• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Geografi

Kabupaten Padang Pariaman dengan ibu kota Parit Malintang secara geografis terletak antara 0°11’ - 3°30’ Lintang Selatan dan 98°36’ - 100°28’ Bujur Timur. Kabupaten Padang Pariaman memiliki luas wilayah 1.328,79 km2 dengan panjang garis pantai 60,5 km. Luas daratan daerah ini setara dengan 3,15 persen luas daratan wilayah Propinsi Sumatera Barat. Batas wilayah administratif Kabupaten Padang Pariaman sebagai berikut: sebelah Utara dengan Kabupaten Agam, sebelah Selatan dengan Kota Padang, sebelah Timur dengan Kabupaten Solok dan Kabupaten Tanah Datar, dan sebelah Barat dengan Kota Pariaman dan Samudera Indonesia. Secara spasial wilayah administrasi Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada Gambar 2.

Kabupaten Padang Pariaman terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Batang Anai, Lubuk Alung, Sintuk Toboh Gadang, Ulakan Tapakis, Nan Sabaris, 2x11 Enam Lingkung, Enam Lingkung, 2x11 Kayu Tanam, VII Koto Sungai Sarik, Patamuan, Padang Sago, V Koto Kampung Dalam, V Koto Timur, Sungai Limau, Batang Gasan, Sungai Geringging dan Kecamatan IV Koto Aur Malintang. Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam tercatat memiliki wilayah paling luas, yakni 228,70 km2, sedangkan Kecamatan Sintuk Toboh Gadang memiliki luas wilayah terkecil, yakni 25,56 km2. Sungai Geringging sebagai Ibukota Kecamatan Sungai Geringging dan Batu Basa Ibukota Kecamatan dari IV Koto Aur Malintang tercatat berada di wilayah yang paling tinggi yaitu 251 meter

dari permukaan laut sedangkan yang paling rendah adalah Ulakan, Sungai Limau, Gasan Gadang dengan ketinggian 2 meter dari permukaan laut.

Iklim

Kabupaten Padang Pariaman memiliki iklim tropis yang sangat dipengaruhi oleh angin darat dengan curah hujan rata-rata 348 mm/bulan sepanjang Tahun 2013 serta suhu udara rata-rata 25,13°C. Iklim wilayah Kabupaten Padang Pariaman termasuk iklim tropis besar yang memiliki musim kering yang sangat pendek dan daerah lautan sangat dipengaruhi oleh angin laut. Tabel 8 menunjukkan bahwa curah hujan di Kabupaten Padang Pariaman cenderung merata tanpa bulan kering yang mencolok. Curah hujan terendah adalah 177,5 mm dan ini menurut klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson masih termasuk bulan basah. Suhu udara terpanas jatuh pada Bulan Mei, sedangkan suhu terendah terdapat pada Bulan Januari. Kelembaban udara rata-rata 86,91% dengan kecepatan angin rata-rata yaitu 1,80 km/jam. Data iklim selama Tahun 2013 dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Data iklim di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013

Sumber : Stasiun Klimatologi Sicincin (2013) dalam BPS Kab. Padang Pariaman (2014).

Variasi curah hujan di Kabupaten Padang Pariaman pada Tahun 2012 berkisar antara 177,5 mm pada Bulan Juli sampai dengan 584 mm pada Bulan Nopember, dengan curah hujan tahunan sebesar 4.338.4 mm/tahun. Rata-rata hari hujan perbulan di Kabupaten Padang Pariaman adalah 16 hari dengan jumlah hari hujan pada Bulan Nopember sebanyak 24 hari. Jumlah hari hujan paling sedikit terjadi pada bulan Juni dengan jumlah hari hujan sebanyak 11 hari. Jumlah hari hujan tahunan (Tahun 2013) adalah 193 hari.

