• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

C. Saran

Berdasarkan dari pembahasan hasil penelitian di lapangan, maka

peneliti bermaksud memberikan saran yang diharapkan bisa bermanfaat bagi

pihak-pihak yang terkait:

1. Bagi Pihak Orang tua/Keluarga

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa orang tua

merupakan orang pertama dan utama bagi seorang anak. Selain itu, anak

juga merupakan titipan yang Tuhan percayakan kepada orang tua.

Bagaimana cara orang tua dalam merawat, mendidik, memperhatikan, dan

mendampingi anak mereka akan sangat berpengaruh pada perkembangan

kepribadian anak. Oleh karena itu, akan lebih baik jika orang tua bisa

menerima bagaimanapun kekurangan yang dimiliki oleh anak mereka.

Cinta kasih dan support yang orang tua berikan akan sangat bermakna untuk

seorang anak. Tidak ada cinta yang lebih besar dari apapun, selain cinta

orang tua terhadap anaknya ataupun sebaliknya.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Adapun beberapa saran yang perlu diperhatikan oleh peneliti

selanjutnya, yaitu:

a. Peneliti diharapkan untuk bisa lebih baik dalam mengobservasi dan

waktu dan tempat untuk bisa berbicara dengan responden. Sehingga data

wawancara yang didapat bisa lebih lengkap.

b. Peneliti diharapkan bisa lebih mempersiapkan diri dan fokus dalam

menganalisis dan menginterpretasikan hasil data wawancara. Selain itu,

juga bisa lebih teliti dalam membuat koding dan kategorisasi dari hasil

78

DAFTAR PUSTAKA

Efendi, M. (2006). Pengantar Psikopedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumi Aksara.

Gunawan, D. (2016). Modul Guru Pembelajar SLB Tunarungu Kemlompok Kompetensi A. Modul Guru.

Harpini, A. (2019). Info Datin: Pusat Data Dan Informasi Kementerian Kesehatan RI . Jurnal Kesehatan.

Lelyana, M. L. (2017). Interaksi Sosial Antar-Anak Tunarungu Dan Anak Tunarungu Dengan 'Anak Dengar'. Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

Luhur, T. Y. (2021, Januari 21). SLB/B Pangudi Luhur Jakarta. Retrieved from https://slbpl-jkt.pangudiluhur.org/

Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nurhayati, F. (2017). Pola Asuh Orangtua Terhadap Sosioemosional Anak Tunarungu Usia Sekolah. Jurnal Kesehatan, Volume 8 (1) , 13-17.

Putri, S. S. (2019). Dukungan Sosial Orangtua Anak Tunarungu Usia 11 Tahun di SDN Perwira Kota Bogor. Jurnal Pendidikan Indonesia, 20-26.

Santrock, J. W. (2012). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga.

Sidik, J. (2014). Gambaran Dukungan Keluarga yang Memiliki Anak Berkebutuhan Khusus di Sekolah Khusus Kota Tangerang Selatan. Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta CV.

Suparno. (2001). Pendidikan Anak Tunarungu (Pendekatan Orthodidaktik). Buku Pegangan Kuliah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta, 1-64.

Sutopo, H. B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif . Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Utami, R. T. (2009). Hubungan Antara Dukungan Orangtua Dengan Kepercayaan Diri Pada Remaja Tunarungu . Skripsi, Fakultas Psikologi, Universitas Negeri Semarang.

Widadi, S. Y. (2017). Pengalaman Orangtua Merawat Anak dengan Tunarungu Usia Sekolah. Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah, Volume 4 (1), 81-87.

Zahra, A. (2018). Hubungan Antara Dukungan Orangtua Dengan Adaptabilitas Karir Pada Siswa. Skripsi, Fakultas Psikologi dan Kesehatan, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel.

80

LEMBAR KODING WAWANCARA

Subjek M

No.

Urut Data Teks Koding

001 Kapan ibu tahu bahwa anak ibu memiliki M/PO-1

• Sadar betul itu ketika Vina umur umur 2 tahun.

002 gangguan dalam pendengaran (tunarungu)? 003 Sadar betul itu ketika Vina umur 2 tahun mbak. 004 Hal pertama yang membuat saya sadar adalah ketika 005 Vina yang tidak menyahut atau merespon saat kami 006 panggil, dan hal itu terjadi berulang kali mbak. Saya 007 pikir, awalnya Vina hanya ngeyel ndak menjawab, 008 tetapi terasa aneh ketika itu terjadi setiap hari.

