• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

F. Gambaran Industri Bakpia

1. Lokasi Industri Bakpia

Industri bakpia di Kecamatan Ngaglik terdapat 3 (tiga) desa, yaitu Desa Minomartani, Sardonoharjo, dan Sariharjo. Desa Minomartani masuk dalam wilayah kecamatan Ngaglik. Industri bakpia di Kelurahan Minomartani ada di Jl. Tengiri, Jl. Pondok raya, Jl. Plosokuning, Jl. Munjair, Jl. Karang asem, Jl. Badeng dan Jl. Gurameh. Sebagian industri bakpia berada di Jl. Tengiri, yaitu ada 13 industri bakpia. Sariharjo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Ngaglik. Di Kelurahan ini terdapat dua industri bakpia berdasarkan data dari P2KPM, yaitu di Dusun Rejodani 1 dan Tambakrejo. Selain di Kelurahan Minomartani dan Sariharjo industri bakpia juga terdapat di Dusun Sardonoharjo.

2. Sejarah Industri Bakpia

Sejarah Industri Bakpia di Kecamatan Ngaglik berdasarkan Kelurahan, yaitu:

a. Kelurahan Minomartani

Di Minomartani industri bakpia ini berawal dari ibu Suharti yang berasal dari Pathuk tinggal di Perumahan Minomartani. Tahun 1997 Ibu Suharti membuat usaha sampingan yaitu Bakpia. Awalnya pemasaran bakpia hanya dititipkan pada toko sekitar perumahan dan tukang sayur. Setelah Ibu Suharti, Ibu Mardi juga mulai mencoba membuat bakpia pada tahun 1997. Pada saat itu penjualan hanya di kemas dalam plastik dan belum menggunakan kemasan dari kertas karton. Ternyata usaha itu membuahkan hasil, banyak konsumen yang menyukai makanan bakpia tersebut. Karena sudah banyak pelanggan maka penjualan hanya dilakukan di rumah. Melihat kesuksesanya warga sekitar mulai membuat industri bakpia sendiri. Pada awalnya hanya membantu di rumah Ibu Suharti dan Ibu Mardi, setelah bisa maka mereka mulai membuat sendiri.Tahun 1999 dan tahun 2000 ada 7(tujuh) keluarga yang ikut mendirikan industri bakpia, akhirnya sampai sekarang di Minomartani terdapat kurang lebih 20 industri bakpia. b. Kelurahan Sardonoharjo

Di kelurahan Sardonoharjo terdapat satu industri bakpia, industri ini terletak di Jl. Kaliurang Km. 10, Gondangan RT. 1 dengan

nama pemiliknya adalah Bpk. Agus Santoso. Industri bakpia berawal keinginan Bpk. Agus yang ingin membuka industri bakpia, melihat belum ada industri bakpia yang ada di Gondangan. Dengan berbekal ketrampilan memasak dan resep dari keluarganya yang berasal dari Phatuk maka pada tahun 2000 mulai membuka usaha bakpia. Selain dipasarkan pada warga sekitar rumah juga menitipkan bakpia di Prambanan kurang lebih ada 50 toko. Sampai akhirnya tahun 2006 usahanya mengalami masalah yang sulit untuk diatasi maka industri ini untuk sementara waktu berhenti dan hanya menerima pesanan. Selain itu alasan berhenti sementara industri bakpia ini juga dikarenakan kesibukan Bpk Agus yang semakin meningkat.

c. Kelurahan Sariharjo

Kelurahan Sariharjo adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Ngaglik. Kelurahan Sariharjo menurut data P2KPM terdapat dua industri bakpia, yaitu di dusun Tambakrejo dan Rejodani 1. Di dusun Tambakrejo saya telah mencari industri bakpia ternyata sudah tidak ada sedangkan di Rejodani 1 terdapat satu industri bakpia. Rejodani 1 terletak di Jl. Tentara Pelajar ke arah Utara. Di desa ini terdapat satu industri, dengan nama Bakpia Pathuk 96 didirikan oleh Pak Sugeng. Awal mula adanya industri Bakpia Pathuk 96 adalah Pak Sugeng yang berprofesi sebagai dokter pada sore hari membuka praktik. Pak Sugeng menjalaninya selama 6

(enam) tahun merasa bosan, dan memutuskan tidak membuka praktik lagi. Dengan bantuan dari teman yang membuka industri bakpia di Phatuk. Melihat cara-cara pembuatannya dan mencoba-coba kembali di rumah. Pada tahun 2002 dibuatlah industri bakpia di Rejodani 1 RT 01 RW 01 Sariharjo. Usaha industri bakpia digunakan sebagai usaha sampingan, Bakpia Pathuk 96 sistem pemasarannya hanya menerima pesanan dan pembelian langsung dilakukan di rumah.

