C. Saran
1. Guru SD Islam Al Ma’arif Cibitung Tahun 2021 – sekarang
Demikian Daftar Riwayat Hidup Saya Buat Dengan Sebenarnya.
Surakarta, 24 Maret 2022
Penulis
Lampiran 1.
Transkrip Wawancara dengan Kepala Sekolah
Transkrip Wawancara Kepada : Sri Hartati,S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah SLB-B Raisya PurI Bekasi Tempat : SDLB Frobel Montessori
Pukul : Jum’at, 14 Januari 2022 pukul 14.00 WIB
1. Bagaimana komunikasi antara sesama guru di dalam lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Al-hamdulillah baik- baik saja.
2. Bagaimana komunikasi yang dilakukan antara kepala sekolah dengan guru- guru di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Alhamdulillah baik-baik saja, jika ada permasalahan dilingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi diselesaikan dengan cara musyawarah.
3. Bagaimana komunikasi yang dilakukan antara guru dengan murid?
Jawab : Bagus dengan menggunakan bahasa oral (bibir) dan menggunakan bahasa isyarat.
4. Apa komunikasi yang digunakan di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab :Dengan menggunakanKomunikasi Interpersonal (AntarPribadi) dan menggunakan Komunikasi Kelompok.
5. Bagaimana sejarah terbentuknya SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Awalnya Bapak Aip Budiman selaku mantan Kepala SLB Ananda Mandiri Bekasi membidani sekaligus sebagai motor utama dalam perintisan awal adanya PAUD ABK Raisya Puri Bekasi pada tanggal 11 Juli 2009.
Awalnya hanya mengumpulkan anak-anak berkebutuhan tersebut dan dibimbing pendidikan sekedarnya. Tahun 2009-2011 ada 5 anak berkebutuhan khusus tunarungu tingkat PAUD. Waktu itu ruangan dengan ukuran 3x3 masih meminjam di tempatnya Saya. Kemudian SLB B Raisya Puri Bekasi sudah memiliki murid hingga 18 anak pada tahun 2012. Hal tersebut membuat Kepala Desa Sumber Jaya memberikan bantuan dengan memberi hak guna bangunan berukuran 4x17 meter. Saat itulah pak Pinggir memberi kebutuhan material untuk menyulap ruangan kios menjadi ruangan yang layak pakai. Lalu Siswa SLB B Raisya Puri Bekasi bertambah menjadi 25 anak tahun 2014. Pada saat itu, bu Fryda Rosalina Rais, dan Bu Andini Permatasari menjadi sukarelawan sebagai tenaga pengajar dan tenaga administrasi hingga sampai sekarang masih bertahan. Tahun 2015-2017 jumlah siswa menjadi 32 anak. Kemudian pada tahun ajaran 2018-2019 SLB menyediakan layanan pendidikan khusus untuk tingkat menengah pertama dan menengah atas siswa bertambah menjadi 39 anak. Yayasan SLB B Raisya Puri Bekasi menerima tawaran berupa ruang PKK Desa Sumber Jaya. Sekolah akhirnya berada di Buwek. Selanjutnya, Kepala Desa Sumber Jaya menawarkan sepetak tanah untuk di bangun SLB. Bupati menyetujui usulan tersebut. Tapi dengan pertimbangan, supaya dikemudian hari tidak ada gejolak dengan masalah tanah, maka Pak Pinggir membeli tanah sendiri di Desa Sumber Jaya, yang sampai sekarang ditempati yang di beli tanggal 05 oktober 2010, dan pada tahun ajaran 2011 awal Februari, anak-anak pindah dari Buwek ke Sumber jaya. Kemudian Pada tanggal 4 Juli 2011 Yayasan SLB B Raisya Puri Bekasi Kuncup Mas juga telah mendapat ijin operasional pada tanggal 18 Juni 2015 dengan nomor 421.9/Kep.06/I/SLB-BPMPT/.
