• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Martha Tilaar

Martha Tilaar Group adalah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal yang didirikan pada tahun 1970 oleh Dr. Martha Tilaar. Setelah lebih dari 44 tahun berjalan, perusahaan ini memegang kendali lebih dari 30% industri kosmetik dan dekoratif, serta memiliki pangsa pasar yang signifikan pada 6 kategori kosmetik dan peralatan mandi lainnya.

Visi Martha Tilaar adalah menjadi perusahaan kosmetik dunia terdepan dengan nuansa ketimuran dan alami yang memanfaatkan penelitian, pengembangan riset dan teknologi modern untuk memberikan nilai tambah pada konsumen. Adapun misi untuk mencapai visi tersebut adalah mengoperasikan sebuah perusahaan kelas dunia dalam bidang kosmetik dan industri terkait berdasarkan inovasi, yang akan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan sumber daya manusia dengan konsep bisnis dan manajemen modern yang sesuai untuk orang-orang Asia.

Martha Tilaar memiliki empat pilar penopang yang menjadi dasar dalam menjalankan bisnisnya yaitu:

1. Beauty Culture. Berprinsip kepedulian terhadap kelestarian budaya Indonesia. Wujudnya antara laindalam rangkaian Trend Warna Sariayu, Jember Fashion Carnaval (JFC), serta penggunaan konsep SPA Indonesia. 2. Beauty Education. Martha Tilaar Group terus berbagi ilmu melalui

pendidikan kecantikan, antara lain dengan mendirikan Lembaga Kecantikan Puspita Martha, aktif dalam kursus kecantikan (beauty class), serta pemprakarsa berdirinya S2 Magister Herbal - Fakultas Farmasi - Universitas Indonesia.

3. Beauty Green. Martha Tilaar Group berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan lingkungan hijau. Hal ini tercermin dari berdirinya Kampoeng Djamu Organik (KaDO), Pelatihan Petani Organik Seluruh Indonesia, serta pengimplementasian Green Science.

4. Empowering Woman.Martha Tilaar Group terus mengembangkan program pemberdayaan wanita. Diantaranya melalui program Jamu Gendong, program Wanita Terampil Mandiri, serta programMiss Indonesia.

Saat ini perusahaan memiliki 11merek terkemuka yang melayani berbagai segmen secara demografis maupun psikografis.Group ini juga sudah memiliki 48 jaringan spa serta 27 jaringan Martha Tilaar Shop (MTS) yang tersebar luas di lingkup nasional.Berikut perkembangan jumlah MTS di Indonesia.

Tabel 12 Pertumbuhan jumlah Martha Tilaar Shop (MTS) tahun 2010-2015

Tahun Jumlah MTS Pertumbuhan

2010 20

2011 22 10.00% (terhadap tahun 2010)

2012 24 9.09% (terhadap tahun 2011)

2013 25 4.17% (terhadap tahun 2012)

2014 27 8.00% (terhadap tahun 2013)

2015 31 (target pencapaian) 14.81% (target terhadap tahun 2014) Sumber: Martha Tilaar Shop Pusat 2015 (diolah)

29 Dilihat dari tabel diatas, jumlah MTS setiap tahun terus mengalami peningkatan. Peningkatan jumlah MTS tersebut akan berbanding lurus dengan peningkatan penjualan produk Martha Tilaar. Berikut perkembangan penjualan produk Martha Tilaar.

Tabel 13 Pertumbuhan penjualan produk Martha Tilaar tahun 2010-2015

Tahun Pertumbuhan penjualan

2010 20% (terhadap tahun 2009)

2011 25% (terhadap tahun 2010)

2012 25% (terhadap tahun 2011)

2013 22.5% (terhadap tahun 2012)

2014 28% (terhadap tahun 2013)

2015 36% (target pertumbuhan penjualan terhadap tahun 2014) Sumber: Martha Tilaar Shop 2015

Jika dilihat dari pertumbuhan penjualannya, rata-rata pertumbuhan penjualan produk Martha Tilaar dari tahun 2010-2014 sebesar 24.10%. Angka pertumbuhan tersebut cukup besar, sehingga menunjukan bahwa produk kosmetik dalam negeri sudah sangat berkembang dan masih sangat memungkinkan untuk berkembang lebih jauh lagi.

Seperti dikatakan sebelumnya, Martha Tilaar Group memiliki 11 merek terkemuka, diantaranya Sariayu Martha Tilaar, Biokos, Solusi Organic, Dewi Sri Spa, Belia, Caring, PAC, Cempaka, Mirabella, dan bekerja sama dengan merek Rudy Hadisuwarno Cosmetics, serta Piranti di bidang aksesoris. Salah satu merek Martha Tilaar Group yang sudah dikenal oleh masyarakat luas adalah Sariyu Martha Tilaar.

Sariayu Martha Tilaar merupakan rangkaian produk perawatan kecantikan holistik (lengkap dan menyeluruh) dari luar dan dalam. Terinspirasi oleh kearaifan lokal dan kekayaan alam Indonesia yang diproses dengan pengetahuan dan teknologi modern berbasis green science. Produk yang ditawarkan Sariayu Martha Tilaar antara lain kosmetik dekoratif, kosmetik dasar, perawatan kulit, perawatan tubuh, perawatan rambut, serta jamu-jamuan.