Bulan Temperatur Kelembaban

Hujan

Curah Hujan Hari Hujan

(0C) (%) (mm) (hari) Januari 22,7 85 207,9 13 Februari 25,6 86 403,1 17 Maret 26,1 85,3 321,5 15 April 25,9 88 327,4 15 Mei 26,1 86 329,6 13 Juni 25,6 84,2 215,5 11 Juli 24,9 86,7 177,5 15 Agustus 25,04 85,9 290,6 17 September 25,33 87,1 350,5 16 Oktober 25,22 89,4 402,5 20 Nopember 24,03 91,2 584,0 24 Desember 25,09 88,1 563,2 19 Jumlah 4.173 193 Rata - rata Tahun 2013 25,13 86,91 348 16

Alokasi Penggunaan Lahan

Kabupaten Padang Pariaman seluas 1.328,79 Km2, yang terdiri dari 17 kecamatan. Luas keseluruhan ini meliputi daerah terbangun yang digunakan untuk berbagai kegiatan perumahan/permukiman dan daerah tidak terbangun seperti pertanian, perkebunan dan sebagainya. Berdasarkan keadaan eksisting penggunaan lahan terbesar adalah perkebunan rakyat, yaitu 27,44% dari luas Kabupaten Padang Pariaman, kemudian hutan sebanyak 21,61% dan sawah seluas 20,42% dari luas Kabupaten Padang Pariaman. Penggunaan lahan Kabupaten Padang Pariaman dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Alokasi penggunaan lahan di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013

No Penggunaan lahan Luas (ha) Persentase (%)

1 Permukiman 7493,0 5,63

2 Persawahan (lahan basah) 27009,5 20,32

3 Tegalan 632,5 0,47 4 Perkebunan Rakyat 36.444,0 27,42 5 Kebun campuran 16.585,0 12,48 6 Hutan belukar 11.232,0 8,45 7 Hutan 28.719,0 21,61 8 Semak/alang-alang 2.488,0 1,87

9 Kolam tambak ikan 56 0,04

10 Lain -lain 2.130,0 1,60

Kabupaten Padang Pariaman 132.879,0 100

Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Padang Pariaman dalam Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman 2014

Kawasan Rawan Bencana

Kabupatem Padang Pariaman merupakan salah satu daerah yang rawan bencana. Secara geologis Kabupaten Padang Pariaman terletak pada dua jalur patahan lempeng dunia yaitu Lempeng Eurasia dan Lempeng Indo - Australia dan topografi Kabupaten Padang Pariaman yang dilalui oleh banyak anak sungai, Kabupaten Padang Pariaman merupakan kawasan yang rawan bencana. Bentuk bencana yang pernah dan mungkin terjadi di Kabupaten Padang Pariaman identik dengan kondisi alam tersebut yaitu bencana banjir, tanah longsor, angin badai/puting beliung, abrasi pantai, gempa bumi, tsunami dan lain-lain. Selain faktor alamnya, Kabupaten Padang Pariaman juga termasuk rawan bencana yang timbul akibat ulah manusia yang kurang memperhatikan keseimbangan dan kelestarian lingkungan serta kelalaian dari manusia yang berakibat bencana. Kejadian bencana yang pernah terjadi dapat dilihat pada Tabel 10 sedangkan wilayah yang rawan bencana dapat dilihat pada Tabel 11.

Demografi

Menurut Padang Pariaman dalam angka Tahun 2014 jumlah penduduk Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 adalah 400.890 jiwa, yang terdiri dari 196.873 laki – laki dan 204.017 perempuan, sedangkan tahun sebelumnya tercatat

sebanyak 398.223 jiwa (195.482 laki – laki dan 202.741 perempuan). Tingkat kepadatan penduduk pada Tahun 2013 ini terhitung sebanyak 302 jiwa /km2. Jumlah penduduk terbanyak berada di Kecamatan Batang Anai, yakni 46.212 jiwa, sedangkan jumlah penduduk terendah berada di Kecamatan Padang Sago yakni 8.048 jiwa. Hal ini disebabkan sifat perkotaan yang cukup mencolok di daerah ini serta kelengkapan fasilitas maupun prasarana yang ada serta lokasi yang berdekatan dengan Kota Padang membuatnya mampu menarik penduduk untuk tinggal disana. Data mengenai penduduk dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 10 Intensitas kejadian bencana Di Kabupaten Padang Pariaman dari Tahun 2009-2013

No Jenis bencana Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 1 Banjir 1300 7 7 201 10 2 Kebakaran 281 43 54 84 70 3 Longsor 7 3 1 10 10 4 Petir 0 0 0 7 3 5 Gempa 85612 0 0 1 0

6 Angin Puting Beliung 0 0 0 100 50

7 Lainnya 19 6 10 5 5

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013

Tabel 11. Kawasan rawan bencana di Kabupaten Padang Pariaman Jenis Bencana Kawasan Rawan Bencana

Longsor Kecamatan Sungai Geringging, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kecamatan Batang Gasan, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kecamatan Sungai Limau, Kecamatan IV Koto Aur Malintang.

