• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN 4.1 Data Penelitian

4.1.1 Gambaran Wilayah Pulau Sumatera

Pulau Sumatera merupakan pulau keenam terbesar di dunia dengan luas

473,481 km2. Penduduk Pulau Sumatera sekitar 52,210,926 jiwa (sensus 2010).

Secara umum, Pulau Sumatera didiami oleh bangsa melayu, yang terbagi ke

dalam beberapa suku. Suku-suku besar ialah Aceh, Batak, Melayu, Minangkabau,

Basemah, Rejang, Ogan, Komering dan Lampung. Di wilayah pesisir timur

Sumatera dan di beberapa kota-kota besar seperti Medan, Batam, Palembang,

Pekanbaru dan Bandar Lampung, banyak bermukim etnis tionghoa. Penduduk

Pulau Sumatera hanya terkonsentrasi di wilayah Sumatera Timur dan dataran

tinggi Minangkabau. Mata pencaharian penduduk Sumatera sebagian besar

sebagai petani, nelayan dan pedagang. Penduduk Sumatera mayoritas beragama

Islam dan sebagian kecil merupakan penganut ajaran Kristen Protestan, terutama

di wilayah Tapanuli dan Toba-Samosir, Sumatera Utara. Di wilayah perkotaan,

seperti Medan, Pekanbaru, Batam, Pangkal Pinang, Palembang dan Bandar

Lampung dijumpai beberapa penganut Buddha.

Kota-kota di Pulau Sumatera dihubungkan oleh empat ruas jalan lintas

yakni lintas tengah, lintas timur, lintas barat dan lintai pantai timur yang

melintang dari barat laut-tenggara Sumatera. Selain itu terdapat pula ruas jalan

yang melintang dari barat-timur, seperti ruas Bengkulu-Palembang, Padang-Jambi

Di beberapa bagian Pulau Sumatera, kereta api merupakan sarana

transportasi alternatif. Di bagian selatan, jalur kereta api bermula di Pelabuhan

Panjang (Lampung) hingga Lubuk Linggau dan Palembang (Sumatera Selatan).

Di tengah Pulau Sumatera, jalur kereta api hanya terdapat di Sumatera Barat. Jalur

ini menghubungkan antara Kota Padang dengan Sawah Lunto dan Kota Padang

dengan Kota Pariaman. Semasa colonial Belanada hingga Tahun 2001, jalur

Padang-Sawah Lunto dipergunakan untuk pengangkutan batu bara. Tetapi

semenjak cadangan batu bara di Ombilin mulai menipis, maka jalur ini tidak

berfungsi lagi. Sejak akhir Tahun 2006, pemerintah Provinsi Sumatera Barat

kembali mengaktifkan jalur ini sebagai jalur kereta wisata.

Di bagian utara Pulau Sumatera, jalur kereta api membentang dari Kota

Medan sampai ke Kota Tebing Tinggi. Pada jalur ini, kereta api dipergunakan

sebagai sarana pengangkutan kelapa sawit dan penumpang. Penerbangan

internasional dilayani dari Banda Aceh (Bandar Udara Internasional Sultan

Iskandar Muda), Medan (Bandar Udara Internasional Kuala Namu), Padang

(Bandara Internasional Minangkabau), Batam (Bandar Udara Hang Nadim),

Tanjungpinang (Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabilillah) dan

Paalembang (Bandar Udara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin II).

Sedangkan pelabuhan kapal laut ada di Belawan (Medan), Teluk Bayur (Padang),

Batam Centre (Batam), Bulang Linggi (Bintan), Sri Bintan Pura (Tanjungpinang)

dan Bakauheni (Lampung).

Pulau Sumatera merupakan pulau yang kaya dengan hasil bumi. Dari lima

Provinsi Aceh, Riau dan Sumatera Selatan. Hasil-hasil utama Pulau Sumatera

ialah kelapa sawit, tembakau, minyak bumi, timah, bauksit, batu bara dan gas

alam. Hasil-hasil bumi tersebut sebagian besar diolah oleh perusahaan-perusahaan

asing, seperti misalnya PT. Caltex yang mengolah minyak bumi di Provinsi Riau.

