• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

HASIL PENELITIAN

C. Hasil Penelitian

2. Hasil Analisis Deskriptif Variabel – Variabel Penelitian

Analisis deskripsi akan menghasilkan tiga keadaan kategori pada masing-masing variabel yakni: tinggi, sedang, dan rendah dengan menggunakan nilai

mean dan standart deviasi. Berikut adalah nilai mean hipotetik dan standart

deviasi hipotetik masing-masing variabel: Tabel 4.14 Nilai Mean Hipotetik

Variabel Imax Imin Aitem Baik Nilai Mean Kualitas kelekatan ayah 4 1 23 57,5 Kualitas kelekatan ibu 4 1 25 62,5

Dukungan sosial 4 1 30 75

Kualitas penyesuaian diri 4 1 34 85

Tabel 4.15

Nilai Standart Deviasi Hipotetik

Variabel Xmax Xmin Nilai Standart Deviasi Kualitas kelekatan ayah 92 23 11,7 Kualitas kelekatan ibu 100 25 12,8 Dukungan sosial 120 30 15,3 Kualitas penyesuaian diri 136 34 17,3

Setelah didapat nilai mean hipotetik dan standart deviasi hipotetik masing-masing variabel, maka dapat dicari untuk mengetahui sebuah norma kategorisasi tingkatan sesuai rumus analisis kategorisasi tingkatan pada masing-masing variabel. Hasil analisis norma tingkatan dan frekuensi sebagai berikut:

Tabel 4.16

Norma Tingkatan dan Frekuensi Variabel Kualitas Kelekatan Ayah

Tingkatan Norma Tingkatan Frekuensi Subjek

Kuat X ≥ 69 151

Sedang 46 ≤ X ≥ 68 25

Lemah X ≤ 45 1

Total Subjek 177

Tabel 4.17

Norma Tingkatan dan Frekuensi Variabel Kualitas Kelekatan Ibu

Tingkatan Norma Tingkatan Frekuensi Subjek

Kuat X ≥ 75 162

Sedang 50 ≤ X ≥ 74 14

Lemah X ≤ 49 1

Total Subjek 177

Tabel 4.18

Norma dan Frekuensi Variabel Dukungan Sosial

Tingkatan Norma Tingkatan Frekuensi Subjek

Tinggi X ≥ 90 108

Sedang 60 ≤ X ≥ 89 69

Rendah X ≤ 59 0

Tabel 4.19

Norma Tingkatan dan Frekuensi Variabel Kualitas Penyesuaian Diri

Tingkatan Norma Tingkatan Frekuensi Subjek

Baik X ≥ 102 126

Sedang 60 ≤ X ≥ 101 51

Buruk X ≥ 67 0

Total Subjek 177

Diketahuinya norma tingkatan dan besar frekuensi subjek pada masing-masing tingkatan variabel akan memberikan sebuah informasi mengenai hasil ketegorisasi tingkatan pada masing-masing variabel dalam hitungan persentase dalam sampel.

a. Hasil Kategorisasi Variabel Kualitas Kelekatan Ayah

Informasi akan didapatkan mengenai besaran hasil persentase kategorisasi kualitas kelekatan ayah melalui rumus persentase dengan memperhatikan jumlah frekuensi subjek pada masing-masing kategori. Maka berikut adalah hasil hitungan persentase dalam kategori:

Gambar 4.1

Hasil Persentase Kategori Variabel Kualitas Kelekatan Ayah

85% 14% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%

Dari hasil persentase kategori diketahui bahwa sebagian besar santri pesantren Tebuireng jenjang SLTA kelas X memiliki kualitas kelekatan kepada ayah yang kuat. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya persentase pada kategori kuat menempati urutan terbanyak pertama mencapai 85% dalam frekuensi 151 subjek dari total 177 subjek. Dan pada kategori kualitas kelekatan kepada ayah yang sedang menempati urutan kedua terbanyak mencapai 14% dalam frekuensi 25 subjek dari total 177 subjek. sedangkan pada kategori kualitas kelekatan kepada ayah yang lemah menempati urutan terakhir mencapai 1% dalam frekuensi 1 subjek dari total 177 subjek.

b. Hasil Ketegorisasi Variabel Kualitas Kelekatan Ibu

Informasi akan didapatkan mengenai besaran hasil persentase kategorisasi kualitas kelekatan ibu melalui rumus persentase dengan memperhatikan jumlah frekuensi subjek pada masing-masing kategori. Maka berikut adalah hasil hitungan persentase dalam kategori:

Tabel 4.2

Hasil Persentasen Tingkatan Varibel Kualitas Kelekatan Ibu

91% 8% 1% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Dari hasil persentase kategori diketahui bahwa sebagian besar santri pesantren Tebuireng jenjang SLTA kelas X memiliki kualitas kelekatan kepada ibu yang kuat. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya persentase pada kategori kuat menempati urutan terbanyak pertama mencapai 91% dalam frekuensi 162 subjek dari total 177 subjek. Dan pada kategori kualitas kelekatan kepada ayah yang sedang menempati urutan kedua terbanyak mencapai 8% dalam frekuensi 14 subjek dari total 177 subjek. sedangkan pada kategori kualitas kelekatan kepada ayah yang lemah menempati urutan terakhir mencapai 1% dalam frekuensi 1 subjek dari total 177 subjek.