009 Tanda-tanda seperti apa yang membuat ibu sadar M/PO-2

• Vina telat berbicara.

• Vina tidak merespon ketika dipanggil atau diajak bicara.

• Vina tidak jelas pengucapannya. 010 bahwa anak ibu memiliki gangguan dalam

011 pendengaran (tunarungu)?

012 Awal pertama kali, saya hanya mengira Vina telat 013 berbicara mbak. Saya ndak terlalu hiraukan saat itu, 014 karena saya pikir itu biasa kan Vina juga masih kecil. 015 Tapi, semakin besar kok saya ngerasa aneh, setiap kali 016 diajak bicara atau dipanggil, Vina itu ndak langsung 017 jawab dan terlihat tidak mengerti apa yang kami 018 bicarakan. Ketika berbicara pun, Vina tidak jelas 019 mbak pengucapannya aiueo-nya.

020 Hal apa yang ibu lakukan pertama kali, ketika M/PO-3

• Membawa Vina ke dokter rehab.

• Membawa Vina ke dokter THT.

021 tahu bahwa Vina memiliki gangguan dalam 022 pendengaran (tunarungu)?

023 Pertama kali, saya periksa ke dokter RSCM mbak. Ke 024 dokter rehab, karena waktu itu saya kira kan hanya 025 telat ngomong mbak. Dokternya cuma bilang ndak 026 apa-apa hanya perlu dilatih lagi. Terus, saya bilang 027 kalo diajak ngomong atau dipanggil suka gak nyaut 028 dan terlihat ndak mengerti. Akhirnya dokternya bilang 029 untuk memastikan boleh dibawa ke dokter THT.

82

No.

Urut Data Teks Koding

031 Dan dari mana ibu tahu informasi tentang anak

• Anak tunarungu adalah mereka memiliki masalah dalam pendengaran. • Mulai mengenal tentang anak tunarungu ketika memeriksakan Vina ke dokter rehab. • Mulai paham betul

ketika membawa Vina ke dokter THT. • Desibel 90-95 dan

harus menggunakan ABD.

• Sulit bicara, kosakata kurang.

• Sensitif dan perlu perhatian.

032 tunarungu?

033 Yang saya mengerti tentang anak tunarungu adalah 034 mereka anak yang memiliki masalah dalam

035 pendengaran dan tidak bisa berbicara dengan lancar, 036 sehingga perlu bantuan dari orang lain. Gitu mbak. 037 Saya mulai mengenal dalam tentang anak tunarungu 038 Itu ketika datang memeriksakan Vina ke dokter rehab 039 mbak. Awalnya, saya ndak pernah kepikiran kalo 040 Vina punya kekurangan karena pas hamil saya baik- 041 baik saja mbak. Terus saya mulai paham betul itu 042 ketika saya membawa Vina ke dokter THT. Disitu, 043 saya dijelaskan mengenai keadaan Vina, dan dokter 044 juga mulai menjelaskan tentang seperti apa anak 045 tunarungu itu. Yang saya ngerti ya sesuai sama Vina 046 anak saya mbak, seperti desibelnya Vina itu 90-95 047 yang berarti itu sudah sangat parah, tidak bisa

048 mendengar sama sekali dan harus menggunakan ABD. 049 Lalu sulit untuk berbicara, kosakata yang dimengerti 050 pun sedikit, dan sulit untuk mengerti apa yang orang 051 lain bicarakan. Terkadang akan sangat sensitif dan 052 perlu banyak diberikan perhatian. Gitu mbak…

053 Apa kendala ibu dalam menghadapi anak ibu M/KO-1

• Sulit berkomunikasi dengan Vina.

• Vina berantem hingga memukul dan sulit dikendalikan.

• Vina malas belajar. 054 yang mengalami gangguan dalam pendengaran

055 (tunarungu)?