Tempat-tempat penghasil barang tambang ialah : • Arun (Aceh), menghasilkan gas alam;

• Pangkalan Brandan (Sumatera Utara), menghasilkan minyak bumi; • Duri, Dumai dan Bengkalis (Riau), menghasilkan minyak bumi; • Tanjung Enim (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara; • Lahat (Sumatera Selatan), menghasilkan batu bara;

• Plaju dan Sungai Gerong (Sumatera Selatan), menghasilkan minyak bumi; • Tanjungpinang (Kepulauan Riau), menghasilkan bauksit;

• Natuna dan Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), menghasilkan minyak bumi dan gas alam;

• Singkep (Kepulauan Riau), menghasilkan timah; • Karimun (Kepulauan Riau), menghasilkan granit; • Indarung (Sumatera Barat), menghasilkan semen; • Sawahlunto (Sumatera Barat), menghasilkan batu bara.

Beberapa kota di Pulau Sumatera, juga merupakan kota perniagaan yang

cukup penting. Medan, kota terbesar di Pulau Sumatera, merupakan kota

perniagaan utama di pulai ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar nasional yang

berkantor pusat di sini. Selain Kota Medan, kota-kota besar lain di Pulau

1. Palembang, Sumatera Selatan;

2. Bandar Lampung, Lampung;

3. Pekanbaru, Riau;

4. Batam, Kepulauan Riau;

5. Padang, Sumatera Barat.

Pulau Sumatera terletak di bagian barat gugusan kepulauan nusantara. Di

sebelah utara berbatasan dengan Teluk Benggala, di timur dengan Selat Malaka,

di sebelah selatan dengan Selat Sunda dan di sebelah barat dengan Samudera

Hindia. Di sebelah timur Pulau Sumatera, banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh

sungai-sungai besar yang bermuara di sana, antara lain Asahan (Sumatera Utara),

Sungai Siak (Riau), Kampar, Inderagiri (Sumatera Barat, Riau), Batang Hari

(Sumatera Barat, Jambi), Musi, Ogan, Lematang, Komering (Sumatera Selatan),

Way Sekampung, Way Tulangbawang, Way Seputih dan Way Mesuji (Lampung).

Sementara beberapa sungai yang bermuara ke pesisir barat Pulau Sumatera di

antaranya Batang Terusan (Sumater Barat) dan Ketahun (Bengkulu).

Di bagian barat Pulau Sumatera, terbentang pegunungan Bukit Barisan

yang membujur dari barat laut kea rah tenggara dengan panjang lebih kurang 1500

kilometer. Sepanjang Bukit Barisan tersebut terdapat puluhan gunung, baik yang

tidak aktif maupun gunung berapi yang masih aktif, seperti Geureudong (Aceh),

Sinabung (Sumatera Utara), Marapi dan Talang (Sumatera Barat), Gunung Kaba

(Bengkulu) dan Kerinci (Sumatera Barat, Jambi). Di Pulau Sumatera juga terdapat

beberapa danau, di antaranya Danau Laut Tawar (Aceh), Danau Toba (Sumatera

Danau Talang (Sumatera Barat), Danau Kerinci (Jambi) dan Danau Ranau

(Lampung dan Sumatera Selatan).

Sebelum melakukan pembahasan mengenai data secara statistic harus

terlebih dahulu memperhatikan data kota yang telah ditentukan sebagai sampel.

Objek penelitian di sini adalah kota yang ada di Pulau Sumatera. Pemilihan

sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dan adapun pertimbangan

yang diitentukan sebagai kriteria sampel adalah sebagai berikut :

1. Kota di Pulau Sumatera yang mempublikasikan Laporan APBD dan Laporan

Realisasi APBD selama periode 2011-2013;

2. Kota di Pulau Sumatera yang telah melaporkan Laporan Realisasi APBD pada

Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Republik

Indonesia

3. Kota di Pulau Sumatera yang telah memakai format Standar Akuntansi

Pemerintahan untuk Laporan APBDnya.

Berdasarkan kriteria-kriteria di atas dari 34 kota ada 15 kota yang memenuhi

syarat. Periode penelitian dimulai dari Tahun 2011 sampai dengan Tahun 2013.

Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode

analisis statistic yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

dimulai dengan mengumpulkan serta mengolah data yang diperlukan dengan

menggunakan Microsoft Excel dan untuk pengujian asumsi klasik dan regresi

4.1.2 Data Rasio Kemandirian Keuangan Daerah

Dokumen terkait