• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN

3. Cakupan ASI Eksklusif

4.2 Analisis Univariat

4.2.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Predisposisi

Berdasarkan hasil penelitian, responden yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 11 responden (3,6%)), sedangkan responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif sebanyak 292 responden (96,4%). Distribusi responden pada masing-masing kecamatan berdasarkan pemberian ASI Eksklusif dapat dilihat pada Tabel 4.6 di bawah ini :

Tabel 4.6 Distribusi Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi umur 0 – 6 Bulan di masing-masing Kecamatan di Kota Medan Tahun 2009

Kecamatan Diberi ASI

Eksklusif

Tidak diberi ASI Eksklusif Jumlah n % n % n % Medan Labuhan 4 4,26 90 95,74 94 100,00 Medan Area 2 3,57 54 96,43 56 100,00 Medan Polonia 1 2,94 32 97,06 33 100,00 Medan Baru 0 0,00 18 0,00 18 100,00 Medan Maimun 3 5,35 56 94,65 59 100,00 Medan Perjuangan 1 2,33 42 97,67 43 100,00 Jumlah 11 3,6 292 96,4 303

4.2.2 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Faktor Predisposisi

Pengelompokan umur responden dikelompokkan menjadi 2 kelompok yang terdiri dari 18 - 28 tahun dan > 28 tahun. Pengelompokan ini berdasarkan sebaran data yang diperoleh, berdistribusi tidak normal, maka dipakai nilai median.

Berdasarkan pengelompokan tersebut didapat distribusi responden berdasarkan pengelompokan umur 18 – 28 tahun sebanyak 146 responden (48,2%), sedangkan responden pada kelompok umur > 28 tahun ada 157 responden (51,8%). Responden dengan umur termuda umur 18 tahun ada 2 responden (0,7%), sedangkan responden umur paling tua 42 tahun ada 6 responden (2,0%).

Jika diperhatikan berdasarkan tingkat pendidikan, distribusi responden dengan tingkat pendidikan dasar (SD/SLTP) sebanyak 96 orang (31,7%), sedangkan responden dengan tingkat pendidikan menengah (SMK/SMA) sebanyak 181 Orang (59,7%), dan responden dengan tingkat pendidikan tinggi (D-III s/d S-1) sebanyak 26 orang (8,6%). Distribusi responden berdasarkan pekerjaan diperoleh responden yang tidak bekerja sebanyak 244 responden (80,5%) sedangkan responden yang bekerja hanya 59 responden (19,5%). Jika dilihat distribusi responden berdasarkan lama waktu kerja bahwa responden dengan lama waktu kerja ≤ 6 jam per hari sebanyak 10 responden (3,3%) dan responden dengan lama waktu kerja > 6 jam per hari sebanyak 49 responden (16,2%). Pengelompokan lama waktu kerja responden juga dikelompokkan berdasarkan nilai median karena data yang diperoleh berdistribusi tidak normal.

Hasil penelitian juga didapat distribusi responden berdasarkan paritas, jumlah responden dengan paritas 1-3 kali melahirkan ada sebanyak 278 responden (91,7%) dan responden dengan paritas 4-5 kali sebanyak 25 responden (8,3%). Distribusi responden berdasarkan cara lahir, responden yang melahirkan tanpa tindakan

sebanyak 269 (88,8%) dan responden yang melahirkan dengan tindakan (Operasi

Caesar dan vacum) sebanyak 34 responden (11,2%).

Berdasarkan berat badan bayi lahir bahwa responden yang melahirkan bayi dengan berat badan bayi lahir ≥ 2500 gram sebanyak 299 orang responden (98,7%), sedangkan responden yang melahirkan bayi dengan berat badan bayi lahir < 2500 gram hanya 4 orang responden (1,3%).

Berdasarkan tingkat pengetahuan dengan kategori baik, kurang baik dan tidak baik diperoleh, responden dengan tingkat pengetahuan kategori baik sebanyak 61 responden (20,1%), sedangkan responden dengan tingkat pengetahuan kategori kurang baik, sebanyak 204 responden (67,3%), dan responden dengan tingkat pengetahuan kategori tidak baik sebanyak 39 responden (12,5%).