056 Kadang sulit untuk berkomunikasi dengan Vina mbak. 057 Jadi, biasanya saya ngomongnya harus pelan-pelan 058 supaya Vina bisa membaca gerak bibir saya dan ngerti 059 sama apa yang saya omongin. Selain itu, Vina sering 060 berantem sama kakaknya mbak. Setiap kali berantem 061 Vina pasti mukul dan sulit untuk dikendalikan. Jadi, 062 kalau sudah seperti itu, pasti saya minta kakaknya 063 untuk mengalah dan menjauh. Sama satu lagi itu, Vina 064 jadi malas belajar sejak PJJ ini. Jadi, saya ekstra 065 mendampingi selama kelas online ataupun kerja 066 tugas.

No.

Urut Data Teks Koding

068 ibu? Bisa tolong ceritakan!

• Memberikan latihan-latihan untuk

berbicara. (Dukungan emosionall)

• Mencari info tentang sekolah-sekolah khusus untuk Vina. (Dukungan informasi) • Vina diratuh di asrama sekolah. (Dukungan instrumental)

• Vina diberikan kasih sayang dan semangat. (Dukungan

emosional)

• Berusaha membujuk Vina ketika sudah lelah untuk belajar atau sekolah.

(Dukungan informasi dan emosional) • Berusaha untuk

memenuhi apa yang Vina butuhkan. (Dukungan intrumental) • Mengikutsertakan

Vina dalam lomba menggambar. (Dukungan instrumental)

• Memberi hadiah alat gambar karena prestasi Vina bagus. 069 Pertama kali, karena Vina ketahuan tunarungu saat

070 masih kecil, yang saya lakukan hanya terus 071 memberikan latihan-latihan kecil untuk berbicara. 072 Selain itu, saya juga mulai mencari info tentang 073 sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak seperti Vina. 074 Vina itu sudah mandiri sejak kecil mbak. Jadi, waktu 075 umur sekitar 6 tahun itu saya taruh di asrama sekolah. 076 Kebetulan, di dekat rumah ada asrama dan sekolah 077 khusus untuk anak-anak seperti Vina. Jadi, saya ndak 078 banyak memanjakan Vina seperti anak lainnya. Tapi, 079 saya tetap memberikan kasih sayang dan semangat 080 untuk Vina. Seperti, ketika Vina sudah mulai lelah 081 untuk sekolah/belajar, saya akan berusaha membujuk 082 Vina dengan bilang, “Kita belajar bersama ya dek, ibu 083 temenin Vina ngerjain tugasnya”. Dari hal kecil itu, 084 Vina sudah sangat terpengaruh dan mau untuk belajar 085 lagi mbak. Selain itu, ketika Vina minta sesuatu mbak. 086 Saya paling ndak bisa untuk menolak, jadi saya akan 087 berusaha untuk bisa memenuhi apa yang Vina 088 butuhkan. Saya bukan orang punya mbak. Jadi, saya 089 biasanya akan bilang sama Vina, “Dek, ibu cari uang 090 dan kumpulin uang dulu ya. Nanti kalau sudah punya 091 yang cukup, ibu langsung belikan”. Untungnya, Vina 092 gampang untuk mengerti mbak. Jadi, ndak sulit untuk 093 memberi pengertian. Ada lagi, ketika Vina mendapat 094 nilai bagus. Biasanya, ketika akhir semester kan ambil 095 raport ya mbak, saya pasti bertemu gurunya dan 096 banyak mendengar hal-hal baik tentang Vina. Karena 097 prestasinya itu, saya biasanya kasih dia hadiah alat 098 gambar mbak. Vina ini kan suka sekali menggambar 099 ya mbak. Saya juga mengajak Vina untuk ikut lomba 100 menggambar mbak. Gambarnya Vina itu bagus-bagus 101 mbak, jadi saya ingin mengembangkannya lewat 102 mengikutsertakan Vina dalam lomba-lomba 103 menggambar mbak.

84

No.

Urut Data Teks Koding

(Dukungan penghargaan)

104 Siapa saja pihak yang ikut dalam memberikan M/PT-1

• Bapak sering menyempatkan waktu mengobrol dengan Vina menanyakan perihal sekolahnya. • Kakak membantu Vina mewarnai gambarnya dan gantian menasihati Vina jika sedang ngeyel.

• Guru menasihati Vina ketika sudah tantrum dan tidak bisa

dikendalikan. 105 dukungan terhadap anak ibu?

