• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagian I. Guideline Judgments

1) Guideline Judgments di NSW

Setelah kasus Jurisic, di tahun 1999, parlemen mengesahkan undang-undang yang memperbolehkan Jaksa Agung untuk meminta guideline judgment kepada Pengadilan Banding Pidana.343 Selanjutnya, pada tahun 2001, undang-undang lain disahkan untuk secara khusus memberikan kewenangan dan secara retrospektif, melindungi guideline judgment yang dikeluarkan oleh pengadilan atas inisitatifnya sendiri.344

336 Buchanan, op.cit., hlm. 4.

337 Ibid.

338 Ibid.

339 Wong v. The Queen (2001) 207 CLR 584, http://www.austlii.edu.au/au/cases/cth/ HCA/2001/64.html.

340 The High Court of Australia adalah pengadilan banding terakhir untuk seluruh kasus, perdata atau pidana, maupun di level negara bagian atau federal.

341 Richard Edney & Mirko Bagaric, op.cit., hlm. 38.

342 Ibid.

343 Criminal Procedure Amendment (Sentencing Guidelines) Act 1998 (NSW), http://www. legislation.nsw.gov.au/sessionalview/sessional/act/1998-159.pdf.

sum-Melalui Crimes (Sentencing Procedure) Act 1999 (NSW), guideline judgment boleh memberikan pedoman yang dapat berlaku secara umum atau berlaku untuk pengadilan atau kelompok pengadilan tertentu, untuk tindak pidana tertentu atau kelompok tindak pidana tertentu, untuk jenis hukuman tertentu atau kelompok hukuman tertentu, atau untuk kelompok pelaku tertentu (tetapi tidak untuk pelaku tertentu).345 Panduan yang dimintakan oleh Jaksa Agung dapat diberikan secara terpisah atau digabungkan ke dalam putusan pengadilan yang dianggap sesuai.346 Panduan juga bisa diberikan atas inisiatif pengadilan pada “kasus yang dianggap pantas oleh Pengadilan dan apakah hal ini cukup penting untuk pemeriksaan dalam kasus tersebut”.347 Dalam kondisi lainnya, panduan tersebut dapat diperiksa, direvisi, ataupun dicabut dengan panduan berikutnya yang disusun oleh pengadilan.348 Undang-Undang ini juga memperbolehkan Pembela Umum Senior, Direktur Penuntutan Umum, dan Jaksa Agung untuk hadir dalam kasus-kasus yang berkaitan dengan penggunaan guideline judgment.349

Dalam hubungannya dengan penggunaan panduan tersebut oleh pengadilan, undang-undang menyatakan bahwa hal ini harus dipertimbangkan sebagai tambahan atas hal-hal lain yang wajib dipertimbangkan menurut undang-undang terkait, dan tidak “membatasi atau menderogasi dari persyaratan tersebut”.350

Persyaratan-persyaratan ini telah dituliskan dalam Bagian 3 Divisi 1 dari undang-undang tersebut dan telah memasukkan faktor-faktor meringankan dan memberatkan, pengakuan bersalah (guilty pleas), dan pengurangan hukuman untuk perbuatan-perbuatan yang mempermudah administrasi peradilan atau membantu penegakan hukum.351

Hingga saat ini, tercatat baru ada enam panduan yang berlaku di NSW, di antaranya:352

1. Berkendara dengan konsentrasi alkohol dalam darah tinggi (high-range

mary (NSW Parliamentary Library Research Service, Briefing Paper No. 2/02), http://www.parlia-ment.nsw.gov.au/prod/parlment/publications.nsf/0/0C05B81C080F963ACA256ECF000715D0/$Fi le/02-02.pdf.

345 Crimes (Sentencing Procedure) Act 1999 (NSW), S. 36.

346 Ibid., S. 37(5). 347 Ibid., S. 37A(1). 348 Ibid., S. 37B. 349 Ibid., SS. 38-39A. 350 Ibid., S. 42A 351 Ibid., Pt. 3 Div. 1.