Tsunami Daerah yang berada di pesisir bagian barat pantai Sumatera Liquifaksi Kerentanan Tinggi: Kecamatan Sungai Limau, Kecamatan Nan

Sabaris, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kecamatan Enam Lingkung, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung, Kecamatan Batang Anai.

Kerentanan Sedang : Kecamatan Batang Gasan, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, Kecamatan Sungai Geringging, Kecamatan IV Koto Kampung Dalam, Kecamatan V Koto Timur, Kecamatan Patamuan, Kecamatan VII Koto Sungai Sarik, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kecamatan Lubuk Alung.

Kerentanan Rendah : Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam.

Gempa Kecamatan Sungai Limau, Kecamatan Sungai Geringging bagian barat, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kecamatan Batang Gasan

Banjir Kecamatan Batang Anai, Kecamatan Ulakan Tapakis, Kecamatan Sintuk Toboh Gadang, Kecamatan Lubuk Alung, Kecamatan Nan Sabris, Kecamatan V Koto Kampung Dalam, Kecamatan Sungai Limau, Kecamatan Batang Gasan, Kecamatan 2 x 11 Enam Lingkung.

Tabel 12 Data kependudukan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2009-2013 Penduduk 2013 2012 2011 2010 2009 Laki-Laki (Jiwa) 196.873 194.787 193.441 191.940 179.760 Perempuan (Jiwa 204.017 202.096 200.702 199.116 209.975 Jumlah (Jiwa) 400.890 396.883 394.143 391.056 389.735 Sex Rasio 96,50 96,38 96,38 96,40 85,61 Kepadatan (Jiwa/Km2) 302 299 297 294 293 Laju Pertumbuhan (%) 1% 0,70% 0,79% 0,34% -

Sumber : BPS Kabupaten Padang Pariaman (2014)

Struktur penduduk Kabupaten Padang Pariaman menunjukkan bahwa usia produktif (15-64 tahun) sebanyak 242.920 jiwa, dan usia ketergantungan (0-14 tahun) sebanyak 128.748 dan lansia (65+) sebesar 29.222 jiwa. Usia produktif menunjukkan ketersedian tenaga kerja pada suatu wilayah. Menurut Padang Pariaman dalam angka Tahun 2014 jumlah orang yang bekerja sebanyak 150.923 orang dengan rincian 96.846 laki-laki dan 54.077 perempuan. Dilihat dari tingkat pendidikan pekerja di Kabupaten Padang Pariaman, pada tingkat pendidikan tidak/belum pernah sekolah sebanyak 3.116 orang, tidak/belum tamat SD sebanyak 31.056 orang, tamat Sekolah Dasar sebanyak 28.413 orang, SMP/sederajat sebanyak 34.249 orang, pekerja berpendidikan SLTA sebanyak 40.651 orang dan pekerja yang berpendidikan di atas sekolah menengah atas (Diploma s/d Universitas) hanya terdapat sebanyak 13.438 orang. Data penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja menurut pendidikan yang ditamatkannya dapat dilihat pada Gambar 5.

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman (2014)

Penduduk yang berusia 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha pada Tahun 2013 paling banyak didominasi oleh sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi sebesar 30,24%, kemudian diikuti oleh sektor pertanian yang mampu menyerap tenaga kerja sebesar 30,04%. Untuk lebih jelas

0 10,000 20,000 30,000 1,771 18,157 18,137 25,381 27,091 2,029 4,280 1,345. 12,899 10,276 8,868 13,560 2,291 4,838

Gambar 5. Grafik penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut tingkat pendidikan yang ditamatkan

Laki-Laki Perempuan

serapan tenaga kerja untuk masing-masing lapangan usaha dapat dilihat pada Tabel 13 .