6. Apa tujuan didirikannya SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Mensukseskan wajib belajar 12 tahun, Memperluas pelayanan pendidikan khusus sesuai kebutuhan masyarakat, Menyiapkan tamatan pendidikan luar biasa menjadi warganegara yang memiliki keimanan yang baik, berbudaya dan produktif sesuai dengan kemampuan siswa,
Membentuk manusia memiliki keterampilan dan olahraga yang handal, Menyediakan tenaga kependidikan yang berkualitas dan professional agar mampu melaksanakan proses pembelajaran kurikuler maupun ekstrakurikuler yang bermutu, Mengembangkan sekolah yang dinamis dan nyaman untuk mendorong usaha pencapaian kemajuan sekolah sesuai visi dan misi, Menjalin hubungan kemitraan dengan dunia usaha, yang berhubungan dengan keterampilan.
7. Apa Visi dan Misi SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : 4) Visi
Membimbing dan mensejatarkan anak berkebutuhan khusus dibidang keterampilan dan olah raga secara mandiri berdasarkan pada nilai-nilai budaya dan agama.
5) Misi
a. Meningkatkan mutu yang relevan dalam pendidikan khusus dan layanan khusus.
b. Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pengamalan ajaran agama.
c. Mengembangkan pengetahuan dibidang keterampilan, bahasa, olah raga dan seni budaya sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan siswa.
d. Meningkatkan mutu pendidikan sesuai tuntutan masyarakat dan perkembangan Iptek.
e. Meningkatkan profesionalisme guru.
f. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait
8. Apa program yang ada di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Program belajar akademis sesuai dengan kurikulum sama seperti program belajar anak-anak pada umumnya yang meliputi bidang studi : IPA, IPS, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Program Khusus : Bina Persepsi Bunyi Irama dan Bina Wicara (Pembetulan pengucapan atau artikulasi).
Ekskul : Melukis, pramuka, menari, komputer dan olahraga.
9. Apa saja metode yang diterapkan oleh SLB-B Raisya Puri Bekasi dalam menunjang keberhasilan proses pembelajaran selama daring?
Jawab : kalau daring kita menggunakan zoom dan whatsapp. Tapi ada juga kunjungan ke rumah-rumah siswa yaitu Home Visit. Dengan home visit ini diharapkan melahirkan kedekatan emosional antara guru dengan siswa sehingga tercipta hubungan yang baik dan saling timbal balik, home visit ini bukan hanya tertuju kepada siswa saja tapi juga bertujuan kepada keluarga siswa sehingga keluarga siswa juga mendapatkan pandangan, pemahaman, arahan, motivasi, sikap dan cara yang perlu dilaksanakan oleh keluarga mereka.
10. Faktor apa saja yang mendukung dan menghambat komunikasi Interpersonal selama pembelajaran daring di SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : ada anak yang memiliki alat bantu mendengar sehingga anak dapat mudah menerima apa yang disampaikan oleh guru, dan ada pula anak yang tidak memiliki alat tersebut sehingga peran guru yang senantiasa terus bersabar mendidik dan membimbing murid sampai bisa. Dan yang menghambat komunikasi interpersonal saat daring ya utama sinyal, perangkat dan kuota ditambah lagi masalah internal siswa yaitu sulitnya siswa memahami apa yang disampaikan oleh guru dan mengalami keterlambatan berpikir.
11. Bagimana penerapan Komunikasi Interpersonal (Antar Pribadi) di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi selama pembelajaran daring?
Jawab : Berjalan efektif walaupun ada sedikit hambatan biasanya pada saat tatap muka langsung jika guru kurang jelas dengan apa yang dibicarakan siswa maka siswa disuruh untuk menulis apa yang ingin disampaikan kepada gurunya. Namun saat pembelajaran online kita sendiri sulit memahami apakah mereka benar-benar mengerti atau tidak.
12. Bagaimana penerapan Komunikasi Kelompok di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi selama pembelajaran daring?