3. Proses Produksi

a. Peralatan yang diperlukan

Peralatan yang dipergunakan untuk membuat bakpia adalah: 1) Mesin penghalus

2) Mesin pemecah kulit 3) Mesin penggiling 4) Mesin pengaduk adonan 5) Timbangan

6) Pan (alat pemanggang) 7) Kompor

8) Tabung gas 9) Oven 10) Meja 11) Wajan

12) Panci 13) Tampah

b. Bahan baku yang harus dipersiapkan

Bahan baku untuk membuat bakpia dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:

1) Kulit bakpia

Bahan bakunya adalah tepung terigu, minyak kelapa, gula pasir.

2) Kumbu/isi bakpia

a) Bakpia Kumbu Kacang Hijau

Bahan bakunya adalah kacang hijau, gula pasir, mentega, garam

b) Bakpia Coklat

Bahan bakunya coklat, tepung terigu, gula pasir, mentega, garam.

c) Bakpia Keju

Bahan bakunya keju, tepung terigu, gula pasir, mentega, garam.

c. Proses Pembuatan

Proses pembuatan bakpia dibagi menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu: 1) Membuat kumbu/isi

- Kacang hijau dan air direbus sampai air mendidih. Air yang mendidih dibuang dan diganti dengan air dingin dan tunggu beberapa saat. Setelah itu kacang hijau dimasukan kedalam mesin pengelupas kacang hijau, pisahkan kacang hijau dengan kulitnya sampai bersih. - Kacang yang sudah terpisah dengan kulitnya dikukus

sampai matang, setelah matang dimasukan dalam mesin penghalus.

- Kacang yang sudah halus dicampur dengan gula pasir, mentega dan garam secukupnya dimasak dalam wajan hingga matang.

- Setelah matang diamkan kumbu selama 1 (satu) malam sebelum dimasukan dalam kulit bakpia.

b) Membuat kumbu/isi Keju atau Coklat

- Campur keju/cokelat dengan tepung terigu, mentega, gula pasir dan minyak kelapa kedalam wajan.

- Masak hingga bahan-bahan tercampur dan matang. - Setelah matang diamkan selama 1(satu) malam sebelum

dimasukan dalam kulit bakpia 2) Membuat kulit bakpia

a) Tepung terigu, gula pasir halus, dan minyak kelapa dicampur hingga rata dan kalis. Setelah kalis bagi menjadi

beberapa potongan, beri minyak kelapa diatasnya, tutup dengan plastik dan diamkan selama 10 menit.

b) Potong (catut) kecil-kecil adonan. Setelah dicatut potongan yang kecil-kecil ditambahkan so (yaitu campuran antara terigu dan minyak) tujuannya adalah supaya antara kumbu dengan kulit tidak lengket atau mempermudah memasukan kumbu dalam kulit. Selanjutnya so dan kulit disatukan dan setelah selesai kulit diolesi minyak kelapa dan didiamkan selama 10 menit.

3) Memasukan kumbu dalam kulit

Ambil satu kulit lalu masukan kumbu secukupnya, bentuk bulat dan siap dipan/ dipanggang

4) Memanggang bakpia dalam pan

Pan dipanaskan dalam kompor, setelah panas masukan bakpia dalam pan. Setelah agak kekuningan bakpia dibalik. Setelah bakpia dibolak-balik selama satu kali pan tidak usah ditutup. Setelah matang bakpia diangkat dan siap untuk tahap akhir yaitu pengemasan.

5) Tahap akhir

Bakpia yang telah matang didiamkan sampai dingin sebelum dimasukan didalam dus. Setelah dingin bakpia dimasukan dalam dus, ditempel tanggal kadaluarsa dan siap dipasarkan.