Tabel 13 Penduduk 15 Tahun keatas yang bekerja menurut lapangan usaha Tahun 2013

No Lapangan Usaha Tenaga Kerja Total Persentase Laki-laki Perempuan

1 Pertanian, perkebunan, kehutanan, perburuan dan perikanan

33.878 11.463 45.341 30,04%

2 Industri 5.974 8.286 14.260 9,44%

3 Perdagangan, rumah

makan dan jasa akomodasi 21.280 24.371 45.651 30,24% 4 Jasa kemasyarakatan,

sosial dan perorangan 14.274 8.227 22.501 14,90%

5 Lainnya 21.440 1730 23.170 15,35%

Jumlah 96.846 54.007 150.923 100,00%

Kondisi Perekonomian Wilayah Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan, dimana semakin tinggi pendapatan suatu wilayah maka semakin tinggi tingkat pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat diketahui dengan memperhatikan laju perubahan PDRB suatu wilayah atas dasar harga konstan. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga berlaku pada Tahun 2013 adalah sebesar 9.144,45 milyar rupiah. Pada Tahun 2012 nilai PDRB Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga berlaku sebesar 7.926,40 milyar rupiah, berarti terdapat kenaikan sekitar 826 milyar rupiah. Kenaikan nilai PDRB atas dasar harga berlaku ini belum dapat mencerminkan perbaikan produktivitas ekonomi secara ril, karena kenaikan ini masih mengadung unsur inflasi. Kenaikan produktivitas ekonomi secara riil dapat dilihat dari kenaikan nilai Produk Domestik Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan Tahun 2000.

PDRB Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga konstan 2000 pada Tahun 2013 mencapai 3.454,09 milyar rupiah dan selama Tahun 2012 nilai PDRB tercatat sebesar 3.238,02 milyar rupiah, atau PDRB Tahun 2013 meningkat hampir sebesar 184 milyar rupiah di bandingkan Tahun 2012. Peningkatan tersebut juga sekaligus memberikan gambaran pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman pada Tahun 2013 yang tumbuh sebesar 6.03 persen. Nilai PDRB Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha dapat dilihat Pada Tabel 14.

Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman tersebut didukung oleh berbagai sektor dalam perekonomian Kabupaten Padang Pariaman, namun

sektor yang dominan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman tersebut adalah sektor Pertanian dan sektor Angkutan dan Komunikasi. Hal ini terlihat dari pertumbuhan sektor Pertanian yang mencapai 3.23% dan sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 7,03% pada Tahun 2012. Tabel 14 Distribusi PDRB Kabupaten Padang Pariaman ADHK menurut

lapangan usaha (jutaan rupiah) Tahun 2009-2013 Lapangan Usaha Tahun

2009 2010 2011 2012 2013 Pertanian 675380,62 690682,58 707488,33 731423,14 755082,14

a. Pertanian Tanaman Pangan 446993,48 451002,74 455431,15 466537,83 477454,82 b. Perkebunan 95008,72 99977,67 105824,53 111793,03 117617,48 c. Peternakan dan hasil-hasilnya 49645,38 51745,96 54188,19 57025,28 59148,77 d. Kehutanan 6528,79 6630,15 6863,54 7095,53 7343,16 e. Perikanan 77204,25 81326,06 85180,92 88971,47 93517,91 Penggalian 89777,08 93925,32 100301,54 106740,90 113689,73 Industri Pengolahan 326348,41 342045,77 363594,65 382247,06 403308,87 Listrik & Air Minum 37017,65 38734,07 41211,53 43835,27 46649,50 Bangunan 124086,34 133684,79 145248,42 157899,56 171857,88 Perdagangan Hotel dan Restoran 322240,34 336057,22 354855,77 377033,95 401165,69 Angkutan dan Komunikasi 668203,25 668203,25 774553,31 830837,92 908806,36 Keunagan Persewaan dan Jasa Perusahaan 58295,59 61387,71 65312,33 69645,35 74325,52 Jasa-Jasa 447987,46 463723,91 499511,30 538352,87 579213,85 PDRB 2749336,74 2890752,90 3052077,18 3238016,01 3454099,54