Jawab : Kurang efektif jika diterapkan di dalam kelas online karena anak-anak tidak fokus belajarnya, menggunakan perangkat digital saja sudah sulit apalagi kalau harus berkelompok.
13. Fasilitas apa saja yang dapat mendukung program pembelajaran daring di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab : Alat bantu dengar (ABM), Gambar-gambar, tulisan, kumpulan nama benda yang ada dilingkungan sekitar. Untuk fasilitas Olahraga dilingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi yaitu Lapangan luas yang digunakan untuk senam, badminton, dan atletik yaitu lari matras. Cuman karena sekarang online ya jadi bagi orangtua siswa yang memerlukan alat-alat pendukung pembelajaran bisa langsung meminjamkannya ke sekolah.
Transkrip Wawancara dengan Guru Kelas II SLB-B Raisya Puri Bekasi
Transkrip Wawancara Kepada : Andini Permatasari S.Pd
Jabatan : Guru Kelas II SLB-B Raisya Puri Bekasi Tempat : SLB-B Raisya Puri Bekasi
Waktu : Senin, 10 Januari 2022 13.00 WIB
1. Sudah berapa tahun ibu mengajar di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi khusus nya dikelas II ?
Jawab : Saya sudah mengajar disini selama 9 Tahun.
2. Mengapa ibu tertarik untuk mengajar anak- anak tuna rungu?
Jawab : Ya karena memang saya kuluiah pun memfokuskan pada pendidikan luar biasa. Dari awal saya sudah suka mengajar telebih mengajar mereka yang khusus.
3. Apa kendala yang ibu hadapi di dalam mengajar siswa kelas II selama daring?
Jawab : Jika membahas materi yang bersifat abstrak seperti cerita Nabi anak-anak kurang mengerti. Anak- anak hanya mengerti materi yang bersifat nyata yang ada disekitar lingkungan sekolah seperti Kursi dan lain sebagainya. Apalagi sekarang online siswa akan lebih sulit mengenal benda nyata di sekitarnya. meskipun anak-anak SLB seringkali dianggap berbeda dengan anak pada umunya, namun dalam hal pembelajaran daring sebisa mungkin kita sebagai guru juga harus up to date dan ya mau tidak mau kita
4. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran secara daring?
Jawab : pertama itu saya akan sampaikan dulu dalam grup kelas bahwa ada materi ini yang nanti kita akan sedikit pembahasan dan silahkan klik ini jam sekian.
5. Dari ketiga metode pembelajaran daringg, mana yang ibu rasa paling efektif?
Jawab : Dalam pembelajaran daring bagi para siswa melalui aplikasi whatsapp dipandang baik dalam kondisi darurat karena adanya virus corona seperti sekarang ini. Banyak guru mengimplementasikan dengan cara-cara pengajaran yang berbeda. Ada yang menggunakan konsep ceramah online, ada yang membuat media audio visual (video) lalu dikirim di aplikasi whatsapp.
6. Bagaimana metode pembelajaran yang ibu terapkan selama pembelajaran daring ?
Jawab : pembelajaran di usahakan dengan menggunakan media gambar, benda karena anak tunarungu sangat sulit untuk menggambarkan bentuk-bentuk abstrak, contohnya pembelajaran IPA kita menerangkan tentang ikan itu sebaiknya ada bendanya, anak bisa melihat bisa mengeksplorasi benda itu, pembelajaran IPS menggunakan peta/globe anak bisa melihat benda itu bahwa globe seperti itu seperti ini. Kalau kita menerangkan biasa tanpa ada gambar atau benda itu sulit di bayangkan untuk anak tunarangu, jadi lebih bagus ada media, kalau pembelajaran PAI kita menerangkan tentang sholat, tata cara sholat yang benar sebaiknya dalam bentuk praktek, Guru memberi contohnya dulu kemudian murid menirukan. Kalau ada yang salah Guru membetulkan.
7. Bagaimana cara mengetahui kemampuan dan pemahaman anak tuna rungu
itu saja jika komunikasi itu terjadi secara tatap muka langsung dikelas.
