• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.4. Hasil Analisa Data

Pertanyaan mengenai variabel penelitian diberikan skor atau nilai dan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan teknik analisa kuantitatif dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu rumus koefisien korelasi product moment dan koefisien determinasi.

Dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data Library Research (Penelitian Kepustakaan), observasi, Questionaire (Kuisioner) dan Interview (wawancara). Pada pengisian kuesioner diberikan kepada 164 orang responden dan wawancara dilakukan kepada 2 orang responden.

4.4.1.Klasifikasi Data

Interpretasi data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian dapat dilakukan dengan mengklasifikasikannya terlebih dahulu, yaitu berdasarkan nilai-nilai jawaban responden. Untuk penjelasan ini telah disebutkan sebelumnya pada Bab III hal penentuan skor.

Untuk mengetahui apakah jawaban yang diberikan oleh responden tersebut tergolong tinggi, sedang, atau rendah maka harus ditentukan telebih dahulu rata- ratanya, yaitu dengan cara membagi jumlah skor jawaban dari variabel penelitian

dengan jumlah pertanyaan. Dari hasil pembagian tersebut dapat diketahui jawaban responden tergolong dalam kategori yang mana.

Berdasarkan pengklasifikasian tersebut maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variabel penelitian dapat didistribusikan menurut kategori yang telah ditentukan. Berikut ini distribusi jawaban responden yang disajikan dalam bentuk tabel beserta interpretasinya.

Tabel 6. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Variabel Implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)

No Nilai Jawaban Kategori Frekuensi PERSENTASE (%)

1 2,34 - 3,00 Tinggi 121 73.8%

2 1,67 - 2,33 Sedang 43 26.2%

3 1,00 - 1,66 Rendah 0 0.0%

Jumlah 164 100.0%

Sumber : Kuesioner variabel x

Tabel tersebut menunjukkan tentang jawaban responden terhadap variabel x yaitu implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) bahwa nilai jawaban responden yang berada pada kategori tinggi ada sebanyak 121 orang (73,8%), kategori sedang sebanyak 43 orang (26,2%). Dari keseluruhan responden yang berjumlah 164 orang tidak ada nilai jawaban yang berada pada kategori rendah (0%).

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden mengetahui dan memahami dengan baik tentang implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) di Kecamatan Medan Maimun. Dengan kata lain, masyarakat penerima program P2KP pada Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Kampung Baru sangat memahami substansi dari program yang dimaksud. Adapun isi substansi pertanyaan berdasarkan indikator- indikator yang mengacu pada konsep Tridaya, yaitu pengembangan masyarakat, pengembangan ekonomi, dan perlindungan lingkungan.

Hal ini terlihat dari jawaban kuesioner responden yang berkaitan dengan implementasi P2KP dan juga wawancara yang diperoleh dari fasilitator kelurahan.

Salah satunya yang berkaitan dengan sosialisasi P2KP kepada masyarakat dilakukan secara personal maupun forum-forum pertemuan warga (FGD) dan juga menggunakan berbagai media seperti brosur dan poster. Tanggapan masyarakat terhadap program ini bahwa mereka sangat mendukung penanggulangan kemiskinan di lingkungan tempat tinggal mereka. P2KP merupakan pola atau program dimana masyarakat diikutkan untuk memikirkan permasalahan kemiskinan, merencanakan, dan melaksanakan sekaligus mengawasi berbagai persoalan yang dihadapi oleh kondisi lingkungan mereka sendiri. Dengan melibatkan dan memikirkan tentang masalah kemiskinan, diharapkan masyarakat sendiri secara tepat akan membantu mengatasi masalah tersebut.

