• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI KAJIAN TEORI

C. Kualitas Penyesuaian Diri

3. Karakteristik Penyesuaian Diri Yang Baik

Individu melakukan penyesuaian diri dalam mengarungi kehidupan yang penuh dengan tuntutan pada lingkungan dan disisi lain harus memuaskan kebututan atau dorongan yang ada didalam dirinya. Maka Individu yang berhasil dalam setiap episode proses penyesuaian dirinya tentu mempunyai karakteristik tersendiri yang dapat diketahui dan menjadi suatu ciri penyesuaian yang baik dan sehat. Berikut adalah karakteristik penyesuaian yang baik. Menurut Schneiders (1960) menjelaskan bahwa individu dengan penyesuaian diri yang baik memiliki sedikitnya tujuh karakteristik yaitu:

a. Tidak adanya emosi yang berlebihan

Mampu mengontrol dan mengendalikan emosi, tidak adanya ekpresi emosi yang berlebihan. Ketika berhadapan dengan masalah individu akan merespon dengan tenang sehingga mampun untuk berfikir secara jernih untuk mendapatkan penyelesaiaan dengan cara yang tepat dari masalah yang dihadapinya.

b. Minimnya mekanisme pertahanan psikologis yang salah

Bila individu mendapatkan kegagalan dalam usahanya maka individu akan mengakui kegagalannya dan berusaha untuk bangkit kembali dan mencobanya. Bukan berusaha untuk merasionalisasi dengan menimpakan kesalahan dan kegagalan yang diterima kepada orang lain. Gangguan penyesuaian diri biasanya terjadi kepada individu yang cenderung melakukan mekanisme rasionalisasi, kompensasi, dan proyeksi.

c. Tidak adanya perasaan frustasi pribadi

Individu yang terbebas dari perasaan frustasi akan terlepas dari rasa tertekan dan stres. Perasaan frustasi akan membuat individu bereaksi dengan normal terhadap permasalahan. Contohnya siswa yang mendapat nilai yang merosot buruk akan menjadi semakin sulit untuk berkonsentrasi dan mengorganisasikan fikiran-fikirannya yang seharusnya bereaksi normal menjadi mekanisme pertahanan psikologis yang menjadikannya sulit dalam menyelesaikan masalah dan menyesuaikan diri. Seperti marah-marah saat bersama teman-teman tanpa sebab.

d. Pertimbangan yang rasional serta kemampuan mengarahkan diri

Kemampuan individu dalam menghadapi masalah, konflik, dan yang bisa menyebabkan frustasi dengan berfikir secara rasional dan mampu mengarahkan diri dalam tingkahlaku dan tindakan yang sesuai dan sehingga menjadikan penyesuaian diri individu menjadi baik.

e. Kemampuan untuk belajar.

Belajar secara terus-menerus dalam mencoba untuk menyelesaikan setiap permasalahan yang penuh dengan konflik, frustasi, atau stres. Contohnya individu belajar untuk tidak egois agar terjadi keharmonisan dalam keluarga atau kelompok. Dari belajar individu akan semakin memperoleh berbagai cara yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan atau konflik. f. Kemampuan menggunakan pengalaman.

Individu dengan penyesuaian diri yang baik akan menggunakan pengalaman-pengalaman masa lalu untuk belajar dalam menghadapi masalah yang sedang

dihadapi. Dapat membandingkan pengalaman pribadi dengan pengalaman orang lain sehingga mendapatkan wawasan yang banyak sebagai acuan yang baik untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.

g. Bersikap realistik dan objektif.

Sikap realistik dan objektif ini berkenaan dengan orientasi individu terhadap kenyataan, mampu menerima kenyataan yang diamalinya tanpa merasa ada atau membuat konflik dan bisa melihatnya secara objektif. Sikap objektif dan realistik didasarkan pada pengalaman masa lalu, pemikiran rasional, serta dapat menghargai situasi dan masalah.