Bahan baku yang digunakan Sariayu Martha Tilaar adalah bahan-bahan alami tradisional asli Indonesia. Semua produk Sariayu Martha Tilaar memiliki

label “no animal testing” sehingga ramah lingkungan, dan sudah teruji secara dermatologis sehingga produknya aman dikonsumsi.

Gambaran Umum The Body Shop

The Body Shop International PLC pertama kali didirikan pada tahun 1976 oleh Dame Anita Roddick di Inggris. Saat ini The Body Shop sudah memiliki 2.400 gerai yang tersebar di 61 negara, dengan lebih dari 1.200 jenis produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bebas dari uji coba kepada binatang. Sejak pertama kali berdiri, The Body Shop selalu berkomitmen untuk mendukung perubahan lingkungan dan sosial kearah yang lebih baik melalui kegiatan kampanye yang berlandaskan semangat dan nilai-nilai inti. Nilai-nilai inti The Body Shop antara lain:

1. Againts Animal Testing. Semua produk The Body Shop 100% vegetarian dan tidak pernah diujicobakan kepada binatang. Untuk itu The Body Shop

30

tumbuhan pengganti mata kelinci. Selain itu, pemasok bahan baku untuk

The Body Shop tidak diperkenankan mengujicobakannya pada binatang.

2. Support Community Fair Trade. The Body Shop melakukan perdagangan adil dan setara dengan berbagai komunitas di dunia. The Body Shop

memperoleh bahan baku bermutu, dan mereka mendapat kemadirian sosial ekonomi.

3. Activate Self Esteem. The Body Shop mendorong setiap perempuan untuk menerima, menghargai, dan menggali potensi dirinya.

4. Defend Human Rights. The Body Shop senantiasa mendukung dan menegakan HAM melalui usaha-usaha perbaikan hidup masyarakat.

5. Protect Our Planet. The Body Shop menjalankan kebijakan untuk selalu menggunakan bahan yang dapat didaur ulang serta sumber daya hayati yang dapat diperbaharui.

Filosofi The Body Shop adalah menentang arus, berjalan melawan arah. The Body Shop tidak menggunakan iklan mahal, tidak menjanjikan hal muluk, tidak mengujicobakan produknya pada binatang, dan menggunakan kemasan seminimal mungkin sehingga dampak terhadap lingkungan juga minimal. Misi The Body Shop antara lain mendedikasikan bisnis ini kepada perusahaan sosial dan lingkungan; menyeimbangkan kebutuhan finansial maupun non finansial; berkesinambungan secara ekologi; berkontribusi terhadap masyarakat lokal, nasional, dan internasional; serta selalu semangat, gembira, dan peduli.

The Body Shop menjalankan usahanya dengan menggunakan sistem

franchise. The Body Shop di Indonesia berada dibawah tanggung jawab PT. Monica Hijau Lestari yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Satrio Blok A3 No.5, Tangerang. The Body Shop Indonesia pertama kali membuka gerainya di Pondok Indah Mall pada tanggal 12 Desember 1992, dan sampai saat ini terus memperbanyak jumlah gerainya di Indonesia. Berikut perkembangan jumlah gerai

The Body Shop di Indonesia:

Tabel 14 Pertumbuhan jumlah gerai The Body Shop Indonesia tahun 2010-2015 Tahun Jumlah gerai Pertumbuhan jumlah gerai

2010 62

2011 73 17.74% (terhadap tahun 2010)

2012 87 19.18% (terhadap tahun 2011)

2013 103 18.39% (terhadap tahun 2012)

2014 124 20.39% (terhadap tahun 2013)

2015 139 12.10% (target pertumbuhan terhadap tahun 2014) Sumber: The Body Shop Indonesia 2015 (diolah)

Tabel 15 Pertumbuhan penjualan produk The Body Shop Indonesia tahun 2010- 2015

Tahun Pertumbuhan penjualan

2010 15.24% (terhadap tahun 2009) 2011 14.24% (terhadap tahun 2010) 2012 20.03% (terhadap tahun 2011) 2013 29.29% (terhadap tahun 2012) 2014 18.83% (terhadap tahun 2013)

2015 14.78% (target pertumbuhan terhadap tahun 2014) Sumber: The Body Shop Indonesia 2015 (diolah)

31 Berdasarkan tabel diatas, pertumbuhan penjualan rata-rata produk The Body Shop tahun 2010-2014 sebesar 19.53%. Angka ini menunjukan bahwa pertumbuhan penjualan produk The Body Shop cukup tinggi. Jumlah gerai The Body Shop juga sangat banyak sehingga sangat mungkin jika nilai penjualannya sangat besar.

Sebanyak 95% produk The Body Shop yang dijual di Indonesia didatangkan langsung dari Inggris, sedangkan aksesoris merupakan produk lokal yang berasal dari pengusaha kecil dan pengerajin perorangan di Bandung, Salatiga, dan Baduy. Produk The Body Shop terdiri dari perlengkapan mandi dan perawatan tubuh, perawatan rambut, perawatan kulit, make up dekoratif, wewangian, bingkisan, serta aksesoris.

Dokumen terkait