• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Sajian Data

5. Hambatan saat Pembelajaran Daring

berada di rumah maupun berada diluar rumah entah itu pada waktu bermain, berlibur, menari ataupun pada waktu senam mulut.

Upaya lain yang dilakukan guru adalah menjalin kerja sama dengan orangtua. Kerja sama yang dilakukan guru adalah dengan memberi tahu perkembangan dan keadaaan siswa dan apa yang mesti dilakukan orang tua selama anak berada dirumah. Pertama, guru selalu mengingatkan bahwa saat anak ingin berbicara jangan dihentikan, biarkanlah dia bicara apa saja dan orangtua harus mendengarkan. Pada saat bicara harus diperhatikan keterarahwajahan dan diharapkan untuk menggunakan oral dan bicaralah secara perlahan-lahan.

Orangtua juga harus mendampingi anak saat mengerjakan tugas atau PR .orangtua atau anggota keluarga lain sebisa mungkin memberi penjelasan saat anak kurang paham dengan apa yang dilakukannya.

Selain itu, orangtua wajib melanjutkan kegiatan yang diajarkan guru dengan alasan bahwa siswa banyak menghabiskan waktunya dirumah untuk bermain daripada belajar. Jadi peran orangtua sangat besar untuk perkembangan bahasa anak. Hal yang harus dilakukan adalah orangtua harus selalu mengajak anak untuk berbicara.

a. Pembelajaran daring di kelas II yang di ampu oleh bu Andini Permatasari, S.Pd. Pada hari Senin, 10 Januari 2022.

Ketika guru memulai pembelajaran dengan sesi (1), peneliti memperhatikan bahwa Laras kurang fokus dengan apa yang disampaikan oleh guru. Peneliti menyimpulkan Laras sedang tertarik dengan hal lain yang ada di sekitarnya, sehingga kehilangan fokus untuk memperhatikan guru. Laras cenderung tertawa sendiri tanpa membisukan telephone, sehingga terdengar sangat menganggu Azizah yang sedang fokus menerima materi. Berulang kali guru menegur, namun Laras tetap saja kembali fokus dengan hal lain. Peneliti merasa bahwa tidak ada yang mendampingi Laras pada saat pembelajaran, dan itu yang mengakibatkan tidak ada yang memperhatikan dan menegurnya secara langsung.

Hambatan pembelajaran berikutnya muncul pada sesi (2), dimana Farhan dan Alif terlihat antusias terhadap materi yang diberikan guru. Namun belum selesai pembelajaran, Alif left dari telephone yang seketika membuat situasi menjadi hening, karena guru bingung ada apa dengan Alif. Setelah orangtuanya memberi tahu ternyata baru saja ponsel Alif kehiangan sinyal, dan kemudian guru pun kembali mengundang Alif untuk bergabung, naasnya setelah alif bergabung pun beberapa kali Alif “menghubungkan..”

sehingga menimbulkan bunyi “ tutttt..tuttt..tuttt....” yang sedikit menganggu Farhan dan guru dalam bertukar pesan.

Hambatan pembelajaran terakhir datang dari sesi (3) dimana siswa pada sesi ini sama-sama berhalangan hadir, sehingga tidak bisa mengikuti pembelajaran pada hari ini.

b. Pembelajaran daring di kelas II yang di ampu oleh bu Andini Permatasari, S.Pd. Pada hari Selasa, 11 Januari 2022.

Pembelajaran pada hari ini dilakukan dirumah teman kelas II yaitu adik Azizah. Pembelajaran seperti ini biasa dikenal dengan sebutan Home Visit. Pembelajaran dimulai pukul 08.00-10.00.

materi yang disampaikan gurupada pembelajaran kali ini adalah bersifat praktik. Praktik yang dilakukan adalah senam bersama yang dipimpin oleh guru kelas juga dimeriahkan oleh orangtua masing-masing siswa.

Hambatan yang terjadi pada sistim pembelajaran seperti ini bukan lagi masalah teknis, namun masalah person to person. Wajar dengan usia seperti mereka memiliki sifat dan karakter yang berbeda dan unik, namun kadang mereka belum bisa menerima hal tersebut.

Peneliti memperhatikan bahwa saat senam berlangsung siswa diminta untuk merentangkan tangannya kesamping kanan dan kiri untuk memberi jarak antar satu teman dan yang lainnya. Entah sengaja atau tidak, Alif dengan segala keisengannya memukul tangan Chantika yang kebetulan mereka berdiri berdampingan.

