• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

B. Responden II

B.1. Gambaran Pembelian Responden II

Responden sudah lama memiliki rencana untuk melakukan pembelian lipbalm karena ia merasa sudah membutuhkan produk ini untuk menunjang penampilannya. Kebutuhannya akan produk ini membuat responden mencari informasi mengenai produk pada berbagai tempat. Responden juga mengumpulkan informasi mengenai produk dari internet juga kepada teman-temannya yang mempunyai pengalaman mengenai hal umum tentang produk. Namun saat pembelian dilakukan responden tidak membeli sesuai dengan infomasi produk yang sebelumnya telah dikumpulkannya. Responden melakukan pembelian di sebuah swalayan saat sedang berniat memenuhi kebutuhan bulanannya. Sebelumnya responden tidak memiliki rencana akan membeli produk ini. Responden mengalami kesulitan dalam menentukan apakah ia memang membutuhkan produk saat ini, ataukah ia harus menunggu waktu yang lebih tepat untuk mendapatkan produk yang lebih bak. Namun ketertarikan responden terhadap kemasan menimbulkan rasa kebutuhan untuk membeli. Sebelum membeli produk responden menimbang-nimbang keputusan yang akan dibuatnya. Akhirnya responden memutuskan untuk membeli produk karena berfikir bahwa suatu hari nanti ia pasti akan membutuhkan dan menggunakan produk tersebut. Keragu-raguan kembali dirasakan responden saat ia menemukan dan melihat kembali produk pada kantong belanjanya. Keragu-raguan dirasakan karena responden merasa ia tidak membutuhkan produk sekarang. Selain itu pengalaman

buruknya dalam memakai produk yang sama membuatnya merasa cemas untuk memakai lipbalm sebab produk yang dibelinya bukan merupakan produk yang sudah ia cari informasinya. Karena itu responden mencemaskan kualitas produk yang telah dibelinya.

Skema 10. Gambaran pembelian produk lipbalm

b. Pembelian Produk Handphone

Pembelian handphone dilakukan responden karena ia merasa sedang membutuhkan handphone baru karena miliknya yang lama sudah mulai rusak. Setelah diberi izin untuk membeli dari orang tuanya, responden mulai mencari informasi mengenai produk yang diinginkannya. Pencarian infrormasi dilakukan responden melalui internet dan bertanya pada temannya yang lain yang sudah

pernah memakai produk yang diinginkannya mengenai pengalaman orang tesebut dalam memakai produk. Tanpa diduga responden sebelumnya produk yang benar-benar diinginkannya tidak tersedia di toko. Akhirnya responden memutuskan untuk tetap membeli produk yang ada di toko. Beberapa kali saran alternatif yang diberikan oleh teman belanjanya di tolak oleh responden karenaia merasa saran yang diberikan teman belanjanya tidak sesuai dengan kepercayaannya.

Banyaknya alternatif yang tersedia di toko membuat responden kesulitan memilih mana produk yang akan dibelinya. Setelah memilih responden sampai pada dua pilihan yang mesih belum dapat diputuskannya. Akhirnya responden memutuskan untuk meminta pendapat dari adiknya. Terhadap kedua pilihan ini, sebenarnya adiknya lebih menyarankan membeli produk yang lain namun respnden bersikeras ingin salah satu dari kedua alternatif saja. Setelah menerima saran dari adiknya responden kembali menimbang produk dan juga saran yang telah didapatkannya. Akhirnya ia membeli produk yang sesuai seperti yan disarankan oleh adiknya. Meskipun demikian, responden merasa tidak begitu banyak andil adiknya dalam membuat keputusan membeli. Setelah melakukan kegiatan pembelian responden kembali mengevaluasi keputusan yang telah dibuatnya. Ia merasa ragu-ragu apakah ia sudah membuat keputusan yang benar atau tidak karena ia masih terbayang-bayang akan produk yang ditolaknya. Keragu-raguan kemudian berubah menjadi perasaan cemas dan menyalahkan diri sendiri saat responden mulai membayangkan keunggulan-keungggulan produk yang ditolaknya.

