GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. TAKMIN Working Group
1. Aspek Legalitas
Nama : TAKMIN (Takaful Mikro Indonesia)
Alamat : Jalan Gagak, Blok EE1, Komplek Taman Pagelaran, Kec. Ciomas, Bogor
Telp : 0251-8631231 www.takmin.net Tanggal Berdiri : 10 Oktober 2005 2. Sejarah TAKMIN Working Group
TAKMIN merupakan singkatan dari Takaful Mikro Indonesia, didirikan oleh tim yang dibentuk oleh Peramu (disebut Working Group) pada tanggal 10 Oktober 2005 untuk melaksanakan program asuransi mikro syariah berbasis keagenan (partner agent model). Tim TAKMIN Working Group terdiri dari Ir. Agus Haryadi dengan profesionalitasnya sebagai Ahli Asuransi, Amin Musa, SE sebagai Ahli Keuangan dan Ir. Andi Ihsan Arkam sebagai Ahli Keuangan Mikro Syariah.
Pendirian TAKMIN dilatar belakangi oleh keinginan para aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang begitu kuat untuk senantiasa memproteksi kaum mustadh’afin dari berbagai resiko atas musibah yang menimpa mereka
45
melalui skim Asuransi. Alasan utama yang mendasarinya disebabkan selama ini masyarakat bawah tidak pernah mendapatkan proteksi yang layak. Padahal resiko meninggal, sakit, kecelakaan, kebakaran, dan musibah yang lain akan datang kesiapa saja, tanpa memandang status. Jadi tidak hanya orang kaya saja yang membutuhkan proteksi, tapi orang miskin pun membutuhkannya.
Pada tahun 2014 sesuai dengan peraturan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), semua lembaga keuangan non bank harus memiliki badan hukum, untuk memenuhi peraturan tersebut maka pada tanggal 23 januari 2014 ditetapkan TAKMIN berbadan hukum PT. Asyki Sarana Sejahtera. TAKMIN Working Group bekerjasama dengan Koperasi Sidogiri dan TAZKIA membentuk PT Asyki Sarana Sejahtera, dan secara resmi beroperasi sebagai perusahaan pialang asuransi mikro yang telah berbadan hukum sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-43491.AH.01.01.Tahun 2013 dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Tentang Pemberian Izin Usaha Di Bidang Pialang Asuransi kepada PT Asyki Sarana Sejahtera yang beralamat di Jl. KH. Sholeh Iskandar, No.1, Ruko Simpangan Yasmin, Bogor. Sehingga terhitung tanggal 15 juni 2013 TAKMIN Working Group adalah sub unit usaha dari PT. Asyki Sarana Sejahtera.1
1
Wawancara pribadi dengan Bapak Ali Pangestu, UKPN dan Administrasi PT. Asyki Sarana Sejahtera. Bogor, 7 April 2014
Kehadiran TAKMIN menjadi impian berbagai pihak, terutama bagi masyarakat miskin. Dengan premi yang begitu rendah, TAKMIN mencoba memberikan pelayanan proteksi social secara mudah, cepat dan terjangkau. 3. Visi dan Misi
1. Visi
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil (laki-laki, perempuan dan anak-anak) melalui asuransi mikro syariah
2. Misi
a. Meningkatnya pemahaman dan partisipasi semua stakeholder
(pemerintah, swasta dan masyarakat sipil) dalam memenuhi hak-hak social ekonomi keluarga berpenghasilan rendah, khususnya dalam mendapatkan proteksi terhadap resiko finansial dan usaha serta perencanaan masa depannya.
b. Bersinergi dengan berbagai pihak, terutama lembaga-lembaga keuangan mikro syariah dan asuransi untuk menjangkau dan menawarkan layanan asuransi mikro kepada keluarga berpenghasilan rendah.
c. Mendorong perubahan kebijakan dan praktek pemerintah dalam menyediakan fasilitas dan dana yang lebih memadai untuk melindungi resiko finansial dan usaha serta menjamin masa depan keluarga berpenghasilan rendah.