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden untuk Variabel Keluarga Miskin

No Nilai Jawaban Kategori Frekuensi Persentasi (%)

1 2,34 - 3,00 Tinggi 6 3.7%

2 1,67 - 2,33 Sedang 158 96.3%

3 1,00 - 1,66 Rendah 0 0.0%

Jumlah 164 100.0%

Sumber : Kuesioner variabel y

Tabel di atas menunjukkan tentang jawaban responden terhadap variabel y yaitu penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun bahwa nilai jawaban responden yang berada pada kategori tinggi sebanyak 6 orang (3,7 %), untuk kategori sedang sebanyak 158 orang (96,3 %) dan tidak ada responden (0 %) yang berada pada kategori rendah.

Hal ini menunjukkan bahwa responden berada pada kategori sedang, artinya belum sesuai dengan harapan. Hal ini dikarenakan variabel-variabel kemiskinan masih melekat pada kehidupan masyarakat miskin di Kelurahan Hamdan dan Kelurahan Kampung Baru. Kondisi kemiskinan ini diperburuk dengan kualitas masyarakat yang memiliki kemampuan sumber daya manusia yang masih rendah, kualitas lingkungan perumahan dan permukiman yang jauh dibawah standar, kelayakan mata pencaharian yang tidak menentu serta ditambah dengan kurangnya akses ke prasarana dan sarana dasar lingkungan yang memadai.

4.4.2. Analisis Data

Untuk mengetahui adanya hubungan antara dua variabel maka digunakan analisis korelasi. Pada penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisis data : 1. Koefisien Korelasi Product Moment

2. Koefisien Determinasi

Penjelasan mengenai teknik ini telah disebutkan penulis pada Bab III.

Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel yang telah dirumuskan dalam hipotesis, maka penulis menggunakan uji korelasi dengan menggunakan Koefisien Korelasi Product Moment. Rumus yang digunakan untuk uji korelasi tersebut adalah sebagai berikut :

) ) ( ( ) ) ( ( ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2

∑ ∑∑

− = y y n x x n y x xy n rxy Keterangan : rxy : koefisien korelasi x : variabel bebas y : variabel terikat n : jumlah sampel

Sesuai dengan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut :

∑X = 15.431 ∑Y = 4.656 ∑X2 = 1.461.405 ∑Y2 = 132.664 ∑XY = 438.518 (∑X)2 = 238.115.761 (∑Y) 2 = 21.678.336 Maka :

{

}{

}

{

}{

}

200917504 , 0 7675 , 349476 70216 40 1221340110 70216 78560 . 1554659 70216 21678336 21756896 238115761 239670420 71846736 71916952 ) 4656 ( 132664 . 164 ) 15431 ( 1461405 . 164 ) 4656 ( ) 15431 ( ) 438518 ( 164 ) ) ( ( ) ) ( ( ) ( ) ( ) ( 2 2 2 2 2 2 = = = = − − − = − − − = − − − =

x

∑∑

x

∑ ∑

n

y

y n y x xy n rxy

Dari hasil perhitungan diperoleh rxy = 0,20092 (dibulatkan) atau dengan kata

lain koefisien korelasi bernilai positif, artinya kenaikan variabel yang satu akan diikuti oleh kenaikan variabel yang lainnya. Hubungan yang positif mengartikan

bahwa implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) di Kecamatan Medan Maimun berpengaruh terhadap penurunan jumlah keluarga miskin.

Selanjutnya, koefisien korelasi tersebut dibandingkan dengan koefisien r-tabel. Pada tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan (α = 5%) yang berarti tingkat kesalahan maksimal 5% atau tingkat kebenaran minimal 95% untuk

n=164, dengan ketentuan bila r-hitung lebih besar dari r-tabel maka hipotesis

alternatif diterima. Tetapi bila r-hitung lebih kecil dari r-tabel maka hipotesis nol yang diterima. Berdasarkan ketentuan di atas diperoleh nilai r-tabel = 0,148. Atau

dengan kata lain, 0.20092 > 0.148 atau rxy > r. Sehingga hipotesis alternatif

diterima dan hipotesis nol ditolak.

Bentuk hipotesisnya adalah sebagai berikut :

Hipotesis Nol :Tidak ada hubungan antara implementasi Program

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (X) dengan penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun (Y).