Skema 11. Gambaran pembelian produk handphone Resp II

c. Pembelian Produk Tas

Responden berniat membeli produk berupa tas karena merasa membutuhkannya untuk dipakai ke suatu acara. Rencana membeli sudah dimiliki responden sejak lama namun ia tidak juga merealisasikannya. Teman-teman dan kakak responden sempat menawari responden agar menemaninya membeli tas, namun responden menolaknya. Hal ini karena responden merasa tidak enak bila ia nantinya menolak saran yang diberikan teman belanjanya. Ia merasa belum tentu apa yang disukai orang lain akan sesuai dengan dirinya. Pada akhirnya responden memutuskan untuk membeli produk sendirian.

Di toko, banyak alternatif produk yang ditemui responden. Banyaknya alternatif membuat responden bingung dan kesulitan dalam memilih produk yang

ada. Responden menghabiskan banyak waktu dan mencari hingga kebeberapa tempat untuk mencari produk yang sesuai. Ditengah pencariannya responden sempat ditawari oleh penjual salah satu produk yang ada, namun responden merasa sulit mempercayai saran yang diberikan penjual dan kemudian menolaknya. Setelah membeli, responden merasa ragu-ragu apakah pilihan yang dilakukannya sudah tepat. Kesulitan dalam memilih produk yang ada membuat responden ragu kemudian mengevaluasi kembali keputusan yang telah dibuatnya.

Skema 12. Gambaran pembelian produkTas

d. Pembelian Produk Laptop

Pembelian produk laptop dilakukan responden karena ia sedang membutuhkan laptop. Setelah merasa membutuhkan responden pun mencari informasi mengenai produk yang diinginkannya melalui internet dan bertanya

pada orang lain. Responden menolak saran kakaknya untuk membeli laptop dengan merk lain. Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi dan mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu mengenai produk, responden memutuskan membeli laptop ditemani oleh teman terdekatnya. Pada pembelian ini responden kembali menghabiskan waktu yang lama dalam menimbang keputusan yang akan diambil. Hal ini karena ternyata dibeberapa toko yang dikunjungi responden ia tidak mendapatkan produk yang sesuai dengan ekspektasinya semula. Selanjutnya responden memutuskan untuk membeli salah satu produk yang tersedia ditoko meskipun produk tersebut tidak sesuai dengan apa yang dia harapkan diawal. Mekipun pada saat itu memiliki teman belanja namun, responden mengevaluasi sendiri produk yang akan dibelinya. Responden sempat ditawari produk dengan merk lain oleh penjual, namun karena ia tidak percaya dengan saran yang diberikan penjual maka ia menolaknya. Setelah pembelian dilakukan ia merasa cemas dengan kualitas produk yang dibelinya, karena produk tersebut adalah produk beru yang belum begitu diketahuinya sebelumnya.

Skema 13. Gambaran pembelian produk Laptop Resp II

B.2. Data Wawancara

Wawancara berlangsung selama 3 (tiga) kali di tempat yang sama yang masing-masing digambarkan dibawah ini:

Tabel 4. Jadwal Wawancara Responden II

No HARI/TANGGAL WAKTU LOKASI

1. Rabu/17-12-2013 13.00 - 13.50 WIB Ruang 2A2 Fakultas Psi USU 2. Senin/24-02-2014 13.10 - 13.30 WIB Taman kampus Fakultas Psi USU 3. Jumat/07-03-2014 13.06 - 13.50 WIB The Mind Cafe

4. Jumat/28-03-2014 16.15 – 17.10 WI Lorong lantai 3 Fakultas Psi USU

B.3. Rangkuman wawancara

Responden kedua adalah RP (inisial) seorang perempuan berdarah Batak dengan usia 21 tahun. Bertubuh pendek, berkulit sawo matang, berambut ikal

hitam sebahu dan selalu digerai, tinggi badan sekitar 154 cm. Ketika diminta untuk mengisi alat ukur untuk melihat tipe kepribadian introvert dan ekstrovert RP mendapatkan hasil INFJ yang berarti ia termasuk dalam tipe kepribadian Introvert namun RP mendapatkan tingkat slight (ringan).

