• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII PENUTUP

B. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian ini adalah:

a. Berdasarkan penyebab pada unsur manusia:

1. Perlu dilakukan peningkatan komunikasi verbal dan koordinasi antara home office dengan site. Peningkatan komunikasi verbal dilakukan dengan menginformasikan segala perubahan yang terjadi dengan segera, baik di home office dan site melalui sistem informasi manajemen (email/ dropbox/ website perusahaan).

2. Pihak home office dapat memberikan sanksi yang tegas kepada manajemen site untuk setiap temuan-temuan yang ada. Sanksi yang diberikan dapat berupa penundaan gaji, surat peringatan hingga pemecatan karyawan.

3. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai mengenai SMK3, maka perlu dilakukan pelatihan mengenai SMK3, khususnya SMK3 PT. Z di tingkat manajemen site.

4. Pihak home office harus menetapkan aturan yang jelas termasuk memperjelas kontrak kerja manajemen site, serta menerapkan konsekuensi yang jelas jika manajemen site tidak menjalankan SMK3LL PT. Z di proyek.

b. Berdasarkan penyebab pada unsur material:

1. Manajemen site diharapkan segera melengkapi infrastruktur di site (berupa bendera dan papan statistik kecelakaan).

2. Manajemen site diharapkan agar segera melengkapi perlengkapan emergency drill di site.

c. Berdasarkan penyebab pada unsur metode:

1. Perlu dilakukan sosialisasi terhadap sistem pendokumentasian PT. Z ke pihak site. Sosialisasi dapat dilakukan melalui email/ dropbox perusahaan.

2. Manajemen site diharapkan agar ke depannya dapat melaksanakan emergency drill secara independen (tidak bergantung kepada PT. ABC) dengan membuat skenario dan prosedur emergency drill sendiri.

d. Pihak home office perlu meningkatkan pengawasan terhadap proyek- proyek yang sedang dikerjakannya. Jika memungkinkan, pengawasan dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi mendadak ke proyek sebelum periode pelaksanaan audit internal dimulai.

e. Pihak home office disarankan untuk meningkatkan pengawasan terhadap proses rekrutmen manajemen site agar sesuai prosedur yang telah ditetapkan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, R.; Mardiyono, M. 2010. Work Protection for Female Labors (A Study on the Implementation of the Policy of Job Safety and Health at the PT. Sarikaya Sega Utama in Banjarbaru, South Kalimantan). Tesis. Malang: Universitas Brawijaya Akbar, Ali. A. 2007. Konspirasi Di Balik Lumpur Lapindo Dari Aktor Hingga Strategi

Kotor. Yogyakarta: Penerbit Galangpress

Almani, H.; Wahyu, A.; Rahim, M. R. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Persepsi Karyawan Unit Produksi Tonasa IV terhadap Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerjadi PT. Semen Tonasa Tahun 2013. Repository.unhas.ac.id

American Petroleum Institute (API). 2001. Recommended Practice for Occupational Safety for Onshore Oil and Gas Production Operations

Andryan, Tresna. 2008. Persepsi Karyawan Operasional Divisi Facilities Engineering Terhadap Evaluasi Pelaksanaan Behavior Based Safety (BBS) Pada PT.ABC Geothermal Indonesia (GPO-I) di Jakarta. Jakarta: Universitas Indonesia

Anggraeni, O. S. 2014. Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja pada Karyawan Bagian Produksi PT. Pura Barutama Unit Paper Mill Kudus. Semarang: Universitas Diponegoro

Anthony, N.; Govindarajan, V. 2005. Management Control System, Edisi kesebelas. Jakarta: Salemba Empat

Arifin, Noor. 2010. Analisis Budaya Organisasional Terhadap Komitmen Kerja Karyawan dalam Peningkatan Kinerja Organisasional Karyawan pada Koperasi BMT di Kecamatan Jepara. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol. 8 No. 2. 173-192 Asmoko, Hindri. 2013. Teknik Ilustrasi Masalah-Fishbone Diagrams. Magelang: Badan

Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Departemen Keuangan

PT.ABC. 2012. Operasi Geothermal dan Tenaga Listrik: Menyediakan Energi

Terbarukan yang Bersih dengan Harga Terjangkau. Diakses dari

http://www.PT.ABCindonesia.com/business/geothermal.aspx pada tanggal 26 Januari 2016

Departemen Pendidikan Nasional. 2000. Pedoman Teknis Fotografi Benda Cagar Budaya. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Dipohusodo, I. 1996. Manajemen Proyek dan Konstruksi-Jilid 2. Yogyakarta: Kanisius, anggota IKAPI

Dwidjowijoto, R. N. 2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang: Model- Model Perumusan, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo Endih, Asep. 2011. KPI Based Quality Management ISO 9001:2000. Jurnal Ilmiah

Fachruddin, F. 2015. Statistik Kecelakaan Kerja (Work Accident Statistics). Diakses dari

http://jurnal-k3lh.web.id/2015/01/09/statistik-kecelakaan-kerja-work-accident- statistics/ pada tanggal 25 Mei 2016

Falenshina, N. 2012. Implementasi Contractor Safety Management System (CSMS) Terhadap Kontraktor Project TA Unit CD III PT. Pertamina RU III Palembang. Depok: Universitas Indonesia

Fathurrohman, M. 2012. Hubungan Kemampuan, Koordinasi, Dan Responsifitas Terhadap Efektivitas Kerja Anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Kecamatan Rembang Kabupaten Purbalingga. Propublik Jurnal Magister Ilmu Administrasi Universitas Jendral Soedirman. Vol. 1. Nomor 1

Freeport Indonesia. 1995. Pelatihan Enam Hari untuk Leadhand dan Foreman. Tembaga pura: PT. Freeport Indonesia

Gaol, J. L. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Pemahaman dan Aplikasi. Jakarta: Grasindo

Geller, E.S. 2001. The Psychology Of Safety Handbook. New York, Washington D.C: Lewis Publisher

Grey, Jeffrey A. 1987.The Psychology of Fear and Stress. Melbourne: The Press Syndivate of the University of Cambridge

Griffin, R. W.; Ebert, R. J. 2007. BISNIS, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga

Hadipoetro, S; Kadir, A. 2014. Manajemen Komprehensif Keselamatan Kerja. Jakarta: Yayasan Patra Tarbiyyah Nusantara

Hamid, Sanusi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Lanjutan. Yogyakarta: Deepublish

Handoko, T. Hani. 1993. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Yogyakarta: BPFE-UGM

Hariandja, MTE. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai. Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKAPI

Haruman, T.; Rahayu, S. 2005. Penyusunan Anggaran Perusahaan; Edisi Kedua. Bandung: FBM Universitas Widyatama

Harwanto, Irwan. 2012. Analisis Pengaruh Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja terhadap Kinerja Masinis dan Asisten Masinis, dengan Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Sebagai Intervenning Variabel (Studi pada PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang). Semarang: Universitas Dian Nuswantoro

Hidayat, A. S. 2005. Konsumsi BBM dan Peluang Pengembangan Energi Alternatif.

INOVASI. Vol. 5. XVII. 11-17

Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi: Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo Herujito, Yayat. M. 2001. Dasar-Dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo

Hutapea, P; Thoha, N. 2008. Kompetensi Plus: Teori, Desain, Kasus dan Penerapan untuk HR serta Organisasi yang Dinamis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama ISO 9001:2005. 2005. International Standards Organization (ISO) 9001:2000 Quality

Management Systems

Kani, B. R.; Mandagi, R. J. M.; Rantung, J. P.; Malingkas, G. Y. 2013. Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek PT. Trakindo Utama). Jurnal Sipil Statistik. Vol. 1 No. 6. 430-433