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014

Peningkatan PDRB Kabupaten Padang Pariaman atas dasar harga berlaku mengakibatkan adanya peningkatan nilai pendapatan per kapita penduduk Kabupaten Padang Pariaman yakni dari 17,69 juta rupiah per kapita per tahun. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2008 sebesar 6,24%, kemudian turun menjadi 3,94% pada Tahun 2009. Penurunan laju pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2009 ini disebabkan oleh dampak gempa bumi yang terjadi pada tanggal 30 September 2009, namun pasca gempa laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman cenderung mengalami peningkatan (BPS Kabupaten Padang Pariaman 2014). Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2013 adalah 6,03%. Tren pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2009 - 2013 dapat dilihat di Gambar 6.

Dari grafik terlihat bahwa dari Tahun 2009 – 2013 tren pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan, walaupun antara Tahun 2011 dan Tahun 2012 tingkat pertumbuhan ekonomi bersifat konstan yaitu 5,50%. Pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2009, hal ini dipengaruhi gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Tahun 2013 yaitu berkisar 6,03%. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman didukung oleh berbagai sektor dalam perekonomian Kabupaten Padang Pariaman, namun sektor yang dominan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi Kabupaten Padang Pariaman adalah sektor pertanian dan sektor angkutan dan komunikasi. Sektor angkutan dan komunikasi memberikan kontribusi terhadap PDRB sebesar 26,31%, pertanian berada pada posisi kedua, yaitu 21,86%, posisi ketiga sektor jasa yaitu 16,77% dan diikuti sektor industri pengolahan sebesar 11, 68%.

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014)

Gambar 6. Grafik Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Padang Pariaman dalam Kurun Waktu 2009-2013

Sektor angkutan dan komunikasi merupakan sektor yang paling banyak memberikan kontribusi pada PDRB Kabupaten Padang Pariaman. Hal ini disebabkan adanya Bandara Internasional Minangkabau yang terletak di Kabupaten Padang Pariaman sehingga pajak dan sewa bandara menyebabkan peningkatan kontribusi pada PDRB. Setiap tahun pertumbuhannya semakin meningkat, hal ini dikarenakan semakin banyak orang yang bepergian dengan pesawat, selain waktu yang lebih cepat juga semakin baiknya pelayanan dan murahnya ongkos pesawat menyebabkan orang lebih suka naik angkutan udara. Untuk lebih lengkapnya Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Padang Pariaman atas Dasar Harga Konstran Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2009 -2013 dapat dilihat pada Tabel 15.

Struktur Perekonomian Kabupaten Padang Pariaman

Pertanian merupakan sektor yang sangat penting yang mendukung perekonomian Kabupaten Padang Pariaman. Sektor ini memberikan kontribusi yang besar setiap tahunnya terhadap PDRB, hal ini karena sebagian besar penduduk di Kabupaten Padang Pariaman bekerja di sektor pertanian. Dari Tabel 14 terlihat bahwa sektor pertanian menyumbang 23,33% terhadap PDRB. Subsektor Pertanian Tanaman Pangan memberikan kontribusi terbesar di sektor pertanian yaitu sebesar 13,82%, kontribusi ini mengalami penurunan dalam lima tahun ini. Subsektor kedua yang memberikan kontribusi yang tinggi adalah perkebunan dengan kontribusi 3,41. Secara keseluruhan sektor pertanian mengalami penurunan dalam memberikan kontribusi terhadap PDRB. Selain itu sub sektor perikanan, peternakan dan kehutanan juga memberikan kontribusi terhadap perekonomian dari sektor pertanian. Kontribusi sub sektor pertanian terhadap PDRB dari Tahun 2009-2013 dapat dilihat pada Gambar 7. Nilai PDRB Kabupaten Padang Pariaman Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha dapat dilihat Pada Tabel 16.

