• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

2.1.3 Hakikat Membaca .1 Pengertian Membaca .1Pengertian Membaca

Salah satu keterampilan berbahasa Indonesia yang sangat penting adalah membaca. Tarigan (2008:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Dalam hal ini, membaca adalah suatu usaha untuk menelusuri makna yang ada dalam tulisan.

Somadayo (2011:3), membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting di samping tiga keterampilan lainnya. Hal ini karena membaca merupakan sarana untuk mempelajari dunia lain yang diinginkan sehingga manusia bisa memperluas pengetahuan, bersenang-senang, dan menggali pesan-pesan tertulis dalam bahan bacaan. Somadayo juga mengungkapkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami arti atau makna yang terkandung di dalam bahan tulis. Membaca semakin penting dalam kehidupan masyarakat yang semakin kompleks. Setiap aspek melibatkan kegiatan membaca dan kemampuan membaca juga merupakan tuntutan realitas kehidupan sehari-hari manusia.

Klein, dkk (dalam Rahim, 2011:3), membaca mencakup: pertama, membaca merupakan suatu proses. Maksudnya adalah informasi dari teks atau

pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Kedua, membaca adalah strategis. Pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Ketiga, membaca interaktif. Keterlibatan membaca dengan teks tergantung pada konteks. Berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa membaca merupakan proses memahami kata dan memadukan arti kata dalam kalimat dan struktur bacaan, sehingga pembaca mampu memahami isi teks yang dibacanya dan pada akhirnya dapat merangkum isi teks yang bacaan tersebut dengan menggunakan bahasa sendiri.

Dalman (2014:5), membaca merupakan suatu kegiatan atau proses kognitif yang berupaya untuk menemukan berbagai informasi yang terdapat dalam tulisan. Hal ini berarti membaca merupakan proses berpikir untuk memahami isi teks yang dibaca. Oleh sebab itu, membaca bukan hanya sekedar melihat kumpulan huruf yang telah membentuk kata, kelompok kata, kalimat, paragraf, dan wacana saja, tetapi lebih dari itu bahwa membaca merupakan kegiatan memahami dan menginterprestasi-kan lambang/tanda/tulisan yang bermakna sehingga pesan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca.

Berdasarkan beberapa definisi membaca di atas, maka membaca adalah proses perubahan bentuk lambang/tanda/tulisan menjadi wujud bunyi yang bermakna. Kegiatan membaca sangat ditentukan oleh kegiatan fisik dan mental yang menuntut seseorang untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri, agar pembaca dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi yang dibutuhkan.

2.1.3.2 Tujuan Membaca

Setiap kegiatan membaca, pasti mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh pembacanya. Tujuan membaca dapat dicapai sesuai dengan kepentingan pembaca. Dalam hal ini, teks bacaan (fiksi atau nonfiksi) yang digunakan untuk membaca perlu disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai. Pembaca perlu mencari teks yang sesuai dengan tujuan membacanya.

Tarigan (2008:9), tujuan utama membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna, arti (meaning) erat sekali berhubungan dengan maksud tujuan, atau intensif kita dalam

membaca. Tujuan membaca adalah sebagai berikut.

1. Membaca untuk menemukan atau mengetahui penemuan-penemuan yang telah dilakukan oleh tokoh; apa-apa yang telah dibuat oleh tokoh; apa yang telah terjadi pada tokoh khusus; atau untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat oleh tokoh. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta (reading for details or facts).

2. Membaca untuk mengetahui mengapa hal itu merupakan topik yang baik dan menarik, masalah yang terdapat dalam cerita, apa-apa yang dipelajari atau yang dialami tokoh, merangkumkan hal-hal yang dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca seperti ini disebut membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas).

3. Membaca untuk menemukan atau mengetahui apa yang terjadi pada setiap bagian cerita, apa yang terjadi mula-mula pertama, kedua, dan

ketiga/seterusnya, setiap tahap dibuat untuk memecahkan suatu masalah, adegan-adegan dan kejadian-kejadian buat dramatisasi. Ini disebut membaca untuk mengetahui urusan atau susunan, organisasi cerita (reading for sequence or organization).

4. Membaca untuk menemukan serta mengetahui mengapa para tokoh merasakan seperti cara mereka itu, apa yang hendak diperlihatkan oleh pengarang kepada para pembaca, mengapa para tokoh berubah, kualitas-kualitas yang dimiliki para tokoh yang membuat mereka berhasil atau gagal. Ini disebut membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for inference).

5. Membaca untuk menemukan serta mengetahui apa-apa yang tidak biasa, tidak wajar mengenai seorang tokoh, apa yang lucu dalam cerita, atau apakah cerita itu benar atau tidak benar. Ini disebut membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasi (reading to classify).

6. Membaca untuk menemukan apakah tokoh berhasil atau hidup dengan ukuran-ukuran tertentu, apakah kita ingin berbuat seperti yang diperbuat oleh tokoh, atau bekerja seperti cara tokoh bekerja dalam cerita itu. Ini disebut membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading to evaluate).

7. Membaca untuk menemukan bagaimana caranya tokoh berubah, bagaimana hidupnya berbeda dari kehidupan yang kita kenal, bagaimana dua cerita mempunyai persamaan, dan bagaimana tokoh menyerupai pembaca. Ini disebut membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to compare or contrast).