47
4. Struktur Organisasi TAKMIN Working Group
Struktur Organisasi TAKMIN2
Karena masih tergolong baru dalam dunia keuangan mikro masih dalam tahap pengembangan dan belum memiliki detail struktur yang baku, selain bagian
2
Sumber data TAKMIN Working Group
Dewan Pengawas • Agus Haryadi • Andi Ihsan Arkam
• Amin Musa Staf Ahli
• M. Asadullah • Muhadi • Agus Haryadi DirekturUtama Zenal M. Falah Direktur Pengembangan Produk dan IT Direktur Pemasaran Zenal M. Falah Direktur Operasional Melva Arita
Manajer Adm Bisnis Mariam Jamila • Kepesertaan • Data • Arsip
Manajer Cust Service Andi Elly Setiawat • Keuangan
• Klaim
• Handling Com plien
Employee Manajer GA
Melva Arita
manajemen utama (pendiri) yang secara langsung bertanggung jawab pada operasional TAKMIN.
5. Produk-Produk TAKMIN Working Group a. Asuransi Kesehatan
Asuransi Kesehatan adalah salah satu produk dari takaful mikro yang dilatar belakangi karena permasalahan pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini, yaitu bahan baku obat dan peralatan medis sebagian besar masih impor. Penggunaan alat medis yang canggih, komersialisasi/persaingan di bidang pelayanan kesehatan, beban inflasi menyebabkan biaya kesehatan menjadi mahal. Keuntungan mengikuti program asuransi kesehatan ini adalah kerugian finansial akibat ketidakpastian dalam pembiayaan kesehatan akan ditanggung oleh perusahaan asuransi. Dengan mengurangi beban biaya administrasi kesehatan yang tidak pasti tersebut, akan memberikan perasaan tentram dan aman bagi peserta asuransi kesehatan. b. Produk Takaful Mikro Sakinah
Produk Takaful Mikro Sakinah, merupakan produk pertama yang didisain untuk peserta mikro, bekerjasama dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga. Manfaat utama produk ini adalah membebaskan sisa kewajiban (hutang) peserta pada LKMS Bank ataupun Non-Bank, yang mengikuti program Takaful Mikro Sakinah. Berbeda dengan kebanyakan “credit life
49
perbulan. Takaful Mikro Sakinah didisain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi LKMS dan mitra-mitra/peserta-pesertanya, dengan tujuan utama adalah membebaskan hutang bila terjadi musibah meninggal dunia. Premi (tabarru’) dibayarkan oleh LKMS sekaligus pada tanggal 5 (lima) setiap
bulan.
c. Takaful Ukhuwah Mikro
Produk "Takaful Ukhuwah Mikro" merupakan hasil inovasi dari Takmin dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga yang diperuntukkan bagi masyarakat luas baik peserta maupun bukan peserta Lembaga Keuangan Mikro dengan manfaat santunan meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun bukan kecelakaan. Takaful Ukhuwah adalah asuransi berjangka satu tahun dimana manfaat akan diberikan kepada ahli waris jika peserta meninggal dunia. Semangat dari produk Takaful Ukhuwah Mikro adalah memperluas ukhuwah dalam tolong menolong sesama bagi saudara kita yang mengalami musibah atau dengan slogan dari produk ini adalah "Cara
mudah bersedekah menolong sesama".
Produk Takaful Ukhuwah Mikro memiliki fitur yang sangat menarik yaitu sangat mudah untuk menjadi peserta Takaful Ukhuwah Mikro dengan cukup datang ke Lembaga Keuangan Mikro terdekat dan membeli Kartu Takaful Ukhuwah Mikro dan langsung secara otomatis sudah menjadi peserta Takaful Ukhuwah Mikro, dengan manfaat Takaful yang luas yaitu santunan meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun bukan
kecelakaan serta dengan kontribusi (premi) yang rendah, yaitu Rp.20.000 dengan manfaat santunan meninggal dunia sebesar Rp.5.000.000 bila meninggal karena kecelakaan dan Rp.1.000.000 bila meninggal bukan karena kecelakaan. Jika Peserta terjadi musibah ditakdirkan meninggal dunia, maka ahli waris cukup datang ke Lembaga Keuangan Mikro untuk mengajukan klaim santunan dari program ini.
d. Asuransi Kendaraan dan Kerugian
Produk asuransi kendaraan dan kerugian merupakan produk asuransi hasil kerjasama dengan PT. Asurans Takaful Umum, PT. Bumida Syariah, PT. Asuransi Adira Syariah, Asuransi Trifakarta Syariah.
Untuk asuransi kendaraan yaitu asuransi kendaraan bermotor TLO (Total Loss Only) dan coprehensip atau allrisk. Untuk asuransi kerugian yaitu kebakaran dan pencurian.