106 Bapak dan kakaknya mbak. Bapak sibuk bekerja, 107 tetapi setiap pulang pasti akan menyempatkan waktu 108 untuk mengobrol dan menanyakan tentang kabar dan 109 sekolah Vina selama satu hari. Seperti, bapak sering 110 bertanya, “Gimana sekolahnya adek hari ini? Adek 111 punya tugas apa aja? Ibu tadi marah-marah ndak sama 112 adek waktu nemenin adek belajar?”. Dan Vina pasti 113 akan langsung cerita ke bapaknya tentang harinya 114 mbak. Bapak juga pasti tanya sama saya mbak untuk 115 perkembangan dan sekolahnya Vina setiap hari. Jadi, 116 meskipun bapak sibuk, bapak tetapi peduli Vina. 117 Kalau kakak, biasanya nemenin Vina membuat tugas 118 menggambar mbak. Setiap Vina selesai gambar, Vina 119 pasti menghampiri kakak dan minta untuk membantu 120 Vina mewarnai gambarnya. Setelah selesai pun, Vina 121 datang untuk memperlihatkan gambarnya pada saya 122 dan bilang kakak tadi bantu waktu mewarnai. Selain 123 itu, saya juga sering minta bantuan kakak untuk ikut 124 menasihati Vina ketika sedang ngeyel. Biasanya, 125 kalau sama kakaknya lebih nurut dan mau dengerin 126 mbak. Ada lagi, sama guru wali kelasnya mbak. 127 Saya benar-benar akan meminta bantuan kepada guru 128 ketika tantrum Vina sudah mulai kumat mbak. Ketika 129 tantrum, Vina sangat sulit untuk dikendalikan mbak. 130 Vina akan banyak menyakiti orang-orang disekitarnya 131 ketika tantrum itu. Seperti, ketika berantem sama 132 kakaknya, Vina pasti akan mukul dan teriak-teriak. 133 Dan kalau saya kewalahan, saya akan langsung telpon 134 gurunya untuk minta bantuan. Gitu mbak…

LEMBAR KATEGORISASI WAWANCARA

Subjek M

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

Bagaimana pengetahuan orang tua mengenai anak mereka yang memiliki gangguan dalam

pendengaran (tunarungu)?

• Sadar betul ketika Vina umur 2 tahun.

“Sadar betul itu ketika Vina umur 2 tahun mbak. Hal pertama yang membuat saya sadar adalah ketika Vina yang tidak menyahut atau merespon saat kami panggil, dan hal itu terjadi berulang kali mbak. Saya pikir, awalnya Vina hanya ngeyel ndak menjawab, tetapi terasa aneh ketika itu terjadi setiap hari.” (M/PO-1, 003-008)

• Vina telat berbicara.

“Awal pertama kali, saya hanya mengira Vina telat berbicara mbak. Saya ndak terlalu hiraukan saat itu, karena saya pikir itu biasa kan Vina juga masih kecil.” (M/PO-2, 012-014)

• Vina tidak merespon ketika dipanggil atau diajak bicara.

“Tapi, semakin besar kok saya ngerasa aneh, setiap kali diajak bicara atau dipanggil, Vina itu ndak langsung jawab dan terlihat tidak mengerti apa yang kami bicarakan.” (M/PO-2, 015-018) • Vina tidak jelas

pengucapannya.

“Ketika berbicara pun, Vina tidak jelas mbak pengucapannya aiueo-nya.” (M/PO-2, 018-019)

• Membawa Vina ke dokter rehab.

“Pertama kali, saya periksa ke dokter RSCM mbak. Ke dokter rehab, karena waktu itu saya kira kan hanya telat ngomong mbak. Dokternya

86

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

cuma bilang ndak apa-apa hanya perlu dilatih lagi.” (M/PO-3, 023-026)

• Membawa Vina ke dokter THT.

“Terus, saya bilang kalo diajak ngomong atau dipanggil suka gak nyaut dan terlihat ndak mengerti. Akhirnya dokternya bilang untuk memastikan boleh dibawa ke dokter THT.” (M/PO-3, 026-029) • Anak tunarungu adalah

mereka yang memiliki masalah dalam

pendengaran.

“Yang saya mengerti tentang anak tunarungu adalah mereka anak yang memiliki masalah dalam pendengaran dan tidak bisa bicara dengan lancar, sehingga membutuhkan bantuan dari orang lain.” (M/PO-4, 033-036)

• Mulai mengenal

tentang anak tunarungu ketika memeriksakan Vina ke dokter rehab.