Hipotesis Alternartif : Ada hubungan antara implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) (X) dengan penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun (Y).

ATAU Ho : µ = o (tidak ada hubungan) Ha : µ ≠ o (ada hubungan)

Dengan analisis tersebut dapat diketahui apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak. Dan ternyata r-hitung (0,20092) lebih besar dari r-tabel (0,148). Dengan demikian koefisien korelasi 0,20092 itu dapat diterima atau hipotesis alternatif diterima dan hipotesisi nol ditolak.

Selanjutnya, untuk dapat memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan tersebut, maka digunakan pedoman berikut ini :

- Antara 0,00 s/d 0,19 : hubungan sangat rendah

- Antara 0,20 s/d 0,39 : hubungan rendah

- Antara 0,40 s/d 0,59 : hubungan sedang

- Antara 0,60 s/d 0,79 : hubungan tinggi

- Antara 0,80 s/d 1,00 : hubungan sangat tinggi (Sugiyono, 2002 : 149).

Berdasarkan koefisien korelasi yang diperoleh sebesar 0,20092 termasuk kepada kategori rendah. Jadi, terdapat hubungan yang rendah antara implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) terhadap penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun.

Koefisien Determinasi

Selanjutnya, untuk mengetahui sekaligus membuktikan hipotesis, yaitu mengetahui seberapa besar hubungan yang ditimbulkan oleh variabel bebas (implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan /P2KP) terhadap variabel terikat (penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun)

digunakan Koefisien Determinasi. Rumus yang digunakan untuk menentukan

koefisien determinasi tersebut adalah sebagai berikut:

D = r2 x 100%

Keterangan :

D : koefisien determinasi

r : koefisien korelasi product moment (Sugiyono, 2002 : 149). Maka diperoleh :

D = r2 x 100%

= (0.20092)2 x 100%

= 0,040368 x 100% = 4,0368 %

Hubungan yang ditimbulkan oleh variabel bebas (implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) terhadap variabel terikat (penurunan jumlah keluarga miskin) di Kecamatan Medan Maimun adalah sebesar

4,0368 %.

Berdasarkan hasil analisis data di atas bahwa hubungan implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) terhadap penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun memiliki tingkat efektivitas yaitu sebesar 4,0368% yang diperoleh berdasarkan indikator-indikator yang diolah penulis meliputi implementasi, pengembangan masyarakat, pengembangan ekonomi, perlindungan lingkungan dan kemiskinan, serta faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Kemiskinan di Indonesia saat ini merupakan bagian dari kompleksitas permasalahan bangsa di tengah-tengah masa transisi perubahan yang cepat dan kondisi ekonomi yang penuh ketidakpastian dalam skala global. Dalam kondisi ketergantungan yang tinggi terhadap pinjaman luar negeri saat ini, maka upaya penanggulangan kemiskinan di Indonesia, apapun bentuknya, perlu disertai dnegan proses membangun kesadaran nasional dan sikap mandiri, baik di jajaran aparatur Pemerintah Daerah maupun masyarakat melalui pendekatan pemberdayaan daerah dan masyarakat.

Upaya penanggulangan kemiskinan selama ini, sesungguhnya tidaklah kurang. Berbagai program kemiskinan, yang didukung berbagai donor dengan framework

masing-masing, telah menyemarakkan program-program berbasis pemberdayaan masyarakat. Namun, sangat disayangkan program-program tersebut kurang terkoordinasikan dengan baik sehingga hasil yang diharapkan belum maksimal.

Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP) di Kecamatan Medan Maimun, tentu ada kekurangannya disamping keberhasilannya. Salah satu kekurangannya adalah ketidakmampuan menempatkan peran Pemerintah Daerah (Pemda) secara proporsional sehingga tidak mendorong Pemda untuk ikut merasa memiliki dan menjaga kesinambungannya.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang rendah antara implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) dengan penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun, dengan koefisien korelasi yaitu 0,20092. Hubungan implementasi Program Penanggulangan Kemiskinan (P2KP) terhadap penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun hanya sebesar 4, 0368%.

