(%) 1 Jenis Kelamin
4.4. Gambaran Sikap Responden kelompok kontrol
4.4.1. Distribusi Frekuensi Sikap Pre-test Responden Kelompok Kontrol
Tabel 4.16. Distribusi Frekuensi Sikap Pre-test Responden Kelompok Kontrol di Pesantren Darul Hikmah Medan Tahun 2010.
No Pernyataan Jawaban total
Setuju Tidak setuju
n % n % n %
1. Mengetahui letak dan fungsi organ
reproduksi sangat bermanfaat bagi remaja.
36 94,7 2 5,3 38 100
2. Mempelajari alat / organ reproduksi bukan hal yang penting bagi remaja.
16 42,1 22 57,9 38 100
3. Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya perdarahan akibat luka.
17 44,7 21 55,3 38 100
4. Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan berpengaruh pada remaja perempuan saja.
28 73,7 10 26,3 38 100
5. Tindakan ingin mencoba melakukan
hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
23 60,5 15 39,5 38 100
6. Jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi, ia harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah.
34 89,5 4 10,5 38 100
7. Remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas.
18 47,4 20 52,6 38 100
8. Menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri.
29 76,3 9 23,7 38 100
9. Membicarakan/mendiskusikan tentang
kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual.
4 10,5 34 89,5 38 100
10. Pendidikan kesehatan reproduksi
membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka.
35 92,1 3 7,9 38 100
11. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak.
24 63,2 14 36,8 38 100
12. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun.
8 21,1 30 78,9 38 100
13. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya
34 89,5 4 10,5 38 100
14. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja
35 92,1 3 7,9 38 100
15. Tindakan ingin mencoba melakukan
hubungan
seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan
masa depan.
18 47,4 20 52,6 38 100
Berdasarkan tabel 4.16. di atas, diketahui berdasarkan pendapat tentang mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 36 orang (94,7%), selanjutnya mempelajari alat/organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 16 orang (42,1%). Sebanyak 17 orang responden (44,7%) setuju tentang menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya pedarahan akibat luka. Selain itu sebanyak 28 orang (73,7 %) responden setuju jika hubungan seksual yang dilakukan remaja akan berpengaruh pada remaja perempuan saja. Sebanyak 23 (60,5%) responden setuju jika tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan, 34 (89,5%) responden setuju jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. Selain itu pada item remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas responden menyatakan setuju sebanyak 18 orang (89,5), pada item menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri 29 menyatakan setuju (76,3%), untuk item membicarakan/ mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual sebanyak 4 orang menyatakan setuju (10,5%) untuk pendidikan kesehatan
reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka sebanyak 35 orang (92,1%) menyatakan setuju. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak sebanyak 24 orang(63,2%) menyatakan setuju. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun sebanyak 8 orang (21,1%) menyatakan setuju. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya sebanyak 34 orang (89,5%) menyatakan setuju. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja sebanyak 35 orang (92,1%) menyatakan setuju. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan sebanyak 18 orang (47,4%) menyatakan setuju.
4.4.2. Distribusi Frekuensi Sikap Post-test Responden Kelompok Kontrol
Tabel 4.17. Distribusi Frekuensi Sikap Post-test Responden kelompok kontrol di Pesantren Ta’dib Al-Syakirin Medan Tahun 2010.
No Pernyataan Jawaban total
Setuju Tidak setuju
n % n % n %
1. Mengetahui letak dan fungsi organ
reproduksi
sangat bermanfaat bagi remaja.
37 97,4 1 2,6 38 100
2. Mempelajari alat / organ reproduksi bukan hal yang penting bagi remaja.
4 10,5 34 89,5 38 100
3. Menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya perdarahan akibat luka.
5 13,2 33 86,8 38 100
4. Hubungan seksual yang dilakukan remaja hanya akan berpengaruh pada remaja perempuan saja.
12 31,6 26 68,4 38 100
5. Tindakan ingin mencoba melakukan
hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan.
33 86,8 5 13,2 38 100
6. Jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi, ia harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah.
