• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sejarah Singkat Perusahaan

CV. Megah Makmur Sentosa (CV. MMS) adalah sebuah perusahaan agribisnis yang mengusahakan budidaya jamur tiram putih. Perusahaan ini terletak di Perumahan PU, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar gebang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Pada mulanya usaha budidaya jamur mulai di rintis sekitar tahun 2008, dan mulai beroperasi pada tahun 2009. Lalu pada tahun 2010 kegiatan budidaya jamur berkembang dan pemilik menjadikan perusahaan dalam satu wadah perusahaan yang memiliki badan hukum yaitu CV. Megah Makmur Sentosa. Pada awalnya, ide pendirian usaha ini berawal dari keinginan Bapak Paryanto, ST sebagai pendiri untuk memiliki usaha sampingan, yang mana hasil dari usaha dapat digunakan untuk memberdayakan masyarakat sekitar. Selanjutnya, pemilik tertarik untuk berusaha di bidang agribisnis, menurutnya, berusaha dibidang agribisnis adalah usaha yang menjual dan tidak pernah ada habisnya. Dimana produk pertanian adalah produk yang digunakan sebagai panganan masyarakat dan salah satu produk pertanian yang mudah dibudidayakan adalah jamur. Namun kegiatan budidaya yang dilakukan tidak semata-mata bertujuan bisnis. Beliau berharap salah satu hal yang ingin dibangunnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat sekitar yang notabene sebagian besar adalah para orang tua pensiunan Pekerjaan Umum (PU).

Bapak Paryanto berprofesi sebagai karyawan di PT. Bukaka Teknik Utama, yaitu sebuah perusahaan kontruksi baja. Dilihat dari pekerjaannya di bidang permesinan dan sebagai seorang lulusan teknik mesin, Bapak Paryanto termasuk tidak paham betul mengenai dunia agribisnis, apalagi tentang jamur. Namun, pengenalan yang begitu singkat di dunia agribisnis tidak mematahkan semangat pemilik untuk dapat berusaha di bidang agribisnis jamur. Bahkan hingga saat ini pemilik yakin untuk dapat memperbesar usaha agribisnis di bidang budidaya jamur.

Pada awalnya, Usaha budidaya jamur dilakukan pada kumbung berkapasitas 2000 baglog. Pada saat itu pemilik menghadapi banyak kesulitan dalam membudidayakan jamur dimana proses budidaya baru dilakukan oleh tenaga kerjanya yang berjumlah 4 orang. Namun, Pengetahuan teknik budidaya yang sangat minim tidak membuat putus asa pengusaha jamur ini untuk tetap mencoba membudidayakan usaha ini. Beliau gigih mencari teknik budidaya yang tepat, hal itu dilakukannya dengan mempelajari teknik budidaya jamur dari berbagai macam referensi seperti buku-buku serta mengunjungi beberapa tempat penelitian tentang jamur di berbagai lokasi di sekitar Bandung dan Bogor.

Selanjutnya pada tahun 2010, usaha budidaya jamur berkembang dan pemilik mulai melegalkan usahanya dengan membuat badan hukum perusahaan. Berdasarkan Surat Keterangan Terdaftar No. PEM-0023786ER/WPJ.22/ KP.1203/2010, CV. Megah Makmur Sentosa sudah mendapatkan izin resmi dari pemerintah daerah setempat.

Perusahaan memiliki visi yang diusung dalam mendirikan perusahaan agribisnis jamur ini. Visi perusahaan jamur ini adalah “ Menjadi perusahaan produksi jamur tingkat nasional”. Visi yang ditetapkan bukan tanpa dasar, dimana pemilik berharap bahwasannya produk jamur yang dihasilkan dapat menghasilkan keuntungan perusahaan lebih baik. Selanjutnya keuntungan itu yang nantinya menjadikan karyawan lebih sejahtera. Pak Paryanto sebagai pendiri juga selalu melakukan inovasi dan perbaikan-perbaikan dalam produksi yang dilakukan. Dulu, Perusahaan sempat memiliki beberapa plasma yang menginduk ke perusahaan jamur ini hingga kini memiliki beberapa mitra yang loyal dalam supply bahan baku budidaya jamur yang di produksi perusahaan seperti bibit dan baglog jamur tiram. Perusahaan juga memiliki kontiunitas bahan baku yang mudah didapatkan dalam budidaya jamur tiram putih, salah satu contohnya bahan baku utama berupa gergajian kayu yang mudah didapatkan dari beberapa perusahaan besar gergajian kayu yang berlokasi di sekitar tempat usaha. Kemudahan produksi yang dilakukan dari usaha budidaya jamur membuat Pak Paryanto berkeyakinan bahwa usaha budidaya jamur memiliki prospek yang menjanjikan.