Kemenkes, 2010. Pedoman Kesiapsiagaan Tanggap Darurat di Gedung Perkantoran. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI

Kemenkeu. Realisasi PNBP Sumber Daya Alam per Akun Pendapatan Berdasarkan Realisasi per 30 Juni 2015. Diakses dari http://www.kemenkeu.go.id/Page2/pnbp- sda-akun-pendapatan-berdasarkan-realisasi-30-juni-2015 pada tanggal 26 Januari 2015

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana Perdana Media Grup. Jakarta

Kuswadi; Mutiara, E. 2004. DELTA: Delapan Langkah dan Tujuh Alat Statistik untuk Peningkatan Mutu Berbasis Komputer. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Machali, R. 2009. Pedoman Bagi Penerjemah: Panduan Lengkap Bagi Anda yang Ingin Menjadi Penerjemah Professional. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka Mangkunegara, Anwar. P. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama Mankiw, N; Gregory. 2007. MakroekonomiEdisi Keenam. Jakarta: Erlangga

Marif, Amelia. 2013. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai (EPC 3) di Proyek Banyu Urip PT. Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Marimin; Tnjung, H; Prabowo, H. 2006. Sistem Informasi Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grasindo

Mathis, R. L; Jackson, J. H. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat

Meiyanto, S; Santhoso, F. H. 1999. Nilai Kerja dan Komitmen Organisasi: Sebuah Studi dalam Konteks Pekerja Indonesai. JURNAL PSIKOLOGI. No. 1. 29-40

Menaker RI. 1987. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI Nomor KEP.1135/MEN/1987 tentang Bendera Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Mertens, Donna M. 2015. Research and Evaluation in Education and Psychology.

California: SAGE Publication Inc

Moekijat. 2007. Tata Laksana Kantor Manajemen Perkantoran. Bandung: CV Mandar Maju

Moleong, Lexy. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Mubarokah, N. L. 2015. Analisis Pemekaran Desa Terhadap Percepatan Pembangunan Infrastruktur (Studi pada Desa Ringinputih Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo). Ponorogo: Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Diakses dari jurnal online dari http://eprints.umpo.ac.id/1381/7/ARTIKEL.pdf pada tanggal 25 Mei 2016

Muhyi, H. E; Muttaqin, Z; Nirmalasari, H. 2016. HR Plan & Strategy. Jakarta: Raih Asa Sukses

Muljadi. 2006. Pokok-pokok dan Ikhtisar Manajemen Stratejik Perencanaan dan Manajemen Kinerja. Jakarta: Pustaka Publisher

Naja, Hasanuddin. R. D. 2004. Manajemen Fit and Proper Test. Yogyakarta: Pustaka Widyatama

Nastiti, Anisa. A. 2015. Gambaran Kesesuaian Formulir Penilaian Dokumen CSMS Ditinjau Berdasarkan PP Nomor 50 Tahun 2012 Sebagai Bagian dari Pelaksanaan Tahap Pra-Kualifikasi CSMS di PT. Rekayasa Industri Jakarta Tahun 2015. Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Nugraheni, Estryastuti. 2011. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan Standar WISE Safety Danone di PT. Sari Husada Unit I Yogyakarta. Yogyakarta: Universitas Sebelas Maret

Nugroho, A. 2008. Pengaruh Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadpa Pengetahuan, Sikap dan Motivasi K3 Karyawan Bagian Produksi PT. Mataram Tunggal Garment Yogyakarta. Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada Nugroho, M. A. 2012. Pengaruh Rekrutmen Dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan

Karyawan Pada PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Padang: Universitas Hasanuddin

OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series, OH&S Safety Management System Requirements

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 18 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Pertamina. 2013. Drama Penyelamatan Talangjimar. BALANCE. Vol. 002 Tahun I Juni 2013. PT. Pertamina EP

