BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
Bab ini menyajikan hasil penelitian yang berupa gambaran umum obyek penelitian dan deskripsi data penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah anak usia dini pada sekolah TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir, namun responden tersebut dibatasi sesuai dengan asumsi dimana asumsi tersebut disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian ini. Jumlah peserta yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 138 responden. Pengumpulan data penelitian menggunakan lembar observasi dilakukan secara bertahap sesuai jadwal yang ditentukan. Profil responden secara terperinci disajikan pada table berikut.
Tabel 4.1 Profil Responden Penelitian
No. Jenis kelamin Frekuensi Persentase
1 Laki-laki 54 39%
2 Perempuan 84 61%
Jumlah 138 100%
No Usia (Tahun) Frekuensi (Orang) Presentase
1 5 85 62%
2 6 53 38%
3 >6 3 2%
Selanjutnya di bab ini disajikan evaluasi secara deskriptif yang menjadi tahapan proses sebelum melakikan pengujian hipotesis. Analisis deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi dan keadaan responden pada masing-masing variabel penelitian. Hasil jawaban tersebut selanjutnya digunakan untuk mendapatkan tendensi jawaban responden mengenai kondisi-kondisi masing-masing variabel penelitian.
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Varibel Penelitian Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Kegiatan Literasi 138 7.00 16.00 13.2536 .17335 2.03639 Read Aloud 138 5.00 12.00 9.8913 .12874 1.51241 Keterampilan Bahasa
Reseptif 138 5.00 12.00 10.0000 .13010 1.52832 Valid N (listwise) 138
Hasil pada table diatas lebih terperinci hasil secara deskriptif yang disajikan dengan grafik disajikan pada uraian berikut.
4.1.1 Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Keterampilan bahasa reseptif anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir pada penelitian ini diukur menggunakan beberapa indicator. Indicator tersebut diantaranya mendengarkan dan memahami cerita, memahami aturan, dan memahami perintah. Penilaian terhadap pada skala keterampilan bahasa reseptif diperoleh melalui kegiatan observasi dengan hasil yang diperoleh disajikan pada grafik berikut.
Gambar 4.1 Grafik Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Berdasarkan grafik keterampilan bahasa reseptif anak usia dini, maka diperoleh persentase keterampilan bahasa reseptif pada kategori berkembang secara konsisten yaitu 72,46%, sedangkan pada berkembang sesuai harapan sebesar 17,39% dan pada mulai berkembang yaitu 9,42% serta pada kategori belum berkembang yaitu 0,72%. Nilai rata-rata keterampilan bahasa reseptif anak usia dini berada pada kategori berkembang sesuai harapan yaitu 83,3% yang artinya anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir mampu mengungkapkan kembali alur cerita yang dibacakan oleh guru, memahami aturan, memahami perintah, mematuhi aturan tanpa diingatkan guru, dan anak memahami dua perintah yang diberikan secara bersamaan. 72.46% 17.39% 9.42% 0.72% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
Berkembang Secara Konsisten Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
4.1.2 Kegiatan Literasi Anak Usia Dini
Kegiatan literasi anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir pada penelitian ini diukur menggunakan beberapa indikator. Indikator tersebut diantaranya kemampuan menyimak, kemampuan membaca, kemampuan menulis, dan kemampuan berbicara. Penilaian terhadap responden pada skala kegiatan literasi diperoleh melalui kegiatan observasi dengan hasil yang diperoleh disajikan pada grafik berikut.
