• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual: Studi Kasus pada UKM Hijab Nungpastel

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perhitungan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual: Studi Kasus pada UKM Hijab Nungpastel"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (Studi Kasus pada UKM Hijab Nungpastel). SKRIPSI. Oleh SHERLY FEBRIANI NIM : 15520124. JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2019.

(2) PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL (Studi Kasus pada UKM Hijab Nungpastel). SKRIPSI Diajukan Kepada: Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Akuntansi (S. Akun). Oleh SHERLY FEBRIANI NIM : 15520124. JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2019.

(3) ii.

(4) iii.

(5) iv.

(6) HALAMAN PERSEMBAHAN. Sujud syukur kupersembahkan kepadaMu ya Allah, Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Tinggi atas takdirmu saya bisa menjadi pribadi yang bermanfaat, berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Semoga keberhasilan ini menajdi satu langkah awal untuk masa depanku dalam meraih cita-citaku. Dengan ini saya persembahkan karya ini untuk : 1. Ayahanda, terimakasih atas atas doa yang tak berkesudahaan serta segala yang telah ayah lakukan selama ini untuk diriku 2. Teruntuk Ibu, terima kasih juga atas kasih sayang yang berlimpah yang engkau berikan kepadaku mulai dari saya lahir hingga sudah sebesar ini 3. Terima kasih selanjutnya untuk kakakku yang luar biasa selalu memberiku dukungan, memberi semangat dan doa yang tanpa henti 4. Terima kasih kepada Ibu Zuraidah selaku dosen pembimbing saya yang paling baik dan bijaksana, terima kasih karena sudah menjadi orang tua kedua saya di kampus. Terimakasih atas bantuannya, nasehatnya dan ilmunya yang selama ini dilimpahkan kepada saya dengan rasa tulus dan ikhlas. 5. Terima kasih untuk sahabat-sahabatku Shawty: Uti, Pani, Syella, Selly, Sharah yang selalu menyayangi meskipun kalian telah mengenalku dengan sebener-benarnya baik buruk diriku. 6. Terima kasih untuk Rochim ar yang selalu sabar, tulus dan setia dalam mendampingiku dalam berproses. 7. Terima kasih untuk Lia, Sherli, Avinda, Rachma atas keceriaan yang kita ciptakan, solidaritas yang yang luar biasa. Sehingga masa kuliahku selama 4 tahun ini menjadi berarti. Semoga saaat-saat indah ini akan menjadi kenangan yang paling indah.. v.

(7) 8. Terima kasih saya persembahkan juga untuk seluruh temen-temen saya di Akuntansi “ACTION” di Fakultas Ekonomi angkatan 2015. Terimakasih untuk memori yang kita rajut setiap harinya. 9. Untuk semua pihak yang saya sebutkan, terima kasih atasa semuanya. Semoga Allah SWT sentiasa membalas setiap kebaikan kalian semua, serta semoga kehidupan kalian semua juga dimudahkan dan diberkahi selalu oeh Allah Swt.. vi.

(8) HALAMAN MOTTO. “success is not a coincidence but is an option” -anonim“warisan yang hanya bisa diwariskan hanyalah pendidikan, terserah kamu mau ambil atau tidak, semuanya ada dikamu” -ayah-. vii.

(9) KATA PENGANTAR. Puji syukur senantiasa panjatkan kehadirat Allah SWt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Perhitungan Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual (Studi Kasus Pada Ukm Hijab Nungpastel)”. Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing kita dari kegelapan menuju kebaikan, yakni Din al-Islam. Penulis menyadari bahwa penyusunana tugas akhir skripsi ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan pemikiran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih tak terhingga kepada : 1.. Bapak Prof. Abdul Haris, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Periode 2017-2021. 2.. Bapak Dr. H. Nur Asnawi, M.Ag selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.. 3.. Ibu Dr. Nanik Wahyuni, SE., M.Si., Ak selaku Kepala Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.. 4.. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.. 5.. Ayah, Ibu, Kakak dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan secara moril dan spritual.. 6.. Ibu Zuraidah., S.E.,MSA selaku dosen pembimbing.. 7.. Fanur Kholifah selaku pemilik UKM hijab nungpstel. viii.

(10) 8.. Teman-teman akuntansi 2015 yang telah memberikan semangat dan dukungan dalam menyelesaikan tugas akhir skripsi ini.. 9.. Dan semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa disebut satu persatu. Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa. penulisan skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan penulisan ini. Penulis berharap semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat dengan baik bagi semua pihak. Aamin ya Robbal’Alamiin. Malang, 12 September 2019. Penulis. ix.

(11) DAFTAR ISI. HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................................. ii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................v HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii DAFTAR ISI ...........................................................................................................x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv ABSTRAK (bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Bahasa arab) .............. xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang .......................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................4 1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian..............................................................5 1.3.1 Tujuan Penelitian..........................................................................5 1.3.2 Manfaat Penelitian........................................................................5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu .....................................................................6 2.2 Kajian pustaka ......................................................................................10 2.2.1. Biaya ...........................................................................................10 2.2.1.1. Pengertian Biaya ................................................................10 2.2.1.2. Cara Penggolongan Biaya .................................................11 2.2.1.3. Macam-Macam Biaya Produksi ........................................14 2.2.1.4 Biaya Dalam Hubungan Dengan Volume Produksi ...........15 2.2.2. Harga Pokok Produksi .................................................................15 2.2.2.1 Pengertian Harga Pokok Produksi ......................................15 2.2.2.2. Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi ...................16 2.2.2.3. Metode Penentuan Harga Pokok Produksi ........................17 2.2.2.4. Komponen Harga Pokok Produksi ....................................19 2.2.2.5 Manfaat Penetapan Harga Pokok Produksi ........................20 2.2.3. Harga Jual .....................................................................................21 2.2.3.1. Pengertian Harga Jual ........................................................21 2.2.3.2. Tujuan Penetapan Harga Jual ............................................21 2.2.3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual................23 2.2.3.4. Biaya Dasar Penentuan Harga Jual....................................24 2.2.3.5. Metode Penentuan Harga Jual ...........................................25 2.3. Pandangan Islam Tentang Penentuan Harga Jual ..................................27 2.4. Kerangka Berpikir ..................................................................................28. x.

(12) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian ............................................................29 3.2 Lokasi Penelitian ...................................................................................29 3.3. Subyek Penelitian ..................................................................................29 3.4 Data Dan Jenis Data................................................................................29 3.5 Teknik Pengambilan Data.......................................................................30 3.6 Analisis Data ..........................................................................................31 BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ................................................................34 4.2 Struktur Organisasi .................................................................................37 4.3 Peralatan Produksi Hijab ........................................................................40 4.4 Proses Produki Hijab ..............................................................................41 4.5 Perhitungan Harga Pokok Produksi Pada Ukm Hijab Nungpastel .........43 4.5.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Hijab Dengan Menggunakan Metode Perusahaan ......................................................................43 4.5.2 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Fullcosting 47 4.5.2.1 Hijab Rawis ......................................................................47 4.5.2.1.1 Biaya Bahan Baku .............................................47 4.5.2.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ..........................48 4.5.2.1.3 Biaya Overhead Pabrik .....................................49 4.5.2.2 Hijab Pashmina Ceruti .....................................................62 4.5.2.2.1 Biaya Bahan Baku .............................................62 4.5.2.2.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung ..........................62 4.5.2.2.3 Biaya Overhead Pabrik .....................................63 4.6 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Hijab dengan Perhitungan Perusahaan Dan Metode Full Costing...............................70 4.7 Perhitungan Harga Jual ..........................................................................72 4.7.1 Hijab rawis ....................................................................................72 4.7.2 Hijab Pashmina Ceruti ..................................................................75 4.8 Pembahasan ............................................................................................76 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan .............................................................................................78 5.2 Saran .......................................................................................................79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN. xi.

(13) DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................7 Tabel 3.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing .......32 Tabel 3.2 Perhitungan Harga Jual ..........................................................................33 Tabel 4.1 Peralatan Produksi UKM Hijab Nungpastel ..........................................41 Tabel 4.2 Kebutuhan Bahan Baku Produksi Hijab Rawis Per Hari .......................43 Tabel 4.3 Perhitungan Harga Pokok Produksi Hijab Rawis dengan Metode Perusahaan pada Bulan Juni 2019 .........................................................45 Tabel 4.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi Hijab Pashmina Ceruti dengan Metode Perusahaan pada Bulan Juni 2019 ............................................46 Tabel 4.5 Biaya Bahan Baku Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ........................................................................47 Tabel 4.6 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................49 Tabel 4.7 Biaya Benang untuk Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ........................................................................51 Tabel 4.8 Biaya Label Brand untuk Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................51 Tabel 4.9 Biaya Bahan Penolong Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ........................................................................52 Tabel 4.10 Biaya Alat Penolong Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ........................................................................53 Tabel 4.11 Biaya Listrik Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................................................54 Tabel 4.12 Biaya Ekspedisi Bahan Baku UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...............................................................................................55 Tabel 4.13 Peralatan Produksi UKM Hijab Nungpstel ..........................................56 Tabel 4.14 Beban Penyusutan Peralatan Per Tahun UKM Hijab Nungpastel .......58 Tabel 4.15 Beban Penyusutan Perlatan UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...............................................................................................58 Tabel 4.16 Biaya Bersama Pembuatan Hijab Rawis dan Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...........................................59 Tabel 4.17 Biaya Penyusutan Peralatan Pembuatan hijab Rawis UKM Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ........................................................................60 Tabel 4.18 Biaya Overhead Pabrik Pembuatan Hijab Rawis UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................60 Tabel 4.19 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Fullcostinng Per Pc Hijab UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ..................61 Tabel 4.20 Biaya Bahan Baku Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................62 Tabel 4.21 Biaya Tenaga Kerja Langsung Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .................................63 Tabel 4.22 Biaya Benang Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................64. xii.