“Saya mulai mengenal tentang anak tunarungu itu ketika datang memeriksakan Vina ke dokter rehab mbak. Awalnya, saya ndak pernah kepikiran kalo Vina punya kekurangan karena pas hamil saya baik-baik saja mbak.” (M/PO-4, 037-041)

• Mulai paham betul ketika membawa Vina ke dokter THT.

“Terus saya mulai paham betul itu ketika saya membawa Vina ke dokter THT. Disitu, saya dijelaskan mengenai keadaan Vina, dan dokter juga mulai menjelaskan tentang seperti apa anak tunarungu itu.” (M/PO-4, 041-045)

• Desibel 90-95 dan harus menggunakan ABD.

“Yang saya ngerti ya sesuai sama Vina anak saya mbak, seperti desibelnya Vina itu 90-95 yang berarti itu sudah sangat parah, tidak bisa mendengar sama sekali dan harus menggunakan ABD.” (M/PO-4, 045-048)

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

• Sulit bicara, kosakata kurang.

“Lalu sulit untuk berbicara, kosakata yang dimengerti pun sedikit, dan sulit untuk mengerti apa yang orang lain bicarakan.” (M/PO-4, 048-051)

• Sensitif dan perlu perhatian.

“Terkadang akan sangat sensitif dan perlu banyak diberikan perhatian. Gitu mbak…” (M/PO-4, 051-052)

Seperti apa kendala orang tua dalam menghadapi anak mereka yang memiliki gangguan dalam

pendengaran (tunarungu)?

• Sulit berkomunikasi dengan Vina.

“Kadang sulit untuk berkomunikasi dengan Vina mbak. Jadi, biasanya saya ngomongnya harus pelan-pelan supaya Vina bisa membaca gerak bibir saya dan ngerti sama apa yang saya omongin.” (M/KO-1, 056-059)

• Vina berantem hingga memukul dan sulit dikendalikan

“Selain itu, Vina sering berantem sama kakaknya mbak. Setiap kali berantem Vina pasti mukul dan sulit untuk dikendalikan. Jadi kalau sudah seperti itu, pasti saya minta kakaknya untuk mengalah dan menjauh.” (M/KO-1, 059-063)

• Vina malas belajar.

“Sama satu lagi itu, Vina jadi malas belajar sejak PJJ ini. Jadi, saya ekstra mendampingi selama kelas online ataupun kerja tugas.” (M/KO-1, 063-066)

Seperti apa bentuk

dukungan orang tua untuk anak mereka yang memiliki gangguan dalam

pendengaran (tunarungu)?

• Memberikan latihan-latihan untuk berbicara. (Dukungan emosional)

“Pertama kali, karena Vina ketahuan tunarungu saat masih kecil, yang saya lakukan hanya terus memberikan latihan-latihan kecil untuk berbicara.” (M/DO-1, 069-071)

• Vina ditaruh di asrama sekolah. (Dukungan instrumental)

“Vina itu sudah mandiri sejak kecil mbak. Jadi, waktu umur sekitar 6 tahun itu saya taruh di asrama sekolah.” (M/DO-1, 072-074)

88

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

• Vina diberikan kasih sayang dan semangat. (Dukungan emosional)

“Kebetulan, di dekat rumah ada asrama dan sekolah khusus untuk anak-anak seperti Vina. Jadi, saya ndak banyak memanjakan Vina seperti anak lainnya. Tapi, saya tetap memberikan kasih sayang dan semangat untuk Vina.” (M/DO-1, 076-080)

• Memberi hadiah alat gambar karena prestasi Vina. (Dukungan pernghargaan)

“Ada lagi, ketika Vina mendapat nilai bagus. Biasanya, ketika akhir semester kan ambil raport ya mbak, saya pasti bertemu gurunya dan banyak mendengar hal-hal baik tentang Vina. Karena prestasinya itu, saya biasanya kasih dia hadiah alat gambar mbak.” (M/DO-1, 093-098) • Mengikutsertakan Vina dalam lomba menggambar. (Dukungan instrumental)

“Vina ini kan suka sekali menggambar ya mbak. Saya juga mengajak Vina untuk ikut lomba menggambar mbak. Gambarnya Vina itu bagus-bagus mbak, jadi saya ingin mengembangkannya lewat mengikutsertakan Vina dalam lomba-lomba menggambar mbak.” (M/DO-1, 098-103)

Bagaimana proses

dukungan orang tua untuk anak mereka yang memiliki gangguan dalam

pendengaran (tunarungu)?

