• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lingkungan Santo Petrus

Penelitian ini dilaksanakan di Lingkungan Santo Petrus Paroki Santo Petrus dan Paulus Pematangsiantar. Penelitian dilakukan bersama para Orang Muda Katolik di Lingkungan Santo Petrus yang berjumlah 15 (lima belas) orang,

12 (dua belas) orang perempuan dan 3 (tiga) orang laki-laki. Rata-rata usia para OMK di antara 18 (delapan belas) tahun hingga 23 (dua puluh tiga) tahun. Suku OMK di Lingkungan Santo Petrus yakni Batak Toba, Batak Simalungun, Batak Karo dan Nias. Sebagian besar OMK sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Ada juga anggota OMK yang sedang bekerja dan salah satu OMK sedang berada di Kalimantan Barat untuk mengikuti pembinaan Postulan, sebab ia akan menjadi seorang biarawati. Data tersebut diamati penulis pada saat melakukan wawancara dengan narasumber.

Berdasarkan pengamatan penulis pada tahun 2011 sampai dengan sekarang, kegiatan yang dilakukan untuk OMK di Lingkungan Santo Petrus secara khusus tidak ada, namun ada doa lingkungan yang dilakukan sekali dalam seminggu. Jadi orang dewasa dan OMK bergabung bersama untuk melaksanakan doa lingkungan. Doa lingkungan dilakukan setiap hari Rabu malam pukul 19.00 WIB di rumah umat secara bergantian. Doa lingkungan dipimpin oleh pengurus lingkungan baik ketua lingkungan, sekretaris, maupun bendahara lingkungan.

Adapun kegiatan yang mengikutsertakan OMK di Lingkungan Santo Petrus, yaitu kegiatan di Stasi maupun di Paroki, pengalaman penulis pada tahun 2014. Jika ada perayaan besar atau Hari Raya Gereja, OMK di setiap lingkungan akan ikut mengambil bagian baik sebagai panitia maupun peserta. Adapun beberapa pertandingan yang dilaksanakan yaitu Kuis Kitab Suci, Mazmur, pertandingan koor, tarik tambang, dan lain sebagainya.

Berdasarkan pengalaman tahun 2015 sampai dengan pada tahun 2017, jauh sebelum adanya pandemi ada jadwal misa untuk OMK se-Paroki, yang dilaksanakan pada malam Kamis pukul 19.00 WIB di Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Pematangsiantar. Misa itu dihadiri oleh para OMK dari 20 Stasi, namun karena keterbatasan kendaraan hanya beberapa Stasi saja yang memungkinkan untuk ikut bergabung bersama. Adapun juga kegiatan yang dilaksanakan OMK Stasi sebelum pandemi ini, yaitu NgoPI (Ngobrol Pintar).

Adapun acaranya adalah melakukan katekese, sharing bersama dan ramah tamah.

Ngopi dilaksanakan pada Sabtu malam pukul 19.00 WIB. Inilah data-data yang diperoleh dari informasi yang diperoleh dari Sekretaris (Bpk. Alfonsus Manurung) dan Bendahara Paroki oleh (Bpk. Albertus Napitu) sekaligus sebagai Seksi Kerasulan Kitab Suci, pada saat pelaksanaan PKP bulan November 2021.

B. Program Blog yang Disebarkan lewat WhatsApp

Penulis memilih link Blog Inspirasi OMK sebagai bahan untuk mengetahui manfaat penggunaan Blog sebagai pewartaan iman era digital bagi OMK Lingkungan Santo Petrus Paroki Santo Petrus dan Paulus Pematangsiantar. Link Blog https://iomk.org/2017/10/19/a-world-without-us-sudahkah-mudikamu-dikenal-di-kampungmu/ kemudian disebarkan pada 08 Juni 2021 melalui WhatsApp [Lampiran 3:(3-6)]. Penulis mengalami kesulitan ketika meminta kesediaan OMK untuk mengisi kuesioner. Ada berbagai alasan, yakni internet yang tidak mencukupi dan ada kegiatan yang harus dilaksanakan, sehingga penulis menunggu beberapa hari sampai OMK mengisi kuesioner.