(14) Tabel 4.23 Biaya Label Brand Untuk Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...........................................65 Tabel 4.24 Biaya Bahan Penolong Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................65 Tabel 4.25 Biaya Alat Penolong Pembuatan Hijjab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................66 Tabel 4.26 Biaya Listrik Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................67 Tabel 4.27 Biaya Ekspedisi Bahan Baku UKM hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...............................................................................................68 Tabel 4.28 Biaya Penyusutan Peralatan Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ...........................................68 Tabel 4.29 Biaya Overhead Pabrik Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................69 Tabel 4.30 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Metode Fullcosting Per Pc Hijab Pashmina Ceruti UKM Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .......................................................................................................69 Tabel 4.31 Perbandingan Perhitungan Harga Pokok Produksi Hijab Antara Metode Perusahaan dan Metode Fullcosting ........................................71 Tabel 4.32 Biaya Kemasan untuk Pembuatan Hijab Rawis Ukm Hijab Nungpastel Bulan Juni 2019 .....................................................................................74 Tabel 4.33 Biaya Kemasan untuk Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti Ukm Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 .....................................................75. xiii.

(15) DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir ..................................................................28 Ganbar 4.1 Struktur Organisasi .............................................................................38. xiv.

(16) DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Wawancara, Proses Produksi Hijab Nungpastel, dan Bukti Biaya Lampiran 2 Surat Keterangan Bebas Plagiarisme Lampiran 3 Bukti Konsultasi. xv.

(17) ABSTRAK Sherly Febriani. 2019, SKRIPSI. Judul: “Perhitungan Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual (Studi Kasus pada UKM Hijab Nungpastel)” Pembimbing : Zuraidah, S.E.,MSA Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Metode Full Costing, Harga Jual Seperti yang diketahui UKM sering sekali belum memasukkan semua unsur biaya dalam memperhitungkan harga pokok produksinya, khususnya UKM yang bergerak di bidang manufaktur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang selama ini telah diterapkan oleh UKM hijab nungpastel dan membandingkan dengan perhitungan harga pokok produksi meggunakan metode full costing, kemudian hasil dari perhitngan tersebut digunakan sebagai dasar penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi, wawancara langsung dengan pemilik UKM hijab nungpastel. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh UKM hijab nungpastel belum memasukkan semua unsur biaya yang keluar dalam proses produksi. hasil perhitngan tersebut untuk hijab rawis adalah Rp 13.583,33 dan hijab pashmina ceruti adala Rp 48.283,33. Sedangkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode full costing untuk hijab rawis adalah Rp 15.026,46 dan untuk hijab pashmina ceruti adalah Rp 49.995,13. Selisih antara perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh UKM hijab nungpastel dan metode fullcosting untuk hijab rawis sebesar Rp 1.443,13 sedangkan hijab pashmina ceruti sebesar Rp 1.711,8. Bisa disimpukan bahawa metode yang tepat digunakan oleh Ukm hijab nungpastel adalah metode full costing karena metode ini memperhitungkan seluruh unsur biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi sehingga UKM hijab nunpastel bisa lebih kompetitif dalam menentukan harga jualnya.. xvi.

(18) ABSTRACT Sherly Febriani. 2019, BACHELOR DEGREE THESIS. Title: “Calculation of of the Production Cost as the Basis for Determining Selling Price (Case Study on Nungpastel Hijab SME)" Advisor : Zuraidah, S.E.,MSA Keywords : Cost of Production, Ful Costing Method, Selling Price. As it is known, SMEs frequently do not include all cost elements in calculating the cost of production, especially SMEs which engaged in manufacturing. This study aims to determine the calculation of the cost of production that has been applied by hijab nungpastel SME, and compare with the calculation of the cost of production using full costing method. Furthermore, the results of the calculation are used as the basis for determining the selling price with the 'cost plus pricing' method. The research methodological is using descriptive qualitative method. The data collection methods of this research were observation and direct interviews with the owners of hijab nungpastel SME. The results of the study show that the calculation of the cost of production carried out by the Nungpastel hijab SME has not included all the incurred cost elements in the production process. The result of the raw hijab calculation is Rp. 13,583.33 and the cerash pashmina hijab is Rp. 48,283.33. Additionally, the result of calculation using the full costing method for raw hijab is Rp 15.026,46 and for cerash pashmina hijab is Rp 49.955,13. The difference between the calculation of the cost of production carried out by the Nungpastel hijab SME, and using the full costing method for raw hijab is Rp 1.443,13 while the cerash pashmina hijab is Rp 1.711,8. It can be concluded that the appropriate method used by the Nungpastel hijab SME is the full costing method because this method takes into account all the cost elements incurred in the production process so that the hijab Nungpastel SME can be more competitive in determining its selling price.. xvii.

(19) ‫مستخلص البحث‬ ‫سرييل فربياين‪ .2019 .‬حساب تكلفة اإلنتاج كما حتديد سعر البيع (دراسة احلالة ىف الشركة‬ ‫الصغرية واملتوسطة حجاب نونج فاستيل)‬ ‫حتت اإلشراف ‪ :‬زرائداة‪S. E, MSA ,‬‬ ‫الكلمة الرئيسية ‪ :‬حساب تكلف اإلنتاج‪ ,‬طريقة هتمة الكاملة‪ ,‬سعر البيع‬. ‫كما عرفنا‪ ,‬الشركات الصغرية واملتوسطة األحيان أهنا مل تدرج مجيع عناصر التكلف ىف‬ ‫حساب تكلفة البضائع املصنعة‪ ,‬وخاصة الشركات الصغرية واملتوسطة العاملة يف التصنيع‪ .‬يهدف‬ ‫هذا البحث ملعرفة حساب تكلفة اإلنتاج اليت مت تطبيقه حىت اآلن بالشركة الصغرية واملتوسطة نونج‬ ‫فاتيل ومقارنته حبساب تكلفة اإلنتاج باستخدا طريقة هتمة الكاملة‪ ،‬مث نتائج هذه احلسابات‬ ‫كأساس لتحديد سعر البيع بطريقة التكلفة زائد السعر‪.‬‬ ‫الطريقة املستخدمة يف هذا البحث هي الطريقة وصفية النوعية‪ .‬األدوات البحث املفتحيات‬ ‫هي الباحث بطريقة مالحظة واملقابلة مباشرة مع املالك الشركة الصغرية واملتوسطة حجاب نونج‬ ‫فاستيل‪.‬‬ ‫نتائج الدراسة تشري إىل أن حساب تكلفة اإلنتاج تقو هبا الشركات الصغرية واملتوسطة‬ ‫حجاب نونج فاستيل مل يتضمن مجيع عناصر التكلفة يف عملية اإلنتاج‪ .‬حاصل من حساب‬ ‫احلجاب راويس هي ‪ 13،583.33‬روبية و احلجاب جريوتى هو ‪ 48283.33‬روبية‪ .‬راويس‬ ‫هي ‪ 15026,46‬يف حني حاصل احلساب باستخدا طريقة التكلفة الكاملة للحجاب راويس‬ ‫هي ‪49995,13‬روبية‪ .‬الفرق بني حساب تكلفة اإلنتاج اليت يستخدمها الشركة الصغرية‬ ‫واملتوسطة حجاب نونج فاستيل وطريقة النشر الكامل للحجاب راسيس هو ‪ 1443,13‬روبية مث‬ ‫ىف احلجاب البامشينا جريوتى هو ‪ 1711,8‬روبية‪ .‬أن خنلص إىل أن الطريقة الصحيحة اليت‬ ‫تستخدمها شركة الصغرية واملتوسطة حجاب نونج فاستيل هي طريقة حسابية كاملة ألن هذه‬ ‫الطريقة تأخذ يف االعتبار مجيع عناصر التكاليف ىف اإلنتاج حىت أن يكون شركة الصغرية واملتوسطة‬ ‫حجاب نونج فاستيل أكثر تنافسية يف حتديد سعر البيع‪.‬‬. ‫‪xviii‬‬.