4. Kegiatan Pemasaran

Proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, proses yang sangat penting dalam suatu industri yaitu kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran sangat penting untuk kelangsungan sebuah industri. Tanpa pemasaran yang baik dan tepat sasaran maka hasil yang diperoleh tidak akan maksimal, walaupun produk yang dihasilkan sangat enak atau bagus maka hasil yang diperoleh kurang maksimal. Kegiatan pemasaran industri bakpia di Kecamatan Ngaglik dapat dilakukan dengan 4 (empat) cara yaitu:

a. Menerima pesanan saja

Saat memutuskan hanya menerima pemesanan saja berarti industri ini kurang lancar dalam memasarkan produknya. Selain itu ada beberapa alasan mengapa hanya menerima pesanan bakpia yaitu karena industri ini hanya industri sampingan, karena kurang bisa melihat situasi, sehingga ketika harga bahan baku naik karena kenaikan harga BBM maka mengalami kerugian. Selain itu juga karena mudah menyerah dengan tantangan yang didapatkan selama memasarkan bakpia seperti banyak bakpia yang kembali dari toko, sehingga mengalami banyak kerugian akibat bakpia tidak banyak terjual. Kelemahan metode pemasaran bakpia yang hanya menerima pesanan adalah keuntungan yang didapatkan sedikit. Pendapatan dari industri ini kurang menentu, karena pendapatannya hanya diperoleh ketika membuat pesanan saja.

b. Menitipkan di toko oleh-oleh dan menerima pesanan

Pemasaran yang hanya dilakukan dengan menitipkan di toko oleh-oleh dan menerima pesanan dilakukan karena banyak orang yang tidak mengetahui tempat pembuatan bakpia atau kalah saing karena banyak industri bakpia yang berjualan. Menitipkan di toko oleh-oleh dilakukan supaya industri ini tetap berjalan. Rata-rata industri yang hanya menitipkan di toko dan menerima pesanan menganggap bahwa usaha yang dilakukannya hanya sebagai pekerjaan sampingan bukan pekerjaan pokok. Kelemahannya adalah ada resiko bakpia yang di titipkan tidak terjual habis. Maka jumlah bakpia yang dititipkan harus memperhatikan kondisi konsumen.

c. Menjual bakpia di depan rumah dan menerima pesanan.

Menjual bakpia di depan rumah dapat dilakukan bila konsumen sudah mengetahui tempat industri bakpia, maka penjualan hanya dilakukan di depan rumah dan hanya menerima pesanan. Kebanyakan dari industri bakpia yang menjual didepan rumah dan hanya menerima pesanan rata-rata berada di satu wilayah yaitu di Jl. Tengiri 7, Jl. Tengiri 8, dan Jl. Tengiri 9, Minomartani. Keuntungannya adalah kita hanya menunggu pembeli dirumah atau hanya menerima pesanan lewat telepon. Kelemahannya adalah bila jumlah konsumen yang datang tidak banyak maka pendapatan yang diperoleh akan menurun. Karena sistim ini

ditentukan banyaknya konsumen yang membeli langsung ke rumah produsen bakpia.

d. Menjual bakpia di depan rumah, menitipkan di toko oleh-oleh dan menerima pesanan.

Sistim pemasaran yang keempat ini lebih lengkap, yaitu selain menjual bakpia di depan rumah, menerima pesanan dan menitipkan bakpia di toko oleh-oleh. Orang yang mempunyai jiwa pemasaran yang baik pasti akan memilih sistem pemasaran yang seperti ini supaya industrinya lebih maju dan berkembang. Keuntungan pemasanan sistim ini dapat digunakan sebagai sarana promosi dan memperluas jaringan pemasaran. Kelemahan dari sistim ini adalah bila kita salah perhitungan dalam menitipkan Bakpia ke toko oleh-oleh maka kita akan mengalami kerugian karena banyak bakpia yang tidak habis terjual. Hal inilah yang banyak membuat industri bakpia lebih memilih menjual bakpia didepan rumah dan tidak menitipkan di toko oleh-oleh. Padahal bila sistim ini berhasil dapat memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. Kerugiannya adalah harus berani mengambil resiko sebelum bisa membaca situasi dan kondisi pasar dalam menjalankan usahanya.

Dokumen terkait