Kemudian tidak lama chantika pun menangis dan Alif hanya tertawa, atau mungkin ingin menjelaskan namun ia keterbatasan dalam penyampaian, guru kemudian langsung memeluk Chantika

dan seolah mengatakan “tidak boleh seperti itu Alif..” menggunakan bahasa andalannya. Dan setelah kejadian seperti itu, Chantika kehilangan mood nya untuk kembali melanjutkan senam. Disini guru mengerti dan mengizinkan Chantika untuk duduk saja memperhatikan temannya.

c. Pembelajaran daring di kelas II yang di ampu oleh bu Andini Permatasari, S.Pd. Pada hari Rabu, 12 Januari 2022.

Hambatan pada pembelajaran kali ini adalah guru sedikit memakan waktu untuk kembali menjelaskan tutorial join zoom kepada orangtua Chantika. Walaupun pada senin lalu, guru sudah secara intens menjelaskan bagaimana penggunaan aplikasi zoom, namun ada saja yang belum begitu paham. Sehingga guru membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk membiarkan siswa yang lain menunggu sembari guru mengintruksikan siswa untuk sedikit menunggu. Peneliti menyimpulkan hal-hal seperti inilah yang kemudian membuat siswa merasa jenuh diawal sebelum meulai kegiatan belajar-mengajar.

Setelah masalah tersebut teratasi, Chantika akhirnya dapat bergabung dan mengikuti pembelajaran. Namun lagi-lagi Alif keluar masuk zoom, peneliti menghitung sebanyak 6 kali alif terlihat keluar-masuk zoom. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ada 2 siswa yang tidak optimal mendapatkan pembelajaran pada hari ini.

d. Pembelajaran daring di kelas II yang di ampu oleh bu Andini Permatasari, S.Pd. Pada hari Kamis, 14 Januari 2022.

Hambatan pada pembelajaran hari ini adalah sistim pembelajaran yang digunakan cenderung satu arah, dimana guru merekam dirinya kemudian vidio itu dibagikan melalui whatsapp grup dan guru memberi waktu 2 jam untuk siswa mengerjakan tugas tersebut. Peneliti memantau bahwa pada saat guru menyapa untuk memulai pembelajaran pada hari ini, hanya ada 2 siswa yang respon terhadap sapaan guru. Dan pada saat guru memberikan tugas dengan tenggat waktu 2 jam, masih ada siswa yang baru mengumpulkan setelah 6 jam dari waktu yang ditentukan. Dan dari 6 siswa hanya ada 1 siswa yang menjawab benar semua. Ini membuktikan bahwa sistim pembelajaran satu arah seperti ini memungkinkan terjadinya kesulitan siswa dalam menerima materi yang disampaikan.

e. Pembelajaran daring di kelas II yang di ampu oleh bu Andini Permatasari, S.Pd. Pada hari Jum’at, 15 Januari 2022.

Hambatan yang terjadi pada pembelajaran hari ini datang dari adik Farhan dimana pada saat guru menjelaskan materi, Farhan keluar dan beberapa menit kemudian orangtuanya memberitahukan guru bahwa Farhan baru saja kehilangan sinyal. Guru memakluminya. Dan pada saat Farhan kembali bergabung, peneliti memperhatikan bahwa orangtua Farhan mengatakan “ buuuu tolong jangan cepat-cepat, karena ini gambarnya juga blur suara ibu pun terdengar patah-patah..”. peneliti menyimpulkan bahwa dalam penyampaiannya materi, guru masih terlalu cepat sehingga harus sedikit sabar dan mengeja satu persatu.

f. Pembelajaran daring di kelas III yang di ampu oleh bu Nisha Virlyati, S.Pd. Pada hari Senin, 17 Januari 2022.

Hambatan pada pembelajaran hari ini adalah pada sesi (1) dimana peneliti memperhatikan Hendra terlihat sedang disuapi makan oleh orangtuanya, dimana peneliti menyimpulkan bahwa hal seperti ini sangat menganggu siswa dalam proses penerimaan pembelajaran. Akibatnya Hendra menjadi tidak fokus, kepalanya berulang kali menengok ke kanan dan tidak memperhatikan layar secara utuh.

Hambatan berikutnya datang pada sesi (2) dimana peneliti memperhatikan pada sesi ini, hanya ada 2 personal yakni, guru dan 1 siswa. Setelah pembelaaran berlangsung, orangtua Zahra baru menginfokan kepada guru bahwa ia tidak sadar ternyata kuota internetnya sudah habis dan membutuhkan waktu untuk membelinya terlebih dahulu. Dan ya tetap saja resiko jad guru tetap melanjutkan pembelajaran sebagaimana mestinya. Namun diakhirs sesi, guru mengirimkan materi tertulis untuk kembali dipelajari oleh siswa.