B. PT. Asyki Sarana Sejahtera
PT. Asyki Sarana Sejahtera merupakan perusahaan pialang asuransi atau suatu badan hukum yang dibentuk dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan suatu badan yang dapat membantu mereka membeli produk asuransi dan mendampinginya pada saat terjadi klaim. Berawal dari masyarakat yang awam dengan kondisi dan persyaratan polis asuransi disisi lain pihak perusahaan asuransi sangat paham.
Pada tanggal 23 Januari 2014 PT. Asyki Sarana Sejahtera resmi sebagai badan hukum TAKMIN Working Group. Sesuai dengan peraturan OJK
51
(Otoritas Jasa Keuangan), semua lembaga keuangan non bank harus memiliki badan hukum. TAKMIN Working Group bekerjasama dengan Koperasi Sidogiri dan TAZKIA membentuk PT Asyki Sarana Sejahtera, dan secara resmi beroperasi sebagai perusahaan pialang asuransi mikro yang telah berbadan hokum sesuai dengan Keputusan Menteri Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-43491.AH.01.01.Tahun 2013 dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Tentang Pemberian Izin Usaha Di Bidang Pialang Asuransi kepada PT Asyki Sarana Sejahtera yang beralamat di Jl. KH. Sholeh Iskandar, No.1, Ruko Simpangan Yasmin, Bogor.
Berdasarkan undang-undang asuransi no.2 tahun 1992, dengan tujuan melindungi kepentingan masyarakat luas bersama-sama dengan beberapa lembaga asuransi syariah sebagai provider PT. Asyki Sarana Sejahtera sebagai badan hukum TAKMIN Working Group seperti PT. AJS Amanah Giri Artha, PT. Asuransi Takaful Keluarga (ATK) dan PT. Asuransi Bumida Syariah 1967.
Dari uraian yang telah penulis paparkan diatas maka penulis dapat menarik kesimpulan sementara yaitu berdirinya TAKMIN Working Group pada tahun 2005 di Bogor yang membuat produk asuransi takaful ukhuwah mikro yang bekerjasama dengan PT. Asuransi Takaful Keluarga dan Lembaga Keuanagn Mikro Syariah yang dimana TAKMIN Working Group mempunyai visi dan misi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kecil melalui asuransi mikro dan meningkatkan
pemahaman serta partisipasi stakeholder dalam memenuhi hak social keluarga berpenghasilan rendah, khususnya dalam proteksi terhadap resiko kematian. Karena ditahun 2014 semua lembaga keuangan non bank harus memiliki badan hukum, maka Takmin berbadan hukum PT. Asyki Sarana Sejahtera, yang mana TAKMIN adalah sub unit usaha dari PT. Asyki Sarana Sejahtera.
53
BAB IV ANALISA DATA
A. Strategi Pemasaran Produk Takaful Ukhuwah Mikro pada TAKMIN
Working Group
Pertumbuhan asuransi syariah dewasa ini sangatlah tinggi, karena banyak orang yang sadar akan pentingnya asuransi ditambah kesadaran umat muslim untuk mengekspresikan identitas keislamannya semakin meningkat, maka dunia perasuransian memang menjadi potensi pasar yang besar dan menjanjikan keuntungan bagi perusahaan asuransi, namun tidak banyak perusahaan asuransi yang melirik peluang usaha pada produk asuransi mikro yang memang premi asuransi yang dibayarkan oleh peserta asuransi tidaklah besar, karena memang asuransi mikro ini diperuntukkan untuk orang-orang kelas menengah kebawah.
Mayoritas dari masyarakat Indonesia adalah kalangan menengah kebawah, melihat kenyataan tersebut banyak perusahaan-perusahaan asuransi yang menciptakan bermacam produk asuransi mikro, yang mana diantara macam-macam produk asuransi mikro tersebut salah satunya adalah Produk Takaful Ukhuwah Mikro. Produk Takaful Ukhuwah Mikro merupakan hasil inovasi dari TAKMIN dengan PT Asuransi Takaful Keluarga yang diperuntukkan bagi masyarakat luas baik nasabah maupun bukan nasabah lembaga keuangan mikro dengan manfaat santunan meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun bukan kecelakaan yang memang ditujukan bagi para pengusaha mikro atau masyarakat
berpenghasilan rendah, termasuk keluarganya. Dalam percontohan ini Lembaga-lembaga Keuangan Mikro Syari’ah sebagai wakil dari segenap mitra/pesertanya menjadi pemegang polis, PT Asuransi Takaful Keluarga (ATK) menjadi penyedia jasa asuransi. Sementara “TAKMIN Working Group” melakukan fungsi mediasi (keagenan) di antara LKMS dan PT. Asuransi Takaful Keluarga. Pendekatan atau model ini, di dunia asuransi mikro dikenal sebagai Partner Agent Model.