Adapun misi yang dilakukan Pak Paryanto ini sebagai pemilik CV. Megah Makmur Sentosa adalah : (1) Mengenalkan jamur ke kota-kota di seluruh Indonesia, (2) Menghasilkan jamur tiram putih dengan kualitas terbaik, dan (3) Menyerap tenaga kerja lebih banyak di lingkungan sekitar.

Misi yang dirumuskan diwudjudkan dengan mengenalkan jamur kepada seluruh masyarakat Indonesia, yaitu dengan memiliki mitra berupa perusahaan- perusahaan jamur di kota-kota di Indonesia. Seperti beberapa mitra yang pernah bekerja sama dalam supply baglog maupun bibit jamur tiram beberapa diantaranya berlokasi di wilayah sekitar Jakarta, Tangerang, Bekasi, serta Indramayu. Perusahaan juga selalu memperbaiki kualitas jamur yang dihasilkan yang dapat dilakukan melalui kegiatan budidaya dengan teknik budidaya yang tepat. Hal ini lebih dominan dipengaruhi oleh teknik pembibitan serta pengomposan yang sesuai standar. Selain itu, teknis budidaya jamur juga erat pengaruhnya dari kondisi suhu dan iklim. Kegiatan teknis yang dilakukan tidak terlepas dari pekerja teknis yang menggarapnya, yaitu tenaga kerja. Tenaga kerja jamur diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi perusahaan dan lingkungan di sekitar.

Produksi

CV. Megah Makmur Sentosa resmi berdiri pada bulan Oktober 2010. Kegiatan budidaya jamur pada mulanya dilakukan di samping rumah Bapak Marno, kepala bagian produksi jamur, yaitu di Perumahan PU Blok C Nomor 59 RT 01/06, Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Bantar Gebang, Bekasi. Bangunan produksi tersebut terdiri dari ruang pengadukan dan loging, sterilisasi, inokulasi,

serta ruang pembuatan bibit jamur. Sedangkan bangunan kumbung berada sekitar 30 meter dari tempat produksi.

Pada awal berdirinya, CV. Megah Makmur Sentosa tidak memproduksi bibit jamur sendiri, namun membelinya dari perusahaan jamur di Bandung. Bibit jamur yang dibeli dari Bandung kemungkinan besar mempunyai proporsi bahan dasar yang berbeda dengan kecocokan tempat tumbuhnya di Bekasi. Kota Bandung adalah kota dengan suhu lebih rendah dari Kota Bekasi, sehingga pada produk jamur yang dihasilkan menjadi keriting. Untuk itu, berjalannya waktu digunakan perusahaan untuk belajar memproduksi bibit sendiri. Pada dasarnya bahan baku yang digunakan untuk memproduksi bibit jamur tidak terlalu berbeda untuk menghasilkan output jamur yaitu bibit jamur merupakan bibit tipe F2, sedangkan baglog jamur yang menghasilkan output jamur tiram adalah media tanam yang disebut bibit tipe F3.

Pada awal usahanya, di akhir tahun 2008, perusahaan berhasil menjual 2 sampai 5 kg jamur tiram per harinya. Proses budidaya yang dilakukan hanya seputar perbesaran jamur (growing) sedangkan baglog yang digunakan sebagai media tanamnya masih dibeli secara eceran. Pertumbuhan jamur pun dilakukan pada satu kumbung yang berkapasitas 5000 baglog dengan volume baglog pertumbuhan tidak mencapai 100 persen dari kapasitas kumbung. Kemudian, pada tahun 2009 perusahaan memperluas kumbung berukuran cukup besar yaitu untuk menampung 5.000 baglog jamur tambahan dan mampu menghasilkan produksi yang semakin meningkat yaitu sekitar 20 kilogram per harinya.