Walaupun hasil penelitian ini kurang memperlihatkan hubungan yang kuat, namun pelaksanaan program ini baru merupakan tahapan awal dari program nasional untuk penanggulangan kemiskinan di Indonesia. Karena program ini direncanakan akan berlangsung sampai dengan tahun 2015. Untuk tahun 2007 P2KP reguler akan berlanjut dengan nama Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)-P2KP yang merupakan integrasi dan perluasan program-program penanggulangan kemiskinan sebelumnya yang berbasis partisipasi dan pemberdayaan masyarakat.

5.2. Saran

Belajar dari pengalaman pelaksanaan P2KP di Kecamatan Medan Maimun khususnya dan seluruh daerah penerima program P2KP di Indonesia pada umumnya, beberapa saran yang dapat direkomendasikan sebagai berikut :

a. Masih terjadinya kesemrawutan koordinasi program-program penanggulangan kemiskinan di Indonesia, yang salah satunya pelaksanaan P2KP di Kecamatan Medan Maimun, nampaknya diperlukan langkah-langkah ke depan untuk melakukan review secara menyeluruh terhadap program-program penanggulangan

kemiskinan yang diselenggarakan pusat maupun daerah, pemerintahan maupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ataupun dana pinjaman yang berasal dari luar negeri maupun mandiri dengan rupiah murni. Hasil review dituangkan dalam

Grand Strategy penanggulangan kemiskinan secara lebih serasi, sistematis dan terarah.

b. Pola pendampingan yang diterapkan dalam program P2KP tahap berikutnya, seyogyanya tidak hanya ditumpukan kepada para konsultan. Keikutsertaan pemerintah daerah selaku administrator pembangunan di daerah perlu diposisikan secara lebih proporsional sejalan dengan semangat dan nuansa otonomi daerah. c. Perlu diadakan upaya peningkatan dalam implementasi program P2KP di setiap

DAFTAR PUSTAKA

________ Modul Pelatihan Dasar P2KP, 2006. KMW-IV Sumatera Utara.

________ Bunga Rampai Pembangunan Kota Indonesia dalam Abad 21, Konsep dan Pendekatan Pembangunan Perkotaan di Indonesia, 2005. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta.

_________2006. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Program

Penanggulangan Kemiskinan (PJM PRONANGKIS) Kelurahan Hamdan.

_________2006. Dokumen Perencanaan Jangka Menengah Program

Penanggulangan Kemiskinan (PJM PRONANGKIS) Kelurahan Kampung Baru.

_________2007. Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Pemerintah Kota Medan. Adi, Isbandi Rukminto, 2003. Pemberdayaan, Pengembangan Masyarakat dan

Intervensi Komunitas: Pengantar pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Badan Pusat Statistik dan Departemen Sosial, 2002. Penduduk Fakir Miskin Indonesia. BPS, Jakarta Indonesia.

Bungin, Burhan, 2001. Metodologi Penelitian Sosial : Format-Format Kuantitatif dan Kualitatif. Airlangga University Press, Surabaya.

Devas, N. and Rakodi, C. eds., 1993. Managing Fast Growing Cities: New Approaches to Urban Planning and Management in the Developing World. Longman, Harlow.

Dye, Thomas R, 1981. Understanding Public Policy. Englewood Cliffs, New Jersey, Prentice Hall.

Easton, David, 1988. Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik. Penerjemah Sahat Simamora, cet. 2. Bina Aksara, Jakarta.

Faisal, Sanapiah, 2000. Format-Format Penelitian Sosial (Dasar-Dasar dan Aplikasi), Rajawali Press, Jakarta.

Gaffar, Afan, 1989. Beberapa Aspek Pembangunan Politik. Rajawali, Jakarta.

Gaffar, Afan, 1999. Politik Indonesia : Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Goggin,M.L., Bowman,A.O’M., Lester,J.P. and O’Toole,L.J.,Jr, 1990.

