• Tidak ada hasil yang ditemukan

6 Get Playful

Dalam dokumen 7kunciValentine (Halaman 72-77)

Bagaimana pengalaman kamu dengan get social? Sudah berapa kali nge-hit di lingkungan kantor, kampus, mall dan tempat publik lainnya? Sudah berapa kali nge-hit online dan kirim message? Saya harap kamu sudah rajin melakukannya, karena kamu perlu sebanyak mungkin orang untuk bermain di poin keenam: get playful berarti kamu harus sering bercanda dan bermain-main saat mengobrol dengannya.

Pada poin nomor satu, kamu sudah menghubungi semua teman yang kamu miliki. Basa-basi, bertanya apa kabar, mengomentari foto dan kegiatannya, itu adalah poin get engaged. Obrolannya tidak perlu asyik, yang penting saling menyapa dan bertukar informasi. Pada poin keenam ini, tugas kamu adalah membuat obrolannya jadi asyik, penuh canda, keisengan, dan humor. Tidak sulit kok, karena kamu pasti sudah sering melakukan itu dengan sahabat kamu. Sayangnya kamu tidak melakukan hal serupa pada wanita yang kamu sukai.

Kenapa kamu biasanya tidak playful dengan wanita? Karena otak kamu sibuk berpikir bagaimana agar dia terpesona dan tertarik dengan kamu. Kamu berusaha membuatnya punya

impresi baik tentang kamu. Kamu berusaha membuatnya penasaran. Kamu berusaha membuatnya ingin berkencan dengan kamu. Kamu berusaha memperkecil kemungkinan dia menolak ajakan kamu. Semua usaha-usaha mental itulah yang membuat sisi playful kamu hilang!

Kamu bisa bebas lepas bercanda dengan teman, ataupun wanita yang tidak kamu sukai, karena kamu tidak berusaha melakukan hal-hal di atas. Ketika kamu santai dan masa bodo, kamu nyaris otomatis jadi kreatif dan lucu. Kamu bisa chatting berjam-jam dan bercanda ngalor ngidul dengan teman karena kamu tidak menetapkan tujuan dari obrolan itu. Betul ‘kan? Sikap mental itu yang perlu kamu munculkan saat chatting dengan gebetan-gebetanmu.

Saat chatting, umumnya pria menanyakan kesibukan gebetannya, seperti “Lagi ngapain?”, “Sudah makan belum?”, “Jangan telat makan yah!”, atau segudang pernyataan perhatian lainnya secara berturut-turut. Itu basi sebasi-basinya, bro. Demi masa depan kamu, tolong jangan pernah lakukan itu ya. Ada puluhan pria melakukan hal begitu pada wanita yang kamu dekati. Seorang wanita yang sangat cantik pasti mendapat perlakuan dan pertanyaan yang serupa dari ratusan pria. Semuanya menyapa, mengingatkan makan dan istirahat, menawarkan traktiran, serta memancing curhat. Kalau kamu melakukan serentetan hal begitu juga, kamu tidak akan dianggap ada oleh si dia. Makanya dia tidak membalas atau membalas pendek-pendek.. kamu terasa membosankan!

Tidak haram sih bertanya hal begitu, tapi pastikan setelah dia jawab kamu putar itu jadi sesuatu yang lucu. Misalnya dia bilang belum makan, kamu bisa responi dengan, “Ah wajar tidak nafsu makan, karena sibuk mikirin gue!” Itu bukan kalimat lucu yang membuatnya tertawa, malah biasanya dia membalas dengan ledekan atau emoticon wajah sebal. Tapi inilah contoh obrolan yang playful, bermain-main, menyenangkan, lucu jenaka. Buang mindset lama bahwa kamu harus mengejar-ngejar dan menyakinkan si dia. Buang pemikiran bahwa kamu harus membuatnya tertarik. Buang anggapan bahwa kamu terlihat sopan, peduli, gentleman, serta menunjukkan semua yang positif dan baik-baik. Karena semua yang baik-baik itu justru membuatmu terlihat tumpul, dangkal, garing, dan membosankan. Kamu harus berani melemparkan candaan agar dia tertarik untuk membalas dan akhirnya jadi mengobrol.

Waktu Terbaik Untuk Chatting

Seberapa sering chat kamu pernah dibalas lama, singkat, atau malah dia menghilang sekian jam? Seberapa sering kamu malah memanggilnya berkali-kali, nge-PING, atau sejenisnya? Apakah kamu pernah menulis, “Halo, halo.. kok ilang? Aku salah ngomong ya? Halooooo?” Salah satu teman dekat saya dulu pernah ada yang sampai rajin miss call jika gebetannya lama membalas, ck ck ck..

enaknya atau pentingnya membalas obrolan dengan kamu. Alasan kedua adalah karena kamu terlihat terlalu nafsu memburunya (misalnya bertanya terlalu banyak seperti wawancara, menjawab terlalu cepat, basa-basi serius, bertanya sudah punya pacar atau belum, dsb). Itu sudah dibahas dalam poin sebelumnya. Dan alasan ketiga adalah karena kamu mengajak chatting pada momen yang sibuk. Yuk saya bahas ini sedikit.