Perusahaan mulai memproduksi baglog sendiri untuk produksi yang dilakukan dalam kumbung berkapasitas 10.000 baglog. Dari kumbung yang berkapasitas 10.000 baglog tersebut, produksi yang dilakukan masih belum optimal, dimana perusahaan baru mampu memproduksi 5000 baglog dan kekurangannya dibeli dari perusahaan jamur lain. Begitu pula dengan bibit yang digunakan, perusahaan masih membelinya dari penjual bibit jamur. Untuk proses produksi yang dilakukan, perusahaan memakan waktu cukup lama yaitu 9 bulan dari mulai pembuatan baglog tersebut hingga mencapai panen. Pada tahun 2010, usaha mulai berkembang, perusahaan mulai memproduksi bibit dan baglog secara mandiri. Produksi bibit, baglog dan jamur berlangsung hingga sekarang, bahkan kini usaha sudah merambah pada penjualan kedua produk tersebut, bibit serta jamur. Pemilik yakin, bahwa usaha ini akan terus berkembang, hal itu dilihat dari permintaan jamur yang semakin besar. Untuk itu, pemilik sekaligus pimpinan CV. Megah Makmur Sentosa, Pak Paryanto, berencana akan meningkatkan produksi jamurnya melalui pembangunan kumbung baru dengan kapasitas 30.000 baglog yang berlokasi di Desa Nyosog, Bekasi. Hal ini tentunya bertujuan supaya perusahaan dapat terus meningkatkan pendapatannya.

Pemasaran Promosi

Kegiatan promosi yang dilakukan oleh CV. Megah Makmur Sentosa pada awal pendiriannya adalah dengan memberikan ionformasi langsung dari mulut ke mulut dengan mendatangi pasar-pasar, warung-warung dan kampung- kampung di sekitar lokasi produksi, yaitu di sekitar wilayah Bantar Gebang

Bekasi. Dengan penjualan yang dilakukan masih tergolong kecil, perusahaan mampu menjual produk jamurnya di lokasi-lokasi tersebut namun tidak habis terjual. Sampai kemudian, promosi juga dilakukan menuju pedagang-pedagang pasar, hingga sampai informasi ke pengepul. Penjualan tidak dapat dilakukan secara rutin kepada pengepul pasar, hal itu dikarenakan kuantitas yang diminta oleh pengepul adalah dalam jumlah besar, sedangkan perusahaan belum mampu menghasilkan produksi yang stabil. Sehingga pemilik memilih menyalurkan jamurnya hanya ke pedagang pasar. Pada tahun 2011, Prospek perkembangan bisnis dalam bidang usaha jamur yang semakin baik membuat usaha jamur CV. Megah Makmur Sentosa diliput oleh media Jabar Kota Bekasi sebagai usaha yang memberikan pengaruh positif terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar. Dimana perusahaan mampu memberdayakan para orang tua pensiunan PU yang notabene sudah tidak mampu bekerja secara maksimal. CV. Megah Makmur Sentosa sebagai salah satu UKM di Kota Bekasi yang mampu meraih kesuksesan dengan melahirkan inspirasi bagi pelaku usaha lainnya.

Harga

Menurut Kepala Bagian Produksi Perusahaan, Bapak Marno, produk jamur yang dihasilkan oleh perusahaan jauh lebih unggul kualitasnya dibandingkan produk jamur yang dijual di tempat atau lokasi budidaya lain. Sehingga harga yang ditetapkan termasuk cukup tinggi dipasaran. Terdapat variasi harga yang ditawarkan oleh perusahaan untuk masing-masing konsumen yang diantaranya para pedagang, dan pengepul jamur tiram putih dan masyarakat umum yaitu Rp 9.000,00 – Rp 10.000,00 per kilogram untuk pedagang dan masyarakat umum. Sedangkan harga yang ditawarkan kepada pengepul adalah sebesar Rp 8.500,00. Pemberian harga itu didasarkan pada kondisi produk jamur dan volume jamur tiram segar yang di pasarkan. Penjualan jamur tiram secara langsung ke pasar pada hari-hari tertentu mematok harga Rp 6.000,00. Pemberian harga itu sesuai dengan kondisi dimana pada hari tertentu terutama hari-hari besar seperti Idul Fitri, produk jamur tidak terlalu diminati bahkan digantikan dengan produk lain seperti daging.

Produk

Produk jamur yang dihasilkan oleh perusahaan adalah jamur super. Deskripsi mengenai jamur super ini adalah jamur yang memiliki kesegaran yang lama dan tidak mudah layu, serta tebal daging jamurnya.

Saluran pemasaran

Saluran pemasaran usaha jamur yang dilakukan perusahaan dapat dilakukan dalam beberapa produk yang dijualnya diantaranya bibit jamur tiram tahap F2, baglog jamur, dan jamur tiram putih segar.

