Gereja sebagai wadah pembinaan iman jemaat tentunya mempunyai andil besar dalam membentuk pola pemikiran jemaat tentang nazar. Sebelumnnya nazar
86 Hasil wawancara dengan seorang anggota jemaat, pelaku nazar (Pak Danial) Jan 2015. 87 Hasil wawancara dengan seorang anggota jemaat, pelaku nazar (Ibu Heli) Jan 2015. 88
23
yang dipahami lewat ajaran turun-temurun dari orang tua namun juga berdasarkan pemahaman jemaat atas kisah-kisah dalam Perjanjian Lama tentang hal bernazar seperti kisah tentang Abraham, Hana, Yefta dan sebagainya. Dengan perkembangan pemahaman dan praktik nazar dalam jemaat, gereja sebagai wadah pembinaan iman memiliki pandangan terhadap perilaku bernazar yang dilakukan jemaat nya.
Berdasarkan hasil Penelitian yang difokuskan pada para pelayan dalam gereja yaitu para pendeta dan mejelis, nazar telah mendapat perhatian khusus. Dalam warta jemaat yang biasanya dibacakan setiap awal ibadah minggu juga tercantum ucapan terimakasih dari gereja terhadap jemaat yang telah memberikan persembahan syukur, nazar, dan perpuluhan serta sumbangan. Dalam warta jemaat ini hanya disebutkan nazar jemaat tanpa menyebutkan siapa dan apa yang dinazarkan. Adapun dalam laporan keuangan gereja persembahan perpuluhan, nazar, persembahan syukur juga dilaporkan dalam item tersendri, tidak digabungkan dalam persembahan minggu biasa.89 Ini menunjukan keberadaan persembahan nazar anggota jemaat telah diterima dan merupakan pengakuan gereja tantang nazar yang telah dilakukan oleh jemaatnya.
Menurut hasil wawancara dengan salah seorang informan yang berjabatan sebagai koster gereja yang biasanya turut bertugas menghitung kolekte atau persembahan masuk setiap hari minggu. Persembahan jenis nazar yang diberikan anggota jemaat biasanya pada amplop persembahan mereka telah tertulis “nazar”.90
Nazar adalah tindakan iman91 seseorang dalam bentuk janji dengan Tuhan yang bersifat mengikat dan harus ditepati. Janji ini terkait permohonan dan persembahan yang dijanjikan pada Tuhan. Ketika di kemudian hari setelah sesuatu niat atau pergumulan terkabulkan.92 Dalam ungkapan nazar terdapat permohonan sesorang yang meminta pada Tuhan, dan lewat nazar ada harapan besar permintaan itu dapat terkabulkan. Nazar dapat digunakan dalam menghadapi berbagai pergumulan hidup. Nazar juga merupakan akta iman seseorang dalam
89
Hasil obsevasi pada warta jemaat GMIT Efata Soe. Jan 2015. 90 Hasil wawancara terhadap koster gereja (Pak Dek Ully) Jan 2015.
91 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pak Sumarsono S) Jan 2015.