Pitoyo, Whimbo. 2010. Panduan Praktis Hukum Ketenagakerjaan. Jakarta: Transmedia Pustaka

Pratama, dkk. 2005. Silabus Pendidikan Religiositas untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP). Yogyakarta: Kanisius

Pratasis, P. 2011. Strategi Peningkatan Implementasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Perusahaan Jasa Konstruksi di Propinsi Sulawesi Utara. TEKNO-SIPIL. Vol. 09 No.56. 34-38

PT. Z. 2014a. Corporate Procedure HSE Evaluation System Rev. C No. 8020-GP-02-03. Jakarta: PT. Z

PT. Z. 2014b. HSE Internal Control Project X. No. 102/8020-ME/04/14. Jakarta: PT. Z PT. Z. 2014c. HSE Management System Implementation Policy Rev. F No. 8000-PL-01.

Jakarta: PT. Z

PT. Z. 2014d. Monthly Report Proyek X April 2014 No.004/HES/IV/2014 Rev. D. Jakarta: PT. Z

Purwanto, Djoko. 2006. Komunikasi Bisnis/ Edisi Ketiga. Jakarta: Penerbit Erlangga Rabilzani, S. 2013. Strategi Humas dalam Sosialisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) bagi Karyawan Area Generator Turbin Gas Unit III PT. Menamas Mitra Energi di Desa Tanjung Batu Kecamatan Tenggarong Seberang. eJurnal Ilmu Komunikasi. Vol.1 No.1 315-323

Rahrnat, Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Ramli, Soehatman. 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS

18001. Jakarta: Dian Rakyat

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 27 Tahun 2003 tentang Panas Bumi. Jakarta: Sekretariat Negara

Republik Indonesia. 2008. Peraturan Menteri No. 18 Tahun 2008 tentang Penyelenggara Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Kemenakertrans

Ramli, Soehatman. 2009. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001. Jakarta: Dian Rakyat

Republik Indonesia. 2012. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Jakarta: Sekretariat Negara

Sandiwala, C. M. 2007. Material and Financial Management Chapter 1. New Delhi: New Age International Pvt Ltd Publishers

Saputro, Wahyudi. 2015. Harmonisasi Pengaturan Pemanfaatan Energi Panas Bumi dan Perlindungan Hutan Konservasi. Malang: Universitas Brawijaya

Sari, D. K. 2014. Budaya Kerja dan Disiplin: Ketegasan Pemimpin dalam Perusahaan

Mempengaruhi Kedisiplinan Karyawan. Diperbarui: 17 Juni 2015 21:33:55. Diakses

darihttp://www.kompasiana.com/devikartikasr/budaya-kerja-dan-disiplin-ketegasan- pemimpin-dalam-perusahaan-mempengaruhi-kedisiplinan-

karyawan_54f430147455139f2b6c88b6 pada tanggal 25 Mei 2016

Scarvada et. Al. 2004. Second World Conference on POM and 15th Annual POM Conference: A Review of the Causal Mapping Practice and Research Literature. Miami: Florida International University

Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegwai Negeri Sipil. Bandung: Refika Aditama

Setiani, Baiq. 2013. Kajian Sumber Daya Manusia dalam Proses Rekrutmen Tenaga Kerja di Perusahaan. Jurnal Ilmiah WIDYA. Vol.1 No.1. 38-44

Simanjuntak, Y. E.; Simanjuntak, Y. E.; Lubis, A. M. 2012. Gambaran Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Pekerja pada Bagian Produksi Mengenai Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Toba Pulp Lestari Porsea Tahun 2012. Jurnal Lingkungan dan Kesehatan. Vol. 1 No. 2

Sintef. Sintef Offshore Blowout Database. Diakses dari

https://www.sintef.no/en/projects/sintef-offshore-blowout-database/ pada tanggal 26 Januari 2016

