HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Kabupaten Simalungun
4.1.1 Gambaran Geografis dan Demografis Kabupaten Simalungun
Kabupaten Simalungun merupakan salah satu kabupaten di Sumatera Utara
yang memiliki luas wilayah 4.386,60 Km2 atau 6,12% dari luas wilayah Provinsi
Sumatera Utara. Kabupaten Simalungun terdiri dari 31 Kecamatan, 345 desa/nagori
dan 22 kelurahan dengan jarak rata-rata ibukota kecamatan ke ibukota Kabupaten
Simalungun Raya antara 18 km sampai dengan 127 km (kecamatan Silaukahean).
Batas wilayah dari Kabupaten Simalungun adalah sebagai berikut : a. Barat : Kabupaten Karo
b. Timur : Kabupaten Asahan dan Batubara
c. Utara : Kabupaten Serdang Bedagai dan Deli Serdang
d. Selatan : Kabupaten Toba Samosir
e. Tengah : Kota Siantar
Secara topografi Kabupaten Simalungun terdiri dari dataran tinggi dan dataran
rendah. Dataran tinggi terletak dibagian Barat daya, Barat, dan Barat Laut sedangkan
dataran rendah dibagian Utara, Timur dan Tenggara dengan kemiringan lereng antara
0-40% dan berada 20-1.400 m diatas permukaan laut.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 oleh BPS Kabupaten
penduduk tersebut terdiri atas 407.838 orang laki-laki dan 409.882 orang
perempuan.Sedangkan jumlah kepala keluarga sebanyak 143.026 KK. Jumlah
penduduk terbesar berada di kecamatan Bandar (7,78%) di susul kecamatan Siantar
(7,69%) dan kecamatan Tanah Jawa (5.69%) sedangkan jumlah penduduk terkecil
berada di kecamatan Haranggaol (0,61%).
4.1.2 Situasi Derajat Kesehatan di Kabupaten Simalungun a. IPKM
Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) adalah salah satu
indikator penting dalam pembangunan manusia. Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun
2010 menunjukkan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat di Kabupaten
Simalungun adalah 0.467860063099817, yaitu berada di peringkat 15 untuk skala
Provinsi Sumatera Utara dan peringkat 282 untuk skala Nasional.
b. Mortalitas
b.1. Angka Kematian Bayi
Jumlah kematian bayi di Kabupaten Simalungun tahun 2010 adalah sebanyak
82 orang atau 4,08 per 1000 kelahiran hidup, lebih rendah dari tahun 2009 dan 2008
yakni 4,83 per 1000 kelahiran hidup, dan 5,09 per 1000 kelahiran hidup. Angka ini
juga jauh lebih rendah dari target Indonesia Sehat 2010 (40/1000 kelahiran hidup).
b.2. Angka Kematian Balita
Jumlah balita yang meninggal selama tahun 2010 adalah sebanyak 127 balita
atau 6,32 per 1000 kelahiran hidup. Ini masih jauh dari target Indonesia Sehat 2010
b.3. Angka Kematian Ibu
Jumlah kematian ibu yang terjadi selama tahun 2010 di Kabupaten
Simalungun adalah sebanyak 8 orang, menurun dibandingkan tahun 2009 yaitu
sebanyak 12 orang.
c. Morbiditas c.1. Pola Penyakit
Angka kesakitan penduduk di Kabupaten Simalungun tanhun 2010 dapat
dilihat dari distribusi 10 pola penyakit terbesar seperti terlihat pada Tabel 4.1 berikut
ini.