Link Blog kuesioner https://forms.gle/c5eW1xXgvqkaxE4P7 sudah disebarkan melalui WhatsApp dengan tema “A World withhout Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmmu?”. Blog ini berisikan uraian tentang peran Orang Muda Katolik dengan masyarakat sekitar. Peran OMK merupakan bagian dinamika sosial di sekitar kampung. Kegiatan-kegiatan yang mengajak OMK untuk terlibat bersama-sama masyarakat, seperti merencanakan olahraga bersama dan mengunjungi remaja Mesjid atau komunitas agama yang lain. Isi Blog juga mengatakan bahwa di depan pintu rumah Gereja Muda sudah banyak setumpuk surat dari saudara dan sahabat para orang muda yang tidak pernah terjawab.

Masyarakat merindukan kehadiran OMK untuk berkenalan, berbincang dan bercengkrama bersama. Peran OMK juga sangat dibutuhkan untuk terlibat di tengah masyarakat yang lebih luas dalam seminar atau diskusi, atau acara-acara resmi pemerintah yang diselenggarakan dari berbagai pihak dan kehadiran OMK sering dipertanyakan.

Isi Blog juga memberitahukan bahwa pada saat zaman sekarang ini sangat sulit untuk menemukan OMK yang aktif di dalam gerakan sosial maupun jejaring organisasi massa. Dalam hal ini OMK diajak untuk dapat berkembang bersama dengan cara rajin mengikuti jejaring dan menemukan petualangan-petualangan baru di sekitar kampung. OMK dapat hadir dalam kehidupan masyarakat yakni ketika OMK sudah dapat bertemu, berbincang, hadir, memberi kabar dan meminta bantuan. Kehadiran OMK dalam masyarakat untuk memberikan senyum dan sapa akan dikenal oleh masyarakat. Berbincang dengan masyarakat akan menjaga persaudaraan dan silahtuhrahmi bersama. Kehadiran OMK yang positif akan

mengundang hal yang positif di tengah masyarakat: memberikan kabar kepada Kepala Desa mengenai kegiatan yang dilakukan oleh OMK, serta memberikan undangan untuk membuka acara, dan meminta bantuan kepada Kepala Desa atau pengurus kampung untuk membantu kegiatan yang akan dilaksanakan OMK.

C. Hasil dan Analisis Wawancara

Wawancara mengenai manfaat penggunaan Blog sebagai pewartaan iman di era digital bagi OMK Lingkungan Santo Petrus Paroki Santo Petrus dan Paulus Pematangsiantar dilaksanakan pada 22 Juni-30 Juni 2021 secara online dan melakukan Video Call secara personal. Penulis melakukan wawancara dengan 8 anggota OMK di antaranya 6 perempuan dan 2 laki-laki. Wawancara ini dilakukan dengan melihat 6 aspek yaitu Perasaan, Pemahaman, Manfaat, Tanggapan, Harapan dan Niat. [Lampiran 6:(10-16)]

1. Perasaan yang muncul setelah menerima, membaca, memaknai isi Blog “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” dari link

https://iomk.org/2017/10/19/a-world-without-us-sudahkah-mudikamu-dikenal-di-kampungmu/. [Lampiran 6:(10)]

Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara untuk memperoleh data mengenai perasaan OMK setelah membaca isi Blog yang sudah dibagikan melalui WhatsApp. Penulis mewawancarai 8 narasumber. Narasumber N1 menyatakan bahwa ia merasa tersentuh dengan isi Blog tersebut, karena isi Blog tersebut sudah berdasarkan pengalamannya sendiri. Di sisi lain N2 merasa senang, karena menurut dia isi Blog tersebut dapat menginspirasi para anggota OMK yang lainnya. N2 juga menambahkan bahwa isi Blog tersebut dapat membangun

kekeluargaan OMK untuk lebih aktif lagi baik di lingkungan Gereja maupun masyarakat, karena permasalahan saat ini OMK di Lingkungan Santo Petrus maupun Paroki sudah sangat individual. N3 mengatakan bahwa dia sangat terinspirasi dan membaca isi Blog tersebut dapat menyadarkan ia kembali untuk mengetahui hubungan OMK dengan masyarakat sekitar. Sama dengan N2, N4 juga merasa senang, karena menurut dia isi Blog sangat penting dan berguna untuk mengetahui peran OMK di tengah masyarakat.

Di lain sisi, N5 mengungkapkan adanya kesadaran di dalam dirinya setelah membaca isi blog tersebut. N5 juga menambahkan keinginan untuk terlibat aktif dalam kegiatan OMK. N6 merasakan sangat terinspirasi. Tidak hanya N3, N6 juga merasa terinspirasi karena isi Blog yang dibagikan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keterlibatan OMK di tengah masyarakat. Kemudian N7 juga merasa senang dan tersentuh sama dengan N1 dan N2. N7 menyatakan hal yang sama bahwa peran OMK yang harus menjadi teladan untuk masyarakat dan Gereja. N7 juga menambahkan contoh sikap OMK kepada masyarakat OMK harus saling tolong menolong dan ramah kepada tetangga [Lampiran 6:(10)]. Demikian pun jawaban N8 merasa sangat terinspirasi dengan isi Blog yang sudah dibagikan. N8 menyatakan bahwa isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?”

dapat menginspirasi dia tentang arti peran dan tugas sebagai OMK penerus Gereja dan masyarakat. N1, N2, N7 dan N8 mengatakan sangat senang dan terinspirasi dengan isi Blog Inspirasi OMK yang sudah dibagikan.

Berdasarkan pernyataan N1-N8, penulis menemukan bahwa isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” sangat menginspirasi para OMK, sehingga dapat mengugah perasaan para OMK untuk memberikan motivasi sebagai OMK di tengah masyarakat.

2. Pemahaman OMK tentang tulisan yang ada Blog Inspirasi OMK

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilaksanakan, N1-N8 memberi tanggapan yang berbeda-beda dalam memahami isi Blog Inspirasi Iman [Lampiran 6:(10)]. N1 menyampaikan pemahaman mengenai isi Blog tersebut.

Blog yang sudah dibagikan menjelaskan tentang “Hubungan Komunikasi”.

Pentingnya komunikasi OMK dengan masyarakat sekitar dapat membangun kekeluargaan dan persaudaraan. Adanya komunikasi memampukan para OMK untuk mau ambil bagian dalam kegiatan masyarakat serta memperkenalkan identitas sebagai anggota OMK di tengah masyarakat. Demikian pula N2 juga menjawab pemahaman mengenai isi Blog tersebut yang mengarah kepada ajakan agar para OMK khususnya Lingkungan Santo Petrus agar menerapkan isi yang ada di dalam Blog tersebut. N2 juga menambahkan bahwa berbincang dan mengadakan pertemuan dengan masyarakat mampu membangun relasi dengan dunia luar. Berdasarkan pengalaman N2 OMK yang lampau sangat berbeda dengan OMK saat ini, OMK sekarang ini lebih mementingkan kepentingan pribadi dan sangat individual.

Di sisi lain N3 mengatakan pemahaman mengenai isi Blog dengan menyebutkan beberapa poin yang ada di dalam isi Blog tersebut. N3 mengatakan

bahwa: yang pertama, OMK harus mengambil peran di tengah masyarakat, artinya OMK mampu memasuki kehidupan masyarakat yang ada di sekitar. Kedua, OMK harus memberikan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan. Dan ketiga, OMK harus mau menjalin relasi terhadap masyarakat atau mau „Menjadi Hadir‟.