Gambar 4.2 Grafik Kegiatan Literasi Anak Usia Dini
Hasil yang disajikan pada gambar 4. yaitu grafik kegiatan litarasi anak usia dini diperoleh persentase pada kategori berkembang secara konsisten yaitu 67,39%, sedangkan pada berkembang sesuai harapan sebesar 28,26% dan pada mulai berkembang yaitu 4,35% serta tidak terdapat kegiatan litarasi anak usia dini yang berada pada kategori belum berkembang. Nilai rata-rata kegiatan litarasi anak usia dini berada pada kategori berkembang sesuai harapan yaitu 82,7% yang
67.39% 28.26% 4.35% 0.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
Berkembang Secara Konsisten Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
artinya anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir mulai mampu membedakan persamaan dan perbedaan bunyi, mampu memahami cetakan yang tampak pada buku seperti gambar, mulai belajar tentang berbagai bentuk tulisan yang dapat diterima meskipun huruf yang muncul masih acak, dan mulai berbicara dengan dengan pola kalimat sederhana.
4.1.3 Real Aloud Anak Usia Dini
Read aloud anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan
TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir pada penelitian ini diukur menggunakan beberapa indicator. Indikator tersebut diantaranya sikap terhadap buku bacaan, membaca terang, dan ekspresi. Penilaian terhadap responden pada skala read aloud diperoleh melalui kegiatan observasi dengan hasil yang diperoleh disajikan pada grafik berikut.
Gambar 4.3 Grafik Read Aloud Anak Usia Dini
71.01% 18.84% 9.42% 0.72% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00%
Berkembang Secara Konsisten Berkembang Sesuai Harapan Mulai Berkembang Belum Berkembang
Hasil yang disajikan pada gambar 4. yaitu grafik read aloud anak usia dini diperoleh persentase pada kategori berkembang secara konsisten yaitu 70,01%, sedangkan pada berkembang sesuai harapan sebesar 18.84% dan pada mulai berkembang yaitu 9.42% serta pada kategori belum berkembang yaitu 0,72%. Nilai rata-rata read aloud anak usia dini berada pada kategori berkembang sesuai harapan yaitu 82,4% yang artinya anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir memiliki ketertarikan untuk merawat buku namun belum konsisten, suara anak pada saat membaca buku dapat terdengar oleh orang lain, dan anak menunjukkan ekspresi serius namun tidak menghayati pada saat membaca.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Pengaruh Kegiatan Literasi terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Hipotesis pertama yang akan diuji pada penelitian ini yaitu kegiatan literasi berpengaruh terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Uji hipotesis pertama pada penelitian ini diuji menggunakan analisis regresi sederhana. Hasil uji hipotesis pada penelitian ini disajikan sebagai berikut.
Tabel 4. 3 Hasil Uji Koefisien Regresi Pengaruh Variabel Kegiatan Literasi terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) Kegiatan Literasi 4.191 .700 5.983 .000 .438 .052 .584 8.390 .000
Tabel 4. 4 Hasil Perhitungan Anova Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression Residual Total 109.133 1 109.133 70.386 .000b 210.867 136 1.550 320.000 137 Rumus persamaan regresi sederhana: Y’ = a0 + b1X1
Y’ = 4.191 + 0.438
Tabel 4.3 menunjukkan hasil analisis regresi dengan melihat nilai t hitung yang dibandingkan dengan nilai t tabel, serta tingkat signifikansi pada uji t. Nilai t hitung sebesar 8.390. Sedangkan nilai t tabel berdasarkan tabel statistik sebesar 6.620. Adapun nilai Sig. menunjukkan < 0,05. Berdasarkan nilai t dan nilai signifikansi maka dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung > t tabel atau terdapat pengaruh signifikan kegiatan literasi terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis regresi dengan melihat nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai F sebesar 70.386. Nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 3.06. Nilai F hitung menunjukkan lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikasi 5% (70.386>3.06). Sedangkan nilai Sig. pada tabel hasil perhitungan Anova menunjukkan nilai lebih kecil daripada taraf signifikansi 5% (0,000<0,005). Nilai F dan nilai Sig. pada tabel perhitungan Anova menunjukkan bahwa hipotesis pertama pada penelitian ini diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh signifikan antara kegiatan literasi terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Tabel 4. 5 Kontribusi Variabel Kegiatan Literasi terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .584a .341 .336 1.24519
Kontribusi variabel kegiatan literasi terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini adalah 0.341. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel kegiatan literasi (X1) mempengaruhi dan berkontribusi terhadap variabel keterampilan bahasa reseptif (Y) sebesar 34,1%
4.2.2 Pengaruh Read Aloud terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Selanjutnya, peneliti melakukan analisis terhadap hipotesis kedua. Hipotesis yang diujikan yaitu Read Aloud berpengaruh terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini. Uji hipotesis kedua pada penelitian ini juga menggunakan analisis regresi sederhana. Analisis regresi pada penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Hasil analisis regresi sederhana pada penelitian ini disajikan sebagai berikut.
