• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Gambaran Umum Penelitian Tindakan Kelas

Proses penelitian tindakan kelas ini akan menjelaskan proses penelitian siklus I dan siklus II yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan observasi, serta refleksi.

a. Siklus I

Penelitian dilakukan pada siswa kelas I SD Negeri Sarikarya dengan jumlah siswa 31 orang. Penelitian siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 12 dan 14 Mei 2015. Materi dalam siklus I yaitu Rumah sehat dengan sub materi bagian rumah dan gunanya dan menjaga kebersihan bagian dalam rumah.

1) Perencanaan

Dalam tahap perencanaan penelitian, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, lembar kerja siswa (LKS), lembar kerja evaluasi, dan mempersiapkan media audio-visual yang mendukung proses tindakan, yaitu pada pertemuan pertama

audio-visual yang menceritakan gambaran rumah sehat dan rumah kotor dan pada pertemuan kedua tentang film keluarga bang somat. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasikan kepada dosen, guru, dan siswa. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2 x 35 menit (2 jp).

2) Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi bagian rumah dan gunanya. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan pertama dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa pada materi yang akan dipelajari.

Pada kegiatan inti, siswa menonton tayangan media audio-visual dan menceritakannya kembali setelah tayangan selesai. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyebutkan pesan moral apa yang terkandung dalam tayangan tersebut. Siswa juga menyebutkan hal-hal dalam cerita yang berhubungan dengan materi ajar, misalnya ciri-ciri rumah kotor dan ciri-ciri rumah sehat. Setelah berdiskusi siswa mewarnai sebuah gambar rumah yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil

pewarnaan gambar tersebut kemudian dipresentasikan kepada teman-teman siswa untuk diamati bersama apakah rumah tersebut termasuk rumah sehat atau rumah kotor. Di akhir pembelajaran, siswa membuat rangkuman materi secara lisan bersama-sama yang kemudian dituliskan oleh peneliti di papan tulis, merefleksikan proses pembelajaran, menuliskan niat mengusahakan kebersihan di rumah yang akan mereka lakukan di rumah secara pribadi sebagai tindak lanjut, dan doa penutup.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 14 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi menjaga kebersihan bagian dalam rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan kedua dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk sedikit mengulang kembali materi yang telah dipelajari dan menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari.

Kegiatan inti diawali siswa dengan menonton tayangan media audio-visual berkaitan dengan materi yang dipelajari. Kemudian siswa menceritakan kembali tentang tayangan audio-visual yang telah mereka tonton. Siswa mendiskusikan materi bagian dalam rumah yang terdapat pada tayangan audio-visual dan menyebutkan fungsi bagian-bagian rumah serta alat-alat yang akan digunakan untuk membersihkan rumah. Hasil diskusi siswa direalisasikan dengan mengerjakan latihan

menghubungkan gambar alat kebersihan dengan kalimat yang menunjukkan kegunaannya. Hasil latihan tersebut dipresentasikan untuk dipahami bersama-sama apa kegunaannya. Setelah itu siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi yang berjumlah 15 nomor untuk mengukur prestasi siswa dan menjawab kuesioner sebanyak 25 nomor untuk mengukur motivasi siswa pada siklus I. Kegiatan terakhir dilanjutkan siswa dengan merefleksikan kegiatan belajar dan menuliskan niat siswa untuk menjaga kebersihan rumah sebagai tindak lanjut serta doa penutup.

3) Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kualitas proses dan hasil pembelajaran menggunakan media audio-visual. Kualitas proses yang diamati adalah sikap yang menunjukkan siswa termotivasi sesuai dengan indikator motivasi yang dinyatakan oleh Aritonang (2008). Kualitas hasil berupa prestasi yang dapat diamati dari hasil pekerjaan siswa berupa lembar latihan dan lembar kerja evaluasi pada akhir pertemuan siklus.

Kegiatan observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas. Observer dalam penelitian ini bertugas untuk melakukan pengamatan pada jalannya proses pembelajaran apakah setiap siswa sudah menunjukkan kriteria sikap termotivasi. Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan rubrik berupa check list yang telah dimodifikasi sehingga memundahkan observer untuk melakukan penilaian. Observer memberikan penilaian sesuai dengan kondisi siswa di kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung.