Artinya OMK harus mampu hadir di tengah-tengah masyarakat. Berjumpa, berbincang dan saling memberi kabar merupakan poin dalam membangun pribadi OMK yang „Menjadi Hadir‟. N3 juga menceritakan beberapa pengalaman mengenai keterlibatannya dalam kegiatan di tengah masyarakat, seperti mengikuti kegiatan kepanitiaan Natal dan Paskah di kampung [Lampiran 6:(11)]. Sama seperti N3, N4 juga menjelaskan beberapa poin yang ada di dalam isi Blog tersebut. N4 mengatakan bahwa isi Blog menjelaskan peran OMK yang sangat penting di tengah masyarakat. Beberapa poin yang dapat dilakukan OMK untuk mendekatkan diri di tengah masyarakat yaitu mulai berbincang, mendekatkan diri, bertegur sapa dengan Kepala Desa serta kepala pemimpin agama yang lainnya.

N5 memahami isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” sama dengan N1 yang menyatakan sebagai OMK harus mampu memperkenal diri di tengah masyarakat, sehingga dapat membangun persaudaraan antar sesama.

N6 memahaminya sama dengan N2, yaitu OMK harus memiliki keterlibatan di masyarakat karena perbedaan OMK masa lampau dengan OMK saat ini sangat drastis, dimana OMK sudah terlalu nyaman dan asyik dengan dunia sendiri. Berbeda dengan N7 yang memahami isi Blog sebagai inspirasi dan pedoman untuk mampu menjalankan tata ramah dan sopan santun di dalam

lingkungan masyarakat. N7 juga menambahkan bahwa OMK merupakan generasi masa depan Gereja dan masyarakat. Sudah sewajarnya jika OMK mampu menjadi teladan di tengah masyarakat [Lampiran 6:(12)]. Sama dengan N2 dan N6, N8 juga memahami isi Blog Inspirasi OMK, yaitu peranan OMK di tengah masyarakat serta kehadiran OMK dalam kegiatan yang dilaksanakan di kampung.

Berdasarkan pemahaman informan N1-N8, hampir semua memahami isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” yaitu memahami betapa penting peran OMK di tengah masyarakat dan sudah begitu banyak pengalaman yang didapatkan oleh para OMK bersama masyarakat dalam kegiatan di kampung.

3. Akun Blog dapat bermanfaat sebagai media pewartaan iman di era digital Hampir semua narasumber menyatakan bahwa akun Blog dapat bermanfaat sebagai media pewartaan iman di era digital [Lampiran 6:(12)]. N1 mengungkapkan betapa pentingnya Blog sebagai media pewartaan. OMK dapat menjadikan akun Blog sebagai sarana untuk menulis pengalaman iman OMK dan dapat membagikan bahan refleksi kepada para anggota OMK yang lainnya. Di sisi lain, N2 menyatakan manfaat Blog dapat menjadi bahan sharing bersama, dimana akun Blog dapat dipegang oleh pemandu yang mampu mengajak para OMK untuk ikut terlibat dalam penulisan di akun Blog. N2 juga menambahkan bahwa situasi pandemi saat ini sangat menghalangi pertemuan antar OMK. Jadi akun Blog ini sangat baik sebagai sarana untuk sharing bersama. N3 juga mengatakan bahwa akun Blog sangat bermanfaat bagi pewartaan iman, karena akses teknologi yang semakin canggih sangat mempermudahkan para OMK untuk memahami

pewartaan iman dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pun N4 menjawab sama dengan N3 yaitu mengungkapkan bahwa akun Blog sangat bermanfaat bagi pewartaan terutama bagi para OMK, dimana setiap kegiatan yang diakukan kaum muda sudah menggunakan handphone ataupun alat teknologi lainnya.

