• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM WILAYAH Geografis dan Topografis

Maluku Tengah” Disusun Oleh: Morgan Ohiwal

GAMBARAN UMUM WILAYAH Geografis dan Topografis

Secara Astronomi, Kabupaten Maluku Tengah setelah pemekaran terletak diantara 2o30’ – 7o30’ LS dan 250o

– 132o30’ BT, dan merupakan daerah kepulauan dengan jumlah pulau sebanyak 53 buah, dimana yang dihuni sebanyak 17 buah dan yang tidak dihuni sebanyak 36 buah.

Bentuk wilayah Kabupaten Maluku Tengah dikelompokkan berdasarkan pendekatan fisiografi (makro relief), yaitu Dataran pantai, Perbukitan dan Pegunungan dengan kelerengan yang bervariasi. Tercatat sebanyak 2 dataran, 3 gunung, 2 danau dan 144 buah sungai berada di wilayah Kabupaten Maluku Tengah.

Struktur geomorfologi di Pulau Seram, Ambon, Banda dan sekitarnya dapat dibedakan atas struktur: vulkan, horizontal, lipatan, dan patahan, sedangkan batuan utama terdiri atas batuan vulkanis, terobosan, gamping, sekis, dan aluvium.

47

Hidrologi

Kondisi hidrologi yang dideskripsikan adalah hidrologi permukaan (sungai), Berdasarkan luas daerah aliran sungai (DAS), di Kabupaten Maluku Tengah dapat dikelompokkan ke dalam 2 (dua) sistem sungai berdasar kondisi pulaunya, yaitu sistem sungai Pulau Seram, dan sistem sungai pulau-pulau kecil. Pada umumnya sungai-sungai yang terdapat di Pulau Seram, baik sungai besar maupun kecil, relative bersifat perenial, artinya mengalir sepanjang tahun, walaupun pada musim kemarau mengalami penurunan debit aliran. Sebagaimana diketahui bahwa di Kabupaten Maluku Tengah terdapat 144 buah sungai yang dapat digunakan masyarakat sebagai sumber air bersih maupun sebagai pengairan lahan pertanian.

Klimatologi

Secara umum kondisi iklim di Kabupaten Maluku Tengah didominasi oleh curah hujan yang relatif tinggi, yang ditunjukkan dengan kondisi vegetasi hutan yang rapat dan tumbuh subur. Pada wilayah ini terbentuk tipe iklim hutan hujan tropis, dengan curah hujan rata-rata tahunan yang tinggi. Seperti wilayah Indonesia lainnya, di wilayah ini hanya terdapat 2 musim dalam setahun, yaitu musim penghujan yang dimulai pada bulan Oktober dan musim kemarau yang dimulai pada bulan April, dengan bulan basah lebih lama dibanding dengan bulan kering. Kabupaten Maluku Tengah terletak antara Laut Pasifik dengan Laut Banda, sehingga sering terjadi pusaran angin dan arus laut, maka pada saat musim penghujan sering tejadi badai hujan (storm) yang sangat memungkinkan terjadinya banjir besar.

Berdasarkan Peta Isohyet (Direktoral Jenderal Cipta Karya, 1996), curah hujan rata-rata tahunan di Pulau Seram dan sekitarnya berkisar antara 2000-4000 mm. Curah hujan tertinggi (>4000 mm/tahun) terkonsentrasi di jalur perbukitan bagian tengah Pulau Seram, di sekitar Tehoru. Berdasarkan klasifikasi Oldeman, zona agroklimat di Kabupaten Maluku Tengah dapat dikelompokkan berdasarkan kondisi fisiografinya, yaitu: (a) pada satuan dataran rendah dengan ketinggian <500 meter dpal, temperatur udara berkisar antara 25.8°-27.2°C, curah hujan antara 1.000-4.500 mm/tahun, hujan tersebar merata, jumlah bulan basah antara 3-9 bulan basah per tahun; (b) pada satuan dataran tinggi dengan ketinggian >500 meter dpal, temperatur udara rata-rata 26.2°C, curah hujan antara 3.000-4.000 mm/tahun, dan >9 bulan basah..

Kondisi tanah

Struktur tanah yang terdapat pada wilayah Kabupaten Maluku Tengah cenderung serupa antara satu dengan yang lain, hal ini dikarenakan kondisi geografis yang tidak berbeda secara signifikan antara satu pulau dengan pulau lainnya. Struktur tanah sangat mempengaruhi keberadaan vegetasi suatu wilayah, dengan kata lain dapat diidentifikasi struktur tanah berdasarkan jenis vegetasi yang dapat hidup pada wilayah ini, mengingat bahwa kontur wilayah yang merupakan indikasi tekstur ketinggian wilayah lebih mempunyai tingkat ketepatan dalam menentukan jenis vegetasi. Sampai dengan saat ini ditemukan 7 jenis karakteristik tanah yang berbeda, tanah tersebut merupakan jenis tanah yang dikelompokkan berdasarkan jenis vegetasi.

