• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERTUMBUHAN DESA PROYEK TRANSMIGRASI ANGKATAN DARAT II (TRANS-AD II) HANURA DAN PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN

A. Desa Hanura Setelah Tahun 1980

Desa Hanura telah terbentuk sejak tahun 1966. Lahir sebagai hasil dari Proyek Transmigrasi Angkatan Darat kedua di Provinsi Lampung, setelah Transmigrasi Angkatan Darat pertama pada tahun 1964 yaitu Desa Poncowati. Seiring berjalannya waktu perkembangan Desa Hanura semakin baik. Pembangunan dilakukan oleh para anggota TNI yang menyertakan diri untuk ikut serta dalam Proyek Transmigrasi Angkatan Darat II Hanura, kemudian secara bergotong royong mengarap lahan dan menghasilkan beberapa produk sosial yang menunjang masyarakat, baik yang ada di Desa Hanura maupun masyarakat desa lain yang berada di sekitarnya.

Desa Hanura dibekali inventaris desa berupa peralatan untuk menggarap lahan dan membangun fasilitas. Peralatan yang diberikan sebagai inventaris antara lain, Huller padi 1 unut, Hand Tractor 1 unit, alat kantor kepala desa (Lemari, meja dan kursi), gambar-gambar piagam desa, senjada pinjaman Kodim setempat 6 buah, dan traktor mini 2 buah. Alat-alat tersebut digunakan untuk mengolah lahan perkebunan dan persawahan secara bergotong royong. Pada tahun pertama produksi pangan hasil sawah Desa Hanura belum menunjukan hasil yang mencolok, sebagian lahan baru digunakan untuk penyemaian bibit.

Seiring dengan pembangunan yang dilakukan, Masyarakat selalu mengalami perubahan-perubahan dalam kehidupannya. Proses perubahan yang terjadi menuju ke arah kemajuan atau sebaliknya dalam berbagai aspek-aspek kehidupan masyarakat itu sendiri. Perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat dapat dilihat, yaitu dengan menelaah keadaan yang ada pada periode tertentu kemudian membandingkannya dengan susunan dan kehidupannya di periode sebelumnya. Proses perubahan dalam suatu masyarakat merupakan hal yang terjadi secara berkesinambungan. Proses yang terjadi antara masyarakat satu dengan masyarakat yang lain tidak pernah sama. Sebab-sebab terjadinya perubahan pada umumnya timbul dari dalam ataupun dari luar masyarakat. Di dalam suatu masyarakat terdapat suatu kondisi primer, seperti kondisi ekonomis, teknologis, geografis, dan biologis yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan. Oleh karena perubahan tersebut, pada akhirnya menyebabkan pula terjadinya perubahan-perubahan pada aspek sosial lainnya.53 Salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan dalam masyarakat khususnya masyarakat pedesaan adalah faktor pembangunan. Pembangunan desa di Indonesia memiliki arti, yaitu sebuah pembangunan nasional yang ditujukan pada usaha peningkatan taraf hidup masyarakat pedesaan, menumbuhkan partisipasi aktif setiap anggota masyarakat terhadap pembangunan, dan menciptakan hubungan yang

53

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta: Rajawali, 1987), hlm. 283.

selaras antara masyarakat dengan lingkungannya (berdasarkan GBHN dan Repelita-repelita).54

Desa Hanura diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung sejak tahun 1979 dengan status desa Swadaya. Sejak saat itu, desa hanura tidak lagi menyandang predikat sebagai desa proyek Trans-AD. Segala sesuatu yang berkenaan dengan pembangunan, seluruhnya telah ditanggung oleh pemerintah provinsi. Pembangunan adalah perubahan yang disengaja atau direncanakan dengan tujuan untuk mengubah keadaan yang tidak dikehendaki ke arah yang dikehendaki.55

Pembangunan di Desa Hanura berlangsung secara cepat, terutama pembangunan fasilitas untuk memenuhi aspek sosial masyarakat seperti sekolah, posyandu, koperasi, kantor kepala desa, balai desa, dan jalan raya seluruhnya telah rampung. Terjadi banyak perubahan sejak Proyek Transmigrasi Angkatan Darat diserahkan kepada Pemerintah Daerah Provinsi Lampung. Anggaran pembangunan desa tidak lagi ditanggung oleh TNI-AD. Segala bentuk kegiatan desa tidak lagi dilaporkan melalui KOREM 043/Garuda Hitam.