Kalau sekarang kan lewat media ya jadi dalam sekali pengucapannya guru tidak boleh lebih dari 3 kata. Percuma saja terlalu banyak kata siswa pun tidak akan menagnkap apa-apa. Yang penting minimal sehari selalu ada kata baru yang dipahami oleh siswa. Artinya kalau siswa itu mengerjakan tugas dengan baik dan memberi respon dengan baik, saya yakin mereka sudah mengerti.
8. Apa kendala yang ibu hadapi dalam proses pembelajaran daring dan apa solusinya?
Jawab : biasa lah daring itu pasti masalahnya kuota internet, sinyal dan gawai digital. Jadi solusi dari saya, saya berharap kerjasama yang baik dengan orangtua siswa sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar dan baik.
9. Materi apa saja yang dipelajari oleh anak dalam pembelajaran daring?
Jawab : Materi tentang mengenal kata sapaan, mengenal waktu, mengenal warna dsb. Kalau masih kelas II itu masih dasar-dasar dalam pengenalan benda-benda sekitar.
10. Media apa yang digunakan oleh guru untuk penyampaian materi saat pembelajaran daring?
Jawab: biasanya kalo sedang belajar tentang waktu ya saya tunjukan, ini jam. Jam ini menunjukkan pukul sekian. Kalau sedang belajar warna saya tunjukin warna seperti ini adalah warna ini gitu.
11. Bagaimana komunikasi Interpersonal (Antar pribadi) yang diterapkan di dalam proses pembelajaran daring dan apa hambatannya?
guru memberikan pelayanan yang terbaik.
Lampiran 3.
Transkrip Wawancara dengan Guru Kelas III SLB-B Raisya Puri Bekasi
Transkrip Wawancara Kepada : Nisha Virlyati S.Pd
Jabatan : Guru Kelas III SLB-B Raisya Puri Bekasi Tempat : SLB-B Raisya Puri Bekasi
Waktu : Kamis, 17 Januari 2022 15.00 WIB
1. Sudah berapa tahun ibu mengajar di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi khusus nya dikelas II ?
Jawab : Saya sudah mengajar disini selama 3 Tahun.
2. Mengapa ibu tertarik untuk mengajar anak- anak tuna rungu?
Jawab : Ini panggilan dari hati saya.
3. Apa kendala yang ibu hadapi di dalam mengajar siswa kelas III selama daring?
Jawab : Ya paling masalah-masalah koneksi sama kurang pahamnya orangtua tentang penggunaan aplikasi zoom. Sehingga menyulitkan guru untuk berulang kali menjelaskan.
4. Dari ketiga metode pembelajaran daring, mana yang ibu rasa paling efektif?
Jawab : hal yang ibu rasakan adalah penggunaan whatsApp tidak ribet, semua bisa mengakses dan whatsApp juga menghadirkan fitur-fitur seperti bisa melakukan pengiriman gambar, voice note (berbagi suara), berbagi dokumen dan banyak lagi yang bisa ibu gunakan dalam pembelajaran dan mampu membantu dalam menunjang proses pembelajaran online saat ini..
Dalam penggunaan WhatsApp ini biasanya ibu menggunakan fitur foto, video, dokumen, Group WhatsApp, dan call (telpon) secara langsung.
Biasanya fitur foto digunakan dalam pengiriman tugas yang telah dikerjakan peserta didik, fitur video. Selanjutnya untuk call (telpon) biasanya ibu gunakan untuk menghubungi peserta didik menanyakan tugas atau kabar ataupun wali murid untuk menanyakan perkembangan anak selama belajar di rumah.