3.94 5.14 5.50 5.50 6.03 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 2009 2010 2011 2012 2013 % Pertumbuhan

Tabel 15 Distribusi persentase PDRB Kabupaten Padang Pariaman ADHK Menurut Lapangan Usaha (%) Tahun 2009-2013

Lapangan Usaha Tahun Rata-

rata/tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Pertanian 24,57 23,89 23,18 22,59 21,86 23,22 f. Pertanian Tanaman Pangan 16,26 15,60 14,92 14,41 13,82 15,00 g.Perkebunan 3,41 3,46 3,47 3,45 3,41 3,44 h.Peternakan dan hasil-hasilnya 1,81 1,79 1,78 1,76 1,71 1,77 i. Kehutanan 0,24 0,23 0,22 0,22 0,21 0,22 j. Perikanan 2,81 2,81 2,79 2,75 2,71 2,77 Penggalian 3,27 3,25 3,29 3,30 3,29 3,28 a. Penggalian 3,27 3,25 3,29 3,30 3,29 3,28 Industri Pengolahan 11,87 11,83 11,91 11,80 11,68 11,82 a.Industri Tanpa Migas 11,87 11,83 11,91 11,80 11,68 11,82 Listrik & Air Minum 1,35 1,34 1,35 1,35 1,35 1,35 a.Listrik 1,30 1,29 1,30 1,30 1,30 1,30 b.Air Bersih 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05

Bangunan 4,51 4,62 4,76 4,88 4,98 4,75

Perdagangan Hotel dan Restoran 11,72 11,63 11,63 11,64 11,61 11,65 a.Perdagangan Besar dan Eceran 11,44 11,35 11,35 11,37 11,33 56,84

b.Hotel 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00

c.Restoran 0,26 0,27 0,28 0,28 0,28 0,27 Angkutan dan Komunikasi 24,30 25,27 25,38 25,66 26,31 25,38 a.Pengangkutan 23,84 24,79 24,90 25,18 25,83 24,91 1.Angkutan Kereta Api 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 2.Angkutan Jalan Raya 3,16 3,17 3,29 3,33 3,36 3,26 3.Angkutan Udara 19,93 20,87 20,85 21,09 21,72 20,89 4.Jasa Penunjang Angkutan 0,72 0,73 0,73 0,74 0,73 0,73 b.Komunikasi 0,47 0,49 0,48 0,48 0,48 0,48 Keunagan Persewaan dan Jasa

Perusahaan

2,12 2,12 2,14 2,15 2,15 2,12

a.Bank 0,63 0,63 0,64 0,66 0,67 0,65

b.Lembaga Keuangan Tanpa Bank 0,50 0,50 0,49 0,49 0,48 0,49 c.Sewa Bangunan 0,98 0,98 0,99 0,99 0,98 0,98 d.Jasa Perusahaan 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 Jasa-Jasa 16,29 16,04 16,37 16,63 16,77 16,42

PDRB 100 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014

Gambar 7 Persentase nilai PDRB per subsektor pertanian Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2009-2013 0 5 10 15 20 2009 2010 2011 2012 2013

Pertanian Tanaman Pangan

Perkebunan

Peternakan dan hasil- hasilnya

Tabel 16.Distribusi PDRB Kabupaten Padang Pariaman ADHB menurut lapangan usaha (jutaan rupiah) Tahun 2009-2013

Lapangan Usaha Tahun

2009 2010 2011 2012 2013

Pertanian 1379186,87 1496952,06 1629574,15 1753073,61 1951704,64

a. Pertanian Tanaman Pangan 915756,65 980593,04 1076058,14 1151839,19 1286949,93

b. Perkebunan 159850,85 178210,86 188848,88 204407,66 224993,00

c. Peternakan dan hasil-hasilnya 93645,12 101472,01 112112,33 123491,73 137876,38

d. Kehutanan 19152,46 21220,13 22462,01 23966,63 25829,90

e. Perikanan 190781,79 215456,02 230092,79 249368,40 276005,43

Penggalians 198401,18 214143,46 235296,48 259892,77 288936,15

Industri Pengolahan 624830,73 659228,47 722005,46 788950,69 879286,55

Listrik & Air Minum 78129,29 83100,11 91229,56 100481,76 112992,36

Bangunan 252722,85 312608,26 346564,88 389786,25 446431,29

Perdagangan Hotel dan Restoran 611576,93 705191,72 762041,39 841291,57 956796,18

Angkutan dan Komunikasi 1451892,51 1716145,15 1991577,28 2363539,85 2865485,74

Keunagan Persewaan dan Jasa Perusahaan

124355,70 135607,52 151820,91 170797,29 194354,63

Jasa-Jasa 894334,08 947921,37 101819,08 113688,91 130393,43

PDRB 5615430,14 6270898,22 7026047,52 7926404,06 9144449,38

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014)