Demikian pun N5 menjawab sama dengan N2 yaitu mengatakan bahwa akun Blog sangat bermanfaat untuk masa era gital saat ini terutama pada masa pandemi saat ini, sehingga memudahkan para OMK untuk sharing bersama [Lampiran 6:(13)]. N6 menanggapi sama dengan N3 dan N4 mengatakan bahwa akun Blog sangat bermanfaat karena kaum muda sudah banyak menggunakan alat teknologi dan akun Blog mampu membantu para OMK dalam pewartaan iman.

Selanjutnya, N7 memberikan pendapat bahwa dengan adanya akun Blog adalah hal yang baru bagi OMK Lingkungan Santo Petrus terutama untuk pewartaan iman. N7 juga menambahkan bahwa OMK harus mencoba hal baru tersebut dan memanfaatkan akun Blog yang sudah disediakan. N3, N4, N6 dan N8 mengungkapkan hal yang sama bahwa akun Blog dapat bermanfaat sebagai media pewartaan terutaman pada pandemi saat ini dan semua kegiatan sudah menggunakan teknologi.

Berdasarkan hasil dari informan N1-N8, akun Blog sebagai media pewartaan iman di era digital bagi OMK Lingkungan Santo Petrus sangat bermanfaat. Hal ini disebabkan juga karena masa pandemi yang mengharuskan semua kegiatan tatap muka (offline) tidak diperkenankan untuk dilaksanakan.

OMK juga mendukung adanya akun Blog OMK di Lingkungan Santo Petrus.

4. Tanggapan mengenai isi Blog Inspirasi OMK sebagai OMK khususnya OMK di Lingkungan Santo Petrus

Dari beberapa wawancara dengan informan yang dilakukan, penulis memperoleh tanggapan isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” sebagai Orang Muda Katolik di Lingkungan Santo Petrus [Lampiran 6:(13)]. N1 mengungkapkan bahwa ia merasa isi Blog ini sangat berguna sekali bagi dirinya. Menurutnya, isi Blog tersebut dapat menyadarkan pribadinya untuk dapat mengintrospeksi diri.

Sebagai anggota OMK di Lingkungan Santo Petrus kemungkinan orangtua juga sangat mendukung adanya penulisan dalam akun Blog yang sudah disediakan.

Berbeda dengan N2 yang memberi tanggapan terhadap isi Blog sebagai anggota OMK di Lingkungan Santo Petrus, yakni sangat mengapresiasi isi Blog tersebut karena dinilai mampu memberikan inspirasi kepada para anggota OMK yang lainnya. N2 juga menambahkan permintaan agar pemegang akun Blog atau penulis memperbanyak tulisan-tulisan mengenai pewartaan.

Kemudian N3 menyatakan tanggapan sebagai OMK di Lingkungan Santo Petrus yaitu isi Blog yang dibagikan sangat menginspirasi bagi dirinya sendiri sebagai anggota OMK, karena dapat menyadarkan dirinya sendiri untuk lebih aktif lagi di tengah masyarakat. N4 menanggapi isi Blog ini sebagai awal yang baik untuk para OMK khususnya di Lingkungan Santo Petrus dimana, OMK harus selangkah lagi lebih maju dari sebelumnya [Lampiran 6:(14)]. N4 juga memberikan contoh seperti “Pertemuan Katekese atau Pewartaan di Lingkungan”

untuk OMK sampai sekarang tidak terealisasi dengan baik. Adanya akun Blog

yang sudah disediakan dapat dimanfaatkan dengan baik, terutama pada saat pandemi ini.

N5 menyatakan seperti jawaban N3 bahwa isi Blog ini sangat bagus dan sangat menginspirasi khususnya anggota OMK lainnya. Narasumber N3, N5, dan, N6 menyatakan hal yang sama bahwa isi Blog ini sangat membantu dan dapat menginspirasi teman-teman khususnya kaum muda dalam kasih dan iman. N7 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa Blog ini sangat bagus dan menginspirasinya. N7 juga menambahkan sikapnya selama ini masih memiliki sikap acuh tak acuh di tengah masyarakat. Begitu pula N8 yang mengatakan bahwa anggota OMK di Lingkungan Santo Petrus menanggapi isi Blog ini sebagai sarana motivasi dan inspirasi untuk kaum muda [Lampiran 6:(14)].