Implementation Theory and Practice : Toward a Third Generation. Glenview III : Scott Foresman/Little, Brown and Company.

Hadar, Ivan A., 2004. Utang, Kemiskinan dan Globalisasi – Pencarian Solusi Alternatif. Lapera Pustaka Utama, Yogyakarta.

Hettne, Bjorn, 1991. Development Theory and the Three World. Longman Scientific and Technical, Essex.

Ife, Jim, 1995. Community Development: Creating Community Alternatives,Vision, Analysis and Practice. Longman, Australia.

Islamy, M. Irfan, 1992. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara, Jakarta.

Ismawan, Bambang, 2000. Pemberdayaan Orang Miskin – Rekfleksi Seorang Pegiat LSM. Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta.

Jones, Charles O, 1991. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy). Penerjemah Ricky Istamto. Rajawali, Jakarta.

Kartasasmita, Ginandjar, dkk, 1996. Pembaruan dan Pemberdayaan; Permasalahan, Kritik dan Gagasan Menuju Indonesia Masa Depan. Ikatan Alumni ITB, Jakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2003. Ekonomi Pembangunan : Teori, Masalah dan Kebijakan. AMP YKPN, Yogyakarta.

Kuncoro, Mudrajad, 2004. Ekonomi Pembangunan II. Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta.

Mazmanian, Daniel & Sabatier, Paul, 1983, contributors and editors, Effective Policy Implementation. Lexington Books.

Meier, Gerald M., 2000. Leading Issues in Economic Development, 7th edition. Oxford University Press, New York.

Moleong, Lexy S., 1997. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT. Remaja Resdakarya, Bandung.

Nawawi, Hadari, 1995. Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Prasetyo, Eko, 2005. Orang Miskin Tanpa Subsidi. Resist Book, Yogyakarta.

Remi, Sutyastie Soemitro dan Prijono Tjiptoherijanto, 2002. Kemiskinan dan Ketidakmerataan di Indonesia. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Santoso, Priyo Budi, 1993. Birokrasi Pemerintah Orde Baru : Perspektif Kultural dan Struktural. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sarman, Mukhtar & Sajogyo, 1999. Masalah Penanggulangan Kemiskinan, Refleksi dari Kawasan Timur Indonesia. Puspa Swara, Jakarta.

Seabrook, Jeremy, 2006. Kemiskinan Global. Resist book, Yogyakarta.

Sjahrir, 1987. Kebijaksanaan Negara : Konsistensi dan Implementasi. LP3ES, Jakarta.

Soetomo, 2006. Strategi-Strategi Pembangunan Masyarakat. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Strauss, Anselm & Corbin, Juliet., 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sugiyono, 2002. Metode Penelitian Adminstrasi. CV. Alvabeta, Bandung.

Sumodiningrat, Gunawan, 1997. Pembangunan Daerah dan Pemberdayaan

Sumodiningrat, Gunawan, 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Supriatna, Tjahya, 2000. Strategi Pembangunan dan Kemiskinan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.

Suyanto, Bagong & Sutinah (ed.), 2005. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan. Prenada Media, Jakarta.

Suyono, Haryono, 1997. Prokesra: Pemberdayaan Keluarga Sebagai Upaya

Penanggulangan Kemiskinan. Menteri Negara Kependudukan/BKKBN, Jakarta.

The Liang Gie, 1976. Efisiensi Kerja bagi Pembangunan Negara, Suatu Bunga Rampai Bacaan. Gadjah Mada University Press.

The Liang Gie, 1982. Dari Administrasi ke Filsafat : Suatu Kumpulan Karangan. Supersukses, Yogyakarta.

Todaro, Micheal P., 2000. Economic Development, 6th edition. Longman, New York and London.

Usman, Sunyoto, 2004. Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Wahab, Solichin Abdul, 1991. Analisis Kebijaksanaan : dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara, Jakarta.

Wahab, Solichin Abdul, 1994. Analisis Kebijaksanaan : dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Bumi Aksara, Jakarta.