Sedangkan menurut Heber & Runyon (1984) menjelaskan bahwa penyesuaian diri yang baik memiliki lima karakteristik yaitu: 1) persepsi objektif terhadap realitas, adalah mengubah persepsinya tentang kenyataan hidup dan menginterpretasinya sehingga mampu menentukan tujuan yang realistis sesuai dengan kemampuannya serta mampu mengenali konsekuensi dan tindakannya agar dapat mengatasi stres dan kecemasan. 2) mampu dalam mengatasi stres dan kecemasan, adalah kemampuan individu mengatasi stres dan kecemasan berarti individu mampu mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam hidup dan mampu menerima kegagalan yang dialami. 3) gambaran dari yang positif, adalah berakaitan dengan penilaian individu tentang dirinya sendiri. mempunyai gambaran diri yang positif baik melalui diri sendiri maupun penilaian dari orang lain. 4) kemampuan mengekpresikan emosi dengan baik, adalah memiliki kontrol terhadap ekpresi emosi yang baik. 5) hubungan interpersonal yang baik, adalah kemampuan untuk menjalin hubungan dengan cara yang berkualitas dan bermanfaat.

Sementara dari Semiun (2006) menjelaskan bahwa ada tiga kriteria yang dapat menjadi pedoman untuk digunakan mengukur sejauh mana kualitas penyesuaian diri individu bagi terciptanya penyesuaian yang baik dan sehat, dengan melihat dari tiga kriteria yaitu:

a. Kriteria yang berkenaan dengan diri sendiri

Pada kriteria ini, penyesuaian diri yang baik dapat tercipta jika pertama, individu dapat mengetahui kapabilitas dan kekurangan diri sendirinya. Mengetahui kelemahan yang dimiliki diharapkan individu lebih dapat berusaha mengurangi atau menghilangkan pengaruh-pengaruhnya terhadap kehidupannya kini, dan sebaliknya mengetahui kelebihan yang dimiliki dapat menjadi modal untuk menggunakan dan memanfaatkannya demi pertumbuhan pribadi. Pengetahuan akan diri menuntun pada kesadaran akan motivasi dasar dan pengaruhnya pada pemikiran dan tingkah laku. Pengetahuan diri sendiri juga menyebabkan objektivitas dan akhirnya penerimaan diri. kedua, dapat mengendalikan diri yang berarti individu mampu dalam mengatur implus-implus, pikiran, emosi, kebiasaan atau perilaku berkaitan dengan prinsip-prinsip yang dikenakan pada diri sendiri atau tuntutan-tuntutan yang dikenakan oleh masyarakat atau lingkungan. b. Kriteria yang berkenaan dengan dunia sosial

Pada kriteria ini, penyesuaian diri yang baik dapat tercipta khususnya penyesuaian pada konteks hubungan interpersonal jika pertama, individu mempunyai perasaan akan tanggung jawab. Orang yang menyesuaikan diri dengan baik, yang menikmati semangat hidup walaupun mengalami segi-segi

hidup yang sedikit berat tetap menerima tanggung jawab baik tanggung jawab pada pribadinya sendiri maupun menerima tanggung jawab pada orang-orang dikehidupannya. Individu yang tidak bertanggung jawab adalah individu yang tidak matang tingkah lakunya kekanak-kanakan terhadap apa yang yang diharapkan, ini merupakan tanda penyesuaian diri yang tidak adekuat. Maka kematangan respon merupakan kriteria yang sangat penting bagi penyesuaian diri yang efektif.

