• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografis dan Keadaan Lingkungan

Desa Ngetuk merupaka salah satu desa yang berada di Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara. Letak koordinat Desa Ngetuk ialah berada pada 110.82905 BT / -6.720883 LS. Batas-batas Geografis Desa Tegal Waru ialah sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Berbatasan dengan Desa Bategede

 Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Tritis

 Sebelah Barat : Berbatasan dengan Desa Bendanpete

 Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Karang Nongko

Desa ini terdiri dari empat dusun, sembilan Rukun Warga (RW) dan 33 Rukun Tetangga (RT). Desa Ngetuk memiliki luas wilayah 283,66 Ha terdiri dari luas areal persawahan 116,81 Ha, luas pemukiman 45,15 Ha, Luas Perkebunan 41,52, Pekarangan 35,53 Ha, dan Luas tanah darat lain 44,65 Ha. Adapun perincian tataguna lahan Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara terdapat pada Tabel 6 di bawah ini.

Tabel 6 Tataguna lahan Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara Tahun 2015

Jenis Penggunaan Luas Lahan (Ha) Persentase (%)

H u t a n 137.00 29.85 Sawah 116.81 25.45 Pemukiman 45.15 9.84 Perkebunan 41.52 9.05 Tegal/Ladang 40.58 8.84 Pekarangan 35.53 7.74

Tanah Kas Desa 27.70 6.04

Fasilitas Umum 14.65 3.19

Jumlah Luas Wilayah 458.94 100.00

Sumber: Data Pokok Desa Ngetuk, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Tahun 2015

(http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/dpokok_grid_t01/)

Secara geografis desa ini memiliki jumlah luas sawah dan hutan yang lebih besar sekitar 55% dari jumlah luas wilayah sehingga desa memiliki potensi lebih di bidang pertanian. Pada area persawahan sistem aliran air yang diterapkan berupa irigasi setengah teknis seluas 38.94 Ha dan tadah hujan sebesar 77.87 Ha. Tanaman yang dikembangkan di area persawahan tersebut sebagian besar berisi padi, tebu, dan palawija. Sementara di area perkebunan banyak ditanami buah-buahan, jati, dan sengon.

Desa Ngetuk memiliki iklim tropis artinya hanya terdapat dua musim di desa ini yaitu musim hujan dan musim kemarau. Desa ini dialiri satu aliran sungai dari mata air yang airnya banyak dimanfaatkan masyarakat untuk mengairi sawah mereka. Kondisi tersebut menyebabkan tanaman padi rata-rata mampu panen

26

sekitar 3-4 kali dalam satu tahun. Pada bidang transportasi, sarana transportasi yang menghubungkan desa dengan wilayah sekitarnya dapat dikatakan lancar. Hal ini dapat dibuktikan dengan ketersedian angkutan umum pada pagi hari dan hampir setiap rumah memiliki kendaraan bermotor. Untuk dapat mengakses ke bagian dalam wilayah Desa Ngetuk, sarana transportasi lainnya ialah berupa ojeg. Fasilitas transportasi ini memudahkan akses masyarakat ke luar desa seperti pendidikan, perdagangan, dan lainnya.

Kondisi Demografi dan Sosial Budaya Kependudukan

Hasil sensus penduduk desa tahun 2015 menyatakan bahwa penduduk Desa Ngetuk berjumlah 5.463 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebesar 2.655 jiwa dan jumlah penduduk perempuan ialah sebesar 2.808 jiwa. Adapun komposisi usia penduduk dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Komposisi usia penduduk Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara Tahun 2015 Kelompok Umur (Tahun) Laki-laki (Jiwa) Persentase (%) Perempuan (Jiwa) Persentase (%) 0 - 6 284 10.69 281 10.08 7 – 12 323 12.16 288 10.33 13 - 18 275 10.35 316 11.33 19 - 25 391 14.72 417 14.95 26 - 40 557 20.97 587 21.05 41 – 55 395 14.87 424 15.20 56 - 65 266 10.02 272 9.75 65 - 75 165 6.21 204 7.31 > 75 29 1.09 32 1.15 Jumlah 2656 100.00 2789 100.00

Sumber: Data Pokok Desa Ngetuk, Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia

Tahun 2015

(http://prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/dpokok_grid_t01/)

Berdasarkan tabel komposisi usia penduduk, Desa Ngetuk memiliki rasio jenis kelamin sebesar 95,23 persen artinya terdapat 95 orang laki-laki dari 100 orang perempuan di Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari. Data tersebut menggambarkan bahwa proporsi antara laki-laki dan perempuan tidak selisih jauh jumlahnya. Apabila dilihat dari rentang komposisi umur penduduk, Desa Ngetuk didominasi oleh usia produktif karena jumlah umur angkatan kerja lebih banyak daripada jumlah umur non-angkatan kerja. Rasio beban tanggungan di desa ini adalah sekitar 69 yang berarti tiap 100 individu usia produktif, memiliki beban tanggungan sejumlah 69 orang. Masyarakat Desa Ngetuk pada usia produktif sebagian melakukan pekerjaan proyek di luar kota seperti di Semarang, Jabodetabek, hingga ke Malaysia. Para pekerja proyek luar kota berkerja meninggalkan desa selama 1 bulan dan kembali ke desa sekitar 1-2 kali. Sementara

27

untuk yang berkerja di Malaysia, penduduk bekerja selama 11 bulam dan kembali ke desa selama 1 bulan. Biasanya ketika bulan puasa hingga lebaran.

