BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.2 Kajian pustaka
2.2.3. Harga Jual
2.2.3.1 Pengertian Harga Jual
Pengertian harga menurut Kotler dan Amstrong (2011) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa.
Harga jual menurut Supriyono (2013) merupakan jumlah moneter atau berhubungan dengan uang yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual.
Dari definisi diatas dapat tarik kesimpulan bahwa harga jual merupakan jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada konsumen atas produk maupun jasa yang dijual. Dengan harapan harga jual yang dibebankan tersebut dapat menutupi biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan tersebut. Penentuan harga jual yang dibebankan atas produk yang dijual haruslah tepat dan juga sesuai dengan kualitas produk yang dijual. Serta harga jual tersebut haruslah memberikan kepuasan pada konsumen.
2.2.3.2 Tujuan Penetapan Harga Jual
Didalam menentukan harga jual, perusahaan hendaknya mempunyai target yang jelas untuk tujuan yang hendak dicapai dalam perusahaan itu sendiri, dikarenakan dengan tujuan itulah mampu memberikan petunjuk dan keselarasan
pada kebijakan yang diambil perusahaan. Menurut Mursyidi (2010) tujuan penetapan harga jual dalam perusahaan:
a. Kemampuan bertahan
Tujuan utama dari perusahaan merupakan untuk mampu bertahan ketika perusahaan dihapadkan pada persaingan yang ketat, keinginan konsumen yang berubah, dan kelebihan kapasitas. Selama harga mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan akan bisa bertan dalam persaingan pasar
b. Memaksimalkan laba
Disni perusahaan secara otomatis akan berusaha untuk menetapkan harga yang mampu menghasilkan laba yang tinggi dengan cara memperhatikan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga yang alternatif. c. Pangsa pasar yang tinggi
Perusahaan mempercayai bahwa semakin tinggi volume penjualan biaya unit akan semakin rendah dan laba jaka panjang akan semakin tinggi. Perusahaan akan menetapkan harga terendah karena mengasumsikan bahwa pasar sensitif terhadap harga.
d. Market skiming pricing
Perusahaan mengungkapan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan pasar dimana pada mulanya harga ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun seiring waktu berjalan. Skiming pricing digunakan dalam kondisi sebagai berikut:
- Biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi higga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga maksimum yang mampu diserap pasar
- Harga awal yang tinggi menarik lebih banyak pesaing pasar - Harga yang tinggi menggambarkan kualitas yang tinggi e. Kepemimpinan kualitas produk
Kualitas yang tinggi dianggap selera dan status yang tinggi dengan harga yang cukup tinggi berada diluar jangkauan konsumen
Sedangkan menurut Harini (2008) tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut:
1. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. 2. Penetapan harga untuk kestabilan harga.
3. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya dalam pasar
4. Penentapan hara untuk menghadapi persaingan 5. Penetapan harga untuk memaksimalisasi laba.
2.2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual
Widilestariningtyas (2012) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual adalah:
a. Laba yang diinginkan
Dalam kaitannya dengan jumalah laba, penetapan harga harus mempertimbangkan kecukupan pengendalian modal.
b. Faktor produk
Faktor ini cukup realistis dimana keyakan proodukuntuk mengenakan tingkat harga yang diinginkan
c. Faktor biaya
Faktor biaya yang di maksud merupakan tingkay biaya tetap dan variabel, efektivitas penggunaan modal, pembebanan biaya biaya bersama pada tiap jenis produk
d. Faktor diluar perusahaan
Faktor yang dimaksud disini adalah elastisitas permintaan, target pasar, tingkat persaingan.
2.2.3.4 Biaya Dasar Penentuan Harga Jual
Widilestariningtyas (2012) menjelaskan penggolongan biaya dalam menentukan harga jual produk dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya-biaya produksi ini terdiri dari:
1. Biaya bahan baku adalah bahan yang komponen bahan paling penting dalam proses pembuatan barang atau produksi, dan bisa secara langsung dibebankan kepada harga pokok barang yanng diproduksi
2. Biaya tenaga kerja adalah salah konversi biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, biaya tenaga kerja termasuk dalam perhitungan
biaya produksi digolongkan kedalam biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung
3. Biaya overhead pabrik adalah unsur biaya yang produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama proses produksi. biasanya pengumpulan biaya overhead pabrik baru dapat diketahui setelah barang pesanan selesai produksi.
b. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melakukan kegiatan pemasaran produk. Contohnya: biaya iklan, biaya promosi, dll.
c. Biaya administrasi umum adalah biaya yang terjadi untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran.
2.2.3.5 Metode Penentuan Harga Jual
Sujarweni (2015) mengatakan bahwa penentapan harga jual berdasarakan biaya dalam bentuk yang paling sederhana yaitu:
1. Cost plus pricing method
Penentuan harga jual cost plus pricing methodadalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Penjual menetapkan harga sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (margin) pada unit tersebut.
Rumus yang digunakan dalam menghitung cost plus pricing ini adalah: Harga Jual = Total Biaya + Margin
2. Mark up pricing method
Mark up pricing hampir sama dengan cost plus pricing. Penetapan harga
mark up sering dipakai oleh para pedagang. Biasanya pedagang akan memberi harga jualnya dengan cara menambahkan mark up yang diinginkan pada harga beli persatuan
Rumus yang digunakan dalam menghitung mark up pricing method ini adalah:
Harga Jual = Harga Beli + Mark Up 3. Penentuan harga oleh produsen
Dalam metode ini, harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah awal dari rangkaian harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam satuandistribusi. Proses penetapan harga dimulai dengan menghitung biaya per unit barang yang dihasilkan, kemudian menambahkan sejumlah mark up tertentu.Produsen menggunakan rumus yang mereka anggap cocok bagi mereka, tentunyaberdasarkan pengamatan atas produk yang dihasilkannya.Produsen menggunakan rumus yang mereka anggap cocok bagi mereka,tentunya berdasarkan pengamatan atas produk yang dihasilkannya. Cara inidisebut Naïve cost
Plus Method, yaitu penetapan harga secara apa adanya. Hargaditetapkan
dengan menambahkan mark up yang dianggap pantas pada costbarang.
Cost per unit dihitung dengan menganggap bahwa semua barang
telahterjual dalam satu periode yang lalu. Lalu biaya total yang terjadi pada bulantersebut dibagi dengan volume produksi.