(%) 1 Jenis Kelamin
4.4. Gambaran Sikap Responden
4.4.1. Distribusi Frekuensi Sikap Responden kelompok perlakuan Sebelum Intervensi Booklet
Tabel 4.8. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Kelompok Perlakuan Sebelum Intervensi Booklet pada Responden di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010.
No Pernyataan Jawaban Total
Setuju Tidak
setuju
n % n % n %
1. Mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi sangat bermanfaat bagi remaja.
2. Mempelajari alat / organ reproduksi bukan hal yang penting bagi remaja.
6 15,8 32 84,2 38 100
3. Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya perdarahan akibat luka.
5 13,2 33 86,8 38 100
4. Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan berpengaruh pada remaja perempuan saja.
22 57,9 16 42,1 38 100
5. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan
seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
33 86,8 5 13,2 38 100
6. Jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi, ia harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah.
33 86,8 5 13,2 38 100
7. Remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas.
15 39,5 23 60,5 38 100
8. Menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri.
23 60,5 15 39,5 38 100
9. Membicarakan/mendiskusikan tentang kesehatan
reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual.
9 23,7 29 76,3 38 100
10. Pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka.
36 94,7 2 5,3 38 100
11. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak.
18 47,4 20 52,6 38 100
12. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun.
10 26,3 28 73,7 38 100
13. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya
33 86,8 5 13,2 38 100
14. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja
35 92,1 3 7,9 38 100
15. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
32 84,2 6 15,8 38 100
Berdasarkan tabel 4.8. di atas, diketahui berdasarkan pendapat tentang mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 35 orang (92,1%), selanjutnya mempelajari alat/organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 6 orang (15,8%). Sebanyak 5 orang responden (13,2%) setuju tentang menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya pedarahan akibat luka.
Selain itu sebanyak 22 orang (57,9 %) responden setuju jika hubungan seksual yang dilakukan remaja akan berpengaruh pada remaja perempuan saja. Sebanyak 33 (86,8%) responden setuju jika tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual
memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan, 33 (86,8%) responden setuju jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. Selain itu pada item remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas responden menyatakan setuju sebanyak 15 orang (39,5), pada item menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri 23 menyatakan setuju (60,5%), untuk item membicarakan/ mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual sebanyak 9 orang menyatakan setuju (23,7%) untuk pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka sebanyak 36 orang (94,7%) menyatakan setuju. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak sebanyak 18 orang(47,4%) menyatakan setuju. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun sebanyak 10 orang (26,3%) menyatakan setuju. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya sebanyak 33 orang (86,8%) menyatakan setuju. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja sebanyak 35 orang (92,1%) menyatakan setuju. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan sebanyak 32 orang (84,2%) menyatakan setuju.
4.4.2. Distribusi Frekuensi Sikap Responden kelompok perlakuan Sesudah Intervensi Booklet
Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Sikap Responden Kelompok Perlakuan Sesudah Intervensi Booklet pada Responden di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010.
No Pernyataan Jawaban total
Setuju Tidak
setuju
n % n % n %
1. Mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi sangat bermanfaat bagi remaja.
37 97,4 1 2,6 38 100
2. Mempelajari alat / organ reproduksi bukan hal yang penting bagi remaja.
4 10,5 34 89,5 38 100
3. Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya perdarahan akibat luka.
5 13,2 33 86,8 38 100
4. Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan berpengaruh pada remaja perempuan saja.
12 31,6 26 68,4 38 100
5. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
33 86,8 5 13,2 38 100
6. Jika remaja ingin tahu tentang kesehatan
reproduksi, ia harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah.
36 94,7 2 5,2 38 100
7. Remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas. 8 21,1 30 78,9 38 100 8. Menjaga keadaan kesehatan reproduksi
merupakan tanggungjawab remaja putri.
12 31,6 26 68,4 38 100
9. Membicarakan/mendiskusikan tentang kesehatan
reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba hub seka
10 26,3 28 73,7 38 100
Lanjutan Tabel 4.9
10. Pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka.
35 92,1 3 7,9 38 100
11. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak.
6 15,8 32 84,2 38 100
12. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun.
4 10,5 34 89,5 38 100
13. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya
36 94,7 2 5,3 38 100
14. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja
34 89,5 4 10,5 38 100
15. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
Berdasarkan tabel 4.9 di atas, diketahui berdasarkan pendapat tentang mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang (97,4%), selanjutnya mempelajari alat/organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 4 orang (10,5%). Sebanyak 5 orang responden (13,2%) setuju tentang menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya pedarahan akibat luka.
Selain itu sebanyak 12 orang (31,6 %) responden setuju jika hubungan seksual yang dilakukan remaja akan berpengaruh pada remaja perempuan saja. Sebanyak 33 (86,8%) responden setuju jika tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan, 36 (94,7%) responden setuju jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. Selain itu pada item remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas responden menyatakan setuju sebanyak 8 orang (21,1%), pada item menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri 12 menyatakan setuju (31,6%), untuk item membicarakan/ mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual sebanyak 10 orang menyatakan setuju (26,3%) untuk pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka sebanyak 35 orang (92,1%) menyatakan setuju. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak sebanyak 6 orang(15,8%) menyatakan setuju. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun sebanyak 4 orang (10,5%) menyatakan setuju. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan
reproduksinya sebanyak 36 orang (94,7%) menyatakan setuju. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja sebanyak 34 orang (89,5%) menyatakan setuju. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan sebanyak 34 orang (89,5%) menyatakan setuju.
4.4.3. Sikap Responden kelompok perlakuan Sebelum dan Sesudah Intervensi
Booklet
Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden kelompok perlakuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Booklet pada Responden di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010
Sikap Pre-test Post-test
n % n %
Baik 35 92,1 37 97,4
Sedang 3 7,9 1 2,6
Kurang baik 0 0 0 0
Total 38 100 38 100
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden yang mempunyai sikap baik sebelum diberikan intervensi sebanyak 35 orang (92,1%). Sedangkan mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik setelah diberikan intervensi booklet meningkat menjadi37 orang (97,4%).
4.3. Gambaran Pengetahuan Responden kelompok kontrol