(20) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha kecil menengah atau lebih biasa disebut dengan UKM di negara Indonesia adalah contoh penggerak perekonomian masyarakat, karena biasanya usaha UKM ini beranjak dari industri rumahan. Seperti biasa konsumen dari industri rumahan biasanya adalah kalangan menengah kebawah. Menurut Mulyadi (2010) dalam kegiatan produksinya UKM memerlukan biaya untuk memperoleh sebuah produk yang akan dijual dipasaran. Biaya yang dikeluarkan haruslah dipikirkan atau diperhitungkan dengan matang agar tidak mengalami kerugian. Karena itulah dibutuhkan strategi yang efisiensi dalam pengelolaan biaya, kerana biaya tersebutlah kelak menjadi tolak ukur dalam penentuan. harga pokok. produksi. Definisi harga pokok produksi menurut Gunawan, dkk (2013) adalah seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan komponenkomponen produk dan bahan mentah yang akan dipakai untuk membuat barang atau produk jadi. Dapat disimpulkan secara sederhana bahwa harga pokok produksi merupakan biaya-biaya yang dipakai selama proses produksi. penetapan harga pokok produksi ini adalah sesuatu yang sangat penting, hal ini dikarenakan dari informasi harga pokok produksi ini menjadi tolak ukur dalam penentuan harga jual. (Batubara, 2013) Untuk menghindari akan terjadinya kesalahan dalam proses perhitungan biaya produksi dan juga agar menghasilkan biaya yang efisien maka diperlukan. 1.

(21) 2. suatu metode yang baik. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menghitung biaya produksi adalah metode full costing. Menurut Porawouw (2013) metode full costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik baik yang bersifat variabel maupun tetap. Menurut Batubara (2013) metode full costing ini digunakan untuk meningkatkan ketepatan atau keakurasi-an biaya dengan memperbaiki cara penelusuran biaya ke objek biaya karena pada metode ini biaya overhead pabrik dibebankan kepada produk jadi atau harga pokok penjualan berdasarkan tarif yang ditentukan pada aktivitas normal atau aktivitas yang sesungguhnya. Banyak penelitian-penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa penerapan harga pokok produksi dengan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual. Penelitian yang dilakukan oleh Gunawan, dkk (2016) menyimpulkan bahwa dengan menggunakan metode full costing harga pokok produksi menjadi lebih stabil. Penelitian yang dilakukan oleh Porawouw (2013) menyatakan bahwa hasil perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing berpengaruh terhadap harga jualnya. Penelitian yang dilakukan oleh Permatasari (2013) menyimpulkan bahwa dengan penetapan harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing sangat berpengaruh terhadap harga jual dan juga kenaikan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Andri (2013) menyatakan bahwa harga pokok produksi menurut UKM dengan menggunakan metode full costing sangat berpengaruh terhadap harga jual dan juga laba..

(22) 3. Berdasarkan hasil observasi dengan ibu Fanur Kholifah selaku pemilik UKM hijab nungpastel terdapat beberapa informasi yang didapatkan yaitu dalam melakukan perhitungan harga pokok produksinya hanya menggunakan yang sederhana dan belum menerapkan harga pokok produksi dengan kaidah akuntansi biaya. Pihak UKM dalam penentuan harga jualnya masih menggunakan estimasi atau perkiraan harga yaitu dengan cara hanya dengan melihat target konsumennya dan juga disesuaikan dengan harga dari pesaing., dalam hal ini konsumennya itu adalah mahasiswa dan kalangan menengah kebawah Hal tersebut seperti disampaikan oleh ibu Fanur dalam wawancara yang dilakukan pada hari kamis, 27 juni 2019. beliau mengungkapkan bahwa: “Sherly:nih ngomong-ngmong selama ini mbak udah ngitung harga pokok produksi belum ? Fanur:kalau ngitung harga pokom produksi udah ya tp secara manual, total biaya bahan baku, ditambah biaya karyawan, sama listrik aja mbak” “selama ini saya ambil untung gak banyak-banyak ya, karena target konsumen saya kebanyakan mahasiswa dan mereka itu uang jajannya sendiri ya, kalau tinggi-tinggi takut enggak laku. Sama liat harga pesaing juga biasanya mbak” Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya UKM hijab nungpastel ini telah menerapkan perhitungan harga pokok produksi tetapi belum sesuai dengan kaidah akuntansi biaya. Hal inilah menjadi alasan kenapa peneliti ini menghitung ulang harga pokok produksi yang sesuai dengan kaidah akuntansi yaitu dengan metode full costing supaya lebih detail dalam memasukkan komponen-komponen biaya yang dipakai selama proses produksi. Dari perhitungan harga pokok produksi dengan metode full costing diharapkan dapat menjadi tolak ukur dalam penentuan harga jual yang tepat untuk produkdari UKM hijab nungpastel ini dan untuk.

(23) 4. mengantisipasi agar UKM hijab nungpastel tidak mengalami kerugian dan bisa menaikkan laba dari sebelumnya. Bersadarkan sedikit informasi diatas keterkaitan pentuan harga pokok produksi ini merupakan hal penting maka penulis akan melakukan penelitian pada UKM hijab nungpastel. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi harga pokok produksi dengan metode full costing sebagai penentuan harga jual produk. Alasan menggunakan metode full costing ini karena metode ini lebih detail dalam memasukkan komponen-komponen biaya yang diperlukan dalam proses produksi. hal ini juga dapat berpengaruh terhadap penentuan harga jual yang digunakan produk. Sedangkan metode penentuan harga jual yang digunakan yaitu metode cost plus pricing, dimana dalam metode ini hanya menambahkkan laba yang diinginkan setelah mengetahui total biaya. Berdasarkan paparan diatas diharapkan menjadi masukan atau bahkan kelak dapat diterapkan pada UKM nungpastel ini Berdasarkan latar belakang diatas dan permasalahan yang akan diangkat tersebut maka dalam penelitian ini penulis ingin membahas “Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual (Studi Kasus UKM Hijab Nungpastel)” 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah penulis paparkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana penentuan harga pokok produksi menggunakan metode full costing sebagai dasar penentuan harga jual pada UKM hijab nungpastel ?.

(24) 5. 2. Bagaimana perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan dengan metode full costing? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Menganalisis penentuan harga pokok produksi sebagai dasar penentuan harga jual pada UKM nungpastel 2. Untuk mengetahui perbedaan antara perhitungan harga pokok produksi yang dihitung oleh perusahaan dengan metode full costing 1.3.2 Manfaat Penelitian Berdasarkan. tujuan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat. memberikaan manfaat untuk berbagai pihak, antara lain: a. Perusahaan Terkait (UKM) 1. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam menghitung harga pokok produksi yang tepat bagi perusahaan (UKM) untuk mendapatkan hasil perhitungan yang akurat sehingga dapat menetapkan harga jual yang tepat. 2. Menjadi pertimbangan untuk menentukan harga jual yang tepat agar dapat memperoleh laba yang maksimal. b. Pihak lain 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai sumber informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan..

(25) BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu Sejumlah penelitian yang berhubungan dengan menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing untuk menentukan harga jual telah banyak dilakukan sebelumnya, salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Ningsih (2018) dengan judul “Analisis Penetapan Harga Pokok Produksi Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Krupuk Pada UD Juwadi Jaya Pagu Kediri” memperoleh kesimpulan bahwa terdapat selisih perbedaan harga produksi sebesar Rp. 112.82 Penelitian yang dilakukan oleh Lambajang (2013) dengan judul “analisis perhitungan biaya produksi menggunakan metode full variabel costing PT Tropica cocoprima” dari penelitian ini mempunyai kesimpulan dari perhitungan menggunakan metode harga pokok produksi mempunyai perbedaan atau selisih yang signifikan, kemudian berpengaruh untuk penetapan harga jualnya, oleh sebab itu perusahaan hendaknya melakukan penggolongan biaya dari jenis produksi dan biaya non produksi juga hendaknya mengoptimalkan kegiatan produksinya sehingga bisa mendapat harga pokok produksi yang tepat dengan biaya yang minim supaya perusahaan memperoleh laba yang maksimal. Penelitian yang dilakukan oleh Batubara dengan judul penelitian “penentuan harga pokok produksi berdasarkan metode full costing pada pembuatan etalase kaca dan alumunium di UD istana alumunium manado. Hasil penelitian ini menyatakan penentuan harga pokok produksi sebagai penetapan harga jual menggunakan metode full costing dianggap lebih baik dan efektif dalam. 6.

(26) 7. menganalisis biaya produksi, dikarenakan di dalam metode ini pengelompokan biaya dibedakan berdasarkan golongannya seperti biaya produksi dan biaya non produksi sehingga hal iini dianggap lebih efektif. Penelitian yang dilakukan cahyanti, dkk (2018) dengan judul “Analisis penerapan harga pokok produski pada pabrik tahu “sari langgeng” kutoarjo dengan metode full costing”Hasil penelitian ini adalah perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan anatara perhitungan perusahaan dengan metode full costiing memiliki perbedaan yang signifikan. Dimana hasil perhitunga HPP dengan menggunakan metode full costing lebih besar sebanyak Rp. 250,41 per potong tahu. Perbedaan ini terjadi dikarenakan pembebanan biaya overhead pabrik yang dihitung menggunakan metode full costing lebih teliti dan terperinci. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. 1. Peneliti dan Tahun Gunawan, dkk 2016. Judul Penelitian. Analisis. Metode. Kualitatif. Hasil Penelitian. Disimpulkan. bahwa. Perhitungan HPP deskriptif. dengan. Menentukan. perhitungan harga pokok. Harga Penjualan. produksi dengan metode. Yang. full costing harga pokok. Terbaik. Untuk UKM. pengaplikasian. produksinya menjadi lebih relevan stabil hal ini tidak mengakibatkan. tidak. terlalu tingginya biaya dan juga tidak terlalu rendah.