Berdasarkan tanggapan para narasumber N1-N8, isi Blog sangat memberi pengaruh kepada pribadi masing-masing terutama kepada OMK yang sudah kekeringan akan “Santapan Rohani”. Dukungan dari para orangtua juga sangat mempengaruhi kelancaran diadakannya penulisan pewartaan di dalam akun Blog.

5. Harapan OMK untuk perkembangan pewartaan melalui Blog dalam era digital saat ini

Dari wawancara tersebut penulis menemukan harapan yang ada dalam diri para narasumber [Lampiran 6:(14)]. N1 memiliki harapan yang besar untuk penggunaan Blog sebagai media pewartaan iman untuk OMK. Hal ini disebabkan karena OMK pada saat ini hanya ingin kegiatan yang tidak rumit dan instant. Di sisi lain N2 juga menyatakan harapan dalam penggunaan akun Blog karena penggunaan alat teknologi yang semakin canggih dan sebagian besar masyarakat

sudah menggunakan media sosial. Sama halnya dengan N1, N3 juga menyampaikan harapan untuk ke depannya dalam penggunaan akun Blog digunakan secara bijak terutama digunakan sebagai pewartaan iman. N3 juga menambahkan bahwa akun Blog juga sangat berguna bagi OMK, karena memberikan hal yang baik bagi pembacanya [Lampiran 6:(14)]. Kemudian, N4 juga berharap ke depannya penggunaan Blog dapat digunakan sebagai media pewartaan. Sama halnya dengan N1 dan N3 akun Blog dapat digunakan sebaik-baiknya, supaya isi tulisan Blog dapat menginspirasi bagi pembacanya.

N5 juga mengungkapkan hal yang sama dengan N2 yang memiliki harapan untuk penggunaan akun Blog sebagai media pewartaan di era digital saat ini. Di sisi lain N6 juga berharap agar OMK ikut ambil bagian dalam pewartaan iman di akun Blog yang sudah disediakan [Lampiran 6:(15)]. Selanjutnya N7 menyampaikan harapan tentang penggunaan Blog sebagai media pewartaan iman.

Hal baru dapat memberikan harapan yang baru pula untuk OMK. N8 mengungkapkan OMK memiliki harapan yang besar bahwa akun Blog sebagai media pewartaan akan sangat berguna bagi OMK yang sedang merindukan siraman rohani.

Berdasarkan hasil wawancara N1-N8, para narasumber memiliki harapan yang besar untuk perubahan katekese di masa depan. Akun Blog OMK di Lingkungan Santo Petrus dapat dipergunakan dengan baik sebagai pewartaan iman di era digital saat ini. Dengan terealisasinya akun Blog yang sudah disediakan, narasumber akan dapat sharing dan berefleksi bersama.

6. Niat para OMK Lingkungan Santo Petrus

Berdasarkan hasil wawancara dengan para OMK, penulis juga menemukan niat-niat yang ada dalam diri para OMK [Lampiran 6:(15)]. N1 menyatakan bahwa ia berniat untuk mengajak para anggota OMK untuk lebih aktif dalam kegiatan di masyarakat. N2 juga menambahkan bahwa ia berniat untuk bergabung dalam akun Blog OMK Santo Petrus. Di sisi lain N2 memiliki niat untuk menerapkan kegiatan di masyarakat dan menekankan persaudaraan di kampung. N3 juga mengungkapkan hal yang sama ia ingin membangun pribadinya di tengah masyarakat dan ingin memberikan hal yang baik kepada anggota OMK yang lainnya. N1 dan N4 mengungkapkan hal yang sama yaitu ingin lebih aktif lagi di Gereja maupun di lingkungan masyarakat. N4 juga menambahkan bahwa ia berniat ingin menulis pengalaman inspirasi dan pewartaan iman di akun Blog OMK Santo Petrus [Lampiran 6:(16)]. Berbeda dengan N5 menyampaikan niat untuk membuat jadwal untuk membaca isi di akun Blog OMK Santo Petrus. Selanjutnya N6 menyampaikan niat untuk membagikan tulisan-tulisan yang ada di akun Blog OMK Santo Petrus. N7 memiliki niat untuk mengajak OMK lebih kreatif untuk menulis di akun Blog OMK Santo Petrus dan memberikan pengalaman iman dari pribadi masing-masing. Terakhir N8 juga menyampaikan niat untuk membagikan tulisan-tulisan yang dapat menginspirasi banyak orang khususnya untuk OMK di Lingkungan Santo Petrus.

