• Tidak ada hasil yang ditemukan

Restoran Sop Duren Lodaya didirikan pada bulan Juni 2013 oleh Bapak Ihwan. Restoran Sop Duren Lodaya merupakan bisnis yang bergerak di bidang kuliner dengan durian sebagai bahan bakunya. Pemilihan durian sebagai bahan bakunya karena durian dikenal sebagai King of Fruit yang disukai semua kalangan masyarakat. Pemilik Restoran Sop Duren Lodaya melihat peluang bisnis dari kegemaran masyarakat dengan durian dan perubahan gaya hidup penduduk di kota Bogor. Restoran Sop Duren Lodaya menciptakan inovasi dari hasil olahan buah durian sebagai menu utama restorannya. Restoran Sop Duren Lodaya bertujuan untuk menciptakan makanan yang sehat, aman, dan bergizi bagi masyarakat. Segmentasi awal Restoran Sop Duren Lodaya adalah golongan kelas menengah, karena golongan kelas menengah cenderung lebih konsumtif, dan menghabiskan uangnya untuk sesuatu yang tidak jelas. Kalangan menengah cenderung menghabiskan uang mereka untuk gaya hidup.

Restoran Sop Duren Lodaya sebelum dibuka sudah sangat dirancang dan dipersiapkan dengan sangat matang oleh pemilik restoran dengan memperhatikan aspek-aspek marketing mix 7p yaitu product, price, place, promotion, phisical, process, people. Restoran Sop Duren Lodaya berlokasi di Jalan Bangbarung Raya No.69, Bogor. Lokasi ini dipilih karena jalan Bangbarung merupakan lokasi yang strategis dan lokasi ini sudah mulai menjadi pusat kuliner bagi masyarakat Bogor. Ruangan Restoran Sop Duren Lodaya terdiri dari outdoor dan indoor dengan memperlihatkan penyajian Restoran Sop Duren Lodaya secara langsung. Tempat duduknya terdapat kursi satuan dengan meja kayu dan sofa panjang dengan meja kaca. Tempat menunggunya disediakan kursi kayu. Tata ruang Restoran Sop Duren Lodaya mengedepankan rumah serta dekorasi lampu-lampu durian. Di dalam ruangan terdapat beberapa kipas angin dan terdapat 1 buah TV, serta terdapat kolam ikan di pojok belakang ruangan sebagai fasilitas ruangan untuk kenyamanan konsumen di restoran.

Restoran Sop Duren Lodaya menjual menu utama yang berupa makanan olahan durian yaitu sop durian. Sop durian adalah menu dari daging buah durian asli yang dilembutkan. Olahan durian tersebut dipadukan dengan susu, es batu, dan keju sehingga tercipta rasa yang unik dan segar. Varian rasa sop durian menggunakan variasi bahan baku tambahan seperti kacang ijo, brawnies, ketan, roti, cendol, dan aneka buah lain. Selain itu, Restoran Sop Duren Lodaya juga menyediakan aneka makanan dan minuman segar lainnya. Makanan yang dijual di Restoran Sop Duren Lodaya antara lain makanan ringan, aneka mie, nasi goreng, siomay, batagor, dan makanan berat yang dapat mengenyangkan. Restoran Sop

31 Duren Lodaya juga menjual jenis aneka minuman berupa kopi, jus, dan minuman segar.

Karakteristik Umum Konsumen Restoran Sop Duren Lodaya

Karakteristik konsumen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pengambilan keputusan pembelian konsumen. Melalui variabel demografi, pemasar dapat mengetahui gambaran umum karakteristik konsumen sehingga dapat mengelompokkan konsumen berdasarkan karakteristiknya. Dengan demikian, pemasar dapat menciptakan strategi yang sesuai dengan kebutuhan, selera, dan daya beli setiap kelompok konsumen. Pada penelitian ini karakteristik yang digunakan adalah karakteristik demografi. Karakteristik umum responden dalam penelitian ini adalah responden yang sedang mengunjungi Restoran Sop Duren Lodaya dan minimal satu kali atau lebih dalam mengunjungi Restoran Sop Duren Lodaya termasuk saat diwawancara, responden berusia lebih dari 15 tahun, serta minimal dalam dua bulan terakhir mengunjungi Restoran Sop Duren Lodaya. Responden yang tidak memenuhi salah satu syarat dari karakteristik tersebut tidak dipilih menjadi responden dengan tujuan untuk mengurangi bias penelitian. Karakteristik umum responden dalam penelitian ini diidentifikasikan berdasarkan teori karakteristik demografi Sumarwan (2011) dan berdasarkan literatur penelitian terdahulu, serta pengamatan peneliti di lapangan. Karakteristik jenis kelamin, usia, domisili, pendidikan yang sedang ditempuh, status pernikahan, jenis pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran konsumsi produk Restoran Sop Duren Lodaya. Jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 responden. Tabel 4 menunjukkan hasil analisis terhadap karakteristik responden Restoran Sop Duren Lodaya oleh 100 responden yang dijadikan sampel.