(27) 8. Tabel 2.1 (lanjutan) Penelitian Terdahulu No 2. Peneliti dan Tahun Saputra, 2018. Judul Penelitian Perhitungan. Metode kualitatif. Hasil Penelitian Dengan. menggunakan. Harga. Pokok. metode. Produksi. Untuk. hasilnya lebih rendah jika. Menentukan Harga CV.. Jual. full. costing. dibandingkan Di. Nusantara. Metalindo. dengan. harga jual yang ditetapkan oleh. CV.. Nusantara. Metalindo sebesar. sebelumnya Rp.. 1.900.00. setelah. dihitung. menggunakan metode full costing yaitu sebesar Rp. 1.117.563 Sehingga terdapat selisih yang. cukup. signifikan. sebesar Rp. 782.464 3. Santoso, dkk 2015. Evaluasi Harga Kualitatif Pokok Produksi deskriptif Untuk Menentukan Harga Jual Produk (Studi Pada Koperasi Pemasaran Usaha Bersama Sapi Jaya Kandangan Periode 2013). Perlu. adanya. evaluasi. untuk perhitungan harga pokok. produksi. karena. mengingat bahwa koperasi KPUB. “sapi. jaya”. kandangan. belum. mengelompokkan. biaya-. biaya. berdasarkan. kelompoknya yaitu biaya produksi nonproduksi. dan. biaya.

(28) 9. Tabel 2.1 (lanjutan) Penelitian Terdahulu No 4. Peneliti dan Tahun Komara. Judul Penelitian. dan Analisis. Sudarma 2016. Metode Analisis. , Penentuan Harga deskriptif Pokok. Produksi dengan. Dengan. Metode pendekatan. Fullcosting Sebagai. kuantitatif Dasar. Hasil Penelitian harga. pokok. produksi. tidak berpengaruh besar terhadap. harga. jual,. dikarenakan ada sebab lain yang mempunyai pengaruh yaitu. Semakin. benyak. Penetapan Harga. jumlah. Jual. perhitungan harga pokok. Pada. CV. Salwa Muebel. pesanan maka. produksi semakin tinggi sedangkan persentase laba semakin kecil.. 5. Permatasari, 2013. Penerapan Full Costing Method Melalui Perhitungan HPP Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada UKM Tahu Pak Dariyo. Analisis. Metode full costing sangat. deskriptif. berpengaruh. dengan. harga jual dan kenaikan. pendekatan. laba.. terhadap. kuantitatif Untuk. harga. jual. di. estimasikan Rp. 500.00 per tahu. Sedangkan dengan menggunakan metode full costing juga sama seperti hasil dari estimasi UKM yaitu sebesar Rp. 500,00. Tapi untuk full costing menurunkan nilai mark up. Untuk laba per unit UKM memperoleh Rp. 50,00 per.

(29) 10. Tabel 2.1 (lanjutan) Penelitian Terdahulu No. Peneliti dan Tahun. Judul Penelitian. Metode. Hasil Penelitian tahu. Sedangkan laba per unit melalui perhitungan metode full costing adalah sebesar Rp. 30,00. Sumber : Data diolah oleh peneliti Berdasarkan penelitian terdahulu diatas, penulis menyimpulkan bahwa perhitungan harga pokok produksi menggunakn metode full costing sangat menguntungkan jika diterapkan oleh UKM, dikarenakan dengan mmenggunakan metode full costing. memperhitungkan semua biaya yang dikeluarkan dalam. proses produksi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu, terdapat pada periode jangka waktu penelitiannya, lokasi penelitian, pendekatan, metode penggali dan analisis datanya. Sedangkan persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada masalah yang diteliti yakni tentang perhitungan HPP menggunakan metode full costing. 2.2 Kajian Pustaka 2.2.1 Biaya 2.2.1.1 Pengertian Biaya Definisi biaya menurut Widilestariningtyas, dkk (2012) adalah pengoorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu. Pengertian biaya menurut.

(30) 11. Mursyidi (2010) biaya merupakan nilai tukar, pengeluaran pengorbanan untuk memperoleh manfaat. Biaya merupakan proses pencatatan pengelompokan atau penggolongan, pengumpulan, peringkasan, dan juga pemaparan biaya untuk membuat atau menjual sebuah produk atau jasa dangan menggunakan cara-cara tertentu untuk mengahsilkan sebuah pemahaman. (Santoso, dkk 2015) Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan pengorbanan ekonomi yang dibuat gunanya untuk memperoleh barang atau jasa yang di ukur dalam satuan nilai mata uang. Terdapat 4 bagian penting dalam pengertian biaya dari penjelasan diatas, yaitu: 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi 2. Biaya biasanya dihitung dalam satuan mata uang 3. Biaya merupakan sesuatu yang telah terjadi atau mungkin kelak akan terjadi di waktu mendatang. 4. Pengorbanan biaya biasanya mempunyai tujuan tertentu. 2.2.1.2 Cara Penggolongan Biaya Didalam akuntansi biaya menurut Widilestariningtyas, dkk (2012), biaya dikelompokkan menjadi berbagai macam. Secara umum pengelompokkan biaya ditentukan berdasarkan tujuan utama dimana tujuan utama itu merupakan tujuan yang akan digapai mengunggunakan pengelompokan tersebut, dikarenakan didalam akuntansi biaya dikenal dengan istilah “different cost for purposes” yaitu setiap biaya yang dikeluarkan harus memiliki tujuan dan tujuan inilah yang menjadi dasar penentuan objek biaya. biaya dapat digolongkan menurt:.

(31) 12. 1. penggolongan biaya menurut objek pengeluaran dalam cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut dengan “biaya bahan bakar” 2. penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yakni fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi & umum. Karena itu dalam perusahaan manufaktur biaya digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu: a. biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk yang siap untuk dijual. Menurut objek pengeluarannya, secara keseluruhan biaya produksi pisah menjadi: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik b. Biaya pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemasaran produk.contoh biaya pemasaran adalah biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan kegudang pembeli, gaji pegawai bagian-bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran c. Biaya. administrasi. &. umum. merupakan. biaya-biaya. untuk. mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Conttoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, akuntansi, personalia, dan bagian hubungan masyarakat..

(32) 13. 3. penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan suatu yang dibiayai. Biaya dalam hubungan dengan sesuatu yang dibiayai dikelompokkan menjadi 2 kelompok a. biaya langsung merupakan biaya yang terjadi, yang penyebab satusatunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. b. biaya tidak langsung merupakan biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungan dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya overhead pabrik. 4. penggolongan biaya menurut perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat digolongkan menjadi: a. biaya variabel merupakan biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contohnya: biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung b. biaya semivariabel merupakan biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel c. biaya semifixed merupakan biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu..

(33) 14. d. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlah totalnya dalam kisaran tertentu. 5. penggolongan biaya berdasarkan waktu manfaatnya biaya dapat gigolongkan menjadi dua yaitu: a. pengeluaran modal merupakan biaya yang memiliki kegunaan atau manfaat lebih dari satu periode. Contohnya biaya untuk membeli aset tetap, untuk promosi besar-besaran, reparasi terhadap aktiva tetap, dll. b. Pengeluaran. pendapat. merupakan. pendapatan. biaya. yang hanya. mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadi saat pengeluaran tersebut. Contohnya: pengeluaran biaya iklan, biaya tenaga kerja. 2.2.1.3 Macam-Macam Biaya Produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk di jual (Widilestariningtyas, dkk. 2012) Secara garis besar biaya produksi dibagi menjadi: a. Bahan baku Bahan baku adalah bahan yang digunakan dalam membuat suatu produk dimana bahan tersebut secara menyeluruh tampak pada produk jadinya dan dalam dimasukkan secara jelas kedalam perhitungan biaya produk. b. Tenaga kerja langsung Tenaga kerja langsung merupakan tenaga kerja yang melakukan konversi bahan baku langusng menjadi produk jadi dan dapat dibebankan secara layak ke produk tertentu..

(34) 15. c. Biaya overhead pabrik Biaya overhead pabrik juga disebut biaya overhead manufaktur, biaya manufaktur atau biaya pabrik, terdiri dari semua biaya manufaktur yang tidak ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang muncul dikerenakan penggunaan fasilitas guna mengelola barang seperti mesin, alata-alat dan untuk kemudahan lainnya biasanya memasukkan semua biaya manufaktur kecuali bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. 2.2.1.4 Biaya Dalam Hubungannya Dengan Volume Produksi Widilestariningtyas, dkk. (2012) menjelaskan ada tiga macam biaya dalam hubungannya dengan volume produksi, yaitu: a. Biaya variabel merupakan biaya yang meningkat totalnya secara kompeten kepada perubahan aktivitas dalam rentang yang relevan. Pengertian lainnya biaya variabel menunjukkan jumlah per unit yang relatif konstan dengan berubahnya aktivitas dalam rentang yang relevan b. Biaya tetap mrupakan biaya yang bersifat konstan secara total dalam rentang yang relevan. Biaya tetap bisa juga diartikan suatu biaya yang tidak berubah secara total secara total pada saat aktivitas bisnis meningkat atau menurun. c. Biaya semivariabel merupakan suatu biaya yang memperlihatkan baik karakteristik biaya tetap maupun karakteristik biaya variabel. 2.2.2 Harga Pokok Produksi 2.2.2.1 Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi menurut Mulyadi dalam penelitian komara (2016) adalah keselurahn biaya yang terjadi untuk mengelola bahan baku menjadi suatu.