Struktur Hubungan Partner-Agen model1 Agent (TAKMIN Working Group)
Partner (PT Takaful Keluarga) LKMS
Asuransi Keluarga Miskin
Keagenan
Dalam Partner-Agent model, Partner adalah perusahaan asuransi yakni pengelola resiko yang memberikan ganti rugi kepada peserta atas kerugian yang diderita oleh tertanggung sesuai dengan polis yang diterbitkannya yang berasal dari dana-dana tabarru’ dalam hal ini adalah PT Takaful Keluarga. Agen adalah keagenan asuransi, yakni perantara yang berperan untuk memasarkan dan melayani produk Takaful Ukhuwah Mikro bagi LKMS dalam hal ini adalah TAKMIN Working Group. Policyholder adalah LKMS (Lembaga Keuangan Mikro Syari’ah) yakni lembaga keuangan yang memberikan fasilitas pinjaman, pembiayaan, dan jasa keuangan mikro
1
Sumber data TAKMIN Working Group
Product M anufact uring Product sales Product servicing Policy-holder
55
lainnya, baik lembaga keuangan mikro bank (BPRS) maupun lembaga keuangan mikro bukan bank (seperti koperasi baytul maal wal-tamwil (KBMT) dan Grameen model). Sedangkan system bagi-hasil dalam partner agen tersebut adalah fee sebesar Rp. 5.000,- bagi yang menjual perproduk takaful ukhuwah tersebut atau dalam hal ini adalah policyholder atau LKMS, karena harga perproduk tersebut Rp. 20.000,- maka yang disetorkan ke TAKMIN adalah sebebsar Rp. 15.000,- dan yang diterima oleh perusahaan asuransi atau dalam hal ini adalah PT Asuransi Takaful Keluarga adalah sebesar Rp. 11.250,- perproduk takaful ukhuwah mikro2.
Dalam sebuah perusahaan pastilah mempunyai tujuan mencari keuntungan, dengan cara memasarkan produk-produk yang ditawarkan oleh perusahan dan meningkatkan jumlah penjualan produk. Dengan strategi pemasaran yang baik dan tepat, maka kemungkinan perusahan akan mendapatkan jumlah peserta sesuai dengan target yang diinginkan.
Strategi pemasaran yang digunakan oleh TAKMIN Working Group dalam meningkatkan jumlah premi atau jumlah peserta khususnya pada produk Takaful Ukhuwah Mikro adalah dengan menggunakan perumusan strategi pemasaran, bermula dari strategi segmentasi pasar (segmentation), strategi penentuan pasar sasaran (targeting), dan strategi posisi pasar (positioning). Selain itu juga dengan mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix ) yang terdiri dari 4 unsur yaitu Produk (product), Harga (Price), Distribusi (Place), dan Promosi (Promotion).
2
Wawancara pribadi dengan Ibu Melva Arita (Direktur Operasional TAKMIN Working Group), 05 April 2014
Berikut uraian tentang strategi pemasaran yang diterapkan pada produk takaful ukhuwah mikro di TAKMIN Working Group :
1. Strategi Segmentasi Pasar (Segmentation)
Langkah pertama yang dilakukan oleh TAKMIN Working Group dalam kegiatan pemasaran adalah dengan mensegmentasi pasar. Segmentasi pasar terfokus pada peserta yang memiliki usaha mikro ataupun masyarakat kalangan menengah kebawah. Adapun kriteria yang dibutuhkan dalam segmentasi pasar antara lain:
a. Segementasi geografis: tidak ada pengkhususan
b. Segmentaasi demografis: faktor usia masuknya sekurang-kurangnya adalah usia 6 tahun dan setinggi-tingginya tidak melebihi umur 65 tahun.
c. Segmentasi psikologis: peserta yang dibidik adalah nasabah maupun bukan nasabah LKM (Lembaga Keuangan Mikro.