Industri, Perdagangan dan Koperasi

Industri, perdagangan dan koperasi adalah tiga hal yang sulit dipisahkan karena memiliki keterkaitan yang erat. Industri adalah suatu kegiatan yang mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi dan barang jadi, perdagangan adalah kegiatan untuk menjamin pemasaran dari hasil industri ini, sedangkan koperasi adalah lembaga yang menjamin baik dalam permodalan, manajemen usaha dan lain sebagainya. Pada sebahagian besar produk-produk hasil pertanian, peternakan, dan perikanan dari daerah belum mampu memenuhi harapan dari dunia industri baik dalam kuantitas maupun kualitas. Dalam pengembangan industri ada beberapa masalah yang dihadapi antara lain masalah teknologi, pemasaran, modal, tenaga kerja dan kemitraan. Pada umumnya teknologi yang digunakan petani masih bersifat tradisional, sehingga diperlukan introduksi teknologi baru supaya hasil pengolahan yang dihasilkan meningkat dalam jumlah dan kualitasnya. Masalah pemasaran merupakan masalah yang dihadapi oleh hampir semua industri kecil. Keterbatasan informasi pasar membuat industri kecil sulit untuk berkembang, demikian juga dengan masalah permodalan. Masalah kekurangan modal masalah umum yang dihadapai oleh UKM. Dari UKM-UKM yang ada di Kabupaten Padang Pariaman baru 20% yang bankable (Bappeda, Padang Pariaman, 2013)

Saat ini industri skala besar yang ada di Kabupaten Padang Pariaman berjumlah 3 perusahaan besar; yaitu PT. Coca Cola, PT. Bumi Sari Mas Indonesia, PT. Sumatera Tropical Specees, Sedangkan perusahaan - perusahaan yang masuk dalam kawasan Padang Industrial Park (PIP) yang terletak di Nagari Kasang (Kecamatan Batang Anai) adalah PT. Usaha Inti Padang (pengolahan sawit), PT. Andalas Lumber Product (pengolahan kayu ekspor), PT. Jaya Centricon (Industri Beton), PT. Prizaco Gasindo (pengisian dan pengolahan gas). Demikian pula Unit Desa Mina Sinar Laut yang mengelola pabrik es balok

(Kecamatan Sungai Limau), serta Pengolahan Air Minum Kemasan (PT. Statika Mitra Sarana dan PT. Aqua Wibawa) yang berada di Kecamatan 2 x 11 Kayu Tanam, selain itu banyak industri kecil hasil pertanian dan kehutanan yang meliputi industri minyak makan, industri VCO, pengolahan arang, industri cocofiber, industri mie, industri roti dan kue kering, industri sirup, industri pengolahan kopi, macam-macam es, kerupuk, tahu-tempe, petikemas dari kayu, anyaman rotan bambu dan pandan, perlengkapan dan perabot rumah tangga dari kayu dan bambu, penggaraman ikan, tepung, molding dan komponen bahan bangunan, bahan kimia dari kayu dan getah, ukir - ukiran dan minuman ringan yang telah menghasilkan 111 usaha formal dan 578 unit usaha non formal dengan jumlah tenaga kerja formal sebanyak 598 orang dan non formal sebanyak 1.468 orang. Perkembangan industri kecil dari Tahun 2009 - 2013 dapat dilihat pada Tabel 17 dan serapan tenaga kerjanya dapat dilihat di Tabel 18.

Tabel 17 Unit usaha industri kecil di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2009-2013.

No Tahun

Pertanian

/perkebunan Aneka industri

Logam, mesin dan kimia Kerajinan Formal Non formal Formal Non Formal Formal Non Formal 1 2009 115 591 150 159 39 285 430 2 2010 101 341 147 144 32 247 342 3 2011 29 772 209 228 50 401 361 4 2012 11 619 4 252 2 148 237 5 2013 107 451 150 213 38 260 103

Sumber. BPS Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2014

Industri pengolahan merupakan salah satu sektor yang memberikan kontribusi terhadap perekonomian Kabupaten Padang Pariaman. Sektor ini berada dibawah sektor jasa-jasa dan berada diurutan ke empat dalam pemberian kontribusi pada perekonomian, seperti yang terlihat pada Tabel 16. Hasil pertanian yang dihasilkan rata-rata dijual dalam keadaan mentah, tanpa diolah terlebih dahulu, untuk meningkatkan nilai jual, sebaiknya diolah terlebih dahulu menjadi barang jadi atau setengah jadi untuk meningkatkan nilai tambahnya. Dengan pengolahan juga akan meningkatkan mutu dan daya tahan dari hasil pertanian.