Tabel 4. 6 Hasil Uji Koefisien Regresi Pengaruh Variabel Read Aloud terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) Read Aloud 3.592 .665 5.399 .000 .648 .067 .641 9.741 .000
Tabel 4. 7 Perhitungan Anova
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression Residual Total 131.503 1 131.503 94.879 .000b 188.497 136 1.386 320.000 137 Rumus persamaan regresi sederhana: Y’ = a0 + b2X2
Y’ = 3.592 + 0.648
Tabel 4.6 menunjukkan hasil analisis regresi dengan melihat nilai t hitung yang dibandingkan dengan nilai t tabel, serta tingkat signifikansi pada uji t. Nilai t hitung sebesar 9.741. Sedangkan nilai t tabel berdasarkan tabel statistik sebesar 8.066. Adapun nilai Sig. menunjukkan < 0,05. Berdasarkan nilai t dan nilai signifikansi maka dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung > t tabel atau terdapat pengaruh signifikan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Tabel 4.7 menunjukkan hasil analisis regresi dengan melihat nilai F hitung yang dibandingkan dengan F tabel. Berdasarkan tabel tersebut, diperoleh nilai F sebesar 94.879. Nilai F tabel dengan taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 3.06.
Nilai F hitung menunjukkan lebih besar dari nilai F tabel pada taraf signifikasi 5% (94,879>3.06). Sedangkan nilai Sig. pada tabel hasil perhitungan Anova menunjukkan nilai lebih kecil daripada taraf signifikansi 5% (0,000<0,005). Nilai F dan nilai Sig. pada tabel perhitungan Anova menunjukkan bahwa hipotesis pertama pada penelitian ini diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Tabel 4. 8 Kontribusi Variabel Read Aloud terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .641a .411 .407 1.17729
Kontribusi variabel read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini adalah 0.411. Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel read aloud (X2) mempengaruhi dan berkontribusi terhadap variabel keterampilan
bahasa reseptif (Y) sebesar 41,1%.
4.2.3 Pengaruh Kegiatan Literasi dan Read Aloud terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Uji hipotesis ketiga pada penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini di TK Diponegoro 173, TK Aisyiyah XV, dan TK Al Irsyad Purwokerto, PAUD Wadas Kelir. Analisis regresi linier berganda pada pengaruh kegiatan
literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini adalah sebagai berikut.
Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta (Constant) Kegiatan Literasi Read Aloud .999 .700 1.427 .156 .305 .046 .407 6.620 .000 .501 .062 .496 8.066 .000 Sumber: Analisis Data SPSS v.23
Rumus persamaan regresi berganda: Y’ = b0 + b1X1 + b2X2
Y’ = 0,999 + 0,305 + 0,501
1) Konstanta sebesar 0,999: artinya jika kegiatan literasi dan read aloud nilainya 0. Maka keterampilan bahasa reseptif adalah 0,999.
2) Koefisien regresi variabel kegiatan literasi (X1) sebesar 0,305: artinya jika variabel kegiatan literasi dan read aloud mengalami kenaikan 1% maka variabel keterampilan bahasa reseptif akan mengalami peningkatan sebesar 0,305. Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara kegiatan literasi terhadap keterampilan bahasa reseptif. Semakin naik kegiatan literasi maka akan semakin naik pula keterampilan bahasa reseptif. 3) Koefisien regresi variabel read aloud (X2) sebesar 0,501: artinya jika variabel
read aloud dan kegiatan literasi mengalami kenaikan 1% maka variabel
Koefisien bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif. Semakin naik read aloud maka akan semakin naik pula keterampilan bahasa reseptif.