Sinurat, Sahala. P. 2008. Langkah Tepat Melakukan Rekrutmen dan Seleksi. Jakarta: Erlangga

Sirait, J. T. 2006. Memahami Aspek-Aspek Pengelolaan Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta: Grasindo

Soetjipto, Budi. W. 2007. Kisah Sukses Para Kampiun SDM. Jakarta: Salemba Empat Sofyan, Dhani Armanto. 2007. Bersahabat dengan Bencana. Jakarta: Grasindo

Somad, Ismet. 2013. Teknik Efektif dalam Membudayakan Keselamatan dan Kesehatan. Jakarta: Dian Rakyat

Strickland, Lloyd H., Aboud, Frances E., Gergen, Kenneth J. 1974. Social Psychology in Transition. New York: Plenum Press

Sudjana, D. 2004. Manajemen Program Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah Production

Sugian, Syahu. 2006. Kamus Manajemen (Mutu). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suhartono, Nur. 2012. Pola Sistem Panas dan Jenis Geothermal dalam Estimasi Cadangan Daerah Kamojang. Jurnal Ilmiah MTG. Vol. 5. No. 2.

Sukoco, Guntur. 2013. Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Etos Kerja (Survey

Pada Organisasi “Saka Bahari” Kwartir Cabang Kota Yogyakarta Masa Jabatan

2011-2013 dalam Merealisasikan Program Kerja). Yogyakarta: Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Suparmoko, M. 2007. Ekonomi SMA Kelas XII. Jakarta: Yudhistira

Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta: MedPress

Susilo, Budi. 2014. Apa dan Mengapa Harus Koordinasi? (Bagian 1). Pusdiklat PSDM Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Kementeran Keuangan. Diakses dari pada http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publikasi/artikel/168-artikel-

pengembangan-sdm/19963-apa-dan-mengapa-harus-koordinasi-bagian-123 Mei 2016

Syukri, S. 1997. Teknik Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: Bina Sumber Daya Manusia

Tangkilisan, Hessel. N. S. 2005. Manajemen Publik. Jakarta: PT. Grasindo, anggota IKAPI

Thomas, H.; Greco, JR. 2001. Money Understanding and Creating Alternatives to Legal Tender. United States: Chelsea Green Publishing Company

Tugiman, Hiro. 2006. Standar Profesional Audit Internal. Bandung: PT. Eresco

OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety Assessment Series, OH&S Safety Management System Requirements

Widyarini, M. M. N. 2009. Seri Psikologi Populer: Kunci Pengembangan Diri. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo

Wijono, D. 1997. Manajemen Kepemimpinan dan Organisasi Kesehatan. Surabaya: UNAIR

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar Telaah Dokumen... 152 Lampiran 2. Matriks Wawancara Terhadap Informan Utama ... 153 Lampiran 3. Matriks Wawancara Terhadap Informan Pendukung 1 ... 174 Lampiran 4. Matriks Wawancara Terhadap Informan Pendukung 2 ... 180 Lampiran 5. Matriks Wawancara Terhadap Informan Kunci... 182

Lampiran 1

Lembar Telaah Dokumen

Gambaran Penyebab Rendahnya Nilai HSE (Health, Safety & Environment) Internal

Control pada Proyek X PT. Z Tahun 2014

No. Nomor Dokumen Judul Dokumen Catatan

1. 8000-PL-01 HSE Management System

Implementation Policy Rev. F

- Strutur organisasi home office PT. Z

- Struktur organisasi di site

- Komitmen top manajemen PT. Z

- Kebijakan SMK3LL PT. Z

2.