Tabel 18. Jumlah tenaga kerja industri kecil di Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2009-2013

No Tahun

Pertanian

/perkebunan Aneka industri

Logam, mesin dan kimia Kerajinan Formal Non formal Formal Non Formal Formal Non Formal 1 2009 602 1.507 1.349 865 331 733 1.423 2 2010 724 955 1.359 732 203 909 1.464 3 2011 208 1.871 1.896 1.413 311 1.459 1.972 4 2012 92 1.748 65 732 17 447 452 5 2013 688 1.481 1.373 1.073 235 924 256

Perkembangan Perkebunan Kelapa Rakyat di Kabupaten Padang Pariaman Tanaman perkebunan yang dominan di Kabupaten Padang Pariaman adalah tanaman kelapa denga luas areal 40.891 ha dengan produksi 32.410,26 ton setara kopra pada Tahun 2013. Tanaman kelapa merupakan produk unggulan di bidang perkebunan, namun belum memperlihatkan hasil yang menggembirakan. Sebagian besar masyarakat Kabupaten Padang Pariaman masih menanam kelapa secara konvensional. Mereka hanya memanfaatkan pekarangan rumah dan kebun-kebun kecil yang ada yang telah dimanfatkan secara turun temurun. Produksi tanaman kelapa dapat ditingkatkan dengan perluasan areal tanam, peningkatan produktivitas kelapa dengan mengganti tanaman yang sudah tua dengan tanaman baru, penggunaan bibit unggul, pemupukan dan pemeliharaan yang baik. Luas areal, produksi tanaman kelapa dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Luas dan produksi tanaman kelapa menurut kecamatan Tahun 2013

No Kecamatan Produktif (ha/ha) Belum Produktif (ha/ha) Tidak Produktif (ha/ha) Jumlah (ha/ha) Produksi (Ton) 1 Batang Anai 832 195 402 1.429 1.614,08 2 Lubuk Alung 918 212 471 1.601 522,85 3 Sintoga 1.140 217 637 1.994 3.044,02 4 Ulakan Tapakis 1.863 362 761 2.986 6.390,16 5 Nan Sabaris 1.716 351 942 3.009 5.852,01 6 2 x 11 Enam Lingkung 769 212 383 1.384 560,32 7 Enam Lingkung 427 90 232 749 295,00 8 2 x 11 Kayu Tanam 271 105 99 475 970,58

9 VII Koto Sei. Sariak 1.462 286 816 2.564 439,02

10 Patamuan 1.393 299 750 2.442 418,01

11 Padang Sago 1.353 304 461 2.118 446,68

12 V Koto Kampung Dalam 1.482 320 788 2.590 1.749,01

13 V Koto Timur 1.192 307 561 2.060 405,10

14 Sungai Limau 1.114 261 579 1.954 156,05

15 Batang Gasan 1.268 222 600 2.090 3,677,73

16 Sei. Geringging 4.263 870 2.317 7.450 4.338,28

17 IV Koto Aur Malintang 2.285 392 1.318 3.995 1.531,36

Jumlah 23.768 5.005 12.117 40.891 32.410,26

Sumber: BPS Kabupaten Padang Pariaman, 2014

Konsumsi kelapa masih didominasi untuk konsumsi sehari-hari (bahan makanan). Diversivikasi produk kelapa masih belum maksimal, padahal jika kelapa diolah akan menghasilkan produk yang bernilai tinggi. Industri hilir yang ada di Kabupaten Padang Pariaman masih berupa Industri Rumah Tangga. Penelitian ini lebih difokuskan pada pengolahan VCO dan pengolahan sabut kelapa.

Dokumen terkait