• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

10.0 Telur dan Produk-produk Telur

11.1.5 Gula Kristal Putih

Merupakan hasil pemurnian kristal sukrosa dengan polarisasi tidak kurang dari 99,5oZ.

Gula Kristal Putih atau Gula Pasir Definisi :

Gula kristal putih atau gula pasir adalah gula sukrosa kristal yang diproduksi dari bahan baku tebu atau bit melalui tahapan proses yang meliputi penggilingan, klarifikasi, penguapan, kristalisasi, fugalisasi, pengeringan dan pengemasan. Nilai polarisasi tidak kurang dari 99,5oZ.

11.2 Gula Merah, Tidak Termasuk Dalam Kategori Pangan 11.1.3

Termasuk large-grain, gula lump coklat atau kuning, seperti gula Demerara.

Gula Aren Definisi :

Gula aren adalah produk yang diperoleh dari pengolahan air nira pohon aren (Arenga pinnata Merr). Kadar gula tidak kurang dari 77% dihitung sebagai sakarosa.

Karakteristik dasar:

 Kadar air tidak lebih dari 10%. Gula Palma

Definisi :

Gula palma adalah gula yang dihasilkan dari pengolahan nira pohon palma yaitu aren (Arenga pinata Merr), kelapa (Cocos nucifera), siwalan (Barassus flabellifer L) atau jenis palma lainnya, dan berbentuk sesuai cetakannya atau serbuk/granula.

Gula Merah Tebu/Saka Definisi :

Gula merah tebu adalah gula yang berasal dari pengolahan air tebu melalui pemasakan dan berwarna kecoklatan bentuknya sesuai cetakan.

-4- Gula Kelapa

Definisi :

Gula kelapa adalah produk yang diperoleh dari pengolahan air nira pohon kelapa (Cocos nucifera Linn) yang berbentuk hablur. Kadar gula tidak kurang dari 77% dihitung sebagai sakarosa.

Gula Semut Definisi :

Gula semut adalah gula yang diperoleh dari pengolahan nira pohon palma (Famili Palmae) yang berbentuk hablur. Kadar gula tidak kurang dari 80% dihitung sebagai sakarosa

11.3 Larutan Gula dan Sirup, Juga Gula Invert (Sebagian), Termasuk

Treacle Dan Molases (Tetes Tebu) tidak termasuk produk dari kategori 11.1.3

Termasuk hasil ikutan dari proses pemurnian gula (seperti tetes tebu dan molases), gula invert (campuran equimolar mixture dari glukosa dan fruktosa yang diperoleh dari hidrolisis sukrosa), dan pemanis lainnya, seperti high fructose syrup dan gula jagung.

Sirup Fruktosa (High Fructose Syrup/HFS) Definisi :

Sirup fruktosa (high fructose syrup/HFS) adalah cairan kental jernih dengan kadar fruktosa tinggi, umumnya diperoleh dengan proses enzimatik pati.

Karakteristik dasar:

 HFS 42 mengandung fruktosa 42%;

 HFS 55 mengandung fruktosa 55%;

 HFS 42 dan HFS 55 mengandung dekstrosa tidak kurang dari 50%

dan tidak lebih dari 53%. Tetes Tebu atau Molases Definisi :

Tetes tebu atau molases adalah hasil ikutan pabrik gula berupa cairan kental berwarna coklat kehitaman, berbau khas, memiliki rasa sepat manis sebagai produk dari proses pemisahan terakhir gula

kristal dari masakan tebu (Saccharum officinarum L) tanpa

penambahan air dan bahan lainnya. Gula Invert

Definisi :

Gula invert adalah campuran glukosa dan fruktosa dalam konsentrasi ekimolar yang sama dan merupakan hasil hidrolisis sukrosa.

Sirup Fruktosa-Glukosa (High Fructose Glucose Syrup) Definisi :

Sirup fruktosa-glukosa atau high fructose glucose syrup adalah sirup dengan penampakan cerah, jernih, kental dan tidak berwarna yang dihasilkan dari proses hidrolisis pati yang terkendali dan selanjutnya dilakukan isomerisasi.

Karakteristik dasar:

 Mengandung tidak kurang dari 40% fruktosa,50% dekstrosa

-5-

11.4 Gula dan Sirup Lainnya (Misal Xilosa, Sirup Maple, Gula Hias).

Termasuk Semua Jenis Sirup Meja (Misal Sirup Maple), Sirup Untuk Hiasan Produk Bakeri dan Es (Sirup Karamel, Sirup Beraroma) dan Gula Untuk Hiasan Kue (Contohnya Kristal Gula Berwarna Untuk Kukis)

Sirup Tebu (Cane Syrup) Definisi :

Sirup tebu (cane syrup) adalah produk cair yang diperoleh dengan proses pemekatan dan pemanasan sari tebu (Saccharum officinarum L.) atau dari pelarutan pekatan gula tebu yang terbuat dari sari tebu.