RP berdomisili di Medan. Di Medan RP tidak tinggal dengan orangtuanya, namun RP tinggal bersama kakaknya disebuah kos-kosan dimedan karena sedang mengikuti pendidikan sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi negeri di Medan. Orang tua RP berada di Bengkulu, dan untuk melakukan pekerjaan disana. Jarak diantara RP dan orangtuanya tidak memungkinkan RP untuk meminta uang jajan setiap hari, tetapi uang jajan tersebut dijatahkan oleh orang tuanya setap bulan. Keadaan ini menuntut RP untuk lebih berhati-hati dalam berbelanja dan mempertimbangkan produk yang akan dibelinya, Berdasarkan wawancara dengan RP, produk-produk yang biasanya ia beli adalah bertujuan untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari yang menunjang penampilan serta kegiatan kuliahnya. Produk-produk tersebut adalah alat kosmetik, tas, handphone

dan laptop.

RP biasanya membeli produk-produk kebutuhan sendirian, produk produk yang dibeli sendiri digunakan untuk kepentingan sendiri, kecuali pada produk yang tidak begitu diketahuinya seperti barang elektronik. Dalam kebanyakan pembelian RP selalu mengambil keputusan secara mandiri. Namun, RP tetap memiliki orang-orang tertentu yang menjadi acuan informasinya dalam membeli. Pembelian kebutuhan seperti obat-obatan atau kosmetik ia lebih

mempercayakannya pada ibunya sedangkan pada barang elektronik RP mengaku lebih mempercayakan pada adik atau ayahnya.

Saat membeli sesuatu RP tidak mau bila keputusannya dipengaruhi orang lain ataupun penjual, namun terkadang ia tidak keberatan bila sesekali ditemani saat berbelanja dengan orang yang dekat dengannya. Dalam hal ini RP merasa tidak keberatan bila ia ditemani oleh kakak atau teman dekatnya saat sedang berbelanja. Namun meskipun mendapatkan teman belanja, RP jarang sekali menyetujui dan mengikuti saran ataupun rekomendasi mengenai pembelian dari teman belanjanya. RP percaya dengan dirinya sendiri serta evaluasinya terhadap suatu produk. Bagi RP, peran mereka dalam berbelanja hanya sebatas menemani saja, namun bila pendapatnya mengenai suatu produk berlawanan dengan teman belanjanya, ia lebih memenangkan keputusannya.

Sebelum pembelian produk RP biasanya mempertimbangkan dahulu produk yang dibelinya dalam waktu yang lama. Tidak mudah baginya untuk yakin dengan suatu produk hingga ia terus mencoba mendapatkan produk yang benar-benar sesuai dengan dirinya. Terkadang waktunya banyak terbuang hanya untuk membeli satu item produk saja. Oleh karena itu sebelum pembelian produk, ia akan berusaha untuk mencari informasi tentang produk yang akan dibelinya.

Kemana RP mencari informasi tergantung pada barang apa yang akan dibelinya dan sebesar apa pengetahuannya akan barang tersebut. Ia biasanya mengumpulkan informasi mengenai produk elektronik dari ayah dan adiknya, mengenai produk obat-obatan dan makanan ia mempercayai ibunya, sedangkan untuk produk yang digunakannya secara pribadi RP lebih suka memilih dan

memutuskan sendiri mana yang baik menurutnya. Informasi yang dicari berupa manfaat produk, dan pengalaman orang lain setelah memakai produk tersebut. Tetapi bila ia merasa tidak asing terhadap produk tersebut ia merasa tidak membutuhkan pendapat orang lain dalam berbelanja dan mengikuti keinginannya sendiri. Hal ini karena RP merasa dia lebih mengetahui dirinya sendiri dari pada orang lain. Selain itu, ia juga mempertimbangkan pengetahuan yang dimilikinya dalam mencari informasi dari suatu produk, bila ia belum begitu mengenal suatu produk ia mau menanyakan mengenai produk ini pada teman dekatnya, namun ia melakukan hal ini hanya untuk menambah pengetahuan saja hingga pencarian informasi mengenai suatu produk pada orang lain tidak begitu dalam melainkan hanya hal-hal umum mengenai produk tersebut. Meski bertanya pada orang lain mengenai suatu produk, ia tidak selalu menggunakan informasi yang didapatkannya. Bila ia sedang melakukan kegiatan berbelanja dan merasa sudah tertarik oleh suatu produk, ia akan membeli produk tersebut meski produk itu tidak sesuai dengan infromasi yang didapatkannya. Kejadian ini terjadi saat RP memutuskan untuk membeli produk kosmetik.

