• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Harga Saham

rasio keuangan yang penting untuk mengukur harga saham pasar. Rasio ini menunjukkan seberapa tinggi suatu saham dibeli oleh investor dibandingkan dengan laba per lembar saham. Kalau PER perusahaan tinggi berarti saham

perusahaan dapat memberikan return yang besar bagi investor. PER merupakan rasio yang lazim dipakai untuk mengukur harga saham (market price) setiap lembar saham biasa dengan laba per lembar saham (Simamora,2000:531).

Penelitian empiris sebelumnya mengenai return saham dan beberapa variabel akuntansi dapat menjadi pertimbangan bagi investor sebelum memutuskan untuk melakukan investasi di pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Sunarto dan Kartika (2003) tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividen Kas Di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap Cash Dividend. Penelitian Marpaung (2003) berjudul “Perubahan Dividend Yield dan Perubahan Price Earning Ratio Berpengaruh terhadap Perubahan Harga Saham”. Hasil penelitian ini menunjukan secara simultan perubahan dividend yield dan perubahan price earning ratio mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. Pengujian secara parsial menunjukan bahwa pengaruh perubahan dividend yield dan perubahan price earning ratio terhadap perubahan harga saham tidak signifikan. Penelitian Susilowati (2003) berjudul “Pengaruh

Price Earning Ratio terhadap Faktor Fundamental Perusahaan (Divivend Ratio, Earning Per Share, dan Resiko) Pada Perusahaan Publik Di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada pengaruh antara PER dan return

saham. Yusuf Sarnoto (2001) berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas,

Leverage Keuangan dan Rasio Harga Saham terhadap Return Saham Yang Diharapkan Investor Di Bursa Efek Jakarta” menyatakan bahwa secara parsial

EPS berpengaruh signifikan terhadap return saham sedangkan PER tidak berpengaruh terhadap return saham.

Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan yang memberikan hasil yang kontradiktif serta adanya fenomena masalah yang terjadi maka penelitian ini akan meneliti ulang variabel-variabel yang pernah diteliti. Dengan menggunakan variabel EPS dan PER serta menggunakan obyek penelitian di perusahaan Manufaktur dan periode waktu tahun 2005-2008 yang diharapkan memberikan hasil yang berbeda. Alasan peneliti menggunakan perusahaan manufaktur adalah karena perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang sensitif terhadap adanya reaksi pasar sehingga dapat diketahui apakah hasil yang akan diperoleh akan sama atau berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya, dan untuk mendapatkan keberagaman dalam hasil pada penelitian yang dilakukan. Peneliti tertarik dan bermotivasi untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji pengaruh EPS dan PER terhadap return saham. Maka penelitian ini berjudul

“Pengaruh Price Earning Ratio dan Earning Per Share terhadap Return

Saham Studi Kasus : Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah PER berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah EPS berpengaruh secara parsial terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

3. Apakah Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh secara simultan terhadap return saham pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia?

C. Batasan Masalah

Agar penelitian ini tidak terlalu luas dan sesuai dengan apa yang diinginkan, maka penulis membuat batasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian terbatas pada perusahaan-perusahaan Manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005-2008.

2. Penelitian ini terbatas pada perusahaan Manufaktur yang bergerak di bidang

Basic Industry and Chemicals, Miscellaneous Industry dan Consumer Goods Industry.

3. Penelitian ini terbatas pada data earning per share dan price earning ratio pada perusahaan manufaktur tahun 2005-2008 yang bergerak di bidang Basic Industry and Chemicals, Miscellaneous Industry dan Consumer Goods Industry.

D. Tujuan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menentukan arah penelitian. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh PER terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh EPS terhadap return saham secara parsial pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh EPS dan PER terhadap return saham secara simultan pada perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat atau kegunaan bagi berbagai pihak:

1. Bagi investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang terlibat didalamnya untuk mendapatkan informasi guna pengambilan keputusan investasi, terutama dalam memprediksi return saham suatu investasi.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian lain yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya tentang manejemen investasi.

