BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA TEORETIS, KERANGKA
2.1 Kajian Pustaka
Kajian terhadap penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dilakukan oleh peneliti sebagai bahan referensi dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang menjadi bahan rujukan dalam penelitian ini dijabarkan sebagai berikut.
Penelitian yang dilakukan Faradina (2017) tentang pengaruh program gerakan literasi terhadap minat baca siswa di SD Islam Terpadu An-Najah Jatinom Klaten. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program gerakan literasi berpengaruh secara signifikan terhadap minat baca siswa di SD Islam Terpadu An-Najah Jatinom Klaten. Hal tersebut menunjukkan bahwa program gerakan literasi dapat meningkatkan kemampuan bahasa reseptif anak karena, anak memiliki minat untuk membaca. Anak yang memiliki minat untuk membaca artinya anak tersebut akan menginterpretasikan simbol atau lambang dalam yang terdapat dalam bacaan. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada variabel independen yaitu variabel literasi. Perbedaanya, pada penelitian tersebut hanya melihat efek dari kegiatan gerakan literasi terhadap minat baca siswa SD, sedangkan pada penelitian yang dilakukan melihat efek kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan berbahasa reseptif anak usia dini pada anak usia dini.
Puspitadewi & Erny (2018) juga melakukan penelitian mengenai pengaruh program literasi terhadap minat baca dan tulis di siswa SMP Negeri Se-kecamatan Lakarsantri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program literasi dapat meningkatkan minat baca dan minat menulis di siswa SMP Negeri Se-kecamatan Lakarsantri. Hal tersebut menunjukkan bahwa program literasi dapat meningkatkan perkembangan bahasa pada anak karena anak memiliki minat untuk membaca dan menulis. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada variabel program literasi. Perbedaanya, pada penelitian tersebut melihat efek program literasi terhadap minat membaca dan menulis anak, sedangkan pada penelitian yang dilakukan melihat efek kegiatan literasi terhadap perkembangan bahasa reseptif anak. Hasil pada penelitian tersebut dapat dijadikan sebagai referensi dalam penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan berbahasa reseptif anak usia dini.
Read aloud dapat meningkatkan kemampuan bahasa anak (Gatot &
Muhammad, 2018). Tujuan dari penelitian yaitu untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak dengan read aloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa read aloud dapat meningkatkan kemampuan bahasa pada anak sebesar 83%. Kemampuan bahasa yang dimaksud pada penelitian tersebut meliputi kemampuan mendengar, kemampuan berbicara, kemampuan membaca, serta kemampuan menulis. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan terletak pada variabel yang diteliti yaitu read aloud dan keterampilan berbahasa. Perbedaannya, pada penelitian yang dilakukan lebih memfokuskan pada keterampilan bahasa
reseptif. Selain itu, subjek pada penelitian tersebut yaitu anak usia 4-5 tahun, sedangkan subjek pada penelitian yang dilakukan yaitu anak usia 4-6 tahun. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan referensi dalam penelitian yang dilakukan mengenai pengaruh kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan berbahasa reseptif anak usia dini.
Read aloud yang digunakan dapat mengembangkan keterampilan
membaca dan menyimak pada anak (Yumnah, 2018). Apabila anak memiliki keterampilan membaca dan menyimak, akan berpengaruh terhadap keterampilan bahasa anak. Penggunaan read aloud akan dapat menumbuhkan kecintaan anak pada membaca, dan membangun keterampilan literasi yang diperoleh melalui bunyi, intonasi, membaca, berbicara, dan kemampuan mendengar.