Pertimbangan yang harus dilakukan secara matang membuat RP biasanya membandingkan satu alternatif dengan alternatif lain. Kesulitan yang dimiliki dalam membandingkan antara alternatif membuatnya mengalami keraguan yang cukup intens saat hendak membeli suatu produk. Selain itu, ketidakpercayaannya terhadap rekomendasi orang lain membuatnya harus memutuskan sendiri produk mana yang akan dipilihnya. Sehingga, kerap kali RP merasa cemas setelah membeli suatu produk ia bertanya-tanya apakah sudah memilih produk yang tepat

dari alternatif yang dipilihnya. Perasaan ketidaknyamanan ini biasa ditutupinya dengan cara membangkitkan pemikiran positif mengenai produk dan mencoba menerima produk.

Disaat RP mempertimbangkan kembali keputusannya setelah pembelian, keragu-raguan timbul akan kualitas produk yang dipilihnya, terlebih bila produk yang tidak begitu sesuai dengan keinginannya, namun proses pembelian tetap dilakukan karena RP tidak mau lagi merasakan kebimbangan bila esok hari harus melakukan pembelian produk yang sama. Kecemasan dan keragu-raguan ini mengakibatkan RP tidak langsung menggunakan produk yang dia beli, namun membiarkan produk itu berada dalam kemasannya karena ia merasa tidak puas dengan produk yang dibelinya.

Meski merasakan keragu-raguan namun kepentingan produk yang dibeli menjadi penguat bagi RP untuk terus menggunakan sebagian produk yang dibelinya. Tetapi pada sebagian pembelian lain, RP tetap menggunakan produk yang telah dibelinya.

B.3.a. Aspek Emotional

Dalam kegiatan belanjanya RP terbiasa membuat pertimbangan yang matang sebelum membeli. Pencarian informasi yang dilakukan RP sebelum membeli suatu produk juga tergantung jenis barang dan tingkat pengetahuannya mengenai produk tersebut. Dalam mencari informasi RP biasanya menggunakan internet. Meskipun lebih sering menggunakan internet dalam mencari informasi mengenai produk, tetapi bila RP merasa produk tersebut belum begitu

diketahuinya, terkadang RP mau bertanya kepada orang-orang terdekatnya mengenai sebuah produk. RP biasanya bertanya mengenai manfaat serta bagaimana pengalaman orang yang memakai produk yang ingin dibelinya. Seperti pada pembelian lipbalm dan handphone.

Setelah mencari informasi di internet mengenai produk RP juga bertanya pada temannya yang dia rasa cukup mengetahui produk, informasi yang dicarinya mengenai manfaat dan pengalaman sipemakai produk. Tetapi terkadang saat proses pembelian RP tidak menggunakan informasi yang didapatkannya dari temannya dan membeli produk lain yang menarik hatinya. Kebutuhan serta ketertarikan terhadap produk membuat RP merasa tidak begitu memperdulikan saran yang sebelumnya didapatkan dari temannya dan melakukan pembelian terhadap produk.

”Sebenernya enggak kak haha.. karena kebetulan produknya yang pas dipajang itu menarik..jadi teman yang lain sempat bilang cari yang gini..gini..gini, ternyata yang ada barangnya itu dan bentuknya menarik jadi ya aku kek pura-pura lupa sama omongannya kemaren itu, langsung kuambilkan aja yang aku suka itu haha.. karena aku ngerasanya ah ini produknya menarik tapi kemarin orang bilang gitu.. ah bodoamatlah.. ambilkan aja gitu hehe..” (R.2/W.2,aa5/b.381-392/h.10)

”Karena pertama aku ngerasa waktu itu kayaknya butuh sama barangnya, terus yang kedua karena barangnya lagi ada dan menarik juga, trus kalo aku mau ngikutin orang-orang kan harus nanya-nanya dulu butuh waktu yang lama jadi yaudahlah kebetulan lagi ada disitu jadi diambil aja...” (R.2/W.2,aa6/b.395-402/h.11)

Keragu-raguan RP menghilang setelah proses pembayaran, tetapi sesampainya dirumah saat melihat produk lipbalm termasuk kedalam salah satu produk dalam kantong belanjanya, RP kembali mempertimbangkan keputusan membelinya. RP merasa cemas terhadap keputusan pembeliannya karena tidak

begitu mengetahui kualitas merk dari produk yang telah dibelinya, ditambah lagi dengan pengalaman buruknya yang pernah memakai produk dengan jenis yang sama.