Pada hasil koefisien determinasi simultan (R2) diperoleh nilai sebagai berikut.
Tabel 4.10 Hasil Uji Determinasi Variabel X1, X2 Terhadap Y Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .745a .555 .549 1.02667
Sumber: Analisis Data SPSS v.23
4) Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa dalam tabel R terdapat skor sebesar 0,745 yang berarti bahwa korelasi antara kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif adalah baik. Sedangkan
pada tabel diatas juga ditujukan hasil dari (r2) atau R square sebesar 0,555. Hal ini berarti bahwa pengaruh kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini adalah sebesar 55,5% sedangkan sisanya 44,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Kegiatan Literasi Berpengaruh terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Berdasarkan penelitian diperoleh hasil bahwa kegiatan literasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Hasil pada penelitian ini relevan dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini relevan dengan penelitian yang dilakukan oleh Faradina (2017) bahwa program kegiatan literasi dapat meningkatkan meningkatkan minat baca siswa di SD Islam Terpadu An-Najah Jatinom Klaten. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan literasi memiliki pengaruh terhadap keterampilan berbahasa reseptif yaitu minat membaca. Minat membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa reseptif karena anak mengintrepetasikan symbol dalam bacaan. Pernyataan tersebut juga diungkapkan oleh Safitri dkk (2019) bahwa seseorang dapat memperoleh informasi salah satunya melalui kegiatan membaca yang merupakan kegiatan memahami tulisan, karena membaca bukan hanya melihat kumpulan huruf namun juga memahami makna yang terkandung dalam tulisan. Selain itu, literasi yang tinggi juga sangat berpengaruh terhadap bahasa reseptif manusia seperti menyimak informasi sehingga manusia memperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan kehidupannya (Kharizmi, 2015).
Penelitian ini juga membuktikan penelitian yang dilakukan oleh Puspitadewi dan Erny (2018) bahwa program kegiatan literasi dapat meningkatkan minat baca dan tulis siswa di SMP Negeri se-Kecamatan
Lakarsantri. Hal tersebut menunjukkan bahwa program kegiatan literasi memiliki pengaruh terhadap keterampilan bahasa yaitu membaca dan menulis. Membaca dan menulis merupakan keterampilan berbahasa reseptif. Selain itu, melalui kegiatan literasi seseorang dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya yang meliputi kemampuan menyimak, berbicara, menulis, dan membaca (Sari & Setyawan, 2017).
Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil pada penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan literasi memiliki pengaruh terhadap keterampilan bahasa reseptif. Melalui kegiatan literasi anak memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami cerita yang disampaikan oleh guru, kemampuan untuk memahami aturan, dan kemampuan untuk memahami perintah atau aturan dari orang lain. Namun terdapat perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya. Penelitian sebelumnya mengukur pengaruh kegiatan literasi terhadap keterampilan bahasa reseptif yaitu membaca dan menulis. Sedangkan, pada penelitian ini keterampilan bahasa reseptif anak usia dini yaitu keterampilan menyimak yang diukur berdasarkan indikator yaitu kemampuan mendengarkan dan memahami cerita guru, memahami aturan di sekolah, dan memahami perintah dari guru/orang lain.
4.3.2 Read Aloud Berpengaruh terhadap Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Hasil pada penelitian ini juga membuktikan penelitian sebelumnya bahwa read aloud berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keterampilan
bahasa reseptif. Penelitian ini membuktikan penelitian yang sebelumnya telah dilakukan oleh Gatot & Mahmud (2017) bahwa read aloud dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak. Adapun kemampuan bahasa anak tersebut meliputi kemampuan berbicara, kemampuan membaca, kemampuan mendengar, dan kemampuan menulis. Penelitian ini juga menunjukkan relevansi dengan penelitian Hardianto (2018) bahwa read aloud dapat membantu meningkatkan kemampuan siswa SD kelas III dalam membaca teks. Hal tersebut menunjukkan bahwa siswa memiliki keterampilan bahasa reseptif karena siswa mampu memahami informasi yang terdapat dalam buku teks.
