Pengetahuan Tradisional Tanaman Obat
Desa Ciherang yang memiliki lokasi yang tidak jauh dari pusat keramaian kota serta tidak jauh pula dari tempat pelayanan kesehatan seperti Puskesmas dan Rumah sakit ternyata masih terdapat warganya yang mempertahankan penggunaan tanaman untuk pengobatan secara tradisional. Mereka memilih memanfaatkan tanaman untuk pengobatan dikarenakan alasan kemudahan memperoleh jenis tanaman yang diperlukan untuk pengobatan tersebut. Mereka menanamnya di sekitar pekarangan rumah atau tumbuhan tersebut mereka temukan tumbuh liar dan sering mereka temukan di lahan sawah atau kebun. Pengetahuan mereka mengenai manfaat tanaman mereka dapatkan turun temurun, namun merekapun menyadari pengetahuan memanfaatkan tanaman untuk pengobatan mulai menurun, kalangan tua lah yang mereka anggap berjasa mempertahankan pengetahuan tersebut. Terlebih disebabkan pula karena kondisi wilayah Desa Ciherang pada jaman dulu merupakan wilayah rawa dan belum adanya akses transportasi yang memadai maka warga Ciherang pada masa itu lebih bergantung pada tanaman atau tumbuhan untuk pengobatan.
“...Ke dokter jarang, apalagi jaman dulu mah ke puskesmas aja susah jalannya juga jauh ga ada kendaraan jadi ya pake aja daun-daun yang bisa buat obat...”– Ibu I (49 tahun).
Dosis pemakaian tanaman untuk dibuat menjadi obat merupakan dosis yang sudah mereka yakini kebenarannya, hal tersebut diyakini atas pengalaman mereka dan pengalaman orang tua mereka terdahulu. Tidak semua jenis tanaman masyarakat memahami manfaat spesifik dari tanaman tersebut, terkadang mereka mencampur-campur beberapa jenis tanaman menjadi rebusan yang kemudian diminum, komposisi jenis tanaman tersebut tidak jarang mereka racik sendiri berdasarkan keyakinan mereka atas manfaat yang ingin dirasakan. Berada pada lingkungan yang masih menggunakan pengobatan tradisional seperti ini mereka pun merasakan adanya tokoh yang mereka anggap lebih mengerti sehingga dari tokoh tersebutlah masyarakat memperoleh pengetahuan tentang tanaman tersebut.
Wilayah Desa Ciherang dengan penduduk yang berlatar budaya Sunda memang menunjukan kedekatan masyarakatnya dengan tumbuhan yakni sebagai bahan pangan, dengan kebiasaan orang Sunda yang gemar memakan beragam jenis daun-daunan. Tanaman yang mereka anggap sering digunakan dalam keseharian seperti cabe, jahe, dan kunyit merupakan jenis tanaman yang paling sering mereka tanam di sekitar pekarangan rumah mereka bagi mereka yang memiliki pekarangan. Latar belakang kegiatan pertanian pun menjadi salah satu pendorong mereka gemar menanam tanaman, namun seiring dengan perubahan kondisi wilayah yakni semakin padatnya pemukiman dan lahan milik warga Desa
Ciherang yang sebelumnya merupakan sawah dan kebun kini banyak dikonversi menjadi lahan komplek perumahan membuat mereka tidak memiliki lahan yang cukup untuk melakukan penanaman tanaman obat.
“...Dulu banyak tuh saya nanem kayak sereh, katuk, sirsak, mengkudu di
kebun, tapi sekarang sih udah ga punya kebun udah dibeli buat komplek tanahnya jadi ga punya lahan lagi jadi ya sekarang paling nanemnya pohon yang kecil-kecil aja tuh yang ga makan lahan banyak...” – Bapak R (47 tahun)
Keterbatasan lahan menjadi alasan yang paling sering diungkapkan masyarakat untuk tidak menanam tanaman walaupun mereka mengetahui dan meyakini khasiat dari tanaman tersebut, dan meskipun sebenarnya mereka pun memahami adanya jenis-jenis tanaman yang dapat dibudidayakan di pot sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas. Bagi masyarakat yang memiliki pekarangan yang cukup luas mereka lebih sering menanam tanaman yang mereka anggap dibutuhkan sehari-hari seperti cabai, sedangkan untuk jenis-jenis tanaman obat yang lain jarang ditemukan sengaja ditanam dipekarangan. Hanya segelintir masyarakat saja yang menanam beragam jenis tanaman obat di pekarangan rumahnya. Masyarakat yang banyak menanam beragam jenis tanaman obat biasanya merupakan penduduk yang berprofesi sebagai paraji atau dukun beranak, dan tukang urut atau pijat. Selain mereka, tokoh seperti kader juga memiiki kepedulian untuk menanam beragam jenis tanaman obat di pekarangan rumahnya. Sementara kebanyakan masyarakat lainnya hanya mengandalkan dari tetangga mereka yang menanam tanpa menanamnya juga di sekitar tempat tinggal mereka.
