitas tinggi, profitable, menjaga pelestarian lingkungan dan memberikan kontribusi yang positif

terutama kepada karyawan dan masyarakat disekitar perkebunan dan pemerintah daerah .

c. Misi Perusahaan

Menerapkan dan memiliki Budaya Kerja Perusahaan sendiri, melaksanakan usaha budidaya Kelapa sawit yang berkelanjutan dan karyawan sebagai aset perusahaan serta masyarakat disekitar perkebunan sebagai mitra perusahaan.

d. Struktur Organisasi Perusahaan dan Deskripsi Kerja

Struktur organisasi dibentuk untuk menciptakan suatu pola yang memberikan efisiensi kerja, sedangkan organisasi bertujuan untuk memelihara hubungan baik tiap-tiap bagian dari kelompok tersebut sehingga terbentuk koordinasi yang baik. PT Buana Estate Cabang Medan yang bergerak disektor perkebunan juga memiliki struktur organisai. Dalam struktur tersebut tercermin pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab secara tegas dan jelas sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. PT Buana Estate Cabang Medan menggunakan struktur organisasi garis (struktur organisasi PT Buana Estate Cabang Medan dapat dilihat pada Lampiran 2). Adapun tugas dan wewenang dari setiap jabatan dalam struktur organisasi PT Buana Estate Cabang Medan antara lain :

Direksi adalah pimpinan perusahaan yang merencanakan, menjalankan dan mengawasi seluruh kegiatan perusahaan kemudian mempertanggungjawabkan segala hasil usahanya kepada dewan komisaris melalui laporan tahunan.

Tugas dan wewenang:

• Menyusun rencana anggaran belanja perusahaan • Melaksanakan rencana yang telah disusun • Melakukan pengawasan operasional perusahaan

• Menentukan kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan pedoman yang telah digariskan oleh Dewan Komisaris.

2) Administratur

Memimpin dan mengurus seluruh pekeerrjaan di perkebunan dengan bantuan para asisten dalam pengelolan perkebunan.

Tugas dan wewenang:

• Membuat dan menyusun rencana kerja serta anggaran belanja kebun setiap tahun dan mengusulkan anggaran biaya perbulan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan.

• Melaksanakan rencana kerja yang telah disetujui Direksi

• Mengatur dan mengrahkan kerja dilapangan sesuai dengan rencana

• Mengawasi pelaksanaan kerja karyawan dengan dibantu asisten • Menilai prestasi kerja dan realisasi kerja karyawan dengan

dibantu asisten

3) Asisten

Membantu administratur dalam mengurus dan mengatur semua pekerjaan kebun dan afdeling

Tugas dan wewenang:

• Membuat dan menyusun rencana kerja bulanan maupun afdeling yang sedang dikelola

• Melaksanakan rencana kerja yang telah diatur oleh Administratur • Mengatur dan mengarahkan kerja di lapangan sesuai dengan

rencana

• Mengawasi pelaksanaan kerja karyawan dengan dibantu mandor • Menilai prestasi kerja dan realisasi karyawan.

Dokumen terkait