Penelitian Yumnah (2018) juga terbukti pada penelitian ini bahwa read aloud dapat mengembangkan keterampilan membaca dan menyimak pada anak.
Keterampilan membaca dan menyimak merupakan keterampilan bahasa reseptif. Hal tersebut menunjukkan bahwa read aloud berpengaruh terhadap keterampilan bahasa reseptif anak. Selain itu, penelitian ini juga membuktikan penelitian yang dilakukan Kusuma, Siti, & Munif (2018) yaitu read aloud efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak pada anak usia dini. Anak usia dini yang memiliki keterampilan menyimak menunjukkan bahwa anak tersebut memiliki keterampilan bahasa reseptif, karena menyimak merupakan salah satu keterampilan bahasa reseptif.
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pada penelitian ini relevan dengan penelitian sebelumnya. Read aloud berpengaruh terhadap keterampilan bahasa reseptif anak. Read aloud mendorong anak untuk memusatkan perhatian sehingga anak memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan memahami cerita yang disampaikan oleh guru, kemampuan untuk memahami aturan, dan kemampuan untuk memahami perintah atau aturan dari orang lain. Pada penelitian sebelumnya keterampilan bahasa reseptif meliputi keterampilan membaca, menulis, berbicara, dan menyimak. Pada penelitian ini memfokuskan keterampilan bahasa reseptif pada keterampilan menyimak.
4.3.3 Kegiatan Literasi dan Read Aloud Berpengaruh terhadap
Keterampilan Bahasa Reseptif Anak Usia Dini
Kegiatan literasi dan read aloud secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa semakin naik kegiatan literasi maka semakin naik keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Temuan pada penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Agustini (2019) bahwa kegiatan literasi di sekolah dapat meningkatkan pemahaman anak mengenai bahasa baik bahasa reseptif maupun bahasa produktif. Temuan penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anjani (2019) bahwa implementasi kegiatan literasi dapat meningkatkan minat membaca siswa dan kemampuan membaca siswa. Membaca merupakan salah satu keterampilan bahasa reseptif pada anak usia dini.
Selain itu, temuan penelitian juga menunjukkan bahwa semakin naik kegiatan read aloud maka semakin naik keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Hal tersebut dikarenakan kegiatan read aloud dapat merangsang respon anak sehingga anak memiliki minat dan perhatian untuk terlibat ke dalam cerita. Temuan penelitian tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Strchan (2015) menunjukkan bahwa selama kegiatan read aloud guru memberikan penjelasan dan pengertian kepada anak-anak serta membantu anak untuk membuat interaksi antara buku dengan kehidupan anak serta merangsang respon anak. Temuan tersebut juga membuktikan pernyataan Johnston (2015) bahwa kegiatan read aloud menggunakan ekspresi, suara, intonasi dan gerak tubuh sehingga dapat
menarik perhatian anak untuk terlibat dalam cerita.
Berdasarkan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini membuktikan penelitian-penelitian sebelumnya bahwa kegiatan literasi dan read aloud berpengaruh terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Semakin
baik implementasi kegiatan literasi maka semakin baik keterampilan bahasa reseptif. Semakin baik implementasi read aloud maka semakin baik keterampilan bahasa reseptif anak usia dini. Penelitian ini membuktikan bahwa penerapan kegiatan literasi dan read aloud dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk untuk mendengarkan dan memahami cerita yang disampaikan oleh guru, kemampuan untuk memahami aturan, dan kemampuan untuk memahami perintah atau aturan dari orang lain.
88