... Mama(menyebutkan diri sendiri) suka nanya kalo ada yang minta, ada tempat ga, nih tanem aja deket rumah dari pada bulak-balik. Suka juga dibilangin pake ember kek, kaleng bekas cet gitu atau apaan kek buat nanem. Tapi ya tergantung orangnya aja suka ada aja yang males pada ga mau nanem mau tinggal terima enak aja minta ke orang...” – Ibu N (56 tahun)
Masyarakat memahami kebutuhan mereka akan tanaman untuk kebutuhan pangan dan kesehatan, merekapun masih mengetahui manfaat-manfaat dari beberapa jenis tanaman akan tetapi seiring berjalannya waktu pengetahuan serta kebiasaan untuk menanam tanaman obat di sekitar pekarangan rumah semakin berkurang. Meskipun berada pada kondisi memudarnya pengetahuan tradisional tanaman obat pada masyarakat namun masyarakat masih dapat mengingat bagaimana mereka memperlakukan beberapa jenis tanaman dalam hal pengolahan, pemanfaatan, dan pemakaian untutuk kebutuhan pengobatan dan kesehatan, hal tersebut seperti ditunjukan pada Tabel 5 mengenai pengetahuan tradisional masyarakat Desa Ciherang.
Tabel 5 Pengetahuan tradisional tanaman obat masyarakat Desa Ciherang No Nama Bagian yang
dimanfaatakan Cara pengolahan Cara pemakaian Kegunaan 1 Anting- anting
Daun Direbus Diminum Darah Tinggi 2 Batrawali Daun Direbus Diminum Darah tinggi 3 Belimbing wuluh Buah - Langsung dimakan Darah tinggi, sakit pinggang 4 Binahong Daun, batang Direbus Pegal-pegal,
asam urat 5 Buah
makassar
Buah - Dimakan
6 Cabe jawa Buah, daun Direbus Diminum, dimakan
Meriang, sariawan 7 Cabe rawit Daun Dibakar Ditempel Sakit perut 8 Cingcau
rambat
Daun Direbus Diminum Panas dalam 9 Daun dewa
10 Daun sendok
Daun Direbus Diminum Obat luka, mengeringkan pasca melahirkan 11 Gedi Daun
12 Handelem Daun Direbus Diminum Menghentikan pendarahan ketika melahirkan, ambeyen 13 Jahe Rimpang Direbus Diminum Batuk, demam 14 Jambu batu Daun, buah Direbus Diminum,
Dimakan langsung
Diare, demam berdarah
15 Kapulaga Daun Direbus Ditumbuk Diminum,di gunakan untuk mandi Bau baadan, penyakit kulit 16 Karuk Daun Direbus Diminum Batuk, bengek 17 Katuk Daun Direbus,
Ditumbuk
Diminum, Dimakan
Sakit mata pada bayi,
memperlancar ASI
18 Keladi tikus
19 Kelor Daun Direndam air Digeprok Pengusir roh 20 Kemaitan Daun Ditumbuk Dioles
dibagian payudara, dimakan Berhentiin bayi menyusu, penambah nafsu makan
Tabel 5 Pengetahuan tradisional tanaman obat masyarakat Desa Ciherang (lanjutan) No Nama Bagian yang
dimanfaatakan Cara pengolahan Cara pemakaian Kegunaan
21 Kencur Daun, rimpang Ditumbuk, direbus Dipokok, diminum Batuk, nambah nafsu makan, mempercepat pemulihan setelah melahirkan 22 Ketepeng cina
Daun Ditumbuk Dioles Gatal-gatal, panu 23 Kumis
kucing
Seluruh bagian Direbus Diminum Kencing manis, peluruh kencing 24 Kunyit Rimpang Direbus,
ditumbuk Diminum, Dibalur Maag, membersihkan bagian dalam perut pasca melahirkan, patah tulang 25 Lidah buaya
Daging daun Direbus Dioles, dimakan
Kesuburan rambut, obat luka bakar, paru-paru 26 Mahkota
dewa
Buah Dijemur, direbus
Diminum Darah tinggi 27 Mengkudu Buah Dihaluskan/
diblender
Diminum Darah tinggi, asam urat
28 Meniran Daun Direbus dicampur dengan godogan Diminum Stamina 29 Nanas Kerang
Direbus Diminum Paru-paru, ginjal 30 Pacing Daun Ditumbuk Dioles,
ditetes
Sakit mata 31 Pandan
wangi
Daun Direbus Diminum Panas dalam 32 Pare Daun Direbus Dimakan Obat pegal pegal 33 Pegagan Daun Direbus Diminum Asam urat 34 Rosela Daun Direbus Diminum
35 Saga manis Daun Ditumbuk Langsung dibalur, langsung dikunyah
Sariawan, obat batuk, sakit gigi
36 Salam Daun Direbus Diminum Darah tinggi 37 Sambiloto Daun Direbus Diminum Penambah nafsu
makan, darah tinggi,
Tabel 5 Pengetahuan tradisional tanaman obat masyarakat Desa Ciherang (lanjutan) No Nama Bagian yang
dimanfaatkan Cara pengolahan Cara pemakaian Kegunaan 38 Selasih Biji
39 Sengkubak Daun Direbus Diminum Kembung 40 Sembung Daun Direbus Diminum Obat kembung 41 Sereh Daun Direndam air Direndam
ke kaki
Rematik, gejala tipus
42 Sirih Daun Direbus Diminum, dikunyah
Membersihkan keputihan,batuk, menyehatkan gigi 43 Sirsak Daun Direbus Diminum,
dipakai untuk mandi Darah tinggi, merinag 44 Som jawa 45 Sosor bebek
Daun Direbus Diminum Pusing 46 Takokak Daun Direbus
dicampur godogan
Diminum Stamina
47 Tempuyung Daun Direbus Diminum Obat ginjal, penambah nafsu makan
48 Temulawak Daun Direbus Diminum Penambah stamina 49 Walangan Daun Direbus Diminum Jantung