352 Supreme Court of New South Wales, Sentencing Guideline Judgments, diakses melalui

http://www.supremecourt.justice.nsw.gov.au/Pages/sco2_practiceprocedure/sco2_sentencing-guidelinejudgments.aspx (terakhir 15 September 2015)

prescribed concentration of alcohol);353

2. Daftar Dakwaan Tambahan di Form 1 Crimes (Sentencing Procedure) Act 1999 No. 1 Tahun 2002;354

3. Berkendara secara serampangan sehingga menyebabkan kematian atau luka-luka;355

4. Perampokan dengan senjata;356

5. Memasuki wilayah orang lain dengan merusak dan mencuri (breaking,

entering, and stealing);357 dan

6. Pengurangan hukuman karena mengaku bersalah (guilty pleas). Selain itu, sebagaimana dijelaskan sebelumnya, satu panduan yang dikeluarkan pada tahun 1999 terkait impor narkotika, dibatalkan oleh the Federal High Court dalam kasus Wong atas dasar tidak bersesuaian dengan undang-undang federal. Sejak tahun 2004, belum ada panduan yang dikeluarkan lagi oleh pengadilan di NSW.358

Sebagai tambahan terhadap panduan yang disebutkan di atas, pada tahun 2001, Jaksa Agung NSW mengajukan permohonan untuk menyusun guideline judgment tentang kekerasan seksual, baik dalam kapasitas normal maupun yang diperberat, secara terpisah dari permohonan banding atas pidana yang dijatuhkan dalam suatu kasus perkosaan secara beramai-ramai.359 Namun, karena tingginya perhatian publik pada kasus tersebut, Parlemen NSW mengesahkan undang-undang yang memberikan hukuman penjara seumur hidup bagi perkosaan yang dilakukan secara beramai-ramai.360 Setelah itu, Pengadilan Banding Pidana tidak

353 Application by the Attorney General under Section 37 of the Crimes (Sentencing Procedure) Act for a Guideline Judgment Concerning the Offence of High Range Prescribed Concentration of Alcohol Under Section 9(4) of the Road Transport (Safety and Traffic Management) Act 1999 (No 3 of 2002) (2004) 61 NSWLR 305, http://www.austlii.edu.au/au/cases/nsw/NSWCCA/2004/303.html.

354 Attorney General’s Application under Section 37 of the Crimes (Sentencing Procedure) Act

1999 No. 1 of 2002 [2002] NSWCCA 518 (20-Dec-2002), https://www.caselaw.nsw.gov.au/decision/5 49fa6b53004262463b4f7a8

355 R v Jurisic (1998) 45 NSWLR 209. Panduan ini kemudian diformulasikan ulang di kasus R v Whyte (2002) 55 NSWLR 252, http://www.austlii.edu.au/au/cases/nsw/NSWCCA/2002/343.html.

356 R v Henry & Ors (1999) 46 NSWLR 346, http://www.austlii.edu.au/au/cases/nsw/NSW-CCA/1999/111.html.

357 Re Attorney-General’s Application [No 1] under s 25 of the Criminal Procedure Act, R v Ponfield; R v Scott; R v Ryan; R v Johnson (1999) 48 NSWLR 327, http://www.austlii.edu.au/au/cases/nsw/NSW-CCA/1999/435.html.

358 Buchanan, op.cit., hlm. 6.

359 Baca NSW Parliamentary Debates, Legislative Assembly, 6 Sept. 2001, 16511, http:// www.parliament.nsw.gov.au/prod/parlment/hansart.nsf/V3Key/LA20010906017.

360 Crimes Amendment (Aggravated Sexual Assault in Company) Act 2001 (NSW), http:// www.legislation.nsw.gov.au/sessionalview/sessional/act/2001-62.pdf.

mengeluarkan pedoman yang dimintakan oleh Jaksa Agung tersebut.361

Pada tahun 2002, Jaksa Agung kembali meminta penyusunan panduan pemidanaan untuk tindak pidana penganiayaan terhadap polisi. Pengadilan Banding Pidana menolak untuk memberikan panduan tersebut.362 Setelahnya, undang-undang yang berkaitan dengan tindak pidana tersebut direvisi dan memasukkan jangka waktu standar untuk tidak diberikan pembebasan bersyarat.363

Selanjutnya, pada November 2013, menindaklanjuti pemidanaan terhadap individu yang terbukti melakukan pembunuhan yang dikenal dengan kasus ‘king hit’ atau ‘one-punch’, Direktur Penuntutan Umum dan Jaksa Agung mengindikasikan bahwa, sebagai tambahan untuk memohonkan banding atas hukuman tersebut, mereka akan meminta panduan dari Pengadilan Banding Pidana untuk menjatuhkan hukuman untuk jenis kekerasan yang tidak terprovokasi dan dilakukan secara acak oleh individu ataupun kelompok (unprovoked and random attacks by individual or

groups).364 Meski demikian, penggunaan panduan tersebut telah dibatalkan ketika

undang-undang memperkenalkan pidana minimum khusus untuk penganiayaan berat yang mengakibatkan kematian yang telah disahkan oleh Parlemen pada Januari 2014.365