Tabel 4.1 Jumlah Kasus 10 Jenis Penyakit Terbesar di Kabupaten Simalungun Tahun 2010
No. Jenis Penyakit Jumlah
1 ISPA 57.317
2 Diare (termasuk tersangka kolera) 44.757
3 Darah Tinggi 21.847
4 Penyakit pada sistem otot dan jaringan pengikat. Reumatik 21.421
5 Gastroitis 17.03
6 Penyakit lain dari saluran pernafasan 11.782
7 Disentri 11.572
8 Kecelakaan pada ruda paksa 10.985
9 Bronchitis 9.384
10 Asma 9.323
c.2. Penyakit Menular (Communicable Diseases)
a. Penyakit Malaria
Pada tahun 2009 ditemukan kasus malaria sebanyak 305 kasus, jauh menurun
dari tahun 2008 (1.307 kasus), dengan demikian angka kesakitan malaria di
Kabupaten Simalungun tahun 2010 adalah 0/1000 penduduk, jauh lebih
rendah dari target Indonesia Sehat 2010 (5/1000 penduduk).
b. Penyakit TB Paru
Pada tahun 2010 jumlah perkiraan kasus baru penyakit TB paru sebanyak
1.308 kasus. Jumlah kasus TB tertinggi berada pada wilayah kerja Puskesmas
Perdagangan, Tanah Jawa, dan Batu Anam, sedangkan yang terendah berada
pada wilayah kerja Puskesmas Bandar Masilam dan Saran Padang.
c. Penyakit HIV/AIDS dan Penyakit Menular Seksual (PMS)
Tahun 2010 tidak ada ditemukan kasus penyakit HIV/AIDS di Kabupaten
Simalungun, akan tetapi jumlah kematian akibat HIV/AIDS ada 4 kasus.
Untuk IMS dalam 4 tahun terakhir cenderung meningkat yaitu sebesar
25,31/100.000 penduduk.
d. Angka Acute Flacid Paralysis (AFP)
Angka AFP di Kabupaten Simalungun tahun 2010 adalah 0/100.000 anak usia
< 15 tahun, jauh lebih rendah dari tahun 2009 yakni 1,74/100.000 anak usia
<15 tahun. Sedangkan angka AFP menurut indikator SPM 2015 (≥ 1/100.000
e. Penyakit Kusta
Selama tahun 2010 jumlah penderita kusta yang sudah mendapatkan
pengobatan sebanyak 17 penderita (1 kasus kusta PB an 16 kasus kusta MB),
dan penderita yang telah selesai berobat baru sebanyak 6 penderita. Dengan
demikian angka RTF (Release from Treatment) tahun 2010 baru dapat dilihat tahun 2011.
f. Penyakit Pneumonia
Angka penyakit Pneumonia pada balita tahun 2010 adalah 7.122,55/100.000
balita, ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Dari jumlah penderita
pneumonia yang ada, 6.137 kasus sudah ditangani.
g. Penyakit Filariasis
Menurut data, selama ini tidak pernah dilaporkan adanya kasus penyakit
filariasis padahal beberapa wilayah berada di perbatasan dengan kabupaten
yang ada kasus filariasisnya seperti Kabupaten Asahan dan Serdang Bedagai.
h. Penyakit Menular yang Dapat dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
PD3I adalah penyakit yang diharapkan dapat dicegah dan diberantas melalui
program imunisasi. Penyakit tersebut meliputi Difteri, Pertusis, Tetanus,
Tetanus Neonatorum, Campak, Polio, dan Hepatitis B. dalam 5 tahun terakhir
di Kabupaten Simalungun belum pernah dilaporkannya adanya kasus PD3I.
i. Penyakit Potensial KLB/Wabah
Kejadian luar biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian
daerah dalam kurun waktu tertentu, sedangkan wabah adalah berjangkitnya
suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya
meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan lazim pada waktu tertentu
dan dapat menimbulkan malapetaka. Contoh KLB adalah diare, campak dan
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan jenis penyakit yang sering
menimbulkan KLB di Indonesia. Angka penyakit diare di Kabupaten
Simalungun adalah sebanyak 5.473/100.000 penduduk, sedangkan DBD
adalah sebanyak 719 kasus, dan ini sangat jauh sekali dari target Indonesia
Sehat 2010.
c.3. Penyakit Tidak Menular (Non Communicable Diseases) a. Hipertensi
Menurut data tahun 2010 jumlah kasus hipertensi (darah tinggi) ada 21.847
kasus, yang terdiri dari 10.941 kasus baru dan 10.906 kasus lama. Jumlah ini
lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya.
b. Penyakit Persendian
Jumlah kasus rematik tahun 2010 tercatat ada 21.421 kasus, yang terdiri dari
11.908 kasus baru dan 9.513 kasus lama. Jumlah ini meningkat dari tahun
sebelumnya.
d. Status Gizi
Adapun masalah-masalah yang berkaitan dengan status gizi antara lain, Bayi
Merah, Balita Gizi Buruk, Balita Gizi Baik, Balita Gizi Lebih dan Kecamatan
Bebas Rawan Gizi.