4. Bagi Masyarakat

Berguna untuk menambah pengetahuan dalam hal pasar modal.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Landasan Teori

Dalam bab ini mengemukakan tentang teori-teori pengertian saham, faktor-faktor yang mempengaruhi saham, pengertian return saham, pengertian laporan keuangan, jenis-jenis rasio keuangan, tabel penelitian terdahulu, kerangka teoritis penelitian dan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Dalam bab ini mengemukakan mengenai jenis penelitian, subjek dan objek yang diteliti, waktu dan lokasi, variabel penelitian, sampel dan

populasi, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, uji asumsi klasik dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum Perusahaan

Bab ini berisikan tentang gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan dan perkembangan perusahaan.

Bab V : Analisis Data

Bab ini mengemukakan tentang menganalisis data-data yang telah dikumpulkan berdasarkan teknik analisis data yang sudah ditentukan serta pembahasannya.

Bab VI : Kesimpulan, Saran, Keterbatasan Penelitian

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan, saran yang dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait, serta keterbatasan yang ada dalam penelitian yang dilakukan.

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Harga Saham

1. Pengertian saham

Saham adalah tanda bukti pengambilan bagian atau peserta dalam suatu Perseroan Terbatas (PT) (Hadi, 2007:310). Menurut Fakhruddin dan Sopian Hadianto (2001:6) Saham didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa saham adalah surat bukti kepemilikan seseorang terhadap suatu perusahaan.

2. Jenis-jenis saham

Menurut Jogiyanto (2008:107) saham dapat dibagi menjadi 3 yaitu: a. Saham Preferen

Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. Oleh karena itu, saham preferen dianggap

mempunyai karakteristik di tengah-tengah antara obligasi dan saham biasa.

Beberapa macam saham preferen (Jogiyanto, 2008:110-111) yaitu: 1) Convertible preferred stock

Convertible preferred stock adalah saham preferen yang memungkinkan pemegangnya untuk menukar saham ini dengan saham biasa dengan rasio penukaran yang sudah ditentukan. Hal ini tujuannya untuk menarik investor yang menyukai saham biasa.

2) Callable preferred stock

Callable preferred stock adalah bentuk lain dari saham preferen yang memberikan hak kepada perusahaan yang mengeluarkan untuk membeli kembali saham ini dari pemegang saham pada tanggal tertentu dimasa yang akan datang dengan nilai yang tertentu juga. Biasanya harga tebusan ini lebih tinggi dari harga nominal sahamnya.

3) Adjustable-rate preferred stock

Adjustable-rate preferred stock adalah jenis saham prefen yang merupakan saham inovasi baru Amerika yang dikenalkan pada tahun 1982. Saham preferen ini tidak membayar dividen secara tetap, tetapi berdasarkan tingkat return securities treasury bill.

Saham ini cocok buat investasi jangka pendek dan bagi investor yang mempunyai kelebihan kas.

b. Saham Biasa

Jika perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja, saham ini biasanya dalam bentuk saham biasa (common stock). Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak antara lain: (Jogiyanto 2008:112)

1) Hak kontrol yaitu hak pemegang saham biasa untuk memilih pimpinan perusahaan.

2) Hak menerima pembagian keuntungan yaitu hak pemegang saham biasa untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan.

3) Hak preemptive yaitu hak pemegang saham untuk mendapatkan persentasi pemilikan yang sama jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham untuk tujuan melindungi hak kontrol dari pemegang saham lama dan melindungi harga saham lama dari kemerosotan nilai.

c. Saham treasury

Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasury yang nantinya dapat dijual kembali.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham

Menurut Arifin (2001:115-116) pergerakan saham dipengaruhi oleh faktor faktor sebagai berikut:

a. Kondisi fundamental emiten

Faktor fundamental merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja perusahaan. Secara teoritis jika kinerja perusahaan mengalami peningkatan maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham, demikian sebaliknya faktor fundamental merupakan faktor yang berkaitan dengan kinerja emiten yang tercermin dalam kinerja keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan perusahaan. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Demikian sebaliknya, semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan.