(35) 16. produk yang siap untuk dijual. Sedangkan menurut sadono dalam penelitian Gunawan, dkk (2016) harga pokok produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Dari penjelasan diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa harga pokok produksi merupakan biaya-biaya yang digunakan selama proses produksi. 2.2.2.2 Metode Pengumpulan Harga Pokok Produksi Sujarweni (2015) menjelaskan terdapat dua jenis prosedur akumulasi biaya dalam pengumpulan harga pokok produksi, yaitu: 1. Metode harga pokok pesanan Metode harga pokok pesanan merupakan metode untuk memproduksi produk dan penentuan harga pokok produk berdasarkan jumlah pesanan yang telah dipesan oleh konsumen terlebih dahulu. Manfaat dari menggunakan metode harga pokok pesanan ini gunanya untuk memastikan harga pokok produk disetiap pesanan dari pelanggan baik itu harga pokok pesanan secara menyeluruh atau per unit. Karakteristik dalam penggunaan metode harga pokok pesanan adalah sebagai berikut: a. produk yang dibuat hanya sesuai dengan pesanan atau permintaan konsumen saja. b. Persediaan digudang hanya untuk memenuhi pesanan saja c. Produk yang telah jadi langsung diberikan kepada konsumen.

(36) 17. d. Mengumpulkan biaya produksi disetiap pesanan gunanya untuk bisa menghitung harga pokok produk pesanan secara rinci. e. Cara pengumpulan biaya produksinya biasanya menggunakan kartu biaya pesanan yang memuat rincian untuk masing-masing pesanan. 2. metode harga pokok proses Harga pokok proses merupakan penentuan harga pokok produk dengan cara mengumpulkan biaya produksi yang terjadi selama satu periode tertentu kemudian dibagi sama rata kepada produk yang dihasilkan pada periode yang bersangkutan. untuk pembebanan biaya diperhitungkan berdasarkan proses yang dilewati oleh satu unit produk jadi. Karakteristik menggunakan harga pokok proses adalah sebagai berikut: a. proses produksi dilakukan secara terus menenrus b. diproduksi secara masal, prooduk yang dihasilakan biasanya standar c. biaya produksi dikumpulkan dan dilakukan pencatatan dalam tiap-tiap bagian produksi yang ada pada waktu tertentu. (satu bulanan) d. penghitungan harga pokok produksi dilakukan di akhir periode e. setelah diproduksi akan disimpan sebagai penjualan selanjutnya persediaan tersebut siap untuk dijual f. harga pokok proses lebih menekankan pada penggunaan laporan harga pokok produksi perdepartemen. 2.2.2.3 Metode Penentuan Harga Pokok Produksi Definisi. metode. penentuan. harga. pokok. produksi. menurut. Widilestariningtyas, dkk. (2012) adalah cara memperkirakan unsur-unsur biaya.

(37) 18. kedalam harga pokok produksi, memperkirakan unsur-unsur biaya kedalam harga pokok produksi, terdapat dua metode, yaitu: full costing dan variabel costing. a. Full costing Full costing. merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang. memperhitungkan semua unsur biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku variabel maupun tetap atas dasar biaya overhead pabrik sesungguhnya) kedalam harga pokok produksi. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: Biaya bahan baku. XXX. Biaya tenaga kerja langsung. XXX. Biaya overhead pabrik variabel. XXX. Biaya overhead pabrik tetap. XXX. Harga pokok produksi. XXX. b. Variabel costing Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi dimana yang hanya memasukkan biaya biaya yang bersifat variabel kedalam harga pokok produksi. yang terdiri dari. biaya bahan baku, biaya tenaga kerja. langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:.

(38) 19. Biaya bahan baku. XXX. Biaya tenaga kerja langsung. XXX. Biaya overhead pabrik variabel. XXX. Harga pokok produksi. XXX. 2.2.2.4 Komponen Harga Pokok Produksi Supriyono (2010) menjelaskan komponen dalam harga pokok produksi meliputi: 1. Biaya bahan baku, merupakan biaya yang digunakan untuk membeli bahan baku untuk proses produksi. 2. Biaya tenaga kerja. merupakan semua balas jasa yang diberikan oleh. perusahaan untk semua karyawan. Biaya tenaga kerja untuk fungsi produksi dibedakan menjadi 2 yaitu: a. Biaya tenaga kerja langsung, yaitu semua imbalan yang dikasih oleh perusahaan untuk pegawai yang kegunaannya bisa diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk yang telah dihasilkan perusahaan. b. Biaya tenaga kerja tidak langsung, yaitu semua imbalan yang kasih oleh perusahaan untuk pegawai yang kegunaannya tidak bisa diidentifikasi atau diikuti jejaknya pada produk yangtelah dihasilkan perusahaan. 3. Biaya overhead pabrik merupakan semua biaya produksi selain dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja. Biaya overhead pabrik biasanya digolongkan menjadi beberapa jenis yaitu: a. Biaya bahan penolong b. Biaya tenaga kerja tidak langsung.

(39) 20. c. Biaya reparasi dan pemeliharaan d. Biaya penyusutan aset e. Biaya asuransi f. Biaya listrik, air dan telepon 2.2.2.5 Manfaat Penetapan Harga Pokok Produksi Mursyidi (2010) menjelaskan manfaat penetapan harga pokok produksi secara garis besar adalah sebagai berikut: a. Menentukan harga jual produk. Dengan mengetahui harga pokok produksi, otomatis perusahaan bisa menentukan harga jual produksnya di pasaran. Dan juga pihak manajemen bisa mempertimbangkan faktor apasaja yang berperan dalam penentuan harga jual produk seperti keadaan pasar dan keikut sertaan pemerintah. b. Memantau realisasi biaya produk. Manajemen memerlukan. informasi biaya produksi yang sesungguhnya. dikeluarkan dalam rencana produksi yang telah ditetapkan oleh sebab itu akuntansi biaya digunakan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses produksi mengkonsumsi total biaya produksi sesuai yang diperhitungkan sebelumnya. c. Mengitung laba atau rugi perperiodik. Untuk mengetahui apakah kegiatan produksi dan pemasaran dalam periode tertentu mempu mengahsilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto. Informasi laba atau rugi bruto periodik diperlukan untuk mengetahui.

(40) 21. kontribusi produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi. 2.2.3. Harga Jual. 2.2.3.1 Pengertian Harga Jual Pengertian harga menurut Kotler dan Amstrong (2011) adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa dari nilai yang ditukarkan konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa. Harga jual menurut Supriyono (2013) merupakan jumlah moneter atau berhubungan dengan uang yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual. Dari definisi diatas dapat tarik kesimpulan bahwa harga jual merupakan jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada konsumen atas produk maupun jasa yang dijual. Dengan harapan harga jual yang dibebankan tersebut dapat menutupi biaya penuh yang bersangkutan dengan produk atau jasa tersebut dan dapat menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan tersebut. Penentuan harga jual yang dibebankan atas produk yang dijual haruslah tepat dan juga sesuai dengan kualitas produk yang dijual. Serta harga jual tersebut haruslah memberikan kepuasan pada konsumen. 2.2.3.2 Tujuan Penetapan Harga Jual Didalam menentukan harga jual, perusahaan hendaknya mempunyai target yang jelas untuk tujuan yang hendak dicapai dalam perusahaan itu sendiri, dikarenakan dengan tujuan itulah mampu memberikan petunjuk dan keselarasan.

(41) 22. pada kebijakan yang diambil perusahaan. Menurut Mursyidi (2010) tujuan penetapan harga jual dalam perusahaan: a. Kemampuan bertahan Tujuan utama dari perusahaan merupakan untuk mampu bertahan ketika perusahaan dihapadkan pada persaingan yang ketat, keinginan konsumen yang berubah, dan kelebihan kapasitas. Selama harga mampu menutupi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan akan bisa bertan dalam persaingan pasar b. Memaksimalkan laba Disni perusahaan secara otomatis akan berusaha untuk menetapkan harga yang mampu menghasilkan laba yang tinggi dengan cara memperhatikan permintaan dan biaya yang berasosiasi dengan harga yang alternatif. c. Pangsa pasar yang tinggi Perusahaan mempercayai bahwa semakin tinggi volume penjualan biaya unit akan semakin rendah dan laba jaka panjang akan semakin tinggi. Perusahaan akan menetapkan harga terendah karena mengasumsikan bahwa pasar sensitif terhadap harga. d. Market skiming pricing Perusahaan mengungkapan teknologi baru yang menetapkan harga tinggi untuk memaksimalkan pasar dimana pada mulanya harga ditetapkan tinggi dan secara perlahan turun seiring waktu berjalan. Skiming pricing digunakan dalam kondisi sebagai berikut: -. Terdapat cukup banyak pembeli dengan permintaan yang tinggi.