Sebelum dilakukan siklus I, penelti juga telah melakukan observasi sebagai data awal motivasi siswa. Observasi dilakukan pada saat siswa mengikuti pelajaran IPS bersama dengan guru kelas. Aspek penilaian mengacu pada indikator motivasi siswa di kelas. Hasil observasi dari data awal dan siklus I akan digunakan sebagai perbandingan kemajuan motivasi siswa saat melakukan pembelajaran IPS di kelas, apakah mengalami peningkatan atau tidak.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk melihat kembali kekurangan dan permasalahan yang terjadi pada proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada setiap pertemuan. Selain itu melalui refleksi ini peneliti juga akan menggali kekurangan pada penelitian serta indikator yang belum tercapai. Pelaksanaan proses pembelajaran pertemuan pertama dan pertemuan kedua pada siklus I sudah baik dan berjalan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun ada beberapa masalah yang timbul pada saat penayangan media audio-visual.

Pada saat penayangan media audio-visual, peneliti hanya memutar tayangan sebanyak satu kali dan siswa harus mencari keterkaitan materi dengan cerita yang ditayangkan. Saat itu siswa kesulitan karena kurang penjelasan pada penayangan media dan tidak ada pengulangan penayangan untuk mengecek kembali apakah keterkaitan tersebut sesuai atau tidak. Selain itu beberapa siswa yang duduk di pojok kiri sederet

dengan meja guru belum bisa memperhatikan tayangan dengan seksama karena dari arah itu tayangan tidak terlihat jelas.

Permasalahan yang terjadi pada pertemuan kedua adalah saat mengerjakan lembar kerja evaluasi. Masih ada siswa yang dalam proses pengerjaannya tidak serius dan mengerjakan sebisanya sehingga nilai yang didapatkan tidak maksimal dan observasi terhadap motivasi pun masih kurang terlihat karena sikap beberapa siswa belum menunjukkan sikap termotivasi seperi pada indikator motivasi yang digunakan sebagai acuan kriteria observasi dan kuesioner motivasi siswa.

Proses dan hasil yang diperoleh dari dua pertemuan pada siklus I menunjukkan motivasi dan prestasi siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran IPS. Kualitas proses belum menunjukkan ketercapaian indikator siswa termotivasi yang telah ditetapkan. Kualitas hasil untuk menentukan prestasi belajar dapat dilihat dari persentase siswa yang lulus KKM dan persentase rata-rata nilai kelas. Pada kondisi awal, jumlah siswa yang lulus KKM adalah 43,47% dengan rata-rata nilai kelas 63,5. Sedangkan pada siklus I ini persentase siswa yang lulus KKM 67% dan rata-rata nilai kelas adalah 63,6 Adapun hasil capaian indikator siswa yang lulus KKM adalah 75% dengan rata-rata kelas ≥ 64. Dengan begitu hasil pencapaian presentase siswa lulus KKM belum tercapai pada siklus I, maka peneliti akan memperbaiki dan melanjutkan penelitian pada siklus II. Ketercapaian siklus I dapat dilihat pada Tabel IV.1.

Tabel IV.1 Ketercapaian Siklus I

Variabel Indikator Deskriptor Kondisi awal Siklus I Target capaian Capaian Motivasi belajar Observasi + Kuesioner (Rata-rata total skor observasi + rata-rata total skor kuesioner) ÷ 2 67 81 78,9 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM

(Jumlah siswa yang lulus KKM) ÷ jumlah seluruh siswa × 100% 43,4% 75% 67% Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa ÷ jumlah seluruh siswa 63,5 64 63,6

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada variabel motivasi mendapatkan pencapaian skor rata-rata sebesar 78,9 dengan kategori

“tinggi”. Variabel motivasi belum mencapai indikator skor minimal yang

ditetapkan yaitu ≥ 81. Sedangkan pada variabel prestasi untuk indikator

siswa yang lulus KKM sebanyak 67% dan indikator rata-rata kelas 63,6 keduanya belum mencapai indikator minimal yang ditetapkan yaitu 75% siswa lulus KKM dengan rata-rata kelas minimal ≥ 64.

b. Siklus II

Penelitian siklus II dilaksanakan dalam dua kali pertemuan yaitu tanggal 25 dan 26 Mei 2015. Setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi dalam siklus II yaitu rumah sehat dengan sub materi membersihkan bagian luar rumah dan membiasakan diri membersihkan rumah. Pada siklus II penayangan media audio-visual diputar sebanyak dua sampai tiga kali berbeda dengan siklus I yang hanya

ditayangkan satu kali saja yang tujuannya supaya siswa dapat menangkap isi cerita sesuai dengan sajian materi. Selain itu peneliti juga memberikan penjelasan sedikit tentang isi media sebelum penayangan media agar siswa dapat membayangkan hal apa yang akan mereka cari dalam tayangan tersebut.