Kedua, senang dalam menjalin hubungan, menghargai hak orang lain, serta adanya minat berpartisipasi dalam kehidupan orang lain. dengan kata lain kesadaran sosial merupakan merupakan kriteria dasar untuk penyesuaian diri yang adekuat.

c. Kriteria yang berkenaan dengan pertumbuhan pribadi

Pada kriteria ini, penyesuaian diri yang baik dapat tercipta jika pertama, memiliki minat terhadap pekerjaan atau kegiatan. Minat adalah penting bagi terbentuknya penyesuaian diri yang baik dalam lingkungan pekerjaan. Kesulitan dalam menyesuaikan diri terhadap tuntutan-tuntutan pekerjaan dapat terjadi kerana tidak menarik dan membosankan atau dengan kata lain individu sebenarnya tidak memiliki minat dalam melakukan pekerjaan tersebut. Kedua, memiliki falsafah atau prinsip hidup yang berisikan seperangkat ide, kebenaran, dan keyakinan yang membimbing individu dalam berpikir, bersikap, dan dalam berhubungan dengan diri sendiri dan orang lain dalam memandang kenyataan dan dalam tingkah laku sosial, moral, dan agama. Dengan demikian falsafah atau prinsip hidup inilah yang

akan menentukan apakah kenyataan bersifat mengancam, bermusuhan, sangat kuat, atau tidak patut menyesuaikan diri dengannya.

Ketiga, memiliki tujuan yang telah ditetapkan. Individu yang memiliki tujuan-tujuan yang telah ditetapkan dengan baik akan bertindak secara terarah dan bertujuan. Memiliki tujuan berhubungan dengan peningkatan keyakinan, perbaikan harga diri, dan pembaruaan usaha dan pengaruh dari tercapainya tujuan adalah tereduksinya ketegangan. Keempat, sikap yang positif terhadap masa lampau, masa sekarang, dan masa depan. Individu memiliki sikap yang positif tentang masa lampau dapat menggunakan sebagai pengalamannya untuk menghadapi kenyataan sekarang bukan semata-mata menderita karena masa lampau yang buruk, dan melihat dengan positif masa sekarang sebagai kesampatan yang baik dalam usaha merealisasikan dengan tujuan yang sehat ke masa depan.

Dampak serta manfaat dari penyesuaian diri yang baik dilakukan individu, tidak terlepas dari bagaimana cara individu melakukannya. Fatimah (2010) menjelaskan tujuh cara yang digunakan individu dengan penyesuaian yang baik yaitu:

a. Menghadapi masalah secara langsung.

Adalah menghadapi permasalahan secara langsung adalah salah satu ciri dari penyesuaian diri yang baik, individu secara langsung benari menghadapi masalah dengan segala konsekuensinya.

Adalah individu mencari berbagai pengalaman dalam usahanya dapat menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya.

c. Penyesuaian diri dengan trial and error.

Individu melakukan tindakan mencoba-coba, yang jika dalam menggunakan cara tertentu ternyata dirasa menguntungkan dan efektif maka akan diteruskan tetapi kalau sebaliknya tidak akan digunakan.

d. Mencari pengganti.

Jika individu dalam suatu saat gagal, maka ia dapat melakukan penyesuaian dengan melakukan kegiatan lainnya.

e. Dengan belajar.

Individu dapat belajar berbagai hal dengan harapan dapat memperoleh pengatahuan dan keterampilan yang berguna membantunya menyesuaiakan diri lebih baik.

f. Pengendalian diri.

Dalam prosesnya penyesuaian diri akan lebih sehat dan efektif jika individu dapat lebih bersifat selektif dalam memilih respon dan tingkahlaku mana yang lebih baik dimunculkan dan yang tidak.

g. Perencanaan yang cermat.

Adalah dalam pengambilan keputusan guna usaha penyesuaian diri maka pertimbangan yang dalam dan matang perlu dilakukan, seperti mempertimbangkan baik dan kurang baik, untung dan rugi. Agar penyesuaian diri yang kita lakukan tidak semakin membawa kita pada kerugian diri dan bertentangan dengan nilai lingkungan.

Dari penjelasan beberapa tokoh, dapat disimpulkan bahwa terciptanya penyesuaian diri yang baik dapat dilihat dan diukur dari tiga karakteristik besar yaitu: kriteria yang berhubungan dengan diri sendiri, kriteria yang berhubungan dengan