Distribusi responden berdasarkan sikap dengan kategori sikap setuju, kurang setuju dan tidak setuju diperoleh, responden dengan sikap setuju sebanyak 128 responden (42,2%), sedangkan responden dengan sikap kurang setuju sebanyak 170 responden (56,1%) dan responden dengan sikap tidak setuju sebanyak 5 responden (1,7%). Lebih jelasnya distribusi responden berdasarkan faktor predisposisi dapat kita lihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.7Distribusi Responden Berdasarkan Faktor Predisposisi di Kota Medan Tahun 2009

Faktor Predisposisi Jumlah %

Umur

18 - 28 Tahun 146 48,2

Tingkat Pendidikan Dasar 96 31,7 Menengah 181 59,7 Tinggi 26 8,6 Pekerjaan Tidak Bekerja 244 80,5 Bekerja 59 19,5

Lama Waktu Kerja

≤ 6 Jam 10 3,3 > 6 Jam 49 16,2 Paritas 1 – 3 Kali 278 91,7 4 – 5 Kali 25 8,3 Cara Lahir Tanpa Tindakan 269 88,8 Dengan Tindakan 34 11,2

Berat Badan Lahir

2500 Gram  299 98,7 < 2500 Gram 4 1,3 Pengetahuan Baik 61 20,1 Kurang Baik 204 67,3 Tidak Baik 38 12,5 Sikap Setuju 128 42,2 Kurang Setuju 170 56,1 Tidak Setuju 5 1,7

Sebagaimana telah disebutkan di atas variabel pengetahuan merupakan salah satu variabel bebas yang akan diteliti pada responden. Khusus untuk variabel pengetahuan diperoleh jawaban responden terhadap 10 pertanyaaan yang terdapat dalam kuesioner. Berdasarkan 10 pertanyaan tersebut diperoleh jawaban responden untuk masing-masing butir pertanyaan. Jawaban responden terhadap pertanyaaan (1)

pengetahuan ibu bahwa hanya 48,8% (148 responden) yang tahu arti dari ASI eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa 51,2% yang belum mengerti tentang ASI eksklusif. Pada pertanyaan (2) pengetahuan ibu hanya 22,4% (68 responden) yang tahu arti dari kolostrum sedangkan 77,5% (235 responden) belum mengerti tentang arti dari kolostrum.

Pada pertanyaan (3) pengetahuan ibu, hanya 25,1% (76 responden) yang tahu manfaat dari menyusui, dan pada pertanyaan (4) sudah 66,0% (200 orang responden) yang mengetahui manfaat menyusui bagi bayi. Pertanyaan (5) pengetahuan ibu, hanya 33,3% (101 responden) yang mengerti tentang keunggulan ASI jika dibandingkan dengan susu formula. Jika diperhatikan pada pertanyaan (6) pengetahuan ibu, sudah 60,39% (183 responden) ibu mengerti bahwa faktor umur ibu saat hamil memengaruhi produksi ASI.

Jika dilihat pertanyaan (7) pengetahuan ibu, hanya 45,55% (138 responden) bentuk tubuh ibu berubah sebagai alasan ibu untuk tidak menyusui bayinya padahal salah satu manfaat dari pemberian ASI Eksklusif adalah membuat bentuk tubuh ibu lebih cepat langsing. Pada pertanyaan (8) pengetahuan ibu hanya 23,1 (70 responden)

yang menjawab benar faktor asupan makanan ibu yang memengaruhi secara langsung pemberian ASI Eksklusif.

Pada pertanyaan (9) pengetahuan ibu, ditemui masih tingginya anggapan ibu (33,3%) bahwa jika ibu sakit batuk ASI tidak boleh diberikan kepada bayi, padahal ASI harus tetap diberi walaupun ibu sakit batuk. Pada pertanyaan (10) pengetahuan ibu sudah 70,3% (213 orang responden) mengetahui manfaat pemberian ASI

eksklusif. Variasi jawaban responden untuk variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban terhadap Pertanyaan Pengetahuan Ibu di Kota Medan Tahun 2009

Pertanyaan Pengetahuan n %

1. Pengertian ASI eksklusif

a. Pemberian Air Susu Ibu kepada bayi 2 jam sekali b. Pemberian Air Susu Ibu kepada bayi sesering

mungkin

c. Pemberian Air Susu Ibu pada bayi berumur 0 – 6 bulan

d. Pemberian Air Susu Ibu saja pada bayi berumur 0 – 6 bulan tanpa memberikan makanan/minuman lain