1) Perencanaan

Tahap perencanaan pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media audio-visual. Dalam tahap perencanaan penelitian, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, lembar kerja siswa (LKS), lembar kerja evaluasi, dan mempersiapkan media audio-visual yang mendukung proses tindakan, yaitu pada pertemuan pertama audio-visual yang menceritakan tentang kebersihan lingkungan dan pada pertemuan kedua tentang penyakit DBD. Perangkat pembelajaran tersebut kemudian divalidasikan kepada dosen, guru, dan siswa. Perencanaan pelaksanaan pembelajaran direncanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dan pertemuan kedua masing-masing dilaksanakan selama 2x35 menit (2 jp). Instrumen kuesioner dan observasi sama dengan yang digunakan pada siklus I. Tabel IV.2 berikut ini merupakan tabel ketercapaian pada siklus II.

Tabel IV.2 Ketercapaian Siklus II Variabel Indikator Deskriptor Kondisi

awal Siklus II Target capaian Capaian Motivasi belajar Observasi + Kuesioner

(Rata-rata total skor observasi + rata-rata total skor kuesioner) ÷ 2 67 81 88,6 Prestasi belajar Siswa yang lulus KKM

(Jumlah siswa yang lulus KKM) ÷ jumlah seluruh siswa × 100% 43,4% 75% 100% Rata-rata nilai kelas Jumlah nilai seluruh siswa ÷ jumlah seluruh siswa 63,5 64 88,5

Dari tabel tersebut diketahui bahwa pada variabel motivasi pencapaian skor rata-ata sebesar 88,6 dengan kategori “sangat tinggi”.

Variabel motivasi sudah mencapai indikator skor minimal yang

ditetapkan yaitu ≥ 81. Sedangkan pada variabel prestasi untuk indikator

siswa yang lulus KKM sebanyak 100%dan indikator rata-rata kelas 88,5, makakeduanya sudah mencapai indikator minimal yang ditetapkan yaitu 75% siswa lulus KKM dengan rata-rata kelas minimal ≥ 64.

2) Pelaksanaan

Kegiatan pembelajaran dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi menjaga bagian dalam rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan pertama dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa.

Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk menimbulkan rasa ingin tahu siswa pada materi yang akan dipelajari.

Pada kegiatan inti, peneliti memberikan penjelasan di awal sebagai rangsangan kepada siswa tentang inti dari isi tayangan media audio-visual. Selanjutnya siswa menonton tayangan media audio-visual yang diputar sebanyak dua sampai tiga kali dan menceritakannya kembali setelah tayangan selesai. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman sebangku untuk menyebutkan pesan moral apa yang terkandung dalam tayangan tersebut. Siswa juga menyebutkan hal-hal dalam cerita yang berhubungan dengan materi ajar, misalnya bagian-bagian luar rumah itu apa saja dan peralatan kebersihan apa yang digunakan dalam cerita.

Setelah berdiskusi siswa mewarnai sebuah gambar anak-anak yang sedang melakukan kegiatan kebersihan yang telah disediakan oleh peneliti. Hasil pewarnaan gambar tersebut kemudian dipresentasikan kepada teman-teman siswa untuk diamati bersama apakah siswa sudah melakukan hal yang sama seperti yang ada di gambar ataukah belum. Di akhir pembelajaran, siswa membuat rangkuman materi secara lisan bersama-sama yang kemudian dituliskan oleh peneliti di papan tulis, merefleksikan proses pembelajaran, menuliskan niat mengusahakan kebersihan di lingkungan sekitar rumah yang akan mereka lakukan secara pribadi sebagai tindak lanjut, dan doa penutup.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada tanggal 26 Mei 2015 dengan alokasi waktu dua jam pelajaran (2 x 35 menit). Materi yang diajarkan yaitu rumah sehat dengan sub materi membiasakan diri membersihkan rumah. Kegiatan pembelajaran IPS pada pertemuan kedua dimulai peneliti dengan menyampaikan salam, berdoa, dan presensi kehadiran siswa. Dalam mengawali kegiatan pembelajaran peneliti menyampaikan beberapa pertanyaan untuk sedikit mengulang kembali materi yang telah dipelajari dan menggali pengetahuan siswa mengenai materi yang akan dipelajari.

Kegiatan inti diawali siswa dengan mendengarkan sedikit penjelasan peneliti tentang inti dari ini tayangan media audio-visual sebagai pancingan terhadap siswa apa yang akan mereka ambil dari isi tayangan tersebut. Selanjutnya siswa menonton tayangan media audio-visual berkaitan dengan materi yang dipelajari sebanyak dua sampai tiga kali penayangan. Kemudian siswa menceritakan kembali tentang tayangan audio-visual yang telah mereka tonton. Siswa mendiskusikan tempat hidup nyamuk dan penyakit yang ditimbulkan nyamuk pada tayangan audio-visual dan menyebutkan dampak yang terjadi apabila rumah jarang dibersihkan.