c. Hasil Kategorisasi Variabel Dukungan Sosial

Informasi akan didapatkan mengenai besaran hasil persentase kategorisasi dukungan sosial melalui rumus persentase dengan memperhatikan jumlah frekuensi subjek pada masing-masing kategori. Maka berikut adalah hasil hitungan persentase dalam kategori:

Tabel 4.3

Hasil Persentase Tingkatan Variabel Dukungan Sosial

61% 39% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70%

Dari hasil persentase kategori diketahui bahwa sebagian besar santri pesantren Tebuireng jenjang SLTA kelas X memiliki dan mendapatkan dukungan sosial yang tinggi dari lingkungan sekitarnya. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya persentase pada kategori tinggi menempati urutan terbanyak pertama mencapai 61% dalam frekuensi 108 subjek dari total 177 subjek. Dan pada kategori memiliki dan mendapatkan dukungan sosial yang sedang menempati urutan kedua terbanyak mencapai 39% dalam frekuensi 69 subjek dari total 177 subjek. sedangkan pada kategori memiliki dan mendapatkan dukungan sosial yang rendah menempati urutan terakhir mencapai 0% dalam frekuensi 0 subjek dari total 177 subjek.

d. Hasil Kategorisasi Variabel Kualitas Penyesuaian Diri

Informasi akan didapatkan mengenai besaran hasil persentase kategorisasi kualitas penyesuaian diri melalui rumus persentase dengan memperhatikan jumlah frekuensi subjek pada masing-masing kategori. Maka berikut adalah hasil hitungan persentase dalam kategori:

Tabel 4.4

Hasil Persentase Tingkatan Variabel Kualitas Penyesuaian Diri

Dari hasil persentase kategori diketahui bahwa sebagian besar santri pesantren Tebuireng jenjang SLTA kelas X memiliki kualitas penyesuaian diri yang baik. Hal tersebut dapat terlihat dari besarnya persentase pada kategori baik menempati urutan terbanyak pertama mencapai 71% dalam frekuensi 126 subjek dari total 177 subjek. Dan pada kategori kualitas penyesuaian diri yang sedang menempati urutan kedua terbanyak mencapai 29% dalam frekuensi 51 subjek dari total 177 subjek. sedangkan pada kategori kualitas penyesuaian diri yang buruk menempati urutan terakhir mencapai 0% dalam frekuensi 0 subjek dari total 177 subjek.

3. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dengan menggunakan program SPSS (statistic program for

social sciene) for windows memiliki ketentuan dalam menentukan hasil analisis

71% 29% 0% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

apakah data berdistribusi normal atau tidak dengan melihat asymp signifikan pada tabel hasil analisis SPSS jika bernilai > 0,05 maka data berdistribusi normal, jika bernilai < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal (Priyatno, 2016). Hasil analisis uji normalitas sebagai berikut:

Tabel 4.20 Hasil Uji Normalitas

Variabel Asymp signifikan Kesimpulan Kualitas kelekatan ayah 0,173 Berdistribusi normal Kualitas kelekatan ibu 0,147 Berdistribusi normal Dukungan sosial 0,755 Berdistribusi normal Kualitas Penyesuaian diri 0,732 Berdistribusi normal

Dari hasil analisis normalitas didapatkan nilai asymp signifikan dari kempat variabel memenuhi ketentuan nilai > 0,05 maka dapat dinyatakan data sampel yang telah diperoleh berdistribusi secara normal, artinya data sampel telah dapat mewakili keseluruhan populasinya.

b. Hasil Uji Linieritas

Uji linieritas dengan menggunakan program SPSS (statistic program for social

sciene) for windows memiliki ketentuan dalam menentukan hasil apakah suatu

hubungan dikatakan memiliki bentuk linier yang berarti adanya peningkatan maupun penurunan pada variabel independen diikuti secara konsisten oleh peningkatan maupun penurunan pada variabel dependen (Winarsunu, 2010) dengan melihat deviation from linierity dalam signifikan pada tabel hasil analisis SPSS jika bernilai > 0,05 maka hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dinyatakan linier, jika bernilai < 0,05 maka

hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dinyatakan tidak linier (Priyatno, 2016). Bentuk hubungan serta hasil analisis uji linieritas sebagai berikut:

Tabel 4.21 Hasil Uji Linieritas

Bentuk Hubungan Deviation From Linierity

dalam Signifikan Kesimpulan Kualitas kelekatan ayah

terhadap kualitas penyesuaian

diri 0,381 Hubungan linier

Kualitas kelekatan ibu terhadap kualitas penyesuaian

diri 0,219 Hubungan linier

Dukungan sosial terhadap

kualitas penyesuaian diri 0,374 Hubungan linier

Dari hasil analisis uji linieritas didapatkan nilai deviatin from linierity dalam

signifikan dari ketiga bentuk hubungan tersebut memenuhi ketentuan nilai >

0,05 maka dapat dinyatakan terdapat hubungan linier dari ketiga bentuk hubungan tersebut, yang berarti adanya peningkatan maupun penurunan pada variabel independen yakni kualitas kelekatan ayah - ibu dan dukungan sosial akan diikuti secara konsisten oleh peningkatan maupun penurunan pada variabel dependen yakni kualitas penyesuaian diri.

c. Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Hasil analisis uji linieritas menghasilkan hubungan yang linier dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen, maka uji regresi menggunakan uji regresi linier berganda.

1) Analisis Pengaruh dari Masing-masing Variabel Independen Terhadap