004/HES/IV/2014

HSE Monthly Report Proyek X PT. Z

- Jumlah pekerja di proyek X

- Implementation HSE

Management System

- Data hubungan PT. Z dengan subkontraktor

- Data kinerja lingkungan proyek x PT. Z

3. 004/HES/IV/2014 Implementation HSE

Management System Project X Rev. D

- 13 elemen SMK3LL PT. Z

4. 102/8020-ME/04/14 Memo Hasil HSE Internal

Control Proyek X

Laporan hasil HSE Internal Control

Proyek X ada di lampiran pada memo tersebut

Lampiran 2

Matriks Wawancara Terhadap Informan Utama A. ELEMEN 1: KEBIJAKAN DAN KEPEMIMPINAN

1.1 Belum terdapat kebijakan SMK3LL di area kerja

No. Pertanyaan IU1 IU2 Kesimpulan

1. Mengapa kebijakan K3LL ketika itu belum atau tidak ditampilkan di area kerja?

“Yaa...kalo di sistem ISO itu

kan kalo ada temuan kaya gitu kan artinya kita kan menunjukkan kalo kita tuh sebagai level manajemen itu tidak komit. Manajemen site tidak komit. Buktinya apa? Ada komitmen dari top manajemen dia tidak tampilkan, gitu”

“Jadi, pada waktu itu ada,

cuma kan waktu itu kan...tidak ditempel, di- bingkai.., kan gitu. Jadi posisi kebijakan itu harusnya ditempel dan dipasang bingkai, ya waktu itu posisinya ada di dalam

folder, gitu”

Kebijakan K3LL menjadi temuan karena manajemen site tidak mencetak dan menempelnya di area kerja. Hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen site tidak komit terhadap kebijakan K3LL PT.Z 2. Bagaimana dengan kecukupan jumlah atau kemampuan manajemen site dalam

menampilkan kebijakan SMK3LL di area kerja? Apakah menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja?

“Ngga ngaruh lah” “Yang untuk mengerjakan

project cukup”

“Cukup” (untuk HSE)

Jumlah pekerja di site telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja

3. Bagaimana dengan anggaran dana yang tersedia di site? Apakah menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja?

“Ngga lah. Itu kan bentuk

komitmen aja” “Ngga ngga, ngga kurang. Kan gini, proses

pembentukan yang disini kemaren, seharusnya budget daripada project itu muncul sebelum ekseskusi proyek. Tapi, organisasi yang dimunculkan barengan sama project berjalan. Sehingga, anggaran itu muncul setelah proyeknya jalan, gitu. Idealnya kan membentuk organisasi dulu baru, trus

Anggaran dana di proyek X telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja

masuk ke proyek kan gitu?”

4. Bagaimana dengan ketersediaan inventaris kantor yang ada di site? Apakah menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja?

“Ngga, bukan karena itu” “Sudah, sudah ada” Inventaris kantor telah tersedia

di proyek X dan tidak menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja

5. Bagaimana dengan cara sosialisasi kebijakan SMK3LL ketika itu? Apakah menjadi penyebab dari tidak adanya kebijakan SMK3LL di area kerja?

*Karena sosialisasi kebijakan SMK3LL belum ada, jadi pertanyaan ini tidak ditanyakan*

*Karena sosialisasi kebijakan SMK3LL belum ada, jadi pertanyaan ini tidak ditanyakan*

-

1.2 Rencana pelaksanaan K3LL belum disusun

No. Pertanyaan IU1 IU2 Kesimpulan

1. Mengapa rencana pelaksanaan K3LL ketika itu belum disusun? “He eh..belum disusun tuh dalam arti dia tidak menguasai sistem manajemen K3.Karna

memang kemampuan si

manager nya disana itu untuk membangun sistem sendiri itu nggak ada. Dia cuma maunya

ngikutin client”

“Nah..jadi, rencana K3LL itu

sebenarnya ada dalam rencana yang di project. Waktu itu finding-nya kan sempet dijawab untuk rencana K3LL itu dimasukkan ke dalam project. Jadi kita gini, ada general-nya project, ada project per item project.

