BAB II KAJIAN TEORI
A. Hakekat Dukungan Orang Tua
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pada bab ini membahas beberapa teori mengenai penelitian. Bab II ini
terdiri dari hakekat dukungan orang tua, hakekat anak tunarungu, hakekat SLB
Pangudi Luhur, hasil penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.
A. Hakekat Dukungan Orang Tua 1. Pengertian Dukungan Orang Tua
Menurut Utami (2009) dukungan orang tua adalah bantuan atau
dukungan yang diberikan oleh orang tua yang bermanfaat bagi individu
untuk merespon kebutuhan orang lain. Orang tua diharapkan dapat
memberikan kesempatan pada anak agar dapat mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya, belajar mengambil inisiatif, mengambil
keputusan mengenai apa yang ingin dilakukan, dan belajar
mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Dukungan orang tua
berarti adanya penerimaan dari orang tua terhadap anak mereka, yang dapat
menimbulkan persepsi dalam dirinya bahwa ia disayangi, diperhatikan,
dihargai, dan ditolong (Sarafino, dalam Zahra 2018)
Menurut Ladd, LeSeuir, dan Profilet (dalam Zahra, 2018) orang tua
memainkan peran penting dalam membantu perkembangan anak dengan
memulai kontak antara anak dengan teman bermainnya yang potensial.
Dalam sebuah studi, anak dari orang tua yang mengatur kontak dengan
banyak daripada anak dari orang tua yang kurang aktif dalam mengatur
kontak ini.
Menurut Robbins (dalam Zahra, 2018) persepsi terhadap dukungan
orang tua memiliki tiga dimensi, yaitu:
a. Dukungan otonomi, yaitu memberikan dorongan kepada anak dengan
tujuan kemandirian dapat terbentuk pada anak.
b. Keterlibatan, yaitu orang tua yang selalu terlibat dalam setiap proses
perkembangan anak sehingga tercipta hubungan emosional, seperti
dukungan, keterlibatan, dan hubungan pribadi. Namun, orang tua harus
mampu menunjukkan toleransi terhadap kemandirian, keunikan pribadi,
kebebasan berekspresi anak dalam menghadapi masalah.
c. Kehangatan, yaitu orang tua yang hangat dan responsif ketika
berinteraksi dengan anak-anak mereka, dimana orang tua secara
gamblang menyampaikan kecintaannya kepada anak dan menanggapi
kebutuhan khusus anak-anak mereka.
Adanya dukungan dari orang tua kepada anak, bertujuan agar setiap
anak yang mengalami kesulitan dalam belajar mampu menghindari dari
segala gangguan atau hambatan yang dapat menghalangi kelancaran
aktivitasnya, baik di sekolah, rumah, maupun lingkungan masyarakat.
Selain itu, agar anak mampu mengatasi dan menyelesaikan persolan
tersebut dengan potensi yang ada pada dirinya.
Dapat disimpulkan, bahwa dukungan orang tua merupakan bantuan
12
orang tua atas kelangsungan hidup dan pendidikan anaknya. Penerimaan
dari orang tua terhadap anak mereka, menunjukkan pada anak bahwa ia
disayangi, diperhatikan, dihargai, dan ditolong.
2. Aspek-Aspek Dukungan Orang Tua
Menurut House & Khan (dalam Utami 2009) dukungan orang tua
terdiri dari empat aspek, yaitu:
a. Dukungan emosional
Dukungan ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian
terhadap individu, sehingga individu tersebut merasa nyaman, dicintai,
dan diperhatikan.
b. Dukungan penghargaan
Dukungan ini melibatkan eskpresi yang berupa pernyataan
setuju dan penilaian positif terhadap ide-ide, perasaan, dan performa
orang lain.
c. Dukungan instrumental
Bentuk dukungan ini melibatkan bantuan langsung, misalnya
yang berupa bantuan finansial (keuangan) atau bantuan dalam
mengerjakan tugas-tugas tertentu.
d. Dukungan informasi
Dukungan yang bersifat informasi ini dapat berupa saran,
pengarahan dan umpan balik tentang bagaimana cara memecahkan
3. Faktor-Faktor Dukungan Orang Tua
Menurut Slameto (dalam Zahra, 2018) faktor-faktor yang
terkandung dalam dukungan orang tua, yaitu:
a. Cara orang tua mendidik
Cara orang tua dalam mendidik anaknya, sangat berpengaruh
besar dalam cara belajar dan cara berpikir. Ada orang tua yang mendidik
secara ditaktor militer, ada yang demokratis, ada juga keluarga yang
acuh tak acuh dengan pendapat setiap anggota keluarga.
b. Relasi antar anggota keluarga
Relasi paling penting, yaitu relasi antara orang tua dengan
anaknya. Demi kelancaran belajar serta keberhasilan anak, perlu adanya
relasi yang baik di dalam sebuah keluarga.
c. Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai suatu situasi atau
kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam kelaurga, dimana anak berada dan
belajar. Suasana rumah yang gaduh/ramai dan semrawut tidak akan
memberi ketenangan pada anak yang belajar.
d. Keadaan ekonomi keluarga
Pada keluarga yang kondisi ekonominya relatif kurang,
menyebabkan orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok
anak. Tak jarang faktor kesulitan ekonomi justru menjadi motivator atau
14
e. Pengertian orang tua
Anak belajar perlu adanya dorongan dan pengertian dari orang
tua. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, maka orang tua
wajib memberi pengertian dan mendorongnya, membantu sedapat
mungkin kesulitan yang dialami anak baik di sekolah maupun di
masyarakat. Hal ini penting untuk tetap menumbuhkan rasa percaya diri
anak.
f. Latar belakang kebudayaan
Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga
mempengaruhi sikap anak dalam kehidupannya. Kepada anak perlu
ditanamkan kebiasaan-kebiasaan dan diberi contoh figur yang baik, agar
mendorong anak untuk menjadi semangat dalam meniti masa depan dan
kariernya ke depan.