(42) 23. -. Biaya satuan memproduksi volume kecil tidak begitu tinggi higga menghilangkan keuntungan dari mengenakan harga maksimum yang mampu diserap pasar. -. Harga awal yang tinggi menarik lebih banyak pesaing pasar. -. Harga yang tinggi menggambarkan kualitas yang tinggi. e. Kepemimpinan kualitas produk Kualitas yang tinggi dianggap selera dan status yang tinggi dengan harga yang cukup tinggi berada diluar jangkauan konsumen Sedangkan menurut Harini (2008) tujuan penetapan harga adalah sebagai berikut: 1. Penetapan harga untuk mencapai penghasilan atas investasi. 2. Penetapan harga untuk kestabilan harga. 3. Penetapan harga untuk mempertahankan atau meningkatkan bagiannya dalam pasar 4. Penentapan hara untuk menghadapi persaingan 5. Penetapan harga untuk memaksimalisasi laba. 2.2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Jual Widilestariningtyas (2012) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi harga jual adalah: a. Laba yang diinginkan Dalam. kaitannya. dengan. jumalah. laba,. penetapan. mempertimbangkan kecukupan pengendalian modal.. harga. harus.

(43) 24. b. Faktor produk Faktor ini cukup realistis dimana keyakan proodukuntuk mengenakan tingkat harga yang diinginkan c. Faktor biaya Faktor biaya yang di maksud merupakan tingkay biaya tetap dan variabel, efektivitas penggunaan modal, pembebanan biaya biaya bersama pada tiap jenis produk d. Faktor diluar perusahaan Faktor yang dimaksud disini adalah elastisitas permintaan, target pasar, tingkat persaingan. 2.2.3.4 Biaya Dasar Penentuan Harga Jual Widilestariningtyas (2012) menjelaskan penggolongan biaya dalam menentukan harga jual produk dibagi menjadi 3 golongan, yaitu: a. Biaya produksi Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengelolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya-biaya produksi ini terdiri dari: 1. Biaya bahan baku adalah bahan yang komponen bahan paling penting dalam proses pembuatan barang atau produksi, dan bisa secara langsung dibebankan kepada harga pokok barang yanng diproduksi 2. Biaya tenaga kerja adalah salah konversi biaya untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi, biaya tenaga kerja termasuk dalam perhitungan.

(44) 25. biaya produksi digolongkan kedalam biaya tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung 3. Biaya overhead pabrik adalah unsur biaya yang produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dikeluarkan selama proses produksi. biasanya pengumpulan biaya overhead pabrik baru dapat diketahui setelah barang pesanan selesai produksi. b. Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang terjadi untuk melakukan kegiatan pemasaran produk. Contohnya: biaya iklan, biaya promosi, dll. c. Biaya administrasi umum adalah biaya yang terjadi untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran. 2.2.3.5 Metode Penentuan Harga Jual Sujarweni (2015) mengatakan bahwa penentapan harga jual berdasarakan biaya dalam bentuk yang paling sederhana yaitu: 1. Cost plus pricing method Penentuan harga jual cost plus pricing methodadalah penentuan harga jual dengan cara menambahkan laba yang diharapkan diatas biaya penuh masa yang akan datang untuk memproduksi dan memasarkan produk. Penjual menetapkan harga sama dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk menutup laba yang diinginkan (margin) pada unit tersebut. Rumus yang digunakan dalam menghitung cost plus pricing ini adalah: Harga Jual. =. Total Biaya. +. Margin.

(45) 26. 2. Mark up pricing method Mark up pricing hampir sama dengan cost plus pricing. Penetapan harga mark up sering dipakai oleh para pedagang. Biasanya pedagang akan memberi harga jualnya dengan cara menambahkan mark up yang diinginkan pada harga beli persatuan Rumus yang digunakan dalam menghitung mark up pricing method ini adalah: Harga Jual. =. Harga Beli. +. Mark Up. 3. Penentuan harga oleh produsen Dalam metode ini, harga yang ditetapkan oleh perusahaan adalah awal dari rangkaian harga yang ditetapkan oleh perusahaan-perusahaan lain dalam satuandistribusi.. Proses. menghitung biaya. unit. per. penetapan harga dimulai dengan barang. yang. dihasilkan,. kemudian. menambahkan sejumlah mark up tertentu.Produsen menggunakan rumus yang. mereka. anggap. cocok. bagi. mereka,. tentunyaberdasarkan. pengamatan atas produk yang dihasilkannya.Produsen menggunakan rumus yang mereka anggap cocok bagi mereka,tentunya berdasarkan pengamatan atas produk yang dihasilkannya. Cara inidisebut Naïve cost Plus Method, yaitu penetapan harga secara apa adanya. Hargaditetapkan dengan menambahkan mark up yang dianggap pantas pada costbarang. Cost per unit dihitung dengan menganggap bahwa semua barang telahterjual dalam satu periode yang lalu. Lalu biaya total yang terjadi pada bulantersebut dibagi dengan volume produksi..

(46) 27. 2.3 Pandangan Islam Tentang Penentuan Harga Jual Pada dasarnya semua kegiatan bisa menjadi haram hukumnya bila tidak mempunyai dalil yang memerintahkannya, sama halnya dalam bertransaksi atau bermuamalah hukumnya haram jika tidak ada dalil yang mengaturnya. Dalam bertransaksi atau bermuamalah terdapat dalil yang berkaitan dengan itu, berikut sebagaimana firman Allah SWT didalam surah An-Nisa Ayat 29. ِ ‫يا أَيُّها الَّ ِذين آمنُوا َال تَأْ ُكلُوا أَموالَ ُكم ب ي نَ ُكم بِالْب‬ ٍ ‫اط ِل إَِّال أَ ْن تَ ُكو َن ِِتَ َارةً َع ْن تَ َر‬ ‫اض ِمْن ُك ْم َوَال تَ ْقتُلُوا‬ َ َ َ ْ َْ ْ َ ْ َ َ ِ ِ ِ ‫يما‬ ً ‫أَنْ ُف َس ُك ْم إ َّن اللَّهَ َكا َن ب ُك ْم َرح‬ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janagnlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali dengan perdagangan yang kalian saling ridha. Dan janganlah kalian membunuh diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian.”. Ayat ini menjelaskan bahwa hukum dari transaksi secara garis besarnya, lebih tepatnya transaksi perdagangan. Dalam ayat ini Allah SWT mengharamkan orang yang bertransaksi dengan cara yang batil, atau dengan yang tidak dibenarkan oleh syariat agama Islam pada umumnya. Kita boleh melakukan transaksi terhadap harta orang lain dengan jalan perdagangan dengan asas saling ridha, saling ikhlas. Dan dalam ayat ini Allah juga melarang untuk bunuh diri, baik membunuh diri sendiri maupun saling membunuh. Dan Allah menerangkan semua ini, sebagai wujud dari kasih sayang-Nya, karena Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kita Dalam hadits lain Rasulullah bersabda, “Pedagang yang jujur, yang amanah, dia nanti di akhirat kedudukannya bersama para Nabi, para shidiqin dan para syuhada” (HR. ad-Daruqudni). Dalam hadits-hadits tersebut Rosulullah saw. telah mengajarkan prinsip-prinsip berbisnis yang benar. Sehingga apabila seorang pedagang melaksanakannya, maka ia akan sukses dan barokah.

(47) 28. 2.4 Kerangka Berpikir Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir. Usaha hijab nungpastel. Identifikasi biaya produksi. Metode perhitungan harga pokok produksi. Perhitungan HPP yang dilakukan oleh perusahaan. Perhitungan HPP dengan metode full costing. Perbedaan perhitungan harga pokok produksi kedua metode. Penentuan harga jual dengan metode cost plus pricing. Kesimpulan dan saran.

(48) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Dan Pendekatan Penelitian Jenis Penelitian Ini dapat diklasifikasikan kedalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis faktual dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. (Nazir, 2011). 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di sebuah usaha kecil menengah Hijab Nungpastel di Jl. Sultan Hidayat 19/04 dsn. Gaanden. Ds Sokonolo Kec. Bululawang Kab. Malang Jawa Timur. 3.3 Subyek Penelitian subjek yang digunakan dalam penelitia ini adalah owner dari Nungpastel yaitu Fanur Kholifah.. 3.4 Data Dan Jenis Data Penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder untuk memperkuat hasil penelitian yang dilakukan: 1. Data perimer merupakan data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2017). Data primer dalam penelitian ini, penulit. 29.