Jadi kita (PT.Z)

mengerjakannya di proyek X itu mengerjakan beberapa project. Jadi rencana K3LL itu dimasukkan ke dalam HSE Plan yang spesifik dalam project, gitu. Yang ditemukan itu yang general kan. Yang general itu..waktu itu sedang disusun di Jakarta, kan gitu.

Nah itu..itu isinya”

Rencana pelaksanaan K3LL proyek X belum disusun karena manajemen site salah memahami bahwa pembuatan rencana pelaksanaan K3LL itu semestinya dibuat secara umum (general) bukan per item proyek

2. Bagaimana dengan kecukupan jumlah atau kemampuan manajemen site dalam penyusunan rencana pelaksanaan K3LL? Apakah menjadi penyebab dari belum disusunnya rencana pelaksanaan K3LL?

“Ngga” “Yang untuk mengerjakan

project cukup”

“Cukup” (untuk HSE)

Jumlah pekerja di site telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari belum disusunnya rencana

pelaksanaan K3LL di area kerja 3. Bagaimana dengan anggaran dana yang tersedia di site? Apakah menjadi

penyebab dari belum disusunnya rencana pelaksanaan K3LL?

“Ngga” “Ngga ngga, ngga kurang” Anggaran dana di proyek X

telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari belum disusunnya rencana

pelaksanaan K3LL di area kerja 4. Bagaimana dengan ketersediaan inventaris kantor yang ada di site? Apakah

menjadi penyebab dari belum disusunnya rencana pelaksanaan K3LL?

“Ngga lah” “Sudah, sudah ada” Inventaris kantor telah tersedia

di proyek X dan tidak menjadi penyebab dari belum

disusunnya rencana

pelaksanaan K3LL di area kerja 5. Bagaimana dengan metode penyusunan rencana pelaksanaan K3LL di site? *Karena rencana pelaksanaan

K3LL belum ada, jadi pertanyaan ini tidak ditanyakan*

*Karena rencana pelaksanaan K3LL belum ada, jadi pertanyaan ini tidak ditanyakan*

-

1.3 Belum mengajukan struktur organisasi P2K3 atau Safety Committee Organization di site

No. Pertanyaan IU1 IU2 Kesimpulan

1. Mengapa struktur organisasi P2K3 atau Safety Committee Organization di site ketika itu belum diajukan?

“Iya..jadi di proyek itu belum diajukan ke Disnaker setempat

karna ngga tahu prosedurnya”

“Jadi proses daripada

organisasi K3 waktu itu pembentukannya kan harus ada subkontraktor yang aktif, nah, pada saat muncul subkontraktor itu beberapa kali terdapat pergantian. Pada saat mau dibentuk, mau diresmikan, itu ada pergantian subkontraktor. Sehingga kita mengubah organisasinya. Pada saat perizinannya harus diajukan

Struktur organisasi P2K3 belum diajukan karena kondisi di proyek X belum stabil, sehingga pengajuan struktur organisasi belum diajukan ke Disnaker setempat

ke Disnaker kan, jadi itu kita

belum melakukan”

2. Bagaimana dengan kecukupan jumlah atau kemampuan manajemen site dalam pengajuan hal tersebut? Apakah menjadi penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site?

“Iya...kesalahan dari

manajemen, kesalahan dari

orang safety nya juga”

“Yang untuk mengerjakan project cukup”

“Cukup” (untuk HSE)

Jumlah pekerja di site telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site 3. Bagaimana dengan anggaran dana yang tersedia di site? Apakah menjadi

penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site?

“Ngga itu mah” “Ngga ngga, ngga kurang” Anggaran dana di proyek X

telah cukup dan tidak menjadi penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site 4. Bagaimana dengan ketersediaan inventaris kantor yang ada di site? Apakah

menjadi penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site?

“Ngga” “Sudah, sudah ada” Inventaris kantor telah tersedia

di proyek X dan tidak menjadi penyebab dari belum diajukannya P2K3 atau Safety Committee Organization di site