Hambatan terakhir datang pada sesi (3) dimana Syafiq sebagai siswa dengan kategori tunarungu berat sulit menangkap apa yang disampaikan oleh guru. Biasanya dalam pembelajaran tatap langsung, guru dengan mudah mendekati satu persatu siswanya, namun karena keterbatasan media akan lebih menyulitkan siswa dalam mendapatkan materi dengan baik.

g. Pembelajaran daring di kelas III yang di ampu oleh bu Nisha Virlyati, S.Pd. Pada hari Selasa, 18 Januari 2022.

Pembelajaran daring pada hari ini dilakukan secara Home Visit. Hambatan yang terjadi pada saat pembelajaran tatap muka langsung adanya interaksi antar siswa yang membuat siswa menjadi lebih leluasa bermain dan belajar bersama. Peneliti memperhatikan saat guru memgang bola dan mengajarkan gerakan isyarat untuk mengatakan bola, lalu guru mengui satu persatu siswa dengan cara memberikan bola tersebut kepada siswa A kemudian siswa A memperagakan kata “bola”. Setelahnya siswa A ini malah melempar bola kepada temannya, dan temannya pun kembali mengoper kepada teman yang lain. Pembelajaran tatap muka langsung seperti ini membuat siswa merasa bebas untuk melakukan apapun yang mereka mau tanpa keterbatasan layar. Hal seperti ini yang akhirnya membuat gaduh proses pembelajaran daring pada hari ini.

h. Pembelajaran daring di kelas III yang di ampu oleh bu Nisha Virlyati, S.Pd. Pada hari Rabu, 19 Januari 2022.

Hambatan yang teradi pada pembelajaran daring hari ini adalah peneliti memperhatikan Maulida sepertinya ada sedikit gangguan dengan sinyal ponselnya sehingga terlihat di layar orangtua Maulida yang seperti membantu mengembalikan suasana pembelajaran yang baik. Dan pada saat Satria memberikan respon terhadap apa yang disampaikan oleh guru. Peneliti memperhatikan bahwa adanya kesalahan penilaian oleh guru yang mengakibatkan

guru salah menangkap maksud Satria akibat tampilan gambar pada kamera satria blur. Namun setelah makin terlihat jelas, guru menyadari bahwa dirinya salah menilai.

Peneliti memperhatikan bahwa ada 2 siswa yang belum bergabung pada pembelajaran hari ini. Ternyata Hana dan Zaky baru mengabari guru bahwa dirinya ada sedikit keterlambatan untuk bergabung dimana orangtua Hana menngatakan bahwa dirumahnya baru saja mati lampu sehingga mengakibatkan wifi dirumah Mati, sedangkan untuk Zaky mengatakan bahwa hari ini orangtua lupa bahwa pembelajaran dimulai pukul 08.00, akibat terlalu sibuk mengurusi acara pada malam hari, mengakibatkan Zaky terlambat bergabung pembelajaran hari ini.

Hambatan terakhir datang dari guru, pada saat jam pembelajaran hampir usai, tiba-tiba komputer yang digunakan guru mati sendiri tanpa sebab, ini mengakibatkan pembelajran berakhir tanpa adanya penutup dan doa. Setelahnya, guru langsung mengabari di grup bahwa ada sedikit gangguan pada perangkat yang digunakan.

i. Pembelajaran daring di kelas III yang di ampu oleh bu Nisha Virlyati, S.Pd. Pada hari Kamis, 20 Januari 2022.

Pada pembelajaran daring hari ini, peneliti memperhatikan bahwa tidak hambatan yang cukup signifikan. Dimana guru memberikan materinya melalui whatsapp grup kemudia meminta orangtua untuk senantiasa membantu siswa daalam pengerjaan soal

dan memfotokan hasil kerjaan siswa. Peneliti melihat bahwa keseluruhan siswa kelas III tepat waktu dalam pengumpulan hasil tugas yang diberikan oleh guru. Ini mengartikan bhawa adanya kerjasama yang baik antara guru, orangtua dan siswa sehingga pembelajaran pun dapat berjalan dengan tuntas dan sesuai harapan.

j. Pembelajaran daring di kelas III yang di ampu oleh bu Nisha Virlyati, S.Pd. Pada hari Jum’at, 21 Januari 2022.

Hambatan pada pembelajaran hari ini adanya pergantian teman belajar pada tiap sesi setiap harinya, mengikuti perintah dari guru. Pada sesi (1) banyu dan hendra disatukan pada 1 sesi. Dimana peneliti memperhatikan Hendra mengalami sedikit keterlambatan dalam pengucapan dan sedikit tertinggal dengan Banyu,temannya.