32

Tabel 4 Sebaran karakteristik responden Restoran Sop Duren Lodaya

Karakteristik Jumlah

responden

Persentase (%)

Jenis Kelamin Laki-laki 34 34

Perempuan 66 66

Alamat/Daerah Asal Bogor 74 74

Luar Bogor 26 26

Usia 15-18 tahun 17 17

18-21 tahun 29 29

21-24 tahun 29 29

24-27 tahun 12 12

lebih dari 27 tahun 13 13

Pendidikan yang sedang ditempuh SD 1 1 SMP 10 10 SMU 22 22 Diploma 27 27 Sarjana 37 37 Pasca Sarjana 2 2 Lainnya 1 1

Status Pernikahan Menikah 5 5

Belum Menikah 95 95 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 49 49 PNS 5 5 Pegawai Swasta 36 36 Wiraswasta 7 7 Pensiunan 1 1

Ibu Rumah Tangga 0 0

Tidak/Belum Bekerja 2 2 Rata-rata Pendapatan < Rp500 000 17 17 Rp500 000-Rp1 499 999 24 24 Rp1 500 000-Rp2 499 999 29 29 Rp2 500 000-Rp3 499 999 16 16 Rp3 500 000-Rp4 500 000 4 4 > Rp4 500 000 10 10 Rata-rata pengeluaran konsumsi produk di Restoran Sop Duren Lodaya < Rp20 000 15 15 Rp20 000-Rp29 999 25 25 Rp30 000-Rp39 999 16 16 Rp40 000-Rp49 999 18 18 > Rp50 000 26 26 Jenis Kelamin

Berdasarkan data yang diperoleh dari 100 responden, pengunjung Restoran Sop Duren Lodaya sebanyak 34 persen berjenis kelamin laki-laki dan 66 persen berjenis kelamin perempuan. Hal ini mengindikasikan bahwa sebagian besar

33 perempuan lebih sering menjadikan tempat makan untuk menghabiskan waktu dan berkumpul bersama teman-temannya. Sedangkan laki-laki biasanya tidak terlalu menyukai berkumpul di tempat makan, laki-laki biasanya hanya berkunjung untuk sekedar makan. Hal tersebut berbanding terbalik dengan laki- laki yang biasanya lebih menyukai hal-hal yang serba cepat. Hal ini memiliki persamaan dengan penelitian Lestari (2013) yang menyatakan bahwa perempuan menjadikan tempat makan sebagai tempat berkumpul bersama teman-temannya.

Domisili

Konsumen yang paling banyak melakukan pembelian di Restoran Sop Duren Lodaya adalah konsumen yang berdomisili di Bogor sebanyak 74 persen dan 26 persen berdomisili di luar Bogor. Hal ini dikarenakan Restoran Sop Duren Lodaya yang berlokasi di Kota Bogor sehingga konsumen yang berdomisili di Kota Bogor lebih mudah untuk menjangkau lokasi Restoran Sop Duren Lodaya tersebut untuk melakukan pembelian dibandingkan konsumen yang berasal dari luar Bogor. Sedangkan konsumen yang berasal dari luar Kota Bogor diduga sedang melakukan aktivitas di Kota Bogor seperti kuliah, bekerja, atau berwisata di Kota Bogor.

Usia

Konsumen Restoran Sop Duren Lodaya sebagian besar konsumen berusia relatif muda. Berdasarkan data yang diperoleh konsumen Restoran Sop Duren Lodaya mayoritas berusia 18-21 tahun dan 21-24 tahun sebanyak 29 persen, usia 15-18 tahun sebanyak 17 persen, usia 24-27 tahun 12 persen, dan lebih dari 27 tahun 13 persen. Hal ini dikarenakan pada usia 18-24 tahun tergolong kelompok dewasa awal dimana masa produktif dan lebih banyak melakukan aktivitas di luar rumah. Kelompok usia tersebut cenderung lebih sering untuk bersosialisasi dengan rekannya, mencoba hal baru, dan relatif mudah terpengaruh oleh ajakan teman.