4. Fungsi-Fungsi Dukungan Orang Tua
Menurut Solaeman (dalam Zahra, 2018) beberapa fungsi dukungan
orang tua, yaitu:
a. Fungsi edukasi
Fungsi orang tua yang berkaitan dengan pendidikan serta
pembinaan anggota keluarga pada umumnya.
b. Fungsi sosialosasi
Tugas orang tua dalam mendidik anaknya tidak saja mencakup
tetapi meliputi pula upaya membantu dan mempersiapkannya menjadi
anggota masyarakat yang baik.
c. Fungsi proteksi atau fungsi lindungan
Mendidik hakekatnya melindungi, yaitu melindungi anak dari
tindakan-tindakan yang tidak baik dan dari hidup yang menyimpang
norma.
d. Fungsi afeksi atau fungsi perasaan
Anak berkomunikasi dengan lingkungannya, juga
berkomunikasi dengan orang tuanya dengan keseluruhan pribadinya,
terutama pada saat anak masih kecil yang masih menghayati dunianya
secara global dan belum terdifferensiasikan.
e. Fungsi religius
Orang tua mempunyai fungsi religius, artinya orang tua
berkewajiban memperkenalkan dan mengajak serta anak dan anggota
keluarga lainnya kepada kehidupan beragama.
f. Fungsi ekonomis
Meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta pembelajarannya
dan pemanfaatannya.
g. Fungsi rekreasi
Rekreasi itu dirasakan orang apabila ia menghayati suasana
senang dan damai, jauh dari ketegangan batin, segar dan santai kepada
yang bersangkutan memberikan perasaan bebas terlepas dari segala
16
h. Fungsi biologis
Berhubungan dengan kebutuhan-kebutuhan biologis anggota
keluarga. Kebutuhan akan keterlindungan fisik guna melangsungkan
kehidupan.
5. Dukungan Orang Tua Untuk Anak Tunarungu
Tunarungu diartikan sebagai keadaan dari seorang individu yang
mengalami kerusakan pada indera pendengaran, sehingga menyebabkan
tidak bisa menangkap berbagai ransang suara atau ransang lain melalui
pendengaran (Suharmini dalam Widadi, 2017). Kebanyakan orang tua akan
mengalami shock bercampur perasaan sedih, khawatir, cemas, takut, dan
marah ketika pertama kali mendengar diagnosis mengenai gangguan yang
dialami oleh anaknya (Safaria dalam Widadi, 2017). Hal pertama dan utama
yang orang tua lakukan untuk mengurasi rasa shock tersebut, yaitu selalu
berusaha untuk menyadari dan menerima keadaan yang terjadi pada dirinya,
pasrah dan sadar bahwa anak adalah bagian dalam dirinya sebagai suatu
tanggung jawab yang harus dijalani.
Kehidupan anak tunarungu sangat ditentukan keberadaannya dari
dukungan orang tua. Hal tersebut, dapat terlihat ketika orang tua
memberikan dukungan yang baik, maka pertumbuhan dan perkembangan
anak tunarungu relatif stabil. Sebaliknya, ketika dukungan orang tua kurang
baik, maka anak tunarungu mengalami hambatan dalam dirinya yang dapat
mengganggu psikologisnya. Menurut Friedman (dalam Thaibah, 2020) ada
a. Dukungan informasional
Mencakup pemberian nasihat, saran, petunjuk, dan mengajarkan
keterampilan (seperti, berbicara, membaca kata/kalimat, berkomunikasi
dengan membaca bibir, dan berinterkasi dengan lingkungan). Dengan
adanya dukunga ini, dapat menyumbangkan sugesti yang khsusus
kepada anak tunarungu.
b. Dukungan penghargaan
Ungkapan penghargaan positif, dorongan maju, dan perhatian
kepada anak tunarungu. Contonya, memberikan reward kepada anak
tunarungu ketika mendapatkan nilai yang baik dalam bidang
akademiknya. Selain itu, bisa juga dengan selalu menemani dan
menuntun ketika anak tunarungu sekolah atau mengerjakan tugas
sekolah.
c. Dukungan instrumental
Bantuan secara langsung dari orang tua kepada anak, seperti
memberika, menolong, atau membantu menyelesaikan masalah pada
situasi tertentu. Contohnya, ketika anak tidak bisa dalam mengerjakan
tugas dari sekolah, orang tua bisa membantu dan mendampingi dalam
menyelesaikan tugas tersebut.
d. Dukungan emosional
Mencakup ungkapan empati, kepedulian, dan perhatian terhadap