• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.3 Implementasi P2KP di Kecamatan Medan Maimun

Implementasi P2KP di Kecamatan Medan Maimun khususnya di Kelurahan Hamdan dengan membentuk BKM Hamdan dan di Kelurahan Kampung Baru dengan membentuk BKM Mandiri Sejahtera beserta membentuk KSM-KSM di masing- masing kelurahan.

Perkembangan pelaksanaan P2KP di Kelurahan Kampung Baru pada bulan Agustus 2006 meliputi kegiatan sebagai berikut :

1.Minggu I & II : pemetaan sosial (social mapping) di daerah basis/lingkungan.

2. Minggu III : sosialisasi di tingkat kelurahan dan penentuan jadwal sosialisasi untuk tingkat basis serta pelaksanaan Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) di lingkungan sekaligus penjaringan relawan.

3. Minggu IV : pemasangan spanduk dan penyebaran brosur-brosur di wilayah kelurahan, agar masyarakat mengetahui adanya kegiatan P2KP di Kelurahan Kampung Baru.

Pada bulan September 2006 meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Minggu II : pelatihan relawan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 14-16 September 2006.

2. Minggu III : refleksi kemiskinan di tingkat basis.

Selanjutnya perkembangan pelaksanaan P2KP di Kelurahan Hamdan pada bulan Agustus 2006 meliputi kegiatan sebagai berikut :

1. Minggu I & II :pemetaan sosial (social mapping) di daerah basis/lingkungan, penentuan jadwal untuk sosialisasi di

tingkat kelurahan.

2. Minggu III : sosialisasi di tingkat kelurahan dan penentuan jadwal sosialisasi untuk tingkat basis/lingkungan.

Pada bulan September 2006 meliputi kegiatan sebagai berikut :

1.Minggu I : sosialisasi di tingkat basis dan Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) di tingkat basis dan kelurahan serta penjaringan relawan, pemasangan spanduk dan penyebaran brosur-brosur di wilayah Kelurahan Hamdan.

2.Minggu III : pelatihan relawan selama 3 (tiga) hari sejak tanggal 19-21 September 2006.

Untuk pemanfaatan dana BLM Tahap I pada bulan Desember 2006, kelurahan Kampung Baru dan Hamdan telah dilaksanakan dengan lingkup kegiatan mangacu pada konsep Tridaya yaitu :

1. Komponen Lingkungan, pembangunan atau rehab sarana dan prasarana

lingkungan yang mendukung proses aktivitas masyarakat, misalnya pembetonan jalan setapak, rehab jalan, pembuatan parit/drainase, pembuatan jembatan/titi, penyediaan sarana air bersih dan fasilitas umum lainnya.

2. Komponen Sosial, yang umumnya dilakukan adalah pemberian santunan sosial bagi orang tua jompo yang tidak produktif lagi, beasiswa bagi anak dari keluarga tidak mampu, santunan anak yatim piatu, sunatan dan lain-lain.

3. Komponen Ekonomi, untuk BLM Tahap I, kegiatan ekonomi dititikberatkan pada pelatihan-pelatihan ekonomi produktif, yang nantinya diharapkan selepas mengikuti pelatihan dapat membuka usaha sendiri dengan kemampuan atau keterampilan yang diperoleh pada saat pelatihan, antara lain pelatihan budidaya ikan lele, tata boga, menjahit, dan pelatihan potensi diri.

Untuk pemanfaatan dana BLM Tahap II, pada awal bulan Oktober 2007 hingga saat ini sudah ada yang dialokasikan untuk berbagai jenis kegiatan yang telah disetuji yang didasarkan pada PJM Pronangkis. Kegiatan atau pekerjaan yang telah selesai akan dibuatkan laporan pertanggungjawaban dalam upaya pengusulan BLM Tahap III.

Pada BLM Tahap II ini tetap mengacu pada konsep Tridaya (Lingkungan, Sosial dan Ekonomi). Untuk komponen ekonomi, selain pelatihan juga diadakan

pemberian bantuan modal yang sifatnya bergulir pada keluarga miskin yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Untuk bantuan bergulir ini diharapkan berjalan dengan baik sesuai harapan, karena pada dasarnya ini merupakan salah satu ujian bagi kita semua, bagaimana mengelola dana dengan efektif yang hasilnya akan bersama-sama dinikmati, yang maksudnya bahwa dana ini dikelola sendiri oleh masyarakat dan hasil pergulirannya akan tetap dialokasikan untuk masyarakat, baik itu sebagai penambahan modal usaha, pembangunan atau rehabilitas sarana dan prasarana lingkungan serta bantuan yang sifatnya untuk memudahkan masyarakat miskin dalam mengakses sumber daya yang lain. Diharapkan dengan bantuan ini terjadi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat miskin.

Keterlibatan pemerintah kelurahan dalam mendukung pelaksanaan program P2KP sudah cukup baik dan saling berkerja sama membangun dalam mensosialisasikan ke komponen masyarakat bersama-sama dengan konsultan (dalam hal ini fasilitator kelurahan) dan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Pemerintah kelurahan tetap aktif dalam penggalangan swadaya masyarakat serta memfasilitasi berbagai pertemuan-pertemuan untuk mengefektifkan fungsi Komunitas Belajar Kelurahan (KBK) sebagai sarana bagi semua komponen masyarakat untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang timbul di masyarakat. Pemerintah kelurahan dalam merealisasikan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) tetap terlibat dan selalu memberikan pandangan sehingga masyarakat dapat memanfaatkannya dengan baik. BLM disalurkan langsung dari Bank ke masyarakat melalui BKM. Karena bagaimanapun, kegiatan P2KP merupakan kegiatan dari

masyarakat, dilaksanakan sendiri oleh masyarakat dan untuk kepentingan masyarakat tanpa ada campur tangan dari Pemerintah Kota.