Liastuti & Luluk (2016) juga melakukan penelitian mengenai read aloud. Penelitian yang dilakukan melihat efek dari read aloud terhadap kemampuan membaca pemahaman mahasiswa jurusan bahasa jepang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa reading aloud dapat mempermudah mahasiswa dalam memahami wacana bahasa jepang. Reading aloud dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam membaca sehingga mempermudah mahasiswa untuk memahami wacana bahasa jepang. Persamaan penelitian yaitu terletak pada penggunaan reading aloud. Perbedaanya, pada penelitian tersebut melihat efek read aloud pada pemahaman wacana bahasa jepang mahasiswa. Sedangkan pada
penelitian yang dilakukan melihat efek read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Penelitian mengenai keefektifan read aloud dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca teks juga dilakukan oleh Hardianto (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan read aloud mampu meningkatkan kemampuan siswa SD kelas III dalam membaca teks. Peningkatan kemampuan membaca siswa dalam penelitian tersebut dilihat dari peningkatan aktivitas belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Adanya peningkatan kemampuan siswa dalam membaca teks menunjukkan bahwa siswa memiliki keterampilan bahasa reseptif yaitu mampu memahami informasi yang terdapat dalam buku teks. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan terletak pada penggunaan read aloud. Perbedaanya, pada penelitian tersebut melihat efek metode terhadap kemampuan membaca teks siswa. Sedangkan pada penelitian yang dilakukan melihat efek read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif. Selain itu, subjek pada penelitian tersebut adalah siswa kelas III SD, sedangkan pada penelitian yang dilakukan yaitu anak usia dini. Read aloud dapat meningkatkan keterampilan membaca dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Penelitian tersebut dilakukan oleh Noor dkk (2014) dengan tujuan untuk mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menggunakan read aloud, mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran dengan read aloud, serta mendeskripsikan peningkatan hasil keterampilan membaca siswa dengan read aloud. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil keterampilan membaca siswa setelah diberikan intervensi berupa read aloud. Sehingga dapat disimpulkan bahwa read aloud efektif dalam meningkatkan hasil keterampilan membaca siswa. Keterampilan
membaca juga termasuk dalam keterampilan bahasa reseptif, Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah pada variabel read aloud. Namun, pada penelitian tersebut melihat efek read aloud terhadap keterampilan membaca. Sedangkan pada penelitian ini melihat efek read aloud pada keterampilan bahasa reseptif yaitu menyimak. Penelitian tersebut dilakukan pada anak sekolah dasar, sedangkan penelitian ini dilakukan pada anak usia dini.
Read aloud juga berpengaruh terhadap keterampilan menyimak anak usia
5-6 tahun. Penelitian tersebut dilakukan oleh Kusuma, Siti, & Munif (2018). Hasil penelitian menunjukkan bahwa read aloud efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak anak. Read aloud memberikan sumbangan efektif terhadap keterampilan menyimak anak usia dini sebesar 75,25. Keterampilan menyimak merupakan salah satu perkembangan bahasa pada anak usia dini. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang dilakukan yaitu terletak pada penggunaan read aloud dan melihat efek dari read aloud terhadap perkembangan bahasa anak yaitu keterampilan menyimak.
Literasi membaca berpengaruh terhadap pemahaman bacaan. Penelitian tersebut dilakukan oleh Chairunnisa (2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa literasi membaca memiliki hubungan positif terhadap pemahaman bacaan. Semakin tinggi literasi membaca seseorang, maka semakin tinggi pemahaman bacaan seseorang. Seseorang yang dapat memahami bacaan dengan baik menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kemampuan bahasa reseptif. Hal tersebut menunjukkan bahwa untuk dapat meningkatkan keterampilan bahasa reseptif anak usia dini dapat dilakukan kegiatan literasi membaca. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan keterampilan bahasa reseptif anak maka kegiatan literasi membaca pada anak usia dini juga harus ditingkatkan. Kegiatan literasi membaca dapat meningkatkan pemahaman membaca anak sehingga meningkatkan keterampilan bahasa reseptif anak. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut yaitu terletak pada variabel literasi. Namun, pada penelitian tersebut mengukur keterampilan pemahaman bacaan pada mahasiswa, sedangkan pada penelitian ini mengukur keterampilan menyimak pada anak usia dini.
Hasil penelitian Lawalata & Muhammad (2019) menunjukkan bahwa program literasi sekolah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat baca dan prestasi belajar siswa SMP Islam Al-Azhar Tulungagung. Hal tersebut menunjukkan bahwa dengan adanya program literasi siswa dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami bacaan. Kemampuan siswa untuk memahami bacaan dapat meningkatkan kemampuan akademik. Oleh karena itu program literasi dapat meningkatkan minat baca dan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terlatak pada variabel literasi. Namun, pada penelitian melihat efek literasi terhadap variabel minat baca dan prestasi belajar, sedangkan pada penelitian ini melihat efek literasi terhadap variabel keterampilan bahasa reseptif. Hasil penelitian tersebut menjadi bahan referensi dan pembanding pada penelitian ini.