Penjualan yang dilakukan selain mendatangkan keuntungan juga mendapatkan pelanggan tetap, beberapa pelanggan tetap itu diantaranya beberapa pedagang pasar yang siap menjual produk jamurnya ke konsumen langsung, pengepul dan masyarakat umum selaku konsumen akhir. Penjualan yang dilakukan selalu habis setiap harinya. Dimana jumlah penjualan tidak tetap atau bergantung pada produksi yang dihasilkan.

Dalam mendistribusikan produk jamurnya, perusahaan menggunakan empat saluran pemasaran yang ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 4 Saluran pemasaran jamur CV.Megah Makmur Sentosa

Manajemen

Kegiatan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan pada mulanya memiliki struktur orgasnisasi yang sederhana. Pemilik perusahaan, sekaligus pimpinan yaitu Pak Paryanto memiliki kewenangan dalam mengambil keputusan berkaitan dengan usahanya. Dalam kesehariannya, pemilik berperan dalam mengelola usaha nya untuk berjalan mencapai tujuan yang ingin dicapainya serta ikut mengevaluasi kinerja usaha budidaya jamur ini. Kepala bagian memiliki kewenangan untuk kegiatan pengembangan usaha yang dilakukan. Kepala bagian juga bertugas membantu staff masing-masing divisi jika terjadi kesulitan, kepala bagian akan mengevaluasi dan mengawasi kegiatan usahanya untuk nanti dilaporkan kepada pimpinan.

Dalam menjalankan tugas yang ada, kepala bagian membawahi beberapa pegawai yang bertugas pada kegiatan atau bagian yang digelutinya. Beberapa tenaga kerja tersebut antara lain bagian logistik, bibit, produksi, kumbung, pemasaran dan keuangan. Bagian logistik bertugas dalam mendapatkan dan membeli bahan baku yang dibutuhkan dalam produksi jamur. Bagian bibit bertugas untuk menghasilkan bibit yang baik dan berkualitas sehingga akan menghasilkan jamur yang berkualitas juga. Bagian produksi berperan dalam beberapa proses pengadukan dan loging yang dilakukan, diantaranya pengadukan, inokulasi dan sterilisasi, bagian produksi akan dipantau dan dibantu oleh kepala bagian yang mana dalam kegiatannya mengawasi kegiatan produksi dari mulai penanaman hingga pemanenan. Selanjutnya, Bagian kumbung berperan dalam memelihara dan mengupayakan pertumbuhan produk jamur yang maksimal, hal itu dilkukan dengan beberapa proses yang harus dilakukan misalnya penyiraman serta penanggulanagan hama. Sedangkan Bagian pemasaran dan keuangan akan berperan dalam mendistribusikan pesanan jamur ke konsumen dan membukukan penjualan perharinya.

CV.Megah Makmur Sentosa memiliki 10 orang tenaga kerja yaitu 6 tenaga kerja tetap serta 4 tenaga kerja borongan. 4 tenaga kerja borongan akan difungsikan sebagai tenaga kerja produksi yang akan diberikan upah sesuai dengan produksi yang dihasilkan. Satu orang pekerja diamanahkan sebagai kepala bagian dan secara ekslusif membantu bagian produksi, hal ini dikarenakan

CV. MMS

Pedagang

kemampuan beliau di bidang produksi. Tenaga kerja bibit diupayakan dalam menghasilkan bibit berkualitas yang dilakukan oleh 1 orang pekerja. Selajutnya satu orang pekerja digunakan untuk membantu bagian logistik dan 4 tenaga kerja borongan adalah di bagian produksi. Tenaga kerja tersebut dalam proses produksi diupayakan tenaganya untuk dapat menghasilkan baglog dari beberapa proses yang harus dilakukan. Tenaga kerja kumbung terdiri dari dua orang yang bertugas mengurus kumbung, keluar masuknya baglog dan memantau perkembangan tumbuhnya produk jamur untuk pemeliharaan yang maksimal. Tenaga kerja pemasaran dan keuangan dilakukan oleh satu orang. Beberapa pembagian kerja yang ditetapkan mengharuskan seluruh pekerja untuk aktif dalam setiap kegiatan mulai dari pengadukan, loging, penanaman hingga panen.

Sebagian besar pekerja yang bekerja di CV.Megah Makmur Sentosa berasal dari masyarakat sekitar lokasi, yaitu masyarakat perumahan PU, Bantar Gebang. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga hubungan baik dengan warga sekitar serta yang notabene adalah para orangtua pensiunan Pekerja Umum (PU).

Dokumen terkait