Sejak awal pelaksanaan program P2KP hingga saat ini, bahwasanya pendampingan yang dilakukan oleh pihak pemerintah kecamatan Medan Maimun yang dalam hal ini melalui Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PjOK) selama satu tahun lebih pelaksanaan program P2KP berbagai ragam model yang diterapkan dalam melakukan pendampingan. Beberapa PjOK sudah berupaya semaksimal mungkin untuk memfasilitasi proses pelaksanaan program P2KP di tingkat kecamatan masing-masing dan tetap melakukan koordinasi dengan BKM-BKM di kelurahan sasaran yang berada dalam wilayah kerjanya. Dalam hal ini Kecamatan Medan Maimun berkoordinasi dengan BKM di kelurahan Kampung Baru dan Hamdan.

Perlu adanya kerja sama yang maksimal untuk mendukung keberhasilan program ini, baik pada tataran pemerintah pada level kelurahan hingga pada tingkat kabupaten dan kota, swasta dan lembaga peduli lainnya. Dan untuk pihak kelurahan dan PjOK terjadi sinergi dalam memaksimalkan peran dan fungsi masing-masing, yang salah satunya adalah memaksimalkan monitoring (pengawasan) lapangan, evaluasi dan membangun harmonisasi terhadap stakeholder lainnya, agar kondisi riil masyarakat dapat diketahui dan dirumuskan strategi apa yang perlu dilaksanakan jika memang ada menemui kendala.

Program P2KP tidak menyediakan dana bagi masyarakat untuk selamanya, akan tetapi program ini sifatnya menanamkan prinsip-prinsip kemasyarakatan dan nilai-

nilai universal kemanusiaan serta menjadi pondasi dalam upaya menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat bagaimana menanggulangi kemiskinan secara bersama-sama dan berkelanjutan.

Dengan kesadaran tersebut, maka BKM-BKM yang ada di Kecamatan Medan Maimun berupaya menjalin kerja sama dengan pihak lain baik dengan pemerintah maupun swasta dan kelompok peduli lainnya. Untuk itu, dibutuhkan ketekunan dan kesabaran dari berbagai pihak dengan mendorong agar bersama-sama memikirkan persoalan-persoalan yang ada di masyarakat. Upaya tersebut telah terbukti dan sudah berjalan, walaupun belum seluruhnya BKM telah menjalin kerja sama dengan pihak- pihak lain. Salah satu jalinan kerja sama BKM dengan pihak lain diantaranya adalah Balai Besar Latihan Kerja Industri (BBLKI) Medan, Sekolah Tinggi Teknik Sinar Husny. Kedepannya diupayakan menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga lain, seperti pihak perbankan, perusahaan-perusahaan, perguruan tinggi dan pengusaha- pengusaha yang komitmen dengan penanggulangan kemiskinan.

Selama pelaksanaan siklus P2KP di Kelurahan Kampung Baru dan Hamdan mengalami banyak kendala, diantaranya :

1. Pemahaman masyarakat yang masih rendah/kurang tentang pelaksanaan P2KP, terbukti dengan adanya masyarakat yang tidak ikut berpartisipasi dalam beberapa pelaksanaan pekerjaan,

2. Keterbatasan pemahaman BKM, UP dan KSM akan tugas masing-masing

3. Pemahaman KSM yang terbatas mulai dari penyusunan proposal sampai penyusunan pelaporan sehingga pelaksanaan sedikit terlambat,

4. Masyarakat yang selalu tidak tepat waktu ketika pemberian pelatihan-pelatihan, 5. Kurangnya kerjasama dengan kepling,

6. Pihak pemerintah (Lurah) dinilai kurang mendukung terhadap program, 7. Faktor alamiah seperti datangnya hujan dan terkadang menyebabkan banjir, 8. Keterbatasan dana sehingga ada masyarakat yang tidakmendapatkan santunan.

Namun, pada akhirnya kendala-kendala tersebut dapat diatasi dan masyarakat dapat menerima serta menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya. Beberapa manfaat yang dirasakan masyarakat penerima program P2KP di Kelurahan Kampung Baru dan Kelurahan Hamdan, antara lain :

1. Komponen yang berkaitan dengan sarana dan prasarana lingkungan : (a) meningkatnya kebersihan dan kesehatan warga, (b) lancarnya aliran air, (c) masyarakat tidak lagi memakai air sungai untuk konsumsi air minum, mandi, cuci, (d) jalan bebas dari banjir dan transportasi lancar.

2. Komponen yang berkaitan dengan bidang ekonomi produktif : (a) meningkatkan kualitas SDM, keterampilan teknis, (b) mengembangkan usaha kecil dan meningkatkan pendapatan masyarakat, (c) lebih percaya diri dalam menciptakan peluang usaha.

3. Komponen yang berkaitan dengan sumber daya sosial : (a) meningkatkan SDM anak sekolah, (b) bantuan kemanusiaan, (c) meningkatkan kemampuan dan kapasitas kerja, (d) tempat tinggal yang lebih layak huni.

Dokumen terkait