Sumaryati (2018) melakukan penelitian mengenai membudayakan literasi pada anak usia dini melalui metode dongeng. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya literasi harus dikembangkan pada anak sejak usia dini salah satunya melalui karya sastra yaitu dongeng. Dongeng efektif dalam
mengembangkan karakter dan moral anak usia dini. Budaya literasi pada anak tidak hanya membaca dan menulis, namun juga meliputi berbicara dan menyimak. Salah satunya menyimak cerita maupun dongeng. Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini yaitu sama-sama meneliti mengenai literasi pada anak usia dini. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan referensi dalam melakukan penelitian mengenai pengaruh kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.
Literasi memiliki peran penting untuk pendidikan anak usia dini (Armia & Zuriana, 2017). Alasan pentingnya literasi bagia anak usia dini dikarenakan literasi memiliki beberapa manfaat yaitu (1) dapat mengembangkan kemampuan bahasa anak yaitu untuk membaca serta menulis; (2) mengembangkan kemampuan berpikir kritis anak usia dini, hal tersebut disebabkan karena melalui literasi anak akan belajar untuk menerima dan menyerap informasi yang diterimanya; (3) anak menjadi lebih siap dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. Selain itu, anak yang dikenalkan dengan literasi sejak dini akan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi lebih baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa perlunya kegiatan literasi pada anak sejak usia dini. Penelitian ini merespon pentingnya literasi bagi anak usia dini dengan menganalisis pengaruhnya terhadap keterampilan bahasa reseptif pada anak usia dini.
Implementasi metode read aloud dapat meningkatkan kemampuan bercerita serta keefektifan pembelajaran. Penelitian tersebut dilakukan oleh Rahimah dkk (2014). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan bercerita pada anak kelompok B di TK Nur Rahimah Banjarbaru.
Selain itu,, keefektifan pembelajaran pada anak kelompok B di TK Nur Rahimah Banjarbaru semakin meningkat setalah diterapkan metode read aloud. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode read aloud memberikan dampak terhadap kemampuan berbicara dan keefektifan pembelajaran pada anak kelompok B di TK Nur Rahimah Banjarbaru. Persamaan penelitian ini dengan penelitian tersebut terletak pada variabel read aloud. Perbedaanya, pada penelitian tersebut mengukur efeknya terhadap kemampuan berbicara, sedangkan pada penelitian ini mengukur efeknya terhadap keterampilan bahasa reseptif yaitu menyimak. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas, sedangkan penelitian ini menggunakan metode survey.
Hasil telaah terhadap penelitian yang relevan dengan penelitian ini, dapat memberikan gambaran bagi peneliti mengenai tujuan, teori, variabel, serta metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa penelitian terdahulu menyatakan bahwa literasi memiliki peran yang sangat penting bagi anak usia dini serta berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbiacara. Selain itu, beberapa penelitian terdahulu juga menyatakan bahwa read aloud juga berpengaruh terhadap keterampilan bahasa anak.
Berdasarkan hasil telaah terhadap penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini, maka dapat dsimpulkan bahwa penelitian terdahulu menggambarkan peran kegiatan literasi dan read aloud terhadap keterampilan bahasa anak. Namun, terdapat perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini, yaitu keterampilan bahasa yang dimaksud masih umum. Sedangkan, pada
penelitian ini memfokuskan pada keterampilan bahasa reseptif yaitu menyimak. Baik menyimak informasi lisan maupun tertulis.
Penelitian ini juga merespon penelitian terdahulu untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan variabel literasi, read aloud, dan keterampilan bahasa reseptif. Penelitian ini dilakukan mengingat penelitian yang berkaitan dengan variabel tersebut juga masih terbatas. Selain itu, pada penelitian ini mengkombinasikan efek kegiatan literasi dan efek read aloud pada keterampilan bahasa reseptif anak usia dini.