b. Hukum permintaan dan penawaran

Faktor hukum permintaan dan penawaran digunakan investor untuk mengetahui kondisi fundamental perusahaan dalam melakukan transaksi jual beli. Transaksi inilah yang akan mempengaruhi fluktuasi harga saham. Perlu diwaspadai juga bahwa kenaikan harga saham karena permintaan yang banyak atau penawaran yang sedikit tidak akan berlangsung terus sebab pada suatu titik harga akan terlalu mahal.

c. Tingkat suku bunga

Investor harus memperhatikan faktor suku bunga untuk mengetahui harapan hasil dari setiap investasi yang dilakukannya. Dengan adanya perubahan suku bunga, tingkat pengembalian hasil berbagai sarana invertasi akan mengalami perubahan, ada yang cenderung naik dan ada pula yang cenderung turun. Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada alokasi dana investasi para investor. Investor produk bank seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya jika dibanding dengan investasi dalam bentuk saham. Karena investor akan menjual saham dan dananya akan ditempatkan di bank. Penjualan saham secara serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham secara signifikan.

d. Valuta asing

Dollar Amerika merupakan mata uang kuat yang mempengaruhi nilai dari mata uang negara-negara lain. Sebagai contoh ketika suku bunga dolar Amerika naik, investor asing mengharapakan hal yang sama. Mereka akan berbondong-bondong menjual sahamnya untuk ditempatkan di bank dalam bentuk dollar, otomatis harga saham akan turun.

e. Dana asing di Bursa

Mengamati jumlah dana investasi asing merupakan hal yang penting, karena dengan semakin besarnya dana yang ditanamkan, hal ini menandakan bahwa kondisi investasi di Indonesia telah kondusif yang

berarti pertumbuhan ekonomi tidak lagi negatif, yang tentu saja akan merangsang kemampuan emiten untuk mencetak laba. Sebaliknya, jika investasi asing berkurang, ada perkiraan bahwa mereka sedang ragu atas negeri ini, baik atas keadaan sosial politik maupun keamanannya. Jadi besar kecilnya investasi dana asing di bursa akan berpengaruh pada kenaikan atau penurunan harga saham.

f. Indeks harga saham

Kenaikan indeks harga saham gabungan sepanjang waktu tertentu, tentunya menandakan kondisi investasi dan perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti iklim investasi sedang buruk. Kondisi demikian akan mempengaruhi naik turunnya harga saham di pasar bursa.

g. News dan Rumors

Berita yang beredar di masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi, sosial, politik, keamanan, hingga berita seputar

reshuffle kabinet. Dengan adanya berita tersebut, para investor bisa memprediksi seberapa kondusif keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi bisa dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa. Begitu banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham, dalam penelitian ini akan difokuskan pada faktor fundamental emiten sebagai pertimbangan utama dalam menanamkan saham.

4. Penilaian Saham

Penilaian saham terdiri dari beberapa model dan teknik dapat digunakan oleh para analis. Model penilaian saham merupakan suatu mekanisme untuk merubah rangkaian variabel ekonomi atau variabel perusahaan yang diramalkan menjadi perkiraan tentang harga saham.

Model penilaian untuk kepentingan analisis pada dasarnya dibagi menjadi dua analisis yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental (Husnan, 2001:315) menjelaskan bahwa analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan dengan mengamati perubahan faktor analisis di masa lalu. Analisis teknikal tidak memperhatikan faktor-faktor fundamental yang diperkirakan mempengaruhi harga saham. Analisis teknikal mengasumsikan bahwa harga saham mencerminkan informasi yang ditujukan oleh perubahan harga di waktu lalu sehingga perubahan harga saham mempunyai pola tertentu dan pola tersebut akan berulang dengan demikian analisis utamanya berwujud grafik atau chart.

Dokumen terkait