Bahasa yang digunakan sehari-hari oleh masyarakat Desa Ngetuk adalah Bahasa Jawa dan Bahasa Indonesia. Beberapa orang dengan umur diatas 65 tahun rata-rata kurang mampu untuk berbahasa Indonesia. Adapun agama mayoritas yang dimiliki oleh masyarakat Desa Ngetuk ialah Islam dilihat dari hampir semua penduduk di desa Ngetuk beragama Islam dan dilihat dari jumlah bangunan masjid 4 buah serta musholla yang dimiliki hampir di setiap RW.

Ketenagakerjaan

Ketenagakerjaan disini merupakan pekerjaan yang dilakukan oleh penduduk atau masyarakat Desa Ngetuk sebagai sumber mata pencaharian utama bagi keluarganya untuk mendapatkan penghasilan. Mata pencaharian penduduk di Desa Ngetuk cukup beragam dan umumnya berkelompok-kelompok sehingga mudah untuk dikategorikan. Pada bidang pertanian, jumlah rumah tangga yang bekerja sebagai petani sebesar 390 keluarga dengan jumlah anggota 1550 orang. Sementara jumlah rumah tangga yang bekerja sebagai buruh tani sebesar 250 keluarga dengan jumlah 1000 orang. Masyarakat selain petani banyak bekerja pada bidang industri kecil dan kerajinan rumah tangga sebesar 1171 orang dan sebagai karyawan perusahaan swasta sebesar 876 orang. Sementara yang memilih bekerja menjadi pegawai negeri sipil sebanyak 96 orang.

Seperti yang telah dijelaskan pada subbab sebelumnya bahwa sebagian dari pekerja karyawan perusahaan tersebut bekerja menjadi karyawan proyek di luar kota seperti Semarang, Jabodetabek, serta menjadi TKI di Malaysia. Mereka bekerja dengan waktu yang berpola selama beberapa minggu dan beberapa bulan setelah itu kembali ke desa. Hal tersebut dikarenakan lapangan pekerjaan di luar kota dan di Malaysia dianggap lebih menjanjikan daripada bekerja di dalam desa dan kota. Upah dari bekerja di luar kota dan di Malaysia juga dianggap lebih pasti dan lebih tinggi dibanding melakukan usaha pertanian di desa yang harga jual hasil panennya sangat berubah-ubah dan cenderung lebih kecil. Sementara masyarakat yang memilih bekerja di sekitar Desa Ngetuk sebagian besar bekerja sebagai petani dan usaha tani, berdagang, serta menjadi karyawan pabrik garmen, produk pakaian, dan rokok.

Kondisi Ekonomi

Seperti yang telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya bahwa masyarakat Desa Ngetuk Sebagian besar bekerja sebagai petani, buruh tani, pedagang, karyawan, dan pegawai negeri sipil dengan penghasilan yang berbeda-beda. Karena penghasilan berbeda-beda tersebut tingkat kesejahteraan keluarga di masyarakat berbeda-beda pula. Berdasarkan data yang tersaji pada Tabel 8, dapat dilihat bahwa kesejahteraan keluarga di Desa Ngetuk jauh lebih banyak di tingkat sejahtera 2 dengan persentase 55.03 % dari keseluruhan keluarga. Sementara disusul dengan tingkat prasejahtera dan sejahtera 1 dengan persentase sebesar 19.04 % dan 14.99 %. Hal tersebut membuktikan bahwa jumlah keluarga di desa ngetuk sebagian besar pada tingkat kesejahteraan rendah-sedang. Sebagaian besar dari penduduk yang berada pada tingkat kesejahteraan ini memiliki pekerjaan dengan upah yang

28

dominan rendah seperti petani kecil, buruh tani, pedagang kecil, dan sebagian karyawan pabrik.

Tabel 8 Jenis pekerjaan penduduk Komposisi usia penduduk Desa Ngetuk, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara Tahun 2015

Kesejahteraan Keluarga Jumlah

(Keluarga) Persentase (%) Prasejahtera 329 19.04 Sejahtera 1 259 14.99 Sejahtera 2 951 55.03 Sejahtera 3 139 8.04 Sejahtera 3 plus 50 2.89 Jumlah 1728 100.00