92
24
membangun relasi dengan Tuhan, karena itu nazar harus didasarkan pada ketulusan hati dan kerendahan hati, meski demikian nazar bukan sesuatu yang wajib dibayar dengan bentuk persembahan atau pemberian khusus namun juga dapat berwujud perubahan sikap dan perbuatan bahkan lewat pengabdian diri nazar dapat dibayar. Namun yang harus selalu diingat bahwa apa yang dijanjikan itulah yang dibayarkan93
Di dalam Warta Jemaat GMIT Efata Soe, sudah menunjukan sikap gereja yang menyetujui nazar yang dilakukan dalam jemaat. Kebanyakan dari majelis dan pendeta menyatakan setuju dengan bersyarat tentang praktik nazar dalam jemaat GMIT Efata Soe di karenakan bersumber dari Alkitab. Menurut seorang pendeta di GMIT Efata Soe perilaku nazar ini juga mendorong jemaat untuk berkomitmen dengan Tuhan secara pribadi, dengan demikian tercipta komunikasi yang baik dengan Tuhan.94 Lewat perilaku bernazar dapat diketahui bahwa jemaat meyakini tentang kemahakuasaan Tuhan. Serta lewat bernazar seseorang dapat menyadari keterbatasan dirinya sebagai manusia, dan hanya pada Tuhan adalah pihak yang tepat untuk mengadu atau mempertaruhkan hidup sambil berpengharapan.95 Salah seorang pendeta yang setuju dengan nazar ini dipraktikan oleh jemaat GMIT Efata Soe. Menurutnya “nazar ini adalah sebuah bentuk devosi dalam ibadah Kristen, terutama ketika seseorang hendak melakukan sesuatu yang dianggap peting atau besar yang menentukan masa depan nya.96
Berdasarkan hasil penelitian, seorang majelis di jemaat GMIT Efata Soe bahwa kurang setuju dengan hal semacam ini, karena dianggap pemaksaan secara halus pada Tuhan untuk mengabulkan doa mereka. Pernyataan dari majelis ini juga tentang nazar yaitu apa bila permohonan itu baik hasil nya jika permohonan itu berisi hal baik.97
Dalam menyikapi nazar yang dilakukan dalam jemaat GMIT Efata Soe, gereja sebagai landasan spiritual dari jemaat memberi respon positif dengan cara turut memberi dukungan doa terhadap semua pergumulan dalam nazar yang
93 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt.Sara F) Jan 2015. 94
Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt. Sumarsono S) Jan 2015.
95 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt. Salatial B) Jan 2015. 96 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt. Yeni M) Jan 2015. 97
25
dilakukan oleh jemaatnya. Menurut salah seorang pendeta di jemaat GMIT Efata Soe, gereja sebagai corong kebenaran harus menyampaikan makna, arti dari nazar ini agar dapat dipahami oleh umat melalui pemberitaan firman, khotbah, suara gembala, atau sosialisasi. Gereja harus bisa merubah pandangan jemaat yang telah salah tentang nazar, seolah-olah Allah dapat disogok dengan materi atau benda yang diberi agar permintaan nya terkabulkan.98 Menurut Pak Dek Ully yang biasanya turut dalam penghitungan kolekte yang masuk, persembahan nazar dari jemaat jumlah nya tidak tentu, namun yang terkadang mengherankan dalam amplop persembahan nazar terkadang berisi obat-obatan, pakian dalam wanita. Menyikapi ini seperti hasil wawancara dengan salah seorang anggota majelis, bahwa hal ini memang terjadi dan gereja mempunyai tugas untuk memberikan pengertian yang benar tentang nazar ini. sehingga tidak muncul salah pengertian tentang hal ini.99
Menurut hasil wawancara dengan pendeta GMIT Efata Soe, tindakan kongkrit gereja dalam mengembangkan iman jemaat melalui kebiasaan jemaat yang melakukan nazar dengan mengadakan pembinaan warga gereja tentang nazar ini.100 Gereja harus memberikan pemahaman yang benar tentang nazar itu lewat khotbah pada ibadah rumah tangga mau pun ibadah minggu, atau lewat pemahaman Alkitab, persekutuan Doa.101 Menurut salah seorang pendeta jemaat GMIT Efata Soe, banyak jemaat yang memahami nazar semacam transaksi pribadi dengan Tuhan “apa yang diinginkan harus dikabulkan Tuhan” ini adalah sikap memaksa Tuhan.102 Kebiasaan ini harus diarahkan agar jemaat tidak mendasari pemahaman pada “do out des” yaitu memberi untuk menerima sebab Tuhan dalam kemurahan Nya, dapat memberi bukan sesuai keinginan manusia tetapi dalam kasih dan kehendak Nya yang bebas dan berdaulat.103
98 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt. Belandina P) Jan 2015. 99 Hasil wawancara dengan Anggota Majelis Jemaat GMIT Efata Soe (Ibu Heldrianty T) Jan 2015.
100
Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt.Sarah F) Jan 2015. 101 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt.Saltaial B) Jan 2015. 102 Hasil wawancara terhadap Pendeta Jemaat GMIT Efata Soe (Pdt Sumarsono S) Jan 2015.
103
26
IV. PEMBAHASAN