48

Tabel 4. 1. Jenis Tanah dan Vegetasi di Wilayah Kabupaten Maluku Tengah

Jenis Tanah Uraian Vegetasi Regosol / entisol Aluvial / andisol Gleisol / oxisol Kambisol / inceptisol Rensina / mollisol

Brunizem atau alfisol

Podsolik atau ultisol

Tanah ini memiliki solum dalam, dengan tekstur sedang, dan berdrainase sedang sampai baik. Tanah ini berasosiasi dengan jenis-jenis tanah aluvial, gleisol dan kambisol.

Tanah ini memiliki solum sedang sampai dalam, dengan tekstur sedang dan berdrainase buruk. Jenis tanah ini berasosiasi dengan jenis-jenis regosol, gleisol dan kambisol.

Tanah ini memiliki solum sedang sampai dalam, dengan tekstur sedang dan berdrainase buruk, jenis tanah ini berasosiasi dengan jenis-jenis tanah regosol, aluvial dan kambisol.

Tanah ini memiliki solum dangkal sampai sedang dengan tekstur sedang sampai halus dan berdrainase baik, berasosiasi dengan jenis-jenis tanah litosol, kambisol, brunizem dan podsolik. Tanah ini memiliki solum dangkal sampai sedang dengan tekstur sedang sampai halus dan berdrainase baik, berasosiasi dengan jenis-jenis tanah litosol, kambisol, brunizem dan podsolik. Tanah ini memiliki solum tanah dalam sampai sangat dalam, dengan tekstur halus dan berdrainase baik. Umumnya memilki kejenuhan basa 50 % atau lebih. Tanah ini berasosiasi dengan jenis-jenis tanah litosol, rensina, kambisol dan podsolik.

Tanah ini memiliki solum tanah dalam sampai sangat dalam, dengan tekstur halus dan berdrainase baik. Tanah ini berasosiasi dengan jenis-jenis tanah kambisl, litosol, brunizem.

Vegetasi yang ditemukan pada jenis tanah ini adalah tanaman pertanian dominasi kelapa, tanaman campuran, vegetasi khusus daerah pantai seperti ketapang, waru dan jenis-jenis Pescapprae

Vegetasi umumnya didominasi oleh tanaman pertanian dominasi kelapa dan tanaman campuran.

Vegetasi yang ditemukan selain pandan rawa, sagu dan mangrove, ditemukan pula tanaman pertanian dominasi kelapa dan tanaman campuran (tanaman setahun dan tahunan) yang menyebar secara sporadis

Vegetasi yang ditemukan adalah hutan sekunder, primer dan tanaman campuran.

Vegetasi yang ditemukan adalah hutan sekunder, primer dan tanaman campuran.

Vegetasi yang ditemukan adalah tanaman pertanian, hutan sekunder dan primer.

Vegetasi yang ditemukan adalah tanaman pertanian, tanaman campuran (tanaman tahunan dan ladang), hutan sekunder dan primer.

49

Penduduk

Penduduk Kabupaten Maluku Tengah berdasarkan hasil Sensus Penduduk Tahun 1980, 1990, 2000, dan 2010 berjumlah masing-masing sebesar : 229,581, 295,059, 317,476, 361,698 jiwa. Dari keempat sensus penduduk tersebut dapat pula diperoleh rata-rata pertumbuhan penduduk antara Sensus Penduduk Tahun 1980,1990, 2000, dan 2010 sebesar 2.30 %, 1.48 %, 1.03 %, dan 1.31%.

Hasil proyeksi penduduk Kabupaten Maluku Tengah tahun 2012 sebanyak 375,393 jiwa, berbeda dari tahun 2010 sebanyak 361,698 jiwa, dimana jumlah penduduk tahun 2010 merupakan hasil Sensus Penduduk 2010. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Leihitu sebesar 48,756 jiwa (12.98 % dari jumlah penduduk Kabupaten Maluku Tengah).

Gambar 4.1. Grafik jumlah penduduk Kabupaten Maluku Tengah

sumber : BPS Maluku tengah dalam angka 2013

POTENSI DAN PERMASALAHAN

Dokumen terkait