4.1.3. Sumber Daya Kesehatan Di Kabupaten Simalungun a. Sarana Kesehatan
a.1. Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan
Jumlah Rumah Sakit Umum di Kabupaten Simalungun tahun 2010 adalah
sebanyak 8 buah, terdiri dari 2 Rumah Sakit Umum Daerah milik Pemerintah
Daerah, 3 Rumah Sakit Perkebunan milik BUMN, dan 3 Rumah Sakit Swasta.
Jumlah tempat tidur dari 8 Rumah Sakit sebanyak 616 tempat tidur.
a.2. Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Laboratorium Kesehatan dan Memiliki 4 Dokter Spesialis
Tahun 2010 jumlah sarana pelayanan kesehatan (RS dan Puskesmas) sebanyak
42 unit, dan hanya 13 unit saja yang memiliki laboratorium kesehatan sedangkan
yang memiliki dokter spesialis belum ada.
a.3. Sarana Kesehatan dengan Kemampuan Pelayanan Gawat Darurat Level 1
(satu) dari 8 rumah sakit yang ada, seluruhnya telah memiliki fasilitas Pelayanan
Gawat Darurat, namun hanya ada 6 rumah sakit yang memiliki tenaga spesialis.
a.4. Puskesmas dan Puskesmas Pembantu
Jumlah puskesmas tahun 2010 adalah 34 unit, yang terdiri dari 25 puskesmas
rawat jalan dan 9 puskesmas perawatan inap dengan rata-rata 5 tempat tidur.
a.5. Pos Kesehatan Desa
Selama tahun 2010 di Kabupaten Simalungun telah di bangun 15 unit Poskesdes
yang tersebar di 15 desa/kelurahan, jika di jumlahkan dengan yang ada
sebelumnya total ada 95 unit poskesdes.
a.6. Jumlah Desa Siaga Aktif
Dari 367 desa/kelurahan yang ada seluruhnya adalah desa siaga, dan 276
desa/kelurahan diantaranya adalah desa siaga aktif. Dengan demikian cakupan
desa siaga aktif tahun 2010 adalah 75,20%.
a.7. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Menurut Strata
Pada tahun 2010 jumlah posyandu di Kabupaten Simalungun sebanyak 1.328
posyandu, mencakup 68 posyandu pratama, 857 posyandu madya, 396 posyandu
purnama dan 7 posyandu mandiri.
a.8. Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat
Pada tahun 2010 dari 34 jenis obat yang dibutuhkan ada jenis 6 obat yang tidak
tersedia, keenam obat ini tidak tersedia karena minimnya anggaran.
b. Tenaga Kesehatan
Di kabupaten Simalungun tahun 2010 tercatat 47,34% tenaga medis nya
adalah bidan, disusul perawat sebesar 26,59% dan tenaga medis 12,78%. Proporsi
terkecil adalah tenaga fisioterapi yaitu 0,09%. Adapun rincian tenaga kesehatan
Tabel 4.2 Rincian Tenaga Kesehatan Kabupaten Simalungun tahun 2010 No. Tenaga Kesehatan Ratio Tenaga Medis Target berdasarkan
Indonesia Sehat 2010 1 Dokter Spesialis 0,24/100.000 6/100.000 2 Dokter Umum 14,19/100.000 40/100.000 3 Dokter Gigi 3,67/100.000 11/100.000 4 Tenaga Farmasi 2,32/100.000 10/100.000 5 SKM 1,96/100.000 40/100.000 6 Perawat 105,42/100.000 117,5/100.000 7 Tenaga Gizi 6,34/100.000 22/100.000 8 Tenaga Sanitasi 2,93/100.000 40/100.000
9 Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis
1,10/100.000 0,12/100.000
Sumber : Profile Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun tahun 2010