2. Strategi Penentuan Pasar Sasaran (Targeting)
Demi meningkatkan pendapatan premi pada perusahaan, pasti dilakukan pula penyesuaian pada penentuan pasar sasaran, agar penjualan menjadi tepat sasaran. Dalam hal ini untuk target pasar, TAKMIN Working Group telah menentukan targetnya. Target pasar pada produk Takaful Ukhuwah Mikro adalah pengusaha mikro dan masyarakat berpenghasilan rendah.
3. Strategi Posisi Pasar (positioning)
TAKMIN Working Group merupakan solusi terbaik untuk memberikan berbagai fasilitas produk asuransi mikro kepada masyarakat. Produk takaful
57
ukhuwah mikro merupakan solusi bagi masyarakat kalangan menengah kebawah untuk memproteksi dirinya dari resiko meninggal dunia. Dalam memasarkan produk asuransi Takaful Ukhuwah Mikro, TAKMIN Working Group memasarkan produknya kepada LKMS dengan cara promosi melalui website, slogan-slogan dan telephone saja dan tidak langsung mendatangi seluruh BMT atau Koperasi Islam yang ada di Indonesia, hal ini disebabkan karena TAKMIN Working Group tidak cukup mempunyai tenaga dan biaya operasional untuk melakukan hal tersebut. Namun slogan-slogan yang digunakan oleh TAKMIN seperti “cara mudah bersedekah menolong sesama” pada produk takaful ukhuwah mikro telah berhasil masuk kejendela otak calon konsumen.
4. Bauran Pemasaran (marketing mix)
Bauran pemasaran (marketing mix) atau juga dikenal dengan 5P (probe,
product, price, place, promotion), Penerapan strategi marketing mix oleh
TAKMIN Working Group adalah sebagai berikut: a. Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe)
Melihat banyaknya penduduk Indonesia yang beragama Islam, kesadaran masyarakat untuk mengekspresikan identitas kemuslimannya semakin meningkat, dan juga sebagian ummat Islam memerlukan jaminan bahwa segala interaksi muamalah yang dilakukannya dalam upaya mencapai kesejahteraannya sesuai dengan syariah, mayoritas penduduk adalah penduduk kalangan menengah kebawah. Dan juga selama ini masyarakat kalangan bawah tidak pernah mendapatkan proteksi yang layak.
b. Produk (Product)
Produk tidak hanya meliputi unit fisiknya saja tetapi juga kemasan, garansi, merek, nama baik perusahaan, nilai kepuasan dan masih banyak lagi faktor lainnya. Hal inilah yang dijadikan dasar TAKMIN Working Group dalam membuat suatu produk, selain produk yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pembeli (peserta), produk tersebut juga mencerminkan kombinasi antara barang dan jasa yang ditawarkan. Salah satu produk yang ditawarkan oleh TAKMIN Working Group adalah produk Takaful Ukhuwah Mikro.
Takaful Ukhuwah Mikro adalah produk yang didesain untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah. Produk ini memiliki fitur yang sangat menarik yaitu sangat mudah untuk menjadi peserta dengan cukup datang ke Lembaga Keuangan Mikro terdekat dan membeli kartu Takaful Ukhuwah Mikro dan langsung secara otomatis sudah menjadi peserta Takaful Ukhuwah Mikro, dengan manfaat takaful yang luas yaitu santunan meninggal dunia baik karena kecelakaan maupun bukan karena kecelakaan serta dengan kontribusi (premi) yang rendah dan juga jangka waktunya yang panjang.
Namun tidak menutup kemungkinan terjadi fase kejenuhan dan diakhiri dengan fase penurunan. Hal ini telah dikemukakan sebelumnya dalam siklus hidup produk (Product life cycle) yang terdiri atas fase pengembangan, pengenalan, pertumbuhan penjualan, kematangan, kejenuhan, dan penurunan.
59
c. Harga (Price)
Harga merupakan satu-satunya unsur marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta market share yang dapat dicapai oleh suatu perusahaan.
Dalam penetapan strategi harga yang dilakukan oleh TAKMIN Working Group sudah sesuai yang dibutuhkan peserta karena premi yang harus dibayarkan oleh peserta terbilang murah dan meringankan. Untuk mengcover resiko kematian selama 1 (satu) tahun dan apa bila meninggal mendapatkan santunan meninggal yang bila dikarenakan kecelakaan adalah sebesar Rp. 5.000.000 dan bila bukan karena kecelakaan sebesar Rp. 1.000.000, maka peserta hanya perlu membayar premi sebesar Rp. 20.000 rupiah saja. Disamping itu penetapan harga yang dilakukan oleh TAKMIN Working Group bebas dari praktek kecurangan dan kezaliman, seperti mengeksploitasi kebutuhan peserta dengan menetapkan harga yang sangat tinggi ketika jasa tersebut sangat dibutuhkan oleh para peserta.