41 63 181 148 13,5 20,8 59,74 48,84 2. Pengertian Kolostrum

a. Susu basi yang tidak baik bagi bayi b. Susu kotor yang harus di buang

c. Cairan bening yang perlu diberikan kepada bayi sebagai zat kekebalan

d. Cairan bening sebagai pelancar ASI

82 183 68 100 27,1 60,5 22,4 33,0 3. Manfaat menyusui bagi ibu

a. Merupakan hak azasi manusia b. Merupakan kewajiban ibu

c. Agar ibu tidak perlu keluar rumah d. Portable/ Praktis Tabel 4.8 Lanjutan 1 104 119 79 0,3 34,3 39,3 26,1 Pertanyaan Pengetahuan n %

4. Manfaat menyusui bagi bayi a. Merupakan hak azasi bagi bayi b. Agar bayi gemuk

c. Merupakan makanan bagi bayi d. Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

26 42 35 200 8,6 13,7 11,6 66,1 5. Keunggulan ASI dibandingkan dengan susu formula

a. Bayi yang diberi ASI lebih gemuk

b. Bayi yang diberi susu formula lebih gemuk c. ASI mengandung AA dan DHA sedangkan pada

susu formula tidak ada

41 67 94 13,5 22,2 31,0

d. ASI mengandung zat kekebalan yang tidak terdapat pada susu formula

101 33,3 6. Faktor umur ibu saat hamil memengaruhi produksi ASI?

a. Ya b. Tidak c. Ragu d. Tidak Tahu 183 89 29 2 60,4 29,4 9,5 0,7

7. Alasan ibu tidak mau menyusui bayinya a. Ibu sakit

b. Bayi tidak gemuk jika diberi ASI Bayi sakit c. Bayi sakit

d. Bentuk tubuh ibu berubah

153 12 0 138 50,5 3,9 0,0 45,6 8. Faktor-faktor yang secara langsung memengaruhi

pemberian ASI eksklusif a. Iklan Susu formula b. Petugas Kesehatan c. Asupan makanan ibu d. Tingkat ekonomi ibu

111 17 70 105 36,6 5,6 23,1 34,7 9. Jika ibu sakit batuk

a. Ibu tidak boleh memberikan ASI kepada bayinya b. Bayi akan tertular penyakit

c. Ibu harus menggantikannya dengan susu formula d. Ibu harus menggantikannya dengan susu formula

97 45 101 60 32,0 14,9 33,3 19,8 Tabel 4.8 Lanjutan Pertanyaan Pengetahuan n %

10.Ibu yang memberikan ASInya secara eksklusif akan menghasilkan :

a. Anak yang kuat b. Anak yang gemuk c. Anak yang sehat

d. Anak yang sehat dan cerdas

3 12 75 213 1,0 3,9 24,8 70,3

Selain variabel pengetahuan variabel sikap juga merupakan salah satu variabel bebas yang diteliti terhadap responden. Pada kuesioner terdapat 14

pernyataan tentang sikap responden terhadap pemberian ASI Eksklusif. Dari hasil penelitian diperoleh variasi jawaban tentang sikap responden terhadap pemberian ASI Eksklusif.

Pada pernyataan (1) sikap, dijumpai masih tingginya sikap kurang setuju sebesar 54,5% (165 responden) tentang pengertian ASI Eksklusif, dibandingkan dengan sikap setuju (37,9%) dan sikap tidak setuju (7,6%). sedangkan untuk pernyataan (2) sikap, ditemui 96,7% (293 responden) setuju, sikap kurang setuju 3,3% dan tidak setuju 0,0% ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, Jika dilihat untuk pernyataan (3) sikap responden setuju sebesar 61,1% (185 responden) dan lebih besar jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (35,6%) dan sikap tidak setuju (3,3%) yang menyatakan bekerja bukan merupakan suatu alasan untuk tidak menyusui bayi.

Pada pernyataan (4) sikap responden belum mengetahui komposisi dari ASI sebesar 58,1% (176 responden) dengan sikap kurang setuju dan lebih besar jika dibandingkan dengan sikap setuju (31,7%) dan sikap tidak setuju (10,2%).. Sedangkan untuk pernyataan (5) sikap ditemui masih tingginya sikap kurang setuju responden sebesar 80,20% (243 responden) jika dibandingkan dengan sikap setuju (10,2%) dan sikap tidak setuju (9,6%) bahwa jika ASI ibu belum keluar sebenarnya bayi masih mampu bertahan selama 2-3 hari tanpa harus diberi susu formula.

Pada pernyataan (6) sikap, sebanyak 82,18% (249) responden setuju lebih besar jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (17,2%) dan sikap tidak setuju

(0,6%) bayi yang sedang sakit boleh disusui oleh ibunya. Pada pernyataan (7) sikap, masih tingginya sikap kurang setuju responden sebesar 63,0% (191 responden) jika dibandingkan dengan sikap setuju (30,9%) dan sikap tidak setuju (2,3%) bahwa jika bayi menangis perlu diberi makanan atau tambahan susu formula.