Hasil diskusi siswa dilaporkan kepada peneliti dan teman-teman kelas I SD Negeri Sarikarya secara lisan. Setelah itu siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi yang berjumlah 15 nomor untuk mengukur prestasi siswa dan menjawab kuesioner sebanyak 25 nomor untuk mengukur

motivasi siswa pada siklus I. Kegiatan terakhir dilanjutkan siswa dengan merefleksikan kegiatan belajar dan membuat jadwal membersihkan rumah bersama keluarga sebagai tindak lanjut serta doa penutup.

3) Observasi

Hal yang diamati pada siklus II adalah sikap yang menunjukkan siswa termotivasi pada proses pembelajaran IPS dan hasil belajar siswa untuk mengetahui prestasi siswa. Pengamatan dilakukan saat berlangsungnya proses pembelajaran siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Pengamatan akan dilakukan peneliti dengan bantuan guru kelas I SD Negeri Sarikarya. Sikap siswa diamati selama proses pembelajaran berlangsung dan untuk mengetahui prestasi belajar siswa akan diamati pada saat siswa mengerjakan lembar kerja evaluasi. Prosedur pengamatan masih sama dengan siklus sebelumnya, yaitu menggunakan checklist.

4) Refleksi

Proses pembelajaran pada pertemuan pertama tanggal 25 Mei 2015 sudah cukup baik dan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah ditentukan. Sejak awal dimulainya pembelajaran siswa tampak bersemangat dan mendengarkan intruksi dengan baik. Pembelajaran berjalan dengan lancar. Namun saat tiba penayangan media audio-visual siswa mulai mendorong meja masing-masing untuk lebih dekat dengan layar LCD sehingga siswa yang berada di meja belakang tidak bisa menonton dengan jelas. Ketika hal tersebut terjadi, peneliti menghentikan

tayangan media sampai kursi dan meja kembali seperti semula peneliti menempatkannya agar semua siswa dapat menonton dengan jelas.

Pada pertemuan kedua tanggal 26 Mei 2015 proses pembelajaran berjalan dengan baik dan lancar dari awal hingga akhir. Siswa mengikuti intruksi peneliti dengan baik. Saat penayangan media audio-visual pun siswa sudah tidak berebut, menonton dengan tenang, dan mengamati cerita yang sedang berlangsung. Saat diberikan pertanyaan mengenai isi cerita dan hal apa saja di dalam cerita yang berhubungan dengan materi pun siswa dapat menangkapnya dengan baik. Ketika proses pengerjaan lembar kerja evaluasi siswa mengerjakannya secara pribadi, namun saat mengisi lembar kuesioner ada beberapa siswa yang saling bertanya jawaban masing-masing untuk kemudian dijadikan pertimbangan jawaban miliknya.

Motivasi siswa terhadap pelajaran IPS yang diperoleh dari hasil perhitungan pada siklus II menunjukkan peningkatan. Peningkatan motivasi siswa ditunjukkan oleh tercapainya indikator rata-rata skor yang telah ditetapkan. Pada kondisi awal rata-rata skor motivasi yang ditunjukkan adalah 67 dengan kategori “tinggi”, pada siklus I rata-rata skor motivasi adalah 78,9 dengan kategori “tinggi”, sedangkan pada siklus II rata-rata skor motivasi adalah 88,6 dengan kategori “sangat

tinggi”. Adapun target capaian rata-rata skor minimal yaitu ≥ 81.

Peningkatan prestasi belajar ditunjukkan oleh tercapainya indikator dari banyaknya siswa yang lulus KKM dan rata-rata peolehan nilai kelas.

Pada kondisi awal, persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 43,47% dengan rata-rata nilai kelas 63,82. Pada siklus I persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 67% dengan rata-rata nilai kelas 63,6 Sedangkan pada siklus II persentase jumlah siswa yang lulus KKM adalah 100% dengan rata-rata nilai kelas 88,5. Target capaian yang ditentukan dalam penelitian ini untuk banyaknya siswa yang lulus KKM adalah 75% dan rata-rata nilai kelas minimal ≥ 64.

Melihat perkembangan yang terjadi pada kedua variabel melalui data awal sampai dengan data yang ditunjukkan di siklus II, indikator pada penelitian ini sudah tercapai dan mengalami peningkatan sehingga penelitian ini berhenti di siklus II.

2. Hasil penelitian

Dokumen terkait