(49) 30. meneliti secara langsung pada objek penelitian dengan cara menyusun daftar pertanyaan,. mengadakan. wawancara. langsung kepada. pemilik. dari. Nungpastel 2. Data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen (dilihat dari nota pembelian dan pembayaran). Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari UKM baik berupa biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan overhead pabrik serta informasi tertulis dari pihak lain dalam kaitannya dengan pembahasan skripsi. 3.5 Teknik Pengambilan Data untuk bisa mendapatkan data, maka dibutuhkan teknik pengumpulan data agar bukti atau fakta yang diperoleh berfungsi sebagai data objektif dan tidak terjadi penyimpangan data sebenarnnya. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan obeservasi, wawancara, dokumentasi, studi pustaka. a. Observasi, yaitu membuat pengamatan secara langsung dilapangan guna memperoleh data yang menyangkut kondisi dan posisi perusahaan, struktur organisasi, aktivitas perusahaan dan sejarah perusahaan. (Sugiyono, 2017) b. Wawancara, yaitu pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2017).

(50) 31. c. Dokumentasi. didalam. melaksanakan. metode. dokumentasi,. peneliti. menyelidiki benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan , notulen rapat, catatan harian, dll. (Sugiyono,2017) d. Studi pustaka, merupakan metode pengumpulan data skunder yang bersumber pada literatur, dokumen, majalah, dan hasil penelitian sebelumnya yang dapat diperoleh dari perpustakaan, terutama yang berhubungan dengan masalah penelitian. (Sugiyono., 2017) Studi pustaka yang dilakukan mengacu pada literatur-literatur yang dianggap relevan dengan penelitian ini. 3.6 Analisis Data Analisis data merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data peneltian (Sugiyono, 2017). Menurut Sugiyono (2017) Setelah diperoleh data yang berhubungan dengan permasalah yang ada, maka data tersebut akan dianalisis melalui tahapan sebagai berikut: 1. Reduksi data (data reduction) Rerduksi data merupakan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dan membuang yang tidak perlu. (Sugiyono, 2017) Dalam penelitian ini peneliti terjun langsung kelapangan melihat proses produksi dari awal hingga proses akhir. Dikarenakan pada UKM ini tidak mempunyai laporan keuangan yang sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum maka data didapat dengan bertanya langsung atau bisa disebut.

(51) 32. wawancara kepada pemilik UKM kemudian mencatat yang diperlukan untuk melengkapi data. Dari data yang didapat kemudian akan dirangkum untuk memfokuskan pada hal-hal yang dianggap penting. 2. Penyajian data (data display) Setalah. data. di. reduksi,. maka. langkah. selanjutnya. adalah. mendisplaykan data. Data yang telah didapat dari penelitian ini akan diuji dengan menggunakan perhitungan harga pokok produksi metode full costing untuk menentukan harga jual pada konsumen. a. Perhitungan harga pokok produksi Rumus untuk menghitung harga pokok produksi dengan metode full costing adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full Costing Biaya Bahan Baku. Rp XXX. Biaya Tenaga kerja langsung. Rp XXX. Biaya overhead pabrik tetap. Rp XXX. Biaya Overhead pabrik variabel. Rp XXX. Harga pokok produksi. Rp XXX. Sumber: Widilestariningtyas (2012). b. Perhitungan penentuan harga jual Rumus untuk menghitung harga jual adalah sebagai berikut:.

(52) 33. Tabel 3.2 Perhitungan Harga Jual Biaya produksi. Rp XXX. Laba yang diharapkan. Rp XXX +. Jumlah. Rp XXX. Volume produk (unit). Rp XXX. Harga jual per unit. Rp XXX. Sumber: Widilestariningtyas (2012). 3. Penarikan kesimpulan (consclusion drawing / verification) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi. Kesimpulan awal adalah bersifat sementara, dan akan berubah apabila ditemukan bukti-bukti yang kuat. Tetapi apabila kesimpulan yang ditemukan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali kelapangan untuk mengumpulkan data, maka kesimpulan yang ditemukan merupakan kesimpulan yang kredibel (terpercaya). (Sugiyono, 2017) Dalam tahapan ini semua data yang didapat akan disimpulkan dengan mengacu. kepada. data. yang. diperoleh. dilapangan.. Peneliti. akan. mengemukakan kesimpulannya tentang masalah yang ada di lapangan. Kemudian membandingkan dengan teori yang digunakan dalam hal ini adalah metode full costing..

(53) BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan UKM hijab nungpastel yaitu produsen hijab di Kabupaten Malang. Usaha hijab ini terletak di Jl. Sultan Hidayat 19/04 dsn. Gaanden. Ds Sokonolo Kec. Bululawang Kab. Malang Jawa Timur. Walaupun usaha hijab ini tergolong dalam golongan usaha kecil, akan tetapi keuntungan yang didapat cukup bagus dan prospek kedepan juga sangat baik jika dilihat dari target pasarnya yaitu kalangan menengah kebawah. Usaha ini didirikan oleh Fanur Kholifah seorang mahasiswa pada tahun 2015. Pendirian usaha hijab oleh ibu Fanur kholifah ini di latar belakangi karena kemauannya untuk menambah uang saku dikala waktu itu. Sebelum memiliki usaha hijab ini ibu Fanur Kholifah merupakan masasiswa biasa yang hanya mempunyai uang saku yang pas-pasan. Pada kala itu ibu fanur melihat temannya dikelas menjual hijab rawis dengan harga yang terbilang mahal untuk kalangan mahasiswa, mulai dari sanalah rasa ingin tahu Fanur akan berjualan hijab. Awal mulanya Fanur membeli 1 hijab dengan temennya itu, lalu dia mencari bahan yg sama persis ditoko. Setelah mencoba membuat hijab rawis dan menghancurkan 3 bahan hijab ibu Fanur pun berhasil membuat hijab rawis yang di jual sama persis dengan temennya itu. Oleh karena itu Fanur Khalifah memutuskan membuat kegiatan yang bisa memberikan penghasilan tambahan untuk uang sakunya sendiri, dengan. 34.

(54) 35. berbekal keakhliannya dalam bidang menjahit beliau memutuskan untuk membuat usaha hijab ini karena termotivasi akan kondisi yang dia alamasi masa itu. Seiring berjalannya waktu, usaha hijab nungpastel ini yang didirikan oleh Fanur Kholifah semakin berkembang yang awalnya hanya usaha kecil yang jualan mulai dari mulut kemulut tetapi kini usaha hijabnya bisa dibilang berkembang dapat dilihat dari pemasarnya yang bertamabah luas, yang awalnya target pasarnya hanya mahasiswa dikampus tetapi kini hijab nungpastel bisa memperluas pasarnya yaitu samapai ke seluruh Indonesia. Awal mula Fanur Kholifah bisa mengembangkan hijabnya hingga keseluruh Indonesia bermula pada awal semester 3 perkuliahan, dikala itu Fanur terkendala diperkuliahannya dikeranakan ada salah satu matakuliah yang dia tidak lulus, hal itu membuat dia banyak tidak bisa mengambil matakuliah lainnya di semester itu, dan hal itu juga membuat dia banyak menganggur. Dikala itu dia sempat merasa down akan kondisi dia saat itu kemudian dia mulai mencari kesibukan dan dia terbesit dalam pikirannya untuk menyeriuskan dan mengembangkan usahanya ini melalui dunia online. Dimulai saat itulah usaha yang dimilikinya ini bisa merambah pasar Indonesia. Hal tersebut seperti disampaikan oleh ibu Fanur dalam wawancara yang dilakukan pada hari kamis 27 Juni 2019 . beliau mengungkapkan bahwa: “Sherly : boleh diceritain gak sih gimana awal mulanya bisnis hijab ini mbak ? Fanur : emm awalnya itu kalau gak salah ya tahun 2015, 2015an akhir sekitaran desemberan kalo gak salah, itu aku inget. Waktu itu masih mahasiswa jadi pahamlah butuh uang jajan lebih tapi sungkan mau minta sama orang tua kan. Nah akutuh mikir gimana ya caranya punya uang jajan yang lebih tapi gak minta ke orang tua. Awalnya itu sih gak kepikiran ya mau bisnis itu tapi dikelasku ada mahasiswi gitu jualan hijab juga, rawis kek gini juga tapi harganya mahal banget. Disitu aku mulai penasaran kan, aku belilah punya dia satu hijabnya yang rawis. Aku.