Pada tahun 1979, Sukarsono ditunjuk sebagai Kepala Desa Hanura sampai tahun 1993. Seiring perkembangan dan pengelolaan desa yang semakin baik. Kerja sama antara penduduk Hanura yang memiliki latar belakang militer dengan penduduk sekitar membuahkan hasil yang positif. Secara geografis Desa Hanura memiliki

54

Ibid, Hlm. 198.

55

Rahardjo, Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian, (Yogyakarta: Gajah Mada Press, 2010), hlm. 196.

banyak potensi karena berada di antara bukit dan laut dengan letak yang strategis, terutama dari segi ekonomi.

Pada masa Orde Baru kedudukan militer sangat berpengaruh dalam berjalannya pemerintahan kala itu. Daerah transmigrasi Angkatan Darat seperti Hanura cukup mendapatkan perhatian dari pemerintah. Pembangunan tidak mengalami banyak hambatan sehingga mampu menjadi desa yang maju dan berpengaruh terhadap desa-desa lain yang ada di sekitarnya. Perhatian utama pemerintah masa Orde Baru adalah sektor ekonomi masyarakat. Dengan fasilitas pendidikan yang memadai, Desa Hanura mengalami peningkatan yang cukup signifikan dalam status sosial penduduknya. Angka buta huruf dan pengangguran semakin berkurang.

Pertumbuhan Ekonomi Sesuai dengan kondisi desa yang merupakan daerah agraris maka struktur ekonominya lebih dominan kepada Sektor Pertanian dan Buruh, di samping sektor-sektor lainnya baik berupa jasa industri, perikanan, peternakan, dan pertukangan. Potensi ekonomi yang dikembangkan dan menjadi unggulan Desa Hanura antara lain, komoditi sektor perkebunan berupa tanaman kakao, pala, dan cengkeh, merupakan usaha produktif masyarakat Sektor Perkebunan yang memberikan sumber pendapatan bagi petani dan masyarakat Desa Hanura pada umumnya. Pemasaran hasil Perkebunan tidaklah menjadi kesulitan mengingat bahwa pedagang dan pengepul tingkat lokal maupun pasar cukup menjanjikan baik di Desa Hanura maupun di kota. Sektor Peternakan dengan beberapa jenis populasi ternak yang mulai dikembangkan semisal, ayam, bebek, kambing dan lain-lainnya, masih

berskala rumahan, namun berpotensi menjadi komoditi unggulan desa, dan kondisi lingkungan sangat mendukung prospek ke depan untuk desa maupun pemiliknya. Sektor Perikanan merupakan kegiatan sampingan yang dimiliki oleh Rumah Tangga baik berupa empang, kolam, karamba, dan pemeliharaan dengan bentuk kolam terpal.56 Tingkat kepentingan usaha perikanan digunakan sebagai konsumsi keluarga atau dijual sebagai tambahan penghasilan, latar belakang usaha ini adalah dengan memanfaatkan tanah dan lingkungan sekitar rumah yang masih kosong. Sektor industri Rumah Tangga dengan berbagai jenis kegiatan yang dikelola secara individu atau dengan membentuk kelompok-kelompok usaha. Industri skala rumah tangga yang terdapat di Desa Hanura yaitu, industri pengrajin kayu, industri paving blok, makanan kecil atau kueh, dan kerajinan kain.

B. Dampak Pertumbuhan Desa Hanura Terhadap Aspek Sosial Masyarakat