• Mencari sekolah-sekolah khusus untuk Vina. (Dukungan informasi)

“Selain itu, saya juga mulai mencari info tentang sekolah-sekolah khusus untuk anak-anak seperti Vina.” (M/PD-1, 072-073)

• Berusaha membujuk Vina ketika sudah lelah untuk belajar atau sekolah. (Dukungan

“Seperti, ketika Vina sudah mulai lelah untuk sekolah/belajar, saya akan berusaha membujuk Vina dengan bilang, ‘Kita belajar bersama ya dek, ibu temenin Vina ngerjain tugasnya’. Dari hal kecil itu, Vina

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

informasi dan emosional)

sudah sangat terpengaruh dan mau untuk belajar lagi mbak.” (M/PD-1,080-085)

• Berusaha untuk memenuhi apa yang Vina butuhkan. (Dukungan intrumental)

“Selain itu, ketika Vina minta sesuatu mbak. Saya paling ndak bisa untuk menolak, jadi saya akan berusaha untuk bisa memenuhi apa yang Vina butuhkan. Saya bukan orang punya mbak. Jadi, saya biasanya akan bilang sama Vina, ‘Dek, ibu cari uang dan kumpulin uang dulu ya. Nanti kalau sudah punya yang cukup, ibu langsung belikan’. Untungnya, Vina gampang untuk mengerti mbak. Jadi, ndak sulit untuk memberi pengertian.” (M/PD-1, 085-093)

Siapa saja pihak yang terlibat dalam memberikan dukungan terhadap anak yang memiliki gangguan dalam pendengaran (tunarungu)? • Bapak sering menyempatkan waktu mengobrol dengan Vina menanyakan perihal sekolahnya.

“Bapak sibuk bekerja, tetapi setiap pulang pasti akan menyempatkan waktu untuk mengobrol dan menanyakan tentang kabar dan sekolah Vina selama satu hari. Seperti, bapak sering bertanya, “Gimana sekolahnya adek hari ini? Adek punya tugas apa aja? Ibu tadi marah-marah ndak sama adek waktu nemenin adek belajar?”. Dan Vina pasti akan langsung cerita ke bapaknya tentang harinya mbak. Bapak juga pasti tanya sama saya mbak untuk perkembangan dan sekolahnya Vina setiap hari. Jadi, meskipun bapak sibuk, bapak tetapi peduli Vina.” (M/PT-1, 106-116)

• Kakak membantu Vina mewarnai gambarnya dan gantian menasihati

“Kalau kakak, biasanya nemenin Vina membuat tugas menggambar mbak. Setiap Vina selesai gambar, Vina pasti menghampiri kakak dan minta untuk membantu Vina mewarnai gambarnya. Setelah selesai pun, Vina datang untuk memperlihatkan gambarnya pada saya dan

90

Kategori

Verbatim

Fokus Penelitian Inti

Vina jika sedang ngeyel.

bilang kakak tadi bantu waktu mewarnai. Selain itu, saya juga sering minta bantuan kakak untuk ikut menasihati Vina ketika sedang ngeyel. Biasanya, kalau sama kakaknya lebih nurut dan mau dengerin mbak.” (M/PT-1, 117-126)

• Guru menasihati Vina ketika sudah tantrum dan tidak bisa

dikendalikan.

“Ada lagi, sama guru wali kelasnya mbak. Saya benar-benar akan meminta bantuan kepada guru ketika tantrum Vina sudah mulai kumat mbak. Ketika tantrum, Vina sangat sulit untuk dikendalikan mbak. Vina akan banyak menyakiti orang-orang disekitarnya ketika tantrum itu. Seperti, ketika berantem sama kakaknya, Vina pasti akan mukul dan teriak-teriak. Dan kalau saya kewalahan, saya akan langsung telpon gurunya untuk minta bantuan. Gitu mbak…” (M/PT-1, 126-134)

Dokumen terkait