(55) 36. telaah kenapa harganya mahal gitu. Trus aku tambah penasaran kan, belilah akutuh kain rawis yang sama kayak kain yang aku beli dari yang itu. Harganya loh bikin aku kaget. Sherly : emang semeternya berapa kok bisa bikin syok kek gitu tuh ? Fanur : waktu itu ya harganya itu ya masih 8000an kalo gak salah tapi harga jilbabnya itu mahal banget. Sherly : sebegitu jauh banding harganya mbak ? Fanur : em ee, jadi profitnya itu banyak banget Sherly : oh okey lanjut lagi cerita lagi mbak Fanur : nah kan aku beli kain rawis yang sama persis, trus aku coba-coba lah buat, kan aku udah beli satu contoh hijab rawis yang temenku tadi untuk ukurannya aku ikutin yang dia tadi, aku kan coba bikin tapi gagal trus mbak sampe berapa hijab gitu, 3 hijaban aku salah trus aku belajar lagi sampe bisa. Udah coba aku bisa gitu trus aku jual dengan tementemen dengan harga yang lebih murah, soalnya harga temen gitu ya. Waktu itu banyak banget yang minat, trus itukan pemula jadi belum aku seriusin, kadang-kadang aku buat kadang-kadangan juga enggak gitu. Sherly : oh seluangnya aja waktu? Fanur : kan sibuk mahasiswa waktu itu, tapi waktu itu pas smester 2 itu lagi sibuk-sibuknya kalo gak salah, jadi sempet berhenti gak sempet jualan hijab sama sekali. Tapi pas mau smester 3 itu aku ada matakuliah yang gak lulus gitu matakuliah prasyarat yang karena aku gak lulus matakuliah itu aku gak bisa ambil matakuliah yang banyak dismester selanjutnya. Sherly : oh kek kesendat gitu ya mbak? Fanur : jadikan aku punya waktu luangnya banyak tuh ya, aku mikir lagi apa aku terusin ya usahaku yang jilbab tadi untuk ngisi waktu kosongku itu. Kan aku disana aku bimbang down juga rasanya tapi aku coba bangkit lagi. Aku uletin lagi bisnisku yang tadi itu ya sampe sekarang udah bisa nikmatin hasilnya mbak. Udah gak usah buat hijab sendiri, kalau dulu buat hijab sendiri sekarang udah pake keryawan. Kalo dulu jaulan dari mulut kemulut, sekarang udah jualan keseluruh indonesia.” Penjualan hijab nungpastel pun semakin meningkat, peningkatan ini dapat dilihat dari permintaan pasar terhadap produk hijab yang tinggi. Dikarenaka hal itu UKM hijab nungpastel ini memperkerjakan kurang lebih 3 orang karyawan. Informasi yang diberikan oleh Fanur Kholifa selaku pemilik UKM pendapatan penjualan perbulan yang didapatkan dari penjualan hijab nungpastel ini bisa mencapai Rp. 5.000.000 sampai lebih Rp. 10.000.000.

(56) 37. Hal tersebut seperti disampaikan oleh ibu Fanur dalam wawancara yang dilakukan pada hari kamis 27 juni 2019. beliau mengungkapkan bahwa: “Sherly : enak ya kalo gitu, trus mau tanya nih lebih kedalem lagi ya. Kalo pendapatan perbulan itu bisa mencapai berapa ya mbak? Fanur : kalau perbulan tergantung ya, kadang itu dapet 5juta kadang pernah sih lebih dari 10juta gitu”. 4.2 Struktur Organisasi UKM UKM hijab nungpastel ini memiliki truktur organisasi yang sangatlah sederhana, dimana pemilik usaha bertindak sebagai pemilik usaha itu sendiri dan langsung membawahi bagian produksi dan langsung bertindak juga sebagai bagaian pemasaran. Bagian produksi ini terdiri dari 3 karyawannya yang merangkap ke bagian potong, bagian jahit, dan bagian quality control dan bagian pengemasan. Hal tersebut seperti disampaikan oleh ibu Fanur dalam wawancara yang dilakukan pada hari kamis 27 juni 2019. beliau mengungkapkan bahwa: “sekarang ada 3 karyawan, 2 ngerjain rawis 1 orang ngerjain pashmina ceruti. Semuanya langsung merangkap kerjanya mulai dari ngukur, motong, jahit, sampai mereka juga yang ngecek dan juga ngepacking barangnya”. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh UKM hijab nungpastel sebagai berikut:.

(57) 38. Gambar 4.1 Struktur Organisasi UKM. Pimpinan UKM. Bagian Produksi. Bagian Pemasaran. Karyawan. Karyawan. Karyawan. Sumber: diolah dari data primer UKM hijab nugpastel, juni 2019. Adapun tugas dan tanggungjawab dari struktur organisasi dari UKM hijab nungpastel sebagai berikut 1. Pimpinan Perusahaan Pimpinan perusahaan tertinggi dan juga selaku pemilik perusahaan. Bertugas untuk memimpin jalannya perusahaan dan memiliki wewenang penuh terhadap kelangsungan hidup perusahaan, melakukan evaluasi terhadap kinerja anak buah atau karyawan, serta melakukan perencanaan perusahaan yang baik dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. 2. Bagian produksi. Bagian produksi ini merupakan suatu bagian yang terdapat pada perusahaan yang bertugas untuk mrngatur kegiatan kegiatan yang diperlukan untuk proses.

(58) 39. produksi. Bagian produksi ini terdiri dari 3 karyawannya yang merangkap langsung ke bagian pemotongan, jahit, quality control, dan pengemasan  Pemotongan Bagian pemotongan ini bertugas untuk proses pemotongan bahan baku kain sesuai dengan ukuran dan pola ukuran sesuai dengan ukuran permintaan . Jahit Bagian jahit bertugas untuk menjahit hijab sesuai dengan pola yang telah ditetukan sebelumnya. . Quality Control Dalam bagian quality control ini gunanya untuk mengecek kembali hijab yang telah jadi apakah sudah memenuhi standar UKM atau apakah terdapat produk cacat.. . Pengemasan Bagian pengemasan disini bertanggungjawab atas kerapihan pecking atau pengemasan, serta bertanggungjawab juga atas kualitas produk terjaga dan tidaj cacat saat pengemasan.. 3. Bagian Pemasaran Bagian pemasaran disini bertanggungjawab atas terjualnya barang atau produk, serta bertugas juga menganalisa pasar dan juga mempromosikan barang atau produk kepada konsumen..

(59) 40. 4.3 Peralatan Produksi Hijab Dalam. proses. memproduksi. hijab. terdapat. bebarapa. yang. harus. dipersiapankan yaitu peralatannya. Peralatan yang digunakan dalam proses memproduksi hijab masing masing memiliki fungsi yang berbeda-beda. Peralatan yang dipakai dalam proses produksi ini ada mesin jahit, penggaris, meja jahit, dan gunting. Hal tersebut seperti disampaikan oleh ibu Fanur dalam wawancara yang dilakukan pada hari kamis 27 juni 2019. beliau mengungkapkan bahwa: “Sherly : kalau peralatan yang dipakai pada saat produksi itu apa aja mbak ? Fanur : kalau peralatan yang dipakai dalam proses produksi itu yang pasti penggaris kain ya itu untuk ngukur kainnya, trus gunting untuk gunting kainnya pastinya, ada mesin jahit nih kita pakai untuk pinggiran hijabnya doang + untuk jahit lebel brand ituloh yang ada nama nungpastelnya, trus ada meja jahit juga untuk supaya gampangkan ngerjainnya pegawainya gitu. Sherly : boleh tau gak sih mbak peralatannya itu detail harganya berapaan ? Fanur : kalau mesin jahit aku punya 3 unit kalo gak salah belinya tahun 2016, harganya tahun 2016 itu 3juta jadi totalnya 9juta. Penggaris itu kita punya 5 unit kalo gak salah harganya 50ribuan, itu bukan penggaris biasa penggaris yang buat kain itu, kalo meja jatih kita punya 3 harga satunya 220ribu satunya. Kalo gunting ya gunting biasa gunting buat kain itu 12ribu kita punya 5 “. Berikut pelatan-peralatan yang dipakai dalam proses produksi hijab dapat dilihat pada tabel 4.1.

Gambar

Tabel 4.23 Biaya Label Brand Untuk Pembuatan Hijab Pashmina Ceruti UKM  Hijab Nungpastel Selama Bulan Juni 2019 ..........................................
Gambar 2.1 Skema Kerangka Berfikir  .................................................................
Tabel 2.1   Penelitian Terdahulu  No  Peneliti dan
Tabel 2.1 (lanjutan)  Penelitian Terdahulu  No  Peneliti dan
+4

Referensi

Dokumen terkait

adalah Sa 2 diperoleh pada parameter tekanan 4 bar dengan waktu 10 detik dan kebersihan tertinggi yang dapat dicapai oleh proses sandblasting dari hasil penelitian adalah Sa 3

Namun karena pandemi, pemerintah Saudi masih menutup tanah suci, sehingga kemungkinan (ibadah haji) ditunda tahun 2021,” terang Kepala Kemenag Kabupaten malang, Dr musta’in

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai batasan dalam penelitian ialah Bagaimana upaya peningkatan dan

Dari ciri-ciri keluarga tradisional dan modern Amerika yang telah disampaikan di atas, video music James Intveld “Remember Me” jelas terlihat lebih banyak menampilkan

Svrha im je u toj dobi osjetilna spoznaja raznih predmeta (veličina, težina, oblik…) te je vrlo često da tada bacaju predmete koje ne bi smjeli. U mlađoj skupini nastavlja

Selain itu, ruang lingkup kajian psikologi pendidikan juga mencakup kajian-kajian tentang hal-hal lain yang erat kaitannya dengan situasi dan proses

Penelitian dilakukan dengan menganalisis peran dari APIP dan Aparatur Desa terkait dalam pengelolaan keuangan desa.Selanjutnya,tujuannya untuk menuju tata kelola

Berdasarkan persepsi yang diberikan konsumen terhadap green marketing menunjukkan bahwa mereka mengerti bentuk promosi yang dilakukan untuk mengajak menggunakan