Lampiran 1 DAFTAR PERTANYAAN (WAWANCARA) Implementasi P2KP

1. Apakah ada dilakukan sosialisasi substansi P2KP di kelurahan anda? 2. Media apa saja yang digunakan dalam melakukan sosialisasi tersebut? 3. Kapan sosialisasi tersebut dilakukan?

4. Bagaimana tanggapan masyarakat terhadap sosialisasi substansi P2KP? 5. Apakah ada dilakukan Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)?

6. Bagaimanakah kesiapan masyarakat dalam melaksanakan P2KP? 7. Apakah ada dilakukan Focus Group Discussion (FGD)?

8. Bagaimanakah pelaksanaan FGD di kelurahan anda?

9. Bagaimanakah pelaksanaan pemetaan swadaya termasuk analisis potensi, permasalahan dan kebutuhan masyarakat di kelurahan anda?

10. Apakah ada dilakukan pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelurahan anda?

11. Bagaimanakah pelaksanaan BKM tersebut?

12. Bagaimanakah proses penyusunan perencanaan partisipatif penanggulangan kemiskinan di kelurahan anda?

13. Apakah ada dibentuk Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di kelurahan anda? 14. Apakah pelaksanaan kegiatan oleh KSM sesuai dengan perencanaan yang telah

tertuang dalam PJM Pronangkis (Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan)?

DAFTAR PERTANYAAN (QUESIONER)

Pengantar :

Pertanyaan-pertanyaan di dalam kuesioner ini merupakan acuan bagi penulis untuk mengetahui bagaimana hubungan efektivitas yang ditimbulkan dari pengimplementasian Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) terhadap penurunan jumlah keluarga miskin di Kecamatan Medan Maimun.

Pengisian kuesioner ini dilakukan untuk tujuan tulisan ilmiah guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar S-2. Penulis tidak menyebutkan identitas responden dalam tulisan ini dan benar-benar menjaga kerahasiaan data yang diperoleh dari responden. Penulis meminta kerjasama/bantuan responden dalam pengisian kuesioner ini.

Untuk itu dengan segala kerendahan hati, saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan dan menuliskan jawaban yang sebenar-benarnya pada kotak yang disediakan.

Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah dengan baik pertanyaan dan pilih jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Isilah jawaban pada kotak jawaban yang telah tersedia. 3. Jawablah seluruh pertanyaan tanpa ada yang terlewatkan.

I. Efektivitas

1. Apakah ada dilakukan sosialisasi kepada masyarakat terhadap kegiatan P2KP? a. Ada

b. Tidak ada c. Tidak tahu

2. Apakah dalam penyebaran informasi tentang kegiatan P2KP melibatkan berbagai pihak terkait?

a. Ya, dengan berbagai pihak terkait b. Tidak, hanya beberapa pihak terkait saja c. Tidak tahu

3. Apakah dalam penyebaran informasi P2KP menggunakan berbagai media? a. Ya, dengan berbagai media informasi

b. Tidak, hanya beberapa media informasi c. Tidak tahu

4. Bagaimanakah tanggapan masyarakat terhadap kegiatan P2KP dalam rangka penanggulangan kemiskinan?

a. Sangat mendukung b. Biasa saja

c. Tidak mendukung

5. Menurut anda, apakah waktu untuk melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan yang telah direncanakan?

a. Sangat terjadwal b. Tidak terjadwal c. Sangat tidak terjadwal

6. Apakah penggunaan dana P2KP sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat? a. Sudah sesuai

b. Belum sesuai c. Tidak tahu

II. Pengembangan Masyarakat

1. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tenang pelayanan kesehatan? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

2. Menurut anda apakah pelayanan kesehatan sudah diberikan secara maksimal? a. Sudah

b. Belum c. Tidak tahu

3. Menurut anda, apakah peralatan kesehatan di lingkungan anda sudah memadai? a. Sudah

b. Belum c. Tidak tahu

4. Apakah pemberian obat sesuai dengan kebutuhan kesehatan anda? a. Sesuai

b. Tidak sesuai c. Tidak tahu

5. Apakah anda turut serta dalam pemberdayaan kesehatan? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

6. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang pendidikan yang bermutu? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