37 97,4 1 2,6 38 100
7. Remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas.
13 34,2 25 65,8 38 100
8. Menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri.
17 44,7 21 55,3 38 100
9. Membicarakan/mendiskusikan tentang
kesehatan reproduksi, akan membuat
remaja ingin mencoba melakukan
hubungan seksual.
15 39,5 23 60,5 38 100
10. Pendidikan kesehatan reproduksi
membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka.
29 76,3 9 23,7 38 100
11. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak.
12 31,6 26 68,4 38 100
12. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun.
10 26,3 28 73,7 38 100
13. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya
30 78,9 8 21,1 38 100
Lanjutan tabel 4.17
14. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja
28 73,7 10 26,3 38 100
15. Tindakan ingin mencoba melakukan
hubungan
seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan
masa depan.
Berdasarkan tabel 4.17. di atas, diketahui berdasarkan pendapat tentang mengetahui letak dan fungsi organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 37 orang (97,4%), selanjutnya mempelajari alat/organ reproduksi yang menyatakan setuju sebanyak 4 orang (10,5%). Sebanyak 5 orang responden (13,2%) setuju tentang menstruasi terjadi pada setiap wanita karena adanya pedarahan akibat luka.
Selain itu sebanyak 12 orang (31,6 %) responden setuju jika hubungan seksual yang dilakukan remaja akan berpengaruh pada remaja perempuan saja. Sebanyak 33 (86,8%) responden setuju jika tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan, 37 (97,4%) responden setuju jika remaja ingin tahu tentang kesehatan reproduksi harus bertanya kepada orang tua atau guru di sekolah. Selain itu pada item remaja tidak harus menghindari perilaku seksual bebas responden menyatakan setuju sebanyak 13 orang (34,2), pada item menjaga keadaan kesehatan reproduksi merupakan tanggungjawab remaja putri 17 menyatakan setuju (44,7%), untuk item membicarakan/ mendiskusikan tentang kesehatan reproduksi, akan membuat remaja ingin mencoba melakukan hubungan seksual sebanyak 15 orang menyatakan setuju (39,5%) untuk pendidikan kesehatan reproduksi membuat remaja bertanggungjawab terhadap kesehatan reproduksi mereka sebanyak 29 orang (76,3%) menyatakan setuju. Informasi tentang kesehatan reproduksi tidak perlu diterangkan dalam media cetak sebanyak 12 orang(31,6%) menyatakan setuju. Bila remaja mendapat masalah tentang kesehatan reproduksi, tidak perlu dibicarakan dengan siapapun sebanyak 10 orang (26,3%) menyatakan
setuju. Pendidikan kesehatan reproduksi bagi remaja akan menjadi pengetahuan dasar yang kuat dalam mengambil keputusan penting yang menyangkut kesehatan reproduksinya sebanyak 30 orang (78,9%) menyatakan setuju. Pengetahuan kesehatan reproduksi remaja merupakan suatu kebutuhan bagi remaja sebanyak 28 orang (73,7%) menyatakan setuju. Tindakan ingin mencoba melakukan hubungan seksual, memberikan akibat buruk dan merugikan masa depan sebanyak 28 orang (73,7%) menyatakan setuju.
4.4.3. Sikap Responden kelompok kontrol Sebelum dan Sesudah Intervensi Booklet
Tabel 4.19. Distribusi Sikap Pre-test dan Post-test Responden Kelompok Kontrol No Sikap Responden Pre-test Post-test n % N % 1 Baik 18 48 20 52 2 Sedang 20 52 18 48 3 Kurang baik 0 0 0 0
Berdasarkan tabel 4.19 di atas, diketahui bahwa mayoritas responden yang mempunyai sikap pada tingkat sedang sebelum diberikan intervensi sebanyak 20 orang (52%). Sedangkan mayoritas responden yang mempunyai pengetahuan baik setelah diberikan intervensi booklet meningkat menjadi 20 orang (52%).
4.5. Uji paired T-Test Terhadap Pengetahuan dan Sikap sebelum (pre-test) dan