5. Bagaimana metode pengajaran yang ibu terapkan di kelas III selama pembelajaran daring?
Jawab : selama pembelajaran daring seperti ini yang kita pakai adalah 1.
bahasa bibir, jadi kita menerangkan materi secara pelan,pelan dan pelan anak bisa melihat dan membaca mimik kita sehingga anak sudah bisa mengartikan apa yang saya ucapkan. 2. kalau bahasa bibir belum sempurna kita selingi dengan bahasa isyarat, anak itu akan lebih mengerti pakai bahasa isyarat. Terus 3. ada juga pakai media penglihatan anak kan normal tidak ada kecacatan materi juga saya tulis juga biasanya rangakuman atau apa-apa. Dengan media gambar- gambar jadi anak bisa mengeksplorasi bias mengartikan bisa menjelaskan dari gambar-gambar tersebut yang ke 4 dengan audiovisual yaitu saya melakukan sharescreen kepada anak ibarat seperti lihat film jadi anak tahu dari cerita-cerita itu dan melihat gerakan-gerakan cerita tersebut.
6. Bagaimana cara ibu tahu apakah siswa kelas III paha mengenai apa yang ibu sampaikan selama proses pembelajaran daring?
Jawab : Kalau menurut pengamatan saya kemampuan dan pemahaman yang dimiliki oleh siswa tunarungu itu berbeda-beda. Yang pertama tergantung pada tingkat kecerdasannya anak, dan yang kedua minat siswa itu untuk belajar dan mengulang-ulang materi materi yang sudah di sampaikan oleh Guru, dan yang ketiga tergantung dari tingkat ketulian siswa tersebut biasanya anak yang masih mempunyai sisa pendengaran itu lebih bagus penyerapan materi daripada anak yang total tingkat ketuliannya, kalau pencapaian ketuntasan minimal semuanya hampir bisa mencapai tingkat ketuntasan yang ditetapkan oleh sekolah ini.
7. Apa saja hambatan yang ibu temui selama proses pembelajaran daring?
Jawab : Hambatan pertama adalah komunikasi sebab apa untuk proses kegiatan belajar pembelajaran, transfer ilmu yang penting adalah pertama melihat, pendengaran dan pengalaman anak dan anak tunarungu dia kekurangan pendengaran sehingga hambatannya itu komunikasi kalau komunikasinya sudah sulit untuk transfer ilmu juga sulit untuk pembelajarannya kita sulit, ditambah sekarang kan mau tidak mau kita belajar online masalahnya jadi lebih kompleks. Selain gangguan sinyal, kadang orangtua juga gaptek.. meskipun sudah saya beri contoh berulang kali.
8. Bagaimana komunikasi interpersonal yang terjadi antara ibu dan siswa selama pembelajaran daring?
Jawab :karena terbatasnya media, saya rasa komunikasi nya tidak seterbuka dulu. Dimana siswa dapat mengeluarkan kata-kata baru yang kemuudian saya bisa langsung mengoreksi jika salah, siswa suka tertawa seakan-akan saya paham arti dari ketawanya. Tapi karena sekarang online jadi komunikasi interpersonalnya sebatas guru yang memberikan ilmu dan siswa yang menerima ilmu.
Lampiran 4.
Transkrip Wawancara dengan Guru Kelas IV SLB-B Raisya Puri Bekasi
Transkrip Wawancara Kepada : Aretha Gianina S.Pd
Jabatan : Guru Kelas IV SLB-B Raisya Puri Bekasi Tempat : SLB-B Raisya Puri Bekasi
Waktu : Jum’at, 21 Januari 2022 15.00 WIB
1. Sudah berapa tahun ibu mengajar di lingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi khusus nya dikelas IV ?
Jawab : Saya sudah mengajar disini selama 5 Tahun.
2. Mengapa ibu tertarik untuk mengajar anak- anak tuna rungu?
Jawab : Ini merupakan tantangan buat saya.
3. Apa kendala yang ibu hadapi di dalam mengajar siswa kelas IV selama daring?
Jawab : Ya paling masalah-masalah koneksi sama kurang pahamnya orangtua tentang penggunaan aplikasi zoom. Sehingga menyulitkan guru untuk berulang kali menjelaskan.