Dimana guru harus extra dalam mengulang-ulang materi sementara Banyu hanya mendengarkan dan memperhatikan guru yang terfokus pada Hendra.

Hambatan berikutnya datang dari sesi (2) dimana Zahra baru bergabung setelah 20 menit pembelajaran berlangsung, guru menyadari bahwa daerah rumah Zaahra memang sulit dijangkau jaringan Tri, sehingga beberapa kali Zahra terlambat bergabung saat pembelajaran. Saat sudah bergabung pun zahra seringkali

“menghubungkan....” . padahal guru sudah mengingatakan orangtua Zahra untuk mengatasi masalah ini, namun peneliti memperhatikan tidak adanya perubahan meskipun sudah ditegur oleh guru.

k. Pembelajaran daring di kelas IV yang di ampu oleh bu Aretha Gianina, S.Pd. Pada hari Senin, 24 Januari 2022.

Hambatan pada pembelajaran daring hari ini datang dari sesi (1) dimana peneliti memperhatikan Nafis kurang fokus dan tidak seterusnya memperhatikan layar, sehingga Nafis tertinggal dengan 2 teman lainnya di sesi tersebut.

Hambatan berikutnya pada sesi (2) peneliti memperhatikan bahwa kedua siswa tersebut sama-sama responsif, namun lagi-lagi sinyal yang menganggu antusias mereka dalam menerima materi pembelajaran dari guru.

l. Pembelajaran daring di kelas IV yang di ampu oleh bu Aretha Gianina, S.Pd. Pada hari Selasa, 25 Januari 2022.

Pembelajaran hari ini dilakukan secara Home Visit. Dimana guru mengecek satu persatu yang pada hari sebelumnya guru menjanjikan bahwa pengecekan tugas dilakukan pada saat tatap muka langsung. Peneliti memperhatikan bahwa Jasmine mengumpulkan tugas terlebih dahulu sedangkan Dinara lupa membawa tugasnya. Disini Dinara berusaha menjelaskan kepada guru bahwa ia lupa membawa padahal ia sudah mengerjakan namun Jasmine sebagai siswa yang merasa dirinya hebat karena mengumpulkan terlebih dulu meledek Dinar dengan kata khasnya

“huuuuuuuuu...huuuuu.. hweekkk..” kemudian Diara yang merasa diledek langsung membalasnya dengan urus andalannya yaitu

menangis. Yang pada akhirnya Dinara tidak memiliki semangat lagi untuk kembali melanjutkan pembelajaran pada hari ini.

m. Pembelajaran daring di kelas IV yang di ampu oleh bu Aretha Gianina, S.Pd. Pada hari Rabu, 26 Januari 2022.

Hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran hari ini adalah orangtua Mutiara terlihat kebingungan sehingga pada saat pembelajaran hendak dimulai, orangtuanya menelpon guru dan meminta guru memberi aba-aba, walaupun guru mengatakan bahwa orangtua cukup mengklik saja , tapi tetap saja orangtua mutiara sedikit terhambat saat login gmail.

Hambatan berikutnya datang dari Nafis yang peneliti perhatikan bahwa tercatat sebanyak 4 kali Nafis keluar-masuk Zoom. Dan ketika gur menguji Nafis pun tidak memberikan respon apa-apa. Peneliti menyimpulkan bahwa Nafis belum paham dengan materi yang disampaikan oleh guru.

n. Pembelajaran daring di kelas IV yang di ampu oleh bu Aretha Gianina, S.Pd. Pada hari Kamis, 27 Januari 2022.

Hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran hari ini adalah kurangnya koordinasi antara guru dan orangtua siswa dengan baik. Dimana peneliti memperhatikan bahwa ketika guru mengirimkan ketika whatsapp grup, masih saja ada siswa yang tidak memberikan respon juga tidak mengumpulkan tugas.

o. Pembelajaran daring di kelas IV yang di ampu oleh bu Aretha Gianina, S.Pd. Pada hari Jum’at, 28 Januari 2022.

Hambatan yang terjadi pada proses pembelajaran hari ini adalah pada 1sesi yang sama, ada seorang siswa yang peneliti perhatikan tertinggal dengan teman yang lain. Ditambah lagi pada sesi (1) layar Hendra sedikit kresek dan blur, sehingga peneliti yakin bahwa sedang ada gangguan koneksi pada ponsel Hendra.

Hambatan berikutnya adanya kesulitan Dinara dalam memperagakan gerakan sesuai dengan yang guru contohkan, ini mengakibatkan guru harus berulang-ulang kali mengulangi gerakan yang sama.