Jika seseorang memanggil saya untuk chatting sepanjang hari, pikiran pertama saya adalah dia pasti antara pengangguran tidak ada kerjaan atau kesepian tidak ada teman. Itu dua hal yang sebaiknya tidak muncul dalam pikiran gebetan terhadap kamu. Seharusnya sih kamu lagi fokus dengan pekerjaanmu (dan teman-teman lainnya), bukannya terus-menerus mepetin si doi. Jadi kapankah waktu yang aman dan enak untuk mengobrol sejenak di tengah kesibukan?

1. Sekitar pukul 8-9 pagi, kurang lebih ketika seseorang baru sampai kampus atau kantor. Biasanya kita masih malas, belum konsentrasi untuk melakukan kegiatan hari itu, jadi jika ada yang mengajak becanda kita kemungkinan jadi lebih responsif. Kalau bisa hindari ucapan selamat pagi, lagi ngapain, dan sejenisnya. Itu basa-basi yang membuat suasana males mager jadi makin males. Lemparkan kalimat seperti, “Woi fokus kerjaaaaa! Jangan mikirin gue setiap lima menit!” Saya jamin dia akan gatel membalas dengan cepat karena ucapan nyentil seperti itu.

2. Sepanjang jam 11 hingga jam 1 siang, alias sekitaran makan siang. Biasanya menjelang jam itu kita tidak konsen bekerja karena mulai lapar dan orang di sekeliling sudah ngobrol pergosipan hari itu. Di sini ini wajar rasanya jika kamu memanggil dia untuk bercanda, misalnya, “Jangan lupa bayar setelah makan ya.. jangan malu-maluin gue!” Atau kamu juga bisa menggunakan kalimat tadi pagi yang dimodifikasikan, “Awas keselek lho kalo lunch sambil mikirin gue mulu!” 3. Jam 2-3 siang adalah jam jenuh, malas, dan mengantuk.

Waktu terasa begitu lama dan pekerjaan terasa begitu menyebalkan. Dalam keadaan itu, otak kita megap-megap berteriak butuh pengalih perhatian. Itu sebabnya jika kamu chatting dengannya pada titik ini, kemungkinan besar dia menjawab. Panggil saja misalnya dengan, “Ke sini dong, bosen mati gaya nih gue.. butuh stress ball endut buat dibejek-bejek!” 4. Berikutnya adalah sekitar jam 6 sore. Berhubung kantor

biasanya selesai jam 5, maka kemungkinan besar jam 6 si dia sedang stuck di tengah macet, tidak bisa berbuat apa-apa. Rata-rata kaum profesional Jakarta sedang bete dan emosi melawan kemacetan sampai jam 7an. Jika di tengah sesak itu kamu memanggilnya bercanda, “Kira-kira kalo alien dateng culik elo pergi keluar dari bumi, Jakarta masih macet gini ga ya?”

8-9 malam. Biasanya orang sudah makan malam, mungkin lagi nonton atau aktivitas santai lainnya di rumah. Silakan panggil ngobrol agak serius dengannya, tapi jangan lupa memasukkan bumbu bercandaan. Memasuki setengah sepuluh, atur agar balasannya lebih lambat dan pendek-pendek. Biarkan dia berpikir kamu sibuk atau sudah tertidur. Biarkan obrolan berakhir menggantung, atau misalnya ucapan dia belum kamu jawab. Kamu boleh menyuruhnya tidur, tapi lakukan dengan bercanda ya seperti, “Gue bobo duluan ya.. maklumlah anak kecil cepet ngantuk, ga kayak elo yang tua udah bosen tidur.” Kalau saya sih biasanya langsung hilang saja tidur, tanpa ada basa-basi ke dia. Soal saya sungguhan tidur atau tidak, itu lain cerita.. pokoknya dia menduga-duga begitu.

Itulah sejumlah chatting slots yang bisa kamu manfaatkan. Seharusnya sih kamu memang tidak ngobrol terus-menerus dengannya karena kamu punya 3-5 gebetan lain yang kamu ajak chatting juga. Bicaralah sepotong-sepotong, jangan biasakan kamu jawab berbaris-baris sementara dia hanya satu baris saja. Setiap kali dia terlihat dingin begitu, lempar candaan baru untuk membuatnya gatel bawel.

Dalam dokumen 7kunciValentine (Halaman 72-77)

Dokumen terkait