4. Dari ketiga metode tersebut, mana yang lebih efektif ?
Jawab : semuanya bisa menjadi efektif apabila guru, orangtua dan siswa dapat bekerja sama dengan baik. Gak adayang lebih efektif dibanding tatap muka langsung.
5. Apa saja hambatan yang ibu temui selama proses pembelajaran daring?
Jawab : Hambatan pada anak tunarungu pada umumnya terletak pada gangguan pendengaran sehingga hubungannya dengan ilmu pengetahuan
untuk pemahamannya sulit karena kurangnya pembendaharaan kata sangat terbatas. Pembelajaran tatap muka pun menjadi tantangan yang sulit bagi guru maupun siswa itu sendiri kadang ada beberapa walimurid yang suka laporan ke saya bahwa anaknya tidak mau join dikarenakan males dan tidak mood. Memang saya rasa belajar tatap media itu membosankan terlebih bagi mereka yang sebenarnya sangat membutuhkan pengajaran jarak dekat dan langsung. ada siswa saya yang memang dia jarang sekali hadir pada saat kegiatan belajar-mengajar, apalagi sekarang ia diasuh oleh neneknya.
Mungkin saja neneknya tidak mengerti penggunaan gawai digital jadi gitu deh.. ditambah anak ini kan orangtuanya sudah bercerai yaa jadi mungkin ia kurang mendapatkan kasih sayyang dari orangtuanya jadii ya sekolah semaunya aja.
Lampiran 5.
Transkrip Wawancara dengan orangtua siswa kelas II-IV SLB-B Raisya Puri Bekasi
Transkrip Wawancara Nama : Ibu Husnawati (Orang tua murid Azizah)
Ibu Asridar (Orang tua murid Aditya) Ibu Evy (Orang tua murid Dinara) Tempat : Di halaman SLB-B Raisya Puri Bekasi Waktu : Rabu, 12 Januari 2022 pukul 15.00 WIB.
1. Apa pendapat ibu tentang SLB-B Raisya Puri Bekasi yang ada di lingkungan Puri Cendana?
Jawab :
Ibu Husnawati : SLB-B Raisya Puri Bekasi sangat baik pendidikannya sesuai dengan yang dibutuhkan anak-anak berkebutuhan khusus seperti anak saya.
Ibu Asridar : saya bersyukur sih ternyata dekat dengan tempat saya tinggal ada sekolah yang bisa memenuhi kebutuhan anak saya.
Ibu Evy : baik-baik aja sih
2. Apa pendapat anda tentang guru yang ada di SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab :
Ibu husnawati : Gurunya sangat baik-baik dan sabar dalam mengajarkan murid nya sampai mereka bisa paham materi pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.
Ibu Asridar : gurunya sudah sangat mahir dalam hal penggunaan bahasa isyarat.
Ibu Evy : guru nya sabar-sabar alhamdulillah, padahal say asendiri suka gak sabar dengan anak saya.
3. Bagaimana komunikasi anda dengan guru-guru SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab :
Ibu Husnawati : Komunikasi nya berjalan dengan baik sama orang tua murid, guru selalu memberitahukan sama orang tua jika anaknya mengalami banyak perkembangan selama proses belajar sehingga orang tua mengetahui sudah seberapa banyak pemahaman yang di dapat anaknya di kelas.
4. Bagaimana pandangan anda terhadap kinerja guru-guru yang ada di SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab :
Ibu Asridar : Kinerja guru yang saya lihat di SLB-B Raisya Puri Bekasi sudah baik. Guru-guru mampu mengajarkan anak-anak dengan baik.
5. Bagaimana dengan fasilitas yang ada di SLB-B Raisya Puri Bekasi?
Jawab :
Ibu Husnawati : Menurut saya fasilitas yang ada dilingkungan SLB-B Raisya Puri Bekasi sudah cukup lengkap seperti: Alat bantu dengar (ABM), Gambar-gambar, tulisan, kumpulan nama benda yang ada di lingkungan sekitar. Untuk fasilitas Olahraga.