”Aku kan kalo beli barang biasanya liat komposisinya, dan ini kan barang kosmetik jadi gak tau menau. Dulu waktu SMP juga pernah pake kayak lipstik yang untuk anak mudanya, terus abis pake itu bibir aku bengkak.. jadi mikirnya ini benar gak ya yang dibeli.. jangan-jangan abis make ini bibir ku bengkak lagi kayak kemaren.. karena pas liat belakang aku juga gak ngerti komposisinya, terus masih ragu sama hasil informasi yang selama ini aku kumpulin..” (R.2/W.1,a1/b.128-142/h.4)

”.. soalnya kalo untuk kosmetik kan aku belum terlalu tau komposisinya kalo untuk makanan aku memang selalu ngeliat ngecek komposisinya tapi kalo untuk kosmetikkan aku bener-bener

blank sama sekali gak tau.. masih ada sih pertimbanan-pertimbangan ini gak ya.. ambil gak ya... kekgitu-gitu.. tapi yaudah.. di ambil aja..” (R.2/W.3,a9/b.533-542/h.14)

”karena pertamanya aku belom pernah makek produk itu dan ee,, dulu sih mama pernah bilang jangan beli yang aneh-aneh ya kekgitu.. dan aku kan juga pernah.. apalagi ini untuk bibir, aku pernah agak trauma gitu kan makek terus gak yakin ini benar gak ya nanti, efeknya berapa lama ya kekgitu..” (R.2/W.3,a10/b.553-560/h.14)

Kecemasan dan keragu-raguan yang dirasakan RP membuatnya memutuskan untuk tidak menggunakan produk yang telah dibelinya. Selain itu ia tetap merasakan suatu penyesalan bila ia melihat kembali produk.

”Dikosan aku punya dua kotak barang satu untuk yang sering dipake satunya lagi untuk barang yang gak sering dipake atau gak kepake, nah aku tarok lipbalmnya di kotak yang enggak kepake itu” (R.2/W.1,eb3/b.149-154/h.4)

”baru itukan barangnya dikotak gitu.. itu sampe berapa hari gitu enggak dibuka-buka bungkusnya.. jadi bener-bener barangnya tu mendem disitu..” (R.2/W.1,eb1/b.120-123/h.3)

”Sampe sekarang pun masih ngerasa, apalagi kalo terlihat barang nya, apalah ini dibeli-beli kemaren” (R.2/W.1,a2/b.165-167/h.5)

Kejadian ini juga pernah dirasakan RP saat ia membeli produk handphone

bersama kakaknya. RP yang pada saat itu menginginkan merk Sony atau Samsung merasa bimbang memilih kedua merk dan mencari-cari informasi mengenai produk di internet dan bertanya mengenai pengalaman temannya yang sudah pernah memakai produk.

”... abis itu aku cari info diinternet, terus juga ada nanya orang, misalnya aku kan pengen kalo gak Sony, Samsung. Jadi aku nanya sama orang yang udah pake Sony sama Samsung keunggulan sama kelemahannya juga gitu..” (R.2/W.1,d8/b.175-181/h.5)

”dari rumah aku udah ada pegangan mau nyari apa.. waktu itu mau beli yang Sony, tapi kalo ternyata gaada pilihannya beli Samsung aja.. tapi itupun liat warna HP Sony nya dulu kalo menarik baru ambil.. nah disini udh ragu-ragu, bimbang mau pilih yang mana..” (R.2/W.1,b7/b.181-188/h.5)

Informasi yang dikumpulkan RP mengenai suatu produk biasanya hanya berupa informasi umum mengenai produk seperti kelemahan dan kelebihan produk. Apabila RP merasa informasi yang didapatkannya sudah mengarahkannya untuk membeli produk tertentu RP sudah merasa tidak percaya. Tipe Kepribadian RP yang tergolong introvert berorientasi pada dirinya sendiri dan tidak gampang terpengaruh dengan saran orang lain. Akibatnya informasi yang didapatkan RP dari bertanya pada orang lain hanya berupa gambaran umum selanjutnya ia membuat keputusan secara mandiri.