Tampubolon (dalam Haryadi, 2012:15), tujuan umum membaca ada tiga jenis, yaitu untuk studi, usaha, dan kesenangan. Membaca untuk studi ialah membaca untuk menemukan informasi-informasi yang diperlukan dalam menyelesaikan masalah-masalah studi untuk memperkaya pengetahuan dalam bidang ilmu atau disiplin yang ditekuninya. Membaca untuk usaha ialah membaca untuk menemukan dan memahami berbagai informasi yang terkait dengan usaha yang dilaksanakan. Membaca untuk kesenangan ialah membaca untuk mengisi waktu luang atau senggang dan memuaskan perasaan dan imajinasi. Tujuan membaca yang telah dijelaskan tersebut dapat tercapai jika menggunakan teknik membaca yang tepat.

2.1.3.3 Teknik Membaca

Pada dasarnya, membaca bertujuan mendapat informasi. Untuk menemukan informasi fokus secara efisien, ada beberapa teknik membaca yang digunakan, yaitu:

1. Baca-pilih (selecting) ialah bahwa pembaca memilih bahan bacaan dan/atau bagian (bagian-bagian) bacaan yang dianggapnya relevan, atau berisi informasi fokus yang ditentukannya.

2. Baca-lompat (skipping) ialah bahwa pembaca dalam menemukan bagian atau bagian bacaan yang relevan, melampaui atau melompati bagian-bagian lain.

3. Baca-layap (skimming) yaitu membaca dengan cepat untuk mengetahui isi umum suatu bacaan atau bagiannya.

4. Baca-tatap (scanning) yaitu membaca dengan cepat dan dengan memusatkan perhatian untuk menemukan bagian bacaan yang berisi informasi fokus yang telah ditentukan, dan seterusnya membaca bagian itu dengan teliti sehingga informasi fokus itu ditemukan dengan tepat dan dipahami benar (Dalman 2014:15).

Setelah menentukan teknik yang akan digunakan dalam proses membaca, maka pembaca juga harus menentukan jenis/cara membaca yang disesuaikan dengan keinginan dan kemampuan pembaca itu sendiri.

2.1.3.4 Jenis Membaca

Berdasarkan teknik membaca yang sudah dijelaskan di atas, maka terdapat dua macam jenis membaca yang dapat diterapkan saat kegiatan membaca, yaitu: 1. Membaca Nyaring

Membaca nyaring adalah kegiatan membaca dengan mengeluarkan suara atau kegiatan melafalkan lambang-lambang bunyi bahasa dengan suara yang cukup keras. Membaca nyaring bertujuan agar seseorang mampu mempergunakan ucapan yang tepat, membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata, membaca dengan tidak terus-menerus melihat pada bahan bacaan, membaca dengan menggunakan intonasi dan lagu yang tepat dan jelas.

2. Membaca Senyap (dalam hati)

Membaca senyap atau dalam hati adalah membaca tidak bersuara, tanpa gerakan bibir, tanpa gerakan kepala, tanpa berbisik, memahami bahan bacaan yang dibaca secara diam atau dalam hati, kecepatan mata dalam membaca tiga kata per detik, menikmati bahan bacaan yang dibaca dalam hati, dan dapat

menyesuaikan kecepatan membaca dengan tingkat kesukaran yang terdapat dalam bahan bacaan itu. Membaca senyap dapat dibagi atas:

1). Membaca Ekstensif

Membaca ekstensif berarti membaca secara luas, objeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca ekstensif meliputi membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.

a. Membaca Survei

Membaca survei adalah jenis membaca dengan memeriksa, meneliti indeks, bagan, skema, dan buku yang bersangkutan.

b. Membaca Sekilas

Membaca sekilas adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memerhatikan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi penerangan.

c. Membaca dangkal

Membaca dangkal bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan.

2). Membaca Intensif

Membaca intensif adalah studi saksama, telaah, teliti, dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Membaca intensif dibedakan atas membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.

a. Membaca telaah isi terdiri atas: a). Membaca teliti

Membaca jenis ini sama pentingnya dengan membaca sekilas, maka seringkali seseorang perlu membaca dengan teliti bahan yang disukai.

b). Membaca pemahaman

Membaca pemahaman adalah sejenis membaca yang bertujuan untuk memahami tentang standar-standar atau norma kesastraan, resensi kritis, dan pola-pola fiksi.

c). Membaca kritis

Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna baris-baris, makna antarbaris, maupun makna balik baris. d). Membaca ide

Membaca ide adalah sejenis kegiatan membaca yang ingin mencari, memperoleh, serta memanfaatkan ide-ide yang terdapat pada bacaan.

e). Membaca kreatif

Membaca kreatif adalah kegiatan membaca yang tidak hanya sekadar menangkap makna tersurat, makna antarbaris, tetapi juga mampu secara kreatif menerapkan hasil membacanya untuk kehidupan sehari-hari.

b. Membaca telaah bahasa terdiri atas: a). Membaca bahasa

Tujuan utama membaca bahasa adalah memperbesar daya kata dan mengembangkan kosakata.

Dalam membaca sastra, perhatian pembaca harus dipusatkan pada penggunaan bahasa dalam karya sastra agar dapat membedakan antara bahasa ilmiah dan bahasa sastra (Dalman 2014:63).

Dalam kegiatan membaca, untuk memperoleh informasi yang lengkap dapat menggunakan jenis membaca intensif. Pada penelitian ini akan memfokuskan pada jenis membaca intensif khususnya membaca telaah isi yaitu membaca pemahaman.

2.1.4 Hakikat Kemampuan Membaca Pemahaman