6. Menurut ibu, bagaimana tentang pembelajaran daring bagi anak SLB?
Jawab :
Ibu Evy : sangat menyulitkan kita sih sebagai orangtua, karena kita dituntut siap, mengerti dan setia mendampingi anak.
7. Dari ketiga metode pembelajaran tersebut, mana yang sangat menyulitkan ibu ?
Jawab :
Ibu Husnawati : zoom, karena saya saja baru dengar nama nya dan asing dengan aplikasinya. Paling kalau whatsapp kan sudah biasa ya digunakan sehari-hari. Walaupun belajar dengan menggunakan aplikasi whatsapp kurang baik dilakukan kepada anak sekolah dasar karena anak seusia tersebut masih memerlukan pendidikan langsung dari gurunya.
Ibu Evy : Karena tuntutan belajar pada masa covid sekarang, kita orang tua harus paham dalam penggunaan wa yah, setiap hari guru memberikan pembelajaran memalui wa, kadang disuruh buat vidio, yang paling sering kirim foto tugas anak
Ibu Asridar : Kalau kata ibu dengan penggunaan wa ini mempermudah kami para wali murid, jadi tidak repot mengantarkan tugas anak ke sekolah cukup kirim foto atau vidio saja ke guru sudah selesai.
8. Apa saja hambatan yang sering ibu temui dalam proses pembelajaran daring?
Jawab :
Ibu Husnawati : sinyal sih, tapi sejauh ini insyaallah sinyal dirumah saya aman. Tapi ya gitu masalah yang dihadapi anak-naka lain juga menjadi penghambat bagi kita.
Lampiran 6
Skema pembelajaran daring siswa kelas II-IV SLB-B Raisya Puri Bekasi Skema Pembelajaran daring kelas II
10 Januari-14 Januari 2022
Hari/Tanggal : Senin, 10 Januari 2022 Sistem Pembelajaran : WA (video call)
07.30 - 08.30 : Azizah dan Laras 08.30 - 09.30 : Farhan dan Alif 09.30 - 10.30 : Clarissa dan Putri Jumlah siswa
keseluruhan : 6 Jumlah siswa Hadir : 4
Keterangan : Guru melakukan pembelajaran dengan fitur Video call WhatsApp dan membagi dalam 3 sesi. Masing-masing sesi terdiri dari 2 siswa. Materi yang diberikan berupa
penambahan kosa kata baru dan belajar mengucapkan kalimat Basmallah ketika memulai aktivitas dan
Alhamdulillah ketika selesai melakukan aktivitas. Hal itu dilakukan secara berulang sampai siswa paham kapan kalimat tersebut dapat digunakan. guru juga memberikan mini game yang berkaitan dengan materi yang
disampaikan.
Hambatan : pada sesi 1, laras terlihat kurang fokus dengan apa yang disampaikan oleh guru. Sehingga laras cenderung diam dan sedikit memberikan respon.
Pada sesi 2, Farhan dan Alif saling berlomba dalam menjawab setiap pertanyaan dari guru. Keduanya terlihat aktif, hanya saja pada menit ke 27 Alif keluar dari video call karena gangguan sinyal. sehingga membutuhkan waktu kurang lebih 8 menit untuk menunggu Alif kembali bergabung. naasnya setelah alif bergabung pun sempat beberapa kali "menghubungkan" sehingga sedikit tertinggal daripada Farhan.
Hari/Tanggal : Selasa, 11 Januari 2022 Sistem Pembelajaran : Home Visit
Jumlah siswa
keseluruhan : 6 Jumlah siswa Hadir : 6
Keterangan : Pembelajaran dilakukan di salah satu rumah teman kelas yaitu Azizah. Dan setiap minggunya dilakukan secara bergilir sehingga masing-masing siswa kebagian tempat untuk dilakukannya pembelajaran. Dimulai Pukul 08.00 -