”sama kawan.. yang bermakeup.. Tapi gak produk yang aku beli ini aku tanyain, aku nanya kayak lipbalm itu gimana fungsinya untuk apa jadi lebih secara umum gitu, paling nanya-nanya pendapat dia yang bagus itu kekmana gitu..” (R.2/W.3,d13/b.563-569/h.15)

”aku cari internet.. dibanding-bandingin sama merk lain.. aku juga ada nanya orang.. ee.. tapi dua orang la paling.... biasanya aku

nanya sama orang yang uda pernah make.. aku nanyanya kayak yang ngegeneral gitu kak.. tapi kalo misalnya orang yang aku tanyain itu uda sampe bilang kayak udah beli yang ini aja bagusan yang ini.. ah udalah.. berarti emang dia lebih suka sama produknya yang itu makanya dibagus-bagusin kelebihannya kekgitu.. aku mikirnya kekgitu.. aku uda gak percaya.. haha cuma kalo masih dia bilang ini bagusnya dimana ini jeleknya dimana masih info la itu buat aku kak..” (R.2/W.4,ca34/b.1083-1098/h.27)

Selama proses pembelian RP lebih memilih untuk memilih sendiri produk yang diinginkannya, dan menolak berbagai saran yang diberikan kakaknya. Setelah mencari-cari dengan waktu yang cukup lama tanpa terduga ternyata kedua produk yang diinginkan RP tidak tersedia. RP sempat mempertimbangkan untuk tidak jadi membeli karena merasa belum membuat pertimbangan apa-apa mengenai produk bila ia harus membeli produk baru. Tetapi karena ia merasa sudah banyak waktu yang dihabiskan untuk mencari handphone dan tidak ingin lagi merasakan kebimbangan dalam memilih bila harus membeli esok hari, ia memutuskan membeli pada hari itu.

”Alhasil Sony gaada, Samsung juga barangnya mengecewakan. Disitu aku udah bingung.. yah udah gajadi beli nih kayaknya.. padahal nyarinya udah capek dari pagi sampe sore” (R.2/W.1,b8/b.197-201/h.5)

”Aku bingung... waktu itu toko udah pada mau tutup, terakhir aku pasrah aja udah pilih Samsung B. Dari pada gak dapet apa-apa.” (R.2/W.1,b10/b.233-236/h.6)

”... karena ee.. pas itu yang aku inget aku beli nya bener-bener sampe tokonya mau tutup gitu kak.. jadi pertama faktor waktu juga.. kalo misalnya aku gak beli sekarang, besok aku harus kesini lagi.. galau lagi.. lama lagi.. jadi yaudah paksain aja beli yang itu” (R.2/W.4,a34/b.1067-1074/h.27)

”terus abis itu yang kedua yang barangnya yang memang aku pengen kan gaada.. adanya ini yaudalah ambil ajalah kekgitu..toh budgetnya juga gak terlalu besar.. kalo emang nanti

mengecewakan beberapa bulan lagi beli aja lagi yang baru gitu” (R.2/W.4,b20/b.1074-1080/h.27)

Setelah proses pembelian, RP kembali mempertimbangkan keputusannya. Ia merasa tidak puas dengan pembelian yang dilakukannya karena pada dasarnya produk tersebut merupakan pembelian yang diluar pertimbangannya semula. Meskipun begitu, RP tidak berusaha mencari penguatan terhadap produk yang dibelinya kepada siapapun, termasuk kakaknya sebagai teman belanjanya. Setelah pembelian RP tidak langsung memakai produk dan juga menghindari toko yang menjual produk HP untuk menghindari ketidaknyamanan akan keputusan pembeliannya.

”.... kemaren kan aku udah sempat searching-searching nyari gitukan, dan kebetulan yang aku beli itu kan masi belom sesuai banget sama apa yang aku pengen.. jadi beli itu sempat mikir-mikir ini benar gak sih yang aku beli ini atau enggak.. nanti nyesel gak ya.. sempat mikir gitu sih..” (R.2/W.2,b12/b.424-431/h.11)

”setelah itu pulangnya gak langsung dipake. Didiemin dulu dua harian baru dipake.” (R.2/W.1,eb4/b.243-245/h.6)

”Karena gak puas kak.. gak memuaskan hahaha.. cuma kakakku

Dokumen terkait