Pendidikan yang Sedang Ditempuh

Karakteristik konsumen Restoran Sop Duren Lodaya didominasi oleh responden yang sedang menempuh pendidikan sarjana yaitu sebanyak 37 orang, kemudian diikuti oleh responden yang berpendidikan terakhir diploma sebanyak 27 orang, SMU sebanyak 22 orang, SMP sebanyak 10 orang, pasca sarjana 2 orang, dan SD 1 orang. Hal tersebut menyatakan bahwa responden di Restoran Sop Duren Lodaya merupakan responden yang berpendidikan. Menurut Sumarwan (2004), tingkat pendidikan seseorang akan mempengaruhi proses pembelian dan pola konsumsinya, semakin tinggi tingkat pendidikan sesorang akan semakin responsif dalam menerima informasi dan mempengaruhi konsumen tersebut dalam proses pengambilan keputusan pembelian.

Status Pernikahan

Konsumen Restoran Sop Duren Lodaya didominasi oleh responden berstatus belum menikah sebanyak 95 orang dan berstatus menikah sebanyak 5 orang. Status pernikahan didukung oleh data usia responden yang tergolong relatif muda yang pada umumnya belum menikah yaitu 18-21 tahun dan 21-24 tahun. Hasil penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian terdahulu yang

34

menyatakan bahwa konsumen yang belum menikah pada umumnya lebih banyak melakukan kegiatan di luar rumah dibandingkan dengan orang yang sudah menikah sehingga banyak responden yang belum menikah melakukan konsumsi di luar rumah dalam memenuhi kebutuhan pangan agar bisa lebih praktis dan menghemat waktu.

Pekerjaan

Konsumen Restoran Sop Duren Lodaya didominasi oleh konsumen yang memiliki pekerjaan sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 49 orang, diikuti oleh pegawai swasta sebanyak 36 orang, wiraswasta 7 orang, PNS 5 orang, tidak/belum bekerja 2 orang, pensiunan 1 orang. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa umumnya pelajar/mahasiswa lebih memilih makan di luar rumah karena diduga kegiatan mereka yang juga lebih banyak di luar rumah. Selain itu, lokasi Restoran Sop Duren Lodaya tidak jauh dari beberapa perguruan tinggi dan sekolah. Data ini didukung dari hasil penelitian tingkat pendidikan konsumen Restoran Sop Duren Lodaya yang mayoritas sedang menempuh pendidikan sarjana. Konsumen yang sedang menempuh pendidikan sarjana yang umumnya pekerjaannya adalah mahasiswa. Menurut Sumarwan (2011) Pendidikan dan pekerjaan adalah dua karakteristik konsumen yang saling berhubungan. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang dilakukan oleh seorang konsumen.

Pendapatan

Pendapatan atau uang saku rata-rata per bulan seorang konsumen dapat menunjukkan latar belakang pekerjaan dan pendidikan seseorang. Pendapatan juga dapat memperlihatkan daya beli seorang konsumen. Berdasarkan Tabel 4, diketahui pendapatan rata-rata per bulan konsumen Restoran Sop Duren Lodaya sebagian besar adalah Rp1 500 000-Rp2 499 999 sebanyak 29 orang, kemudian pendapatan terbanyak kedua adalah Rp500 000-Rp1 499 999 sebanyak 24 orang. Pendapatan/ uang saku mayoritas responden Restoran Sop Duren Lodaya yang terbilang tinggi dikarenakan lokasi Restoran Sop Duren Lodaya dekat dengan perguruan tinggi negeri, dan lokasi tersebut dekat dengan komplek yang termasuk komplek kalangan atas, dan banyak mahasiwa yang ngekos di sekitar komplek Restoran Sop Duren Lodaya. Selain itu, dapat diasumsikan bahwa konsumen Restoran Sop Duren Lodaya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan karena harganya juga terjangkau oleh berbagai lapisan pendapatan termasuk para pelajar/mahasiswa.

Rata-rata Pengeluaran Konsumsi Restoran Sop Duren Lodaya

Berdasarkan hasil data yang diperoleh rata-rata pengeluaran responden Restoran Sop Duren Lodaya sebagian besar adalah lebih dari Rp50 000 sebanyak 26 orang, diikuti dengan Rp20 000-Rp29 999 sebanyak 25 orang, Rp40 000-Rp49 999 sebanyak 18 orang, Rp30 000-Rp39 999 sebanyak 16 orang, dan < Rp20 000 sebanyak 15 orang. Tingginya pengeluaran untuk mengkonsumsi makanan dan minuman di Restoran Sop Duren Lodaya menunjukkan tingginya ketertarikan pelanggan untuk mengkonsumsi makanan dan minuman di Restoran Sop Duren Lodaya yang sesuai dengan selera konsumen. Konsumen yang mengeluarkan dana konsumsi tersebut juga ada yang melakukan pembayaran tidak hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga untuk orang yang datang bersamanya.

35

Dokumen terkait