7. Apakah sekolah di lingkungan anda memberikan pembebasan berbagai

pungutan/iuran/sumbangan? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

8. Bagaimanakah sarana belajar mengajar sekolah di lingkungan anda? a. Sudah memadai

b. Belum memadai c. Tidak tahu

9. Apakah anda pernah mendapatkan bantuan pangan dari kegiatan P2KP? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

10. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang pengembangan pendidikan gizi keluarga?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

11. Apakah anda pernah menerima bantuan makanan tambahan/makanan pendamping ASI dari kegiatan P2KP?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

12. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya dalam bidang kesehatan dan pendidikan?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

13. Apakah anda mendapatkan kemudahan dalam mengakses pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekitar anda?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

III. Pengembangan Ekonomi

1. Apakah anda pernah mendapatkan informasi tentang kredit

UKM/koperasi/perbankan dari kegiatan P2KP? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

2. Apakah anda mendapatkan kemudahan dalam mengakses penyaluran kredit UKM/koperasi/perbankan?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

3. Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan peningkatan keterampilan usaha? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

4. Apakah anda pernah mendapatkan pengembangan kemampuan dan perlindungan terhadap usaha kecil?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

5. Apakah anda pernah mendapat dukungan pengembangan usaha kerja produktif? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

6. Bagaimanakah penyediaan infrastruktur dan jaringan pendukung bagi usaha kecil di lingkungan anda?

a. Memadai b. Tidak memadai c. Tidak tahu

7. Apakah anda diberikan kemudahan perijinan dalam pengembangan usaha kecil? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

8. Apakah anda diberikan kemudahan dalam mengakses kesempatan kerja? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

IV. Perlindungan Lingkungan

1. Menurut anda, apakah pembangunan perumahan di lingkungan anda memadai? a. Sudah memadai

b. Belum memadai c. Tidak tahu

2. Bagaimanakah penyediaan prasarana dan sarana dasar (air bersih, MCK, drainase) pemukiman di lingkungan anda?

a. Sudah memadai b. Belum memadai c. Tidak tahu

3. Bagaimanakah keadaan sanitasi di lingkungan tempat tinggal anda? a. Baik

b. Buruk c. Tidak tahu

4. Bila anda menjawab baik, apakah keadaan sanitasi di lingkungan anda dapat dikatakan layak dan sehat?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

5. Apakah pernah dilaksanakan perbaikan pemukiman kumuh di lingkungan anda? a. Pernah

b. Tidak pernah c. Tidak tahu

6. Apakah anda diberikan kemudahan dalam mengakses proses perijinan dan pengakuan hak atas bangunan perumahan?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

7. Apakah anda pernah mendapatkan penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) terhadap lingkungan tempat tinggal anda?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

8. Apakah anda mendapatkan kemudahan dalam mengakses informasi pembangunan kota?

a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu

9. Apakah informasi pembangunan kota yang anda terima/dapat mudah dimengerti? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

10. Apakah anda turut terlibat dalam proses pembangunan kota ? a. Ya

b. Tidak c. Tidak tahu

V. KELUARGA MISKIN

1. Apakah anda pernah dilibatkan dalam pembahasan permasalahan kemiskinan di lingkungan tempat tinggal anda?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

2. Apakah sebelumnya anda pernah mendapatkan bantuan modal dari program- program penanggulangan kemiskinan yang ada di lingkungan anda ?

a. Pernah b. Tidak pernah c. Tidak tahu

3. Menurut anda, apakah bantuan program penanggulangan kemiskinan sangat membantu kehidupan anda ?

a. Ya, sangat membantu b. Tidak membantu c. Tidak tahu

4. Apakah anda mempunyai keinginan untuk keluar dari lingkaran kemiskinan ini ?

Dokumen terkait