Pada pernyataaan (8) sikap, bahwa responden dengan sikap kurang setuju lebih besar (37,0%) jika dibandingkan dengan sikap setuju responden (30,0%) dan sikap tidak sertuju (33,0%) bahwa ibu yang sedang sakit tidak boleh memberikan ASI kepada bayinya, karena disangsikan bayi akan tertular penyakit. Jika kita perhatikan untuk pernyataan (9) sikap bahwa responden dengan sikap kurang setuju masih lebih tinggi (49,8%) jika dibandingkan dengan sikap setuju (37,0%), dan sikap tidak setuju (13,2%) bahwa payudara ibu tidak memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI yang dihasilkan.

Pernyataan (10) sikap, bahwa responden dengan sikap kurang setuju frekuensinya lebih tinggi (54,5%) jika dibandingkan dengan sikap setuju (44,6%) maupun sikap tidak setuju (1,0%) bahwa payudara kendur bukan disebabkan karena menyusui. Jika kita lihat pernyataan (11) sikap, bahwa responden dengan sikap setuju (56,4%) lebih besar jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (37,3%) maupun sikap tidak setuju (6,3%) bahwa faktor umur ibu saat hamil memengaruhi kualitas dan kuantitas ASI.

Sikap responden berdasarkan pernyataan (12) sikap, diperoleh responden dengan sikap setuju frekuensinya lebih besar 56,1% (170 responden) jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (42,9%) maupun responden dengan sikap

tidak setuju (1,0%) bahwa tingkat pendidikan memengaruhi ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan untuk pernyataan (13) sikap, responden dengan sikap setuju sebanyak 53,1% (161 responden) jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (46,5%) maupun sikap tidak setuju (0,5%) bahwa ibu yang menyusui bayinya akan lebih cepat langsing jika dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui bayinya.

Pada pernyataan (14) sikap, bahwa responden dengan sikap setuju sebanyak 54,6% (165 responden) jumlahnya lebih banyak jika dibandingkan dengan sikap kurang setuju (45,2%) maupun sikap tidak setuju (0,2%), bahwa manfaat ASI bagi bayi adalah meningkatkan kecerdasan. Penjelasan diatas dapat kita lihat pada Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Jawaban Terhadap Pernyataan Sikap di Kota Medan Tahun 2009

Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Pernyataan Sikap

n % n % n %

1. ASI eksklusif adalah

memberikan ASI saja kepada bayi umur 0 – 6 bulan, yang lain tidak boleh.

115 37,95 165 54,45 23 7,60

2. ASI merupakan makanan

terbaik bagi bayi karena mengandung zat kekebalan yang melindungi bayi dari penyakit.

293 96,70 10 3,30 0 0,00

3. Ibu yang bekerja bukan

merupakan suatu alasan untuk

tidak menyusui bayinya. 185 61,06 108 35,64

10

3,30

DHA untuk perkembangan otak bayi.

5. Jika ASI ibu tidak lancar, bayi masih bertahan selama 2–3 hari sampai ASI keluar maka tidak perlu susu formula.

31 10,23 243 80,20 29 9,57

6. Bayi yang sedang sakit boleh

disusui oleh ibunya. 249 82,2 52 17,2 2 0,6

7. Jika bayi menangis tidak perlu diberi makanan atau tambahan susu formula.

115 38,0 191 63,0 7 2,3

8. Ibu yang sedang sakit dapat memberikan ASI pd bayinya, karena saat sakit tubuh ibu membuat zat kekebalan yang akan diberi pada bayi melalui ASI sehingga tidak tertular .

91 30,0 112 37,0 100 33,0

Tabel 4.9 Lanjutan

Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Pernyataan Sikap

n % n % n %

10.Payudara kendur bukan

disebabkan karena menyusui 135 44,6 165 54,5 3 1,0

11.Faktor umur ibu saat hamil memengaruhi kualitas dan

kuantitas ASI. 171 56,4 113 37,3 19 6,3

12.Tingkat pendidikan ibu

memengaruhi dalam

pemberian ASI eksklusif. 170 56,1 130 42,9 3 1,0

13.Ibu yang menyusui bayinya

akan lebih cepat langsing. 161 53,1 141 46,5 1 0,3

14.Manfaat ASI bagi bayi

adalah meningkat

kecerdasan bagi anak. 165 54,6 137 45,2 1 0,2