Sirup Maple (Maple Syrup) Definisi :

Sirup maple (maple syrup) adalah produk cairan yang diperoleh dengan proses pemekatan cairan eksudat (sap) pohon maple (Acer) atau larutan gula maple (maple concrete) yang dibuat dari cairan sap. Sirup Sorgum (Shorgum Syrup)

Definisi :

Sirup sorgum atau shorgum syrup adalah produk cair yang diperoleh

dengan proses pemekatan dan pemanasan sari sorgum (Shorgum vulgare).

Sirup/Sirup Meja (Table Syrup) Definisi :

Sirup meja (table syrup) adalah larutan 65% gula (sakarosa, gula invert dan fruktosa).

11.5 Madu

Madu Definisi :

Madu adalah cairan manis yang dihasilkan oleh lebah madu berasal dari berbagai sumber nektar. Aktivitas enzim diastase tidak kurang dari 3 DN.

Karakteristik dasar:

 Kadar hidroksimetil furfural tidak lebih dari 40 mg/kg; Serbuk Madu

Definisi :

Serbuk madu adalah produk yang diperoleh dari campuran madu dengan tepung atau bahan lainnya yang dikeringkan.

-6-

11.6 Sediaan Pemanis, Termasuk Pemanis Buatan (Table Top

Sweeteners, termasuk yang mengandung Pemanis dengan

Intensitas Tinggi)

Termasuk produk yang merupakan bahan baku dari pemanis intensitas tinggi (contohnya asesulfam potassium) dan atau golongan poliol (contohnya sorbitol, silitol, maltitol, manitol, laktitol) yang dapat mengandung bahan nutritif lain seperti karbohidrat.

Produk-produk ini dijual sebagai bentuk sediaan dan siap dikonsumsi sebagai produk akhir dapat dalam bentuk tepung, padatan (misal tablet, kubus), atau bentuk cairan.

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA,

ttd.

LAMPIRAN XII

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

KATEGORI PANGAN

12.0 Garam, Rempah, Sup, Saus, Salad, Produk Protein

Kategori ini termasuk bahan-bahan yang ditambahkan ke pangan untuk meningkatkan aroma dan rasa (garam dan pengganti garam dari kategori 12.1 ; bumbu dari kategori 12.2 ; vinegar dari kategori 12.3 ; dan mustard dari kategori 12.4), beberapa jenis produk bahan

pangan (prepared foods) (sup kategori dari kategori 12.5; saus dari

kategori 12.6 dan salad dari kategori 12.7 ), produk yang sebagian bahannya berasal dari turunan kedelai atau sumber lainnya (contohnya adalah susu, sereal atau sayur) (produk protein dari kategori 12.10), dan produk kedelai fermentasi yang digunakan sebagai kondimen (produk kedelai fermentasi dari kategori 12.9).

12.1 Garam dan Pengganti Garam

Termasuk garam dari kategori 12.1.1 dan pengganti garam dari kategori 12.1.2 yang digunakan sebagai bumbu pada produk pangan.

12.1.1 Garam

Terutama garam natrium klorida untuk pangan. Termasuk garam meja, garam beriodium, garam iodisasi fluorida dan garam dendritik. Garam

Definisi :

Garam adalah kristal natrium klorida yang mengandung tidak kurang dari 95% natrium klorida (bk).

Garam Meja

Definisi :

Garam meja adalah garam konsumsi yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi halus dan putih, mengandung tidak kurang dari 97% natrium klorida dan tidak kurang dari 30 mg/kg dan tidak

lebih dari 50 mg/kg KIO3.

Karakteristik dasar:

 Kadar air tidak lebih dari 3%.

Garam Beriodium

Definisi :

Garam beriodium adalah garam konsumsi yang ditambah dengan

senyawa iodium. Jumlah iodium dihitung sebagai KIO3 tidak

kurang dari 30 mg/kg.

Sumber iodium lain yang dapat ditambahkan selain kalium iodat adalah kalium iodida, natrium iodida atau natrium iodat.

Karakteristik dasar:

 Kadar natrium klorida tidak kurang dari 94,7%;

-2- Garam Rendah Natrium

Definisi :

Garam rendah natrium adalah garam yang dibuat dari campuran

natrium klorida dan kalium klorida, mengandung tidak lebih dari 200 g/kg natrium klorida dan tidak lebih dari 400 g/kg kalium klorida.

Karakteristik dasar:

 Produk harus mengandung kalium iodida atau kalium iodat;

natrium iodida atau natrium iodat setara dengan 30 hingga 50 mg/kg iodin.

Garam Diet

Definisi :

Garam diet adalah garam dengan kandungan natrium klorida yang disesuaikan untuk keperluan diet.