d. Tempat (Place)
Salah satu strategi tempat adalah dengan cara distribusi yaitu jalur perantara pemasaran baik transportasi maupun penyimpanan suatu produk
barang dan jasa dari tangan produsen ke tangan produsen ke tangan konsumen. Guna dari strategi distribusi adalah untuk mempermudah pelanggan memperoleh akses pelayanan TAKMIN Working Group, distribusi pada produk asuransi Takaful Ukhuwah Mikro melalui jalur patner agen.
Dari jalur distribusi tersebut LKMS akan memasarkan produk Takaful Ukhuwah Mikro kepada nasabah LKMS dan sebagian LKMS bahkan mewajibkan para anggotanya agar mengikuti program Takaful Ukhuwah Mikro tersebut.
e. Promosi (Promotion).
Promosi sering disamakan dengan komunikasi pemasaran. Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang jasa yang dipasarkannya. Dalam hal mempromosikan produk Takaful Ukhuwah Mikro, TAKMIN Working Group hanya mengandalkan pada Partner Agent Model. Yang dimaksud dengan
Partner Agent Model adalah TAKMIN Working Group bekerja sama dengan
LKMS, BMT dan Koperasi Islam dalam memasarkan produk Takaful Ukhuwah Mikro. Para kreditur dari LKMS, BMT dan Koperasi Islam (yang bekerja sama dengan TAKMIN Working Group) lah yang akan dijadikan target pemasaran.
61
Untuk menjaga hubungan baik serta meng update informasi tentang produk Takaful Ukhuwah Mikro kepada para peserta dan partner agent, TAKMIN Working Group menggunakan beberapa media, yaitu:
1. Website
Situs web (bahasa Inggris: web site) atau sering disingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Website merupakan salah satu dari media untuk mempromosikan produk atau jasa yang ditawarkan secara on line. Website adalah salah satu dari media promosi yang dilakukan oleh TAKMIN Working Group dalam memasarkan produk-produk yang ada di TAKMIN Working Group serta mengenalkan kepada masyarakat luas tentang TAKMIN Working Group.
Promosi yang digunakan oleh TAKMIN Working Group sangatlah efektif dalam meningkatkan jumlah premi dan peserta kususnya pada produk Takaful Ukhuwah Mikro. dengan terus memberikan informasi-informasi terbaru pada website nya yang telah dan akan dilakukan oleh TAKMIN Working Group dapat menarik minat calon peserta untuk ikut menjadi peserta asuransi kususnya produk Takaful Ukhuwah Mikro. 2. Telepon
Media telepon merupakan salah satu dari media promosi yang dilakukan oleh TAKMIN Working Group untuk mempromosikan
produk-produk yang ada pada TAKMIN Working Group dengan cara mengajak kerja sama dengan LKMS lainnya agar dapat menjadi patner agent dari TAKMIN Working Group.
3. Brosur
Brosur adalah terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Halamannya sering dijadikan satu (antara lain dengan stapler, benang, atau kawat), biasanya memiliki sampul, tapi tidak menggunakan jilid keras.
Brosur ini merupakan cara yang digunakan juga oleh TAKMIN Working Group untuk memasarkan serta memberikan informasi tentang produk-produk yang ada di Takmin Working Group.
B. Tantangan dan Kendala TAKMIN Working Group dalam Memasarkan
Produk Takaful Ukhuwah Mikro
Dalam memasarkan sebuah produk tidaklah semudah yang dibayangkan, walaupun perusahaan sudah mempunyai strategi pemasaran yang sudah ditetapkan, Namun pasti dalam menjalankan pemasarkan produk tersebut tidaklah semudah yang diprediksi diatas kertas oleh manajer marketing. Pada kenyataannya pasti perusahaan TAKMIN Working Group mempunyai tantangan dan kendala dalam memasarkan produk Takaful Ukhuwah Mikro, kendala dan tantangan tersebut yaitu:
63
1. Rutinitas LKMS
LKMS sebagai agen masih belum sepenuhnya bisa menjual produk takaful ukhuwah mikro terkait dengan rutinitas lembaga. Karena TAKMIN tidak memiliki wewenang pada lingkup rutinitas LKMS
2. Tidak ada Sales Agen