Berdasarkan hasil wawancara N1-N8, ada 2 niat yang ingin diadakan dan dilaksanakan di Lingkungan Santo Petrus. Pertama, OMK ingin terlibat langsung

di tengah masyarakat dan kedua OMK ingin menulis di akun Blog OMK Santo Petrus. Narasumber ingin menulis refleksi, pengalaman iman dan pewartaan iman dengan harapan yang membaca tulisan dapat terinspirasi oleh pengalaman yang sudah dibagikan.

D. Hasil dan Analisis Pertemuan OMK secara Online berserta pengamatan Pertemuan katekese dan pengamatan dilakukan untuk memperoleh data lebih lengkap dan memperkaya refleksi OMK di Lingkungan Santo Petrus.

Penulis melakukan sharing bersama OMK Lingkungan Santo Petrus Paroki Santo Petrus dan Paulus Pematangsiantar pada tanggal 11 Juli 2021. Peserta yang ikut Video call grup juga hanya 4 orang saja ditambah dengan pengamat. Berdasarkan hasil sharing bersama, seluruh peserta menyikapi pewartaan melalui link Blog yang sudah dibagikan melalui grup WhatsApp.

1. Hasil Pertemuan Katekese Online

Pertemuan online dengan lagu pembuka, doa pembuka kemudian dilanjutkan pengantar, sharing dengan panduan pertanyaan yang telah disiapkan, penutup, lalu ditutup dengan lagu dan doa penutup. Hasil sharing dari para peserta sebagai berikut: [Lampiran 10:(23-25)].

a. Perasaan setelah membaca isi Blog “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?” dari link https://iomk.org/2017/10/19/a-world-without-us-sudahkah-mudikamu-dikenal-di-kampungmu/

Dalam pertemuan katekese ini ketika OMK menanggapi isi Blog Inspirasi OMK “A World without Us: Sudahkah Mudikamu Dikenal di Kampungmu?”

yang dibagikan melalui WhatsApp, perasaan mereka sangat senang karena

mendapat hal yang baru. Mereka merasa terinspirasi dengan membaca isi Blog tersebut dan timbul kesadaran dalam diri untuk terlibat mengambil peran OMK Lingkungan Santo Petrus di tengah masyarakat [Lampiran 10:(23)]. Mereka juga merasa tersentuh karena isi Blog sesuai dangan pengalaman pribadi, sehingga semakin meningkatkan keinginan untuk semakin aktif dan mengajak para anggota OMK yang lainnya untuk mengambil bagian dalam setiap kegiatan di masyarakat.

mendapat hal yang baru. Mereka merasa terinspirasi dengan membaca isi Blog tersebut dan timbul kesadaran dalam diri untuk terlibat mengambil peran OMK Lingkungan Santo Petrus di tengah masyarakat [Lampiran 10:(23)]. Mereka juga merasa tersentuh karena isi Blog sesuai dangan pengalaman pribadi, sehingga semakin meningkatkan keinginan untuk semakin aktif dan mengajak para anggota OMK yang